BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Jika anda pencinta burung kicau,
tentu tak asing jika mendengar kroto, ya kroto merupakan telur semut yang banyak
digunakan para pencinta burung sebagai pakan utama maupun pakan tambahan
burung. Saat ini kroto seperti emas yang sulit di dapatkan dari alam. Ulah
manusia yang membabi buta mencari kroto / telur semut berakibat buruk bagi
lingkungan. Kroto
merupakan telur semut, jika telur semut itu terus-terusan di ambil dari alam,
lambat laun ketersediaan kroto semakin habis. Walaupun siklus bertelur semut relatif
cepat, namun para pencari kroto cenderung merusak sarang-sarang semut penghasil kroto,
sehingga induk semut
rangrang penghasil kroto mati, akibatnya kroto menjadi barang langka, bahkan para
pencinta burung maupun peternak burung kesulitan mendapatkan kroto.
Perlu sebuah langkah berarti untuk
menjaga keseimbangan pertumbuhan semut rangrang penghasil kroto,
karena walaupun semut rangrang penghasil kroto terlihat menyeramkan tapi manfaat semut rangrang
sangat besar di dalah ekosistem kita.
Langkah yang terbaik adalah memulai budidaya kroto
sebagai alternatif pengganti pencariaan kroto langsung dari alam. Belum banyak yang
menguasai teknik budi daya kroto
atau budidaya
semut
rangrang penghasil kroto. Hal ini merupakan peluang usaha yang cukup menarik untuk
dilakukan, karena pasar kroto begitu besar dan sangat kekurangan, dalam makalah ini akan dibahas secara
sederhana tentang teknis budidaya kroto dalam artikel “ peluang usaha budi daya semut rangrang penghasil kroto.”
1.2
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini
adlah :
Bagi mahasiswa
- Menjadi referensi kedepan apabila telah lulus atau belum
- Motivasi untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha yang mandiri.
Bagi kalangan umum
- Menjadi peluang usaha sampingan yang menjanjikan
- Menambah penghasilan.
Untuk semuanya Agar sadar bahwa lingkungan dan alam
ini harus dijaga agar tercipta keadaan yang seimbang
1.3
Manfaat penelitian
Manfaat
dari penelitian ini adlah untuk menumbuhkan jiwa kewiraan semua orang dan untuk
menumbuhkan jiwa cinta kingkungan serta sadar akan kondisi alam sekitar.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Karakteristik semut
rang – rang
Semut rangrang merupakan salah satu
jenis musuh alami. Semut ini memiliki cara hidup yang khas yaitu merajut
daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut rangrang menyukai udara yang
segar. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di
dalam tanah melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat
sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih agresif daripada
semut lainnya.
Semut rangrang mempunyai nama yang
berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan
semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat
digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antar negara,
apalagi antar benua. Untuk membedakan dengan semut lainnya, para ahli
memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk
semut rangrang yang ada diAsia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang
yang ada di Afrika.
A.
Daerah penyebaran semut rangrang
Semut rangrang dapat dijumpai di
berbagai negara dari Afrika sampaiAsia. Sejauh ini, sejarah mencatat bahwa
orang-orang Cinalah yang pertama kali menemukan semut rangrang sebagai sahabat
mereka di kebun jeruk, lebih dari 1000 tahun yang lalu. Sayangnya, tidak semua
informasi yang kita butuhkan tercacat dalam sejarah.
Oecophylla
smaradigna menyukai lingkungan dengan suhu antara 26 s/d 34 derajat
C dan kelembaban relatif antara 62 sampai 92%.
B.
Struktur Sosial Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai kehidupan
sosial seperti halnya semut lain pada umumnya. Semut rangrang hidup dalam
kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya
(kastanya). Dengan kerjasama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka
dapat melakukan banyak hal.
Masyarakat semut dari yang
beranggotakan beberapa ekor semut hingga yang beranggotakan beberapa sarang
dinamakan koloni. Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu yaitu:Larva
dan pupa semut rangrang yang biasa disebut kroto
v Ratu semut
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang dapat
ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Pada musim kering, dalam tiap-tiap
sarang terdapat seekor ratu semut, sedangkan pada musim penghujan terdapat dan
lebih dari seekor. Semut, ratu semut beserta sarangnya lebih banyak ditemukan
pada musim penghujan dibandingkan dengan musim kemarau karena pada musim
penghujan cukup tersedia makanan dan tanaman untuk membuat sarang. Ratu semut
mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan
perut yang besar dan menghasilkan banyak telur. Ratu semut ini pada mulanya
mempunyai sayap seperti halnya semut jantan, tetapi setelah kimpoi sayapnya
lepas.
Tipe semut
rangrang mulai dari ratu sampai ke prajurit
Ratu semut banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tidak terganggu. Mereka
menyukai tempat yang aman untuk meletakkan telur. Coba perhatikan, ratu semut
jarang ditemukan pada tempat - tempat yang
sering anda lalui atau anda gunakan untuk bekerja di kebun, karena di
tempat-tempat itu mereka merasa terganggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain
yang lebih aman. Ratu semut umumnya berada pada sarang yang tidak terlalu
kecil, dengan daun-daun yang masih segar dan hijau. Apabila daun-daun pembentuk
sarangnya mengering, sebagian semut bahkan ratunya akan meninggalkannya dan
berpindah ke sarang baru.
v Semut jantan
Semut jantan lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitamhitaman dan
hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu ia mati. Di laboratorium semut jantan
dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup
beberapa bulan.
v Semut
pekerja
Semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam
sarang dan merawat semut-semut muda.
v Semut
prajurit
Semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan
bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang
dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota
koloninya serta membangun sarang. Selain tugas-tugas tersebut, masih ada lagi
yang harus dilakukan oleh prajurit. Pernahkah anda melihat ketika sarangnya
terganggu ? Mereka membawa semut-semut muda dengan giginya yang kuat dan
memindahkannya ke tempat aman. Pada kondisi tertentu mereka juga dapat
meletakkan telur seperti ratu semut.
C.
Makanan semut rangrang
Makanan semut sangat beragam, namun
dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula.
Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih menyukai protein dari pada gula.
Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut
rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh
anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenishama, misalnya ngengat
yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang
memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang
lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh
serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan
sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika
membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh
serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan
menemukan berbagai jenis serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu
perisai dan kutu putih di dekat atau di dalam sarang semut rangrang.
Keberadaan serangga penghasil embun
madu di dekat sarang semut rangrang telah menimbulkan dugaan bahwa ‘semut
rangrang pada tanaman jeruk justru menjadi penyebab meningkatnya populasi
serangga penghasil embun madu’. Namun berdasarkan temuan dan pengalaman petani
jeruk, pendapat tersebut dianggap kurang tepat karena ‘peledakan populasi
serangga penghasil embun madu tidak pernah terjadi apabila anda memelihara
semut rangrang dan menghindari penggunaan pestisida’.
Semut rangrang memang memerlukan
gula dari serangga penghasil embun madu tetapi jika jumlah gula yang dihasilkan
oleh serangga ini lebih besar dari kebutuhan koloninya, maka semut akan
membunuh serangga tersebut.
2.
Fungsi dan manfaat semut rangrang penghasil kroto
Fungsi dan manfaat semut rangrang
penghasil kroto
di alam / dalam ekosistem. Dibalik keseraman semut rangrang penghasil kroto
ternyata tersimpan manfaat yang begitu besar, selain sebagai sumber
penghasilan, kroto
/ telur semut merupakan barang berharga yang dibutuhkan, ternyata semut rangrang
penghasil kroto
merupakan predator alami penyakit tumbuhan,seperti ulat bulu dan beberapa
serangga pengganggu tanaman. Tak heran semakin berkurangnya kroto di
alam sedikit banyak memberikan ruang gerak yang teramat lebar untuk hama-hama
pengganggu tanaman berkembang biak, sehingga populasi hama – hama pengganggu
semakin besar.
Segudang manfaat semut rangrang
penghasil kroto
untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Seperti petani di daerah delta
mekong (vietnam) dan beberapa wilayah di kalimantan timur (indonesia), memiliki
pengalaman bagaimana semut rangrang penghasil kroto dapat meningkatkan kualitas buah.
Tanaman buah atau di lokasi kebun yang memiliki banyak semut rangrang pengasil kroto,
biasanya buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan segar. Semut rangrang
penghasil kroto
dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik
hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang
yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan
penyakit ’greening” pada kebun jeruk. Semut rangrang diketahui juga dapat
melindungi eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat
mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi
tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan
jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus.
3.
Cara penangkaran
A.
Alat dan bahan
·
potongan bambu, pralon ukuran ± diameter 7 s/d 8 cm dan pangang 40 cm.
·
paku
·
Kayu penyangga untuk rak
·
kaleng untuk perendam kaki –kaki kayu penyangga dengan
air, agar semut tidak pergi dan tidak diserang oleh predator lainnya,
·
Bahan-bahan pertukangan untuk megerjakannya.
B.
Cara membuat
·
Setelah rak kayu selesai kita siapkan,
·
potongan bambu / pipa paralon kita tata pada papan
pengikat yang telah kita satukan dengan paku,
·
susun dalam posisi mendatar sehingga membentuk seperti
sarang lebah.
Setelah bahan siap digunakan kita
tinggal mencari rumah / sarang semut rangrang yang ada di alam masih pada
pohon.
Usahakan dalam mencari sarang
adalah yang terdapat ratu semutnya. Karena ratu semut tersebut yang akan
menghasilkan telor dalam usaha pengembangan ternak kroto yang akan kita
lakukan. Setelah kita mendapatkan sarang semut rangrang yang terdapat ratunya,
ambil beserta sarangnya.
Letakan sarang di atas susunan bambu
yang telah kita tata rapi, yang telah kita masuki daun hijau pada bagian dalam
masing-masing bambu sebagai pemancing semut rangrang agar mau masuk dan
bersarang ke dalam bambu.
Apa bila dalam pencarian sarang
semut di alam kita kesulitan menemukan sarang yang berisi ratu, usakan
kita menemukan sarang yang banyak terdapat krotonya. Karena biasanya di
kumpulan kroto tersebut terdapan bakalan ratu maupun raja semut rangrang.
4.
Analisis anggaran
·
Biaya
pembuatan kandang 1 rak 100 tabung
no
|
Barang
(banyaknya)
|
Biaya
|
Ket
|
1
|
Bamboo 5
btg
|
Rp. 0
|
Dari kebun
|
2
|
Paku 0,5
kg
|
Rp. 10.000
|
|
3
|
Lahan (2 x
1 m)
|
Rp. 0
|
Kebun sendiri
|
4
|
Kaleng
bekas 4 buah
|
Rp. 0
|
Mencari di sekitar rumah
|
5
|
Saringan 1
buah
|
Rp.10.000
|
Penyaring kroto
|
6
|
Nampan/
ember 1 buah
|
Rp.10.000
|
Wadah kroto
|
7
|
Kayu usuk
bekas 4 buah
|
Rp.0
|
|
8
|
Alat
pertukangan
|
Rp.0
|
Meminjam
|
8
|
Lain –lain
|
Rp.20.000
|
|
|
Total
|
Rp. 50.000
|
|
·
Biaya
perawatan dan pakan
no
|
Jenis perawatan
|
Biaya / bulan
|
Ket
|
1
|
Perawatan umum
|
Rp. 40.000
|
Pembelian gula
|
2
|
Pakan
|
Rp.110.000
|
Bensin untuk mencari tulang
di rumah makan.
|
|
Total
|
Rp.150.000
|
|
Jadi, total perwatan dan pakan satu bulan pertama + modal
awal pembuatan kandang = Rp. 150.000 + Rp. 50.000 = Rp. 200.000
Kendala pertama kali dalam
membudidayakan atau ternak semut rangrang adalah ketika harus memindahkan
sarang kedalam suatu tempat. Resikonya pasti akan digigit.
Ada banyak
cara yang bisa dipraktekan :
- Cara pertama
- Potong batang sarang semut rangrang (tentunya akan sedikit mengalami kesulitan)
- Masukan kedalam karung / plastik / toples dan apa saja yang sekiranya ada celah / lubang udaranya.
- Siapkan ember plastik besar yang tepi nya sudah di kasih tepung. Supaya semut rangrang tidak bisa naik keatas.
- Masukan sarang kedalam ember plastik tersebut dengan catatan harus di buka / buang daun daun beserta jaring jaringnya agar ketika bersarang membuat sarang baru tidak membawa jaring yang lama. Pengalaman kalau tidak di bersihkan nantinya toples akan terlihat kotor.
- Buat jembatan penghubung antara ember dengan toples dengan menggunakan sapu lidi atau penghubung yang lain (pastinya ada jembatanya)
- Setelah itu tingggal saja, tidak sampai satu hari semut rangrang akan bersarang secara alami
- Cara ke dua
- Setelah sarang dimasukkan kedalam ember dan sudah di bersihkan dari daun beserta jaringnya.
- leletakan kedalam toples dengan menggunakan tangan.
6.
Perawatan dan pemberian pakan
Bila semut rangrang sudah mulai nyaman dan mau
bersarang di sarang buatan kita, maka kita tinggal melakukan perawatan rutin.
Dan menjaga kenyamanan lingkungan ternak.
Pemberian pakan yang berupa serangga atau pun sisa
tulang menjadi sangat wajib.Dengan pemberian 2 - 3 hari
sekali.Jangan lupa berikan pengembunan pada lokasi sarang dengan menyemprot air
gula/ madu pada sekita sarang tangkaran. Penyemprotan dg gula tidak ada takaran pasti,tetapi semakin kental semakin
baik.
7.
Pemanenan dan pasca panen
Pemnenan dapat dilakukan antara hari ke 10 s/d 15 hari
sekali setelah pemanenan sebelumnya.biasanya dalam 1 tabung bamboo berisi ± 0.5
s/d 1 kg kroto segar. proses pemanenan membutuhkan langkah – langkah sebagai
berikut :
1.
Ambil tabung
yang berisi kroto.
2.
Tuang diatas
wadah yang yang telah diberi saringan di atasnya.
3.
Kemudian
taruh saringan yang digunakan diatas kandang.dg tujuan semut rangrang kembali bersang
di tabung yang telah disiapkan.
4.
Semprotkan
gula cair disekitar sarang.
5.
Kroto yang
telah di ambil,siap untuk dijual di psar / pengepul.
Begitu seterusnya saat
melakukan pemanenan
8.
Promosi dan penjualan
Untuk penjualan terlebih dahulu kami melakukan promosi ke
masyarakat sekitar,khususnya para pecinta burung.lalu kami juag melakukan
penjualan dg membuka lapak di sekitar pasar burung disekitar tempat tinggal
kami ( tempat peternakan kami ).
Agar lebih maju dan mengenal teknologi, kami akan
memebuat website dan blog khusus untuk media promosi dan pesan secara online
untuk hasil usaha kami ini agar lebih banyak.
9.
Analisis pendapatan
Diasumsikan dalam 100 buah potongan bamboo
yang berisi kroto.diambil 50 potongan dan yang lain untuk pembiakan. Dimana tiap
1 potongan berisi rata – rata 1 ons / 15 hari kroto segar (azisazka123.blogspot.com.).
1 ons x 50 = 50 ons atau 5 kg
Jadi, dalam 15 hari didapat 5 kg
kroto segar siap jual.
Saat ini harga kroto di pasaran mencapai Rp 50.000 s/d Rp
100.000.apabila Diasumsikan harga kroto tsb dengan harga Rp 50.000/ kg maka
hasil didapat sebesar :
ü 5 kg x Rp 50.000
= Rp 250.000./15 hari.
ü Dalam satu bulan didapat hasil Rp. 250.000 x 2 = Rp.500.000 / bulan
Hasil yang di dapat pada 1 bulan petama di potong modal awal adalah
ü Rp. 500.000 – Rp.200.000 = Rp 300.000
/ bulan.
Untuk bulan selanjutnya hasil selama satu bulan dipotong pakan dan
perawatan maka didapat hasil
ü Rp.500.000 – Rp. 150.000 = Rp. 350.000
/ bulan
10.
Kendala
Kendala yang biasanya di temui dalam usaha ini adalah
kematian.cara semut rangrang mati ada 2 yaitu mati bentuk badan masih lengkap dan
mati terpotong ( badan tercerai berai).apabila matinya
masih lengkap biasanya di sebabkan karena makanan dan minuman tidak terpenuhi,
terlalu panas,lembab. Dan jika mati terpotong potong biasanya saling serang
(perbedaan koloni).
Di dalam satu koloni pun juga bisa saling tempur
tetapi dalam skala kecil.
perhatikan faktor berikut:
a)
Makanan
Perhatikan makanan semut rangrang, cukup terpenuhi.jangan
terlambat terlalu lama. Tidak mengandung bahan racun / kimia
b)
Minuman
Tidak asal memberi minuman dan jangan sampai terlambat bisa mati kering.
c)
Suhu
Jangan terlalu panas suhu di tabung dan sekitar tempat sarang tabung apalagi
terkena sinar matahari secara langsung seharian
d)
Koloni
Jangan mencampur langsung beda koloni ketika mendapatkan
dari alam. Apabila ada kematian dalam
jumlah yang kecil itu wajar. Baiknya juga tingkat kepadatan sarang juga
diperhatikan.
Kendala lain dalam usaha ini adalah Dalam pencarian semut
rangrang ini membutuhkan waktu yang relative lama,karna di alam sendiri susah
untuk mencarinya,jikalaupun ada pasti berada tempat yang tinggi.dan jika telah
berhasil dipindahkan baiknya 1 bulan pertama jangan di panen tetapi dibiarkan
saja di kandang agar lebih siap dalam proses selanjutnya. Dalam pencarian perlu
di perhatikan bahwa terkadang juga ada sarang tetapi ratunya sudah tidak ada.
11.
Cerita Pengalaman
Suwandi
Laksana, pebisnis kroto di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, bercerita, tak butuh
lahan luas untuk budidaya rangrang. Menurutnya, lahan seluas satu meter persegi
yang dilengkapi rak-rak bisa menampung 300 sarang hingga 500 sarang. Setiap
sarang bisa menghasilkan setengah hingga satu ons kroto. Artinya, 100 sarang
bisa menghasilkan 5 kg kroto.
Wawan,
begitu nama panggilan Suwandi, menjual kroto ke pengepul seharga Rp 50.000 /kg. Saat ini, tiap hari, ia bisa
memanen hingga 15 kg. Artinya, omzet usaha Wawan bisa mencapai Rp 750.000 per
hari alias Rp 22,5 juta per bulan.
Menurut
Wawan, pada dasarnya, penangkaran semut rangrang terbagi dalam tiga bagian,
yakni pembibitan, budidaya, dan pemanenan. Di tahap pembibitan, Wawan mencari
koloni rangrang di alam. Lantas, semut-semut itu ditempatkan ke dalam wadah
transparan.
Penangkaran
dilakukan dengan membuat sarang rangrang pada media tertentu. Biasanya, media
bisa berupa stoples transparan, bambu, atau pralon. Tapi, harap di
catat, jika menggunakan bambu atau pralon, kita akan agak kesulitan
saat memasukkan dan memanen semut. Selain itu, semut-semut yang mati juga tidak
terpantau.
Yang
paling mudah adalah menggunakan stoples atau wadah transparan lainnya. Wawan
memanen kroto setiap hari dengan cara menumpahkan sarang ke atas saringan
khusus. Hasilnya, “Kroto yang kita panen bersih dari semut. Pembeli yang ada di
pasar burung pun senang,” ujarnya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa
Usaha ini mempunyai prospek yang cerah kedepan karna
belum bnayak orang yang membudidayakan.
Daftar pustaka
Anonimus .2009.budi daya kroto.http://budidayakroto.blogspot.com/.diakses
pada tgl 2 oktober 2012.pkl 09.59 WIB.
Anonimus.2012.usaha menjanjikan
kroto.http://peluangusaha2012.com.diakses pada tgl 2 oktober 2012.pkl 10.03
WIB.
Anonimus.2010.ada uang di telur
semut rangrang. http://peluangusaha .kontan.co.id
.diakses pada tanggal 2 oktober 2012 pukul 09.48 WIB.
Anonimus.2011.peluang usaha budidaya semut rangrang
penghasil kroto. http://binaukm.com
diakses pada tgl 2 oktober 2012 pkl 09.55.WIB
Anonimus.2011.penangkaran-semut-rangrang-rumahan-penghasil-kroto.
http://omkicau.com.diakses pada tgl 2
oktober 2012 pkl 09.49 WIB
Aska.aziz.2011. Penyebab
Semut Rangrang Mati . azisazka123.blogspot.com. diakses pada
tanggal 2 oktober 2012 jam 10.02 WIB.
Irwan.2009.budidaya semut rangrang
tanpa pohon. http://peluangusaha.com. diakses pada tanggal 2 oktober 2012 pkl 09.30
WIB.