This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Jumat, Oktober 05, 2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jika anda pencinta burung kicau, tentu tak asing jika mendengar kroto, ya kroto merupakan telur semut yang banyak digunakan para pencinta burung sebagai pakan utama maupun pakan tambahan burung. Saat ini kroto seperti emas yang sulit di dapatkan dari alam. Ulah manusia yang membabi buta mencari kroto / telur semut berakibat buruk bagi lingkungan. Kroto merupakan telur semut, jika telur semut itu terus-terusan di ambil dari alam, lambat laun ketersediaan kroto semakin habis. Walaupun siklus bertelur semut relatif cepat, namun para pencari kroto cenderung merusak sarang-sarang semut penghasil kroto, sehingga induk semut rangrang penghasil kroto mati, akibatnya kroto menjadi barang langka, bahkan para pencinta burung maupun peternak burung kesulitan mendapatkan kroto.
Perlu sebuah langkah berarti untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan semut rangrang penghasil kroto, karena walaupun semut rangrang penghasil kroto terlihat menyeramkan tapi manfaat semut rangrang sangat besar di dalah ekosistem kita.
Langkah yang terbaik adalah memulai budidaya kroto sebagai alternatif pengganti pencariaan kroto langsung dari alam. Belum banyak yang menguasai teknik budi daya kroto atau budidaya semut rangrang penghasil kroto. Hal ini merupakan peluang usaha yang cukup menarik untuk dilakukan, karena pasar kroto begitu besar dan sangat kekurangan, dalam makalah ini akan dibahas secara sederhana tentang teknis budidaya kroto dalam artikel peluang usaha budi daya semut rangrang penghasil kroto.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adlah :
Bagi mahasiswa
  • Menjadi referensi kedepan apabila telah lulus atau belum
  • Motivasi untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha yang mandiri.
Bagi kalangan umum
  • Menjadi peluang usaha sampingan yang menjanjikan
  • Menambah penghasilan.
Untuk semuanya Agar sadar bahwa lingkungan dan alam ini harus dijaga agar tercipta keadaan yang seimbang
1.3 Manfaat penelitian
            Manfaat dari penelitian ini adlah untuk menumbuhkan jiwa kewiraan semua orang dan untuk menumbuhkan jiwa cinta kingkungan serta sadar akan kondisi alam sekitar.












BAB II
PEMBAHASAN
      1.            Karakteristik semut  rang – rang
Semut rangrang merupakan salah satu jenis musuh alami. Semut ini memiliki cara hidup yang khas yaitu merajut daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut rangrang menyukai udara yang segar. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di dalam tanah melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih agresif daripada semut lainnya.
Semut rangrang mempunyai nama yang berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antar negara, apalagi antar benua. Untuk membedakan dengan semut lainnya, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk semut rangrang yang ada diAsia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika.
A.    Daerah penyebaran semut rangrang
Semut rangrang dapat dijumpai di berbagai negara dari Afrika sampaiAsia. Sejauh ini, sejarah mencatat bahwa orang-orang Cinalah yang pertama kali menemukan semut rangrang sebagai sahabat mereka di kebun jeruk, lebih dari 1000 tahun yang lalu. Sayangnya, tidak semua informasi yang kita butuhkan tercacat dalam sejarah.
Oecophylla smaradigna menyukai lingkungan dengan suhu antara 26 s/d 34 derajat C dan kelembaban relatif antara 62 sampai 92%.


B.     Struktur Sosial Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai kehidupan sosial seperti halnya semut lain pada umumnya. Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerjasama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal.
Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor semut hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni. Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu yaitu:Larva dan pupa semut rangrang yang biasa disebut kroto
v  Ratu semut
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Pada musim kering, dalam tiap-tiap sarang terdapat seekor ratu semut, sedangkan pada musim penghujan terdapat dan lebih dari seekor. Semut, ratu semut beserta sarangnya lebih banyak ditemukan pada musim penghujan dibandingkan dengan musim kemarau karena pada musim penghujan cukup tersedia makanan dan tanaman untuk membuat sarang. Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan perut yang besar dan menghasilkan banyak telur. Ratu semut ini pada mulanya mempunyai sayap seperti halnya semut jantan, tetapi setelah kimpoi sayapnya lepas.
http://kapurwakan.files.wordpress.com/2011/04/gb6.jpg?w=450
Tipe semut rangrang mulai dari ratu sampai ke prajurit
Ratu semut banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tidak terganggu. Mereka menyukai tempat yang aman untuk meletakkan telur. Coba perhatikan, ratu semut jarang ditemukan pada tempat - tempat yang sering anda lalui atau anda gunakan untuk bekerja di kebun, karena di tempat-tempat itu mereka merasa terganggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain yang lebih aman. Ratu semut umumnya berada pada sarang yang tidak terlalu kecil, dengan daun-daun yang masih segar dan hijau. Apabila daun-daun pembentuk sarangnya mengering, sebagian semut bahkan ratunya akan meninggalkannya dan berpindah ke sarang baru.
v  Semut jantan
Semut jantan lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitamhitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.
v  Semut pekerja
Semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda.
v  Semut prajurit
Semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya serta membangun sarang. Selain tugas-tugas tersebut, masih ada lagi yang harus dilakukan oleh prajurit. Pernahkah anda melihat ketika sarangnya terganggu ? Mereka membawa semut-semut muda dengan giginya yang kuat dan memindahkannya ke tempat aman. Pada kondisi tertentu mereka juga dapat meletakkan telur seperti ratu semut.


C.    Makanan semut rangrang
Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih menyukai protein dari pada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenishama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan menemukan berbagai jenis serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu perisai dan kutu putih di dekat atau di dalam sarang semut rangrang.
Keberadaan serangga penghasil embun madu di dekat sarang semut rangrang telah menimbulkan dugaan bahwa ‘semut rangrang pada tanaman jeruk justru menjadi penyebab meningkatnya populasi serangga penghasil embun madu’. Namun berdasarkan temuan dan pengalaman petani jeruk, pendapat tersebut dianggap kurang tepat karena ‘peledakan populasi serangga penghasil embun madu tidak pernah terjadi apabila anda memelihara semut rangrang dan menghindari penggunaan pestisida’.
Semut rangrang memang memerlukan gula dari serangga penghasil embun madu tetapi jika jumlah gula yang dihasilkan oleh serangga ini lebih besar dari kebutuhan koloninya, maka semut akan membunuh serangga tersebut.

      2.            Fungsi dan manfaat semut rangrang penghasil kroto
Fungsi dan manfaat semut rangrang penghasil kroto di alam / dalam ekosistem. Dibalik keseraman semut rangrang penghasil kroto ternyata tersimpan manfaat yang begitu besar, selain sebagai sumber penghasilan, kroto / telur semut merupakan barang berharga yang dibutuhkan, ternyata semut rangrang penghasil kroto merupakan predator alami penyakit tumbuhan,seperti ulat bulu dan beberapa serangga pengganggu tanaman. Tak heran semakin berkurangnya kroto di alam sedikit banyak memberikan ruang gerak yang teramat lebar untuk hama-hama pengganggu tanaman berkembang biak, sehingga populasi hama – hama pengganggu semakin besar.
Segudang manfaat semut rangrang penghasil kroto untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Seperti petani di daerah delta mekong (vietnam) dan beberapa wilayah di kalimantan timur (indonesia), memiliki pengalaman bagaimana semut rangrang  penghasil kroto dapat meningkatkan kualitas buah. Tanaman buah atau di lokasi kebun yang memiliki banyak semut rangrang pengasil kroto, biasanya buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan segar. Semut rangrang penghasil kroto dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit ’greening” pada kebun jeruk. Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus.
      3.            Cara penangkaran
A.    Alat dan bahan
·         potongan bambu, pralon ukuran ± diameter 7 s/d 8 cm dan pangang 40 cm.
·         paku
·         Kayu penyangga untuk rak
·         kaleng untuk perendam kaki –kaki kayu penyangga dengan air, agar semut tidak pergi dan tidak diserang oleh predator lainnya,
·         Bahan-bahan pertukangan untuk megerjakannya. 
B.     Cara membuat
·         Setelah rak kayu selesai kita siapkan,
·         potongan bambu / pipa paralon kita tata pada papan pengikat yang telah kita satukan dengan paku,
·         susun dalam posisi mendatar sehingga membentuk seperti sarang lebah.
Setelah bahan siap digunakan kita tinggal mencari rumah / sarang semut rangrang yang ada di alam masih pada pohon.
Usahakan dalam mencari sarang  adalah yang terdapat ratu semutnya. Karena ratu semut tersebut yang akan menghasilkan telor dalam usaha pengembangan ternak kroto yang akan kita lakukan. Setelah kita mendapatkan sarang semut rangrang yang terdapat ratunya, ambil beserta sarangnya.
Letakan sarang di atas susunan bambu yang telah kita tata rapi, yang telah kita masuki daun hijau pada bagian dalam masing-masing bambu sebagai pemancing semut rangrang agar mau masuk dan bersarang ke dalam bambu.
Apa bila dalam pencarian sarang semut di alam kita kesulitan menemukan sarang yang berisi ratu,  usakan kita menemukan sarang yang banyak terdapat krotonya. Karena biasanya di kumpulan kroto tersebut terdapan bakalan ratu maupun raja semut rangrang.
      4.            Analisis anggaran
·         Biaya pembuatan kandang 1 rak 100 tabung
no
Barang (banyaknya)
Biaya
Ket
1
Bamboo 5 btg
Rp. 0
Dari kebun
2
Paku 0,5 kg
Rp. 10.000

3
Lahan (2 x 1 m)
Rp. 0
Kebun sendiri
4
Kaleng bekas 4 buah
Rp. 0
Mencari di sekitar rumah
5
Saringan 1 buah
Rp.10.000
Penyaring kroto
6
Nampan/ ember 1 buah
Rp.10.000
Wadah kroto
7
Kayu usuk bekas 4 buah
Rp.0

8
Alat pertukangan
Rp.0
Meminjam
8
Lain –lain
Rp.20.000


Total
Rp. 50.000


·        Biaya perawatan dan pakan
no
Jenis perawatan
Biaya / bulan
Ket
1
Perawatan umum
Rp. 40.000
Pembelian gula
2
Pakan
Rp.110.000
Bensin untuk mencari tulang di rumah makan.

Total
Rp.150.000


          Jadi, total perwatan dan pakan satu bulan pertama + modal awal pembuatan kandang = Rp. 150.000 + Rp. 50.000 = Rp. 200.000
  1. Cara Memindahkan Sarang Kroto Alam Ke Dalam Toples
Kendala pertama kali dalam membudidayakan atau ternak semut rangrang adalah ketika harus memindahkan sarang kedalam suatu tempat. Resikonya pasti akan digigit. 
Ada banyak cara yang bisa dipraktekan :
  1. Cara pertama
  • Potong batang sarang semut rangrang  (tentunya akan sedikit mengalami kesulitan)
  • Masukan kedalam karung / plastik / toples  dan apa saja yang sekiranya  ada celah / lubang  udaranya.
  • Siapkan ember plastik besar yang tepi nya sudah di kasih tepung. Supaya semut rangrang tidak bisa naik keatas.
  • Masukan sarang kedalam ember plastik tersebut dengan catatan harus di buka / buang daun daun beserta jaring jaringnya agar ketika bersarang membuat sarang baru tidak membawa jaring yang lama. Pengalaman kalau tidak di bersihkan nantinya toples akan terlihat kotor.
  • Buat jembatan penghubung antara ember dengan toples dengan menggunakan sapu lidi atau penghubung yang lain (pastinya ada jembatanya)
  • Setelah itu tingggal saja, tidak sampai satu hari semut rangrang akan bersarang secara alami
  1. Cara ke dua
  • Setelah sarang dimasukkan kedalam ember dan sudah di bersihkan dari daun beserta jaringnya.
  • leletakan kedalam toples dengan menggunakan tangan.
      6.            Perawatan dan pemberian pakan
            Bila semut rangrang sudah mulai nyaman dan mau bersarang di sarang buatan kita, maka kita tinggal melakukan perawatan rutin. Dan menjaga kenyamanan lingkungan ternak.
            Pemberian pakan yang berupa serangga atau pun sisa tulang menjadi sangat wajib.Dengan pemberian 2 - 3 hari sekali.Jangan lupa berikan pengembunan pada lokasi sarang dengan menyemprot air gula/ madu pada sekita sarang tangkaran. Penyemprotan dg gula tidak ada takaran pasti,tetapi semakin kental semakin baik.
      7.            Pemanenan dan pasca panen
            Pemnenan dapat dilakukan antara hari ke 10 s/d 15 hari sekali setelah pemanenan sebelumnya.biasanya dalam 1 tabung bamboo berisi ± 0.5 s/d 1 kg kroto segar. proses pemanenan membutuhkan langkah – langkah sebagai berikut :
      1.            Ambil tabung yang berisi kroto.
      2.            Tuang diatas wadah yang yang telah diberi saringan di atasnya.
      3.            Kemudian taruh saringan yang digunakan diatas kandang.dg tujuan semut rangrang kembali bersang di tabung yang telah disiapkan.
      4.            Semprotkan gula cair disekitar sarang.
      5.            Kroto yang telah di ambil,siap untuk dijual di psar / pengepul.
Begitu seterusnya saat melakukan pemanenan
      8.            Promosi dan penjualan
            Untuk penjualan terlebih dahulu kami melakukan promosi ke masyarakat sekitar,khususnya para pecinta burung.lalu kami juag melakukan penjualan dg membuka lapak di sekitar pasar burung disekitar tempat tinggal kami ( tempat peternakan kami ).
            Agar lebih maju dan mengenal teknologi, kami akan memebuat website dan blog khusus untuk media promosi dan pesan secara online untuk hasil usaha kami ini agar lebih banyak.
      9.            Analisis pendapatan
                          Diasumsikan dalam 100 buah potongan bamboo yang berisi kroto.diambil 50 potongan dan yang lain untuk pembiakan. Dimana tiap 1 potongan berisi rata – rata 1 ons / 15 hari kroto segar (azisazka123.blogspot.com.).                         
1 ons x 50  = 50 ons atau 5 kg
Jadi, dalam 15 hari didapat 5 kg kroto segar siap jual.
          Saat ini harga kroto di pasaran mencapai Rp 50.000 s/d Rp 100.000.apabila Diasumsikan harga kroto tsb dengan harga Rp 50.000/ kg maka hasil didapat sebesar :
ü  5 kg x Rp 50.000 = Rp 250.000./15 hari.
ü  Dalam satu bulan didapat hasil Rp. 250.000  x 2 = Rp.500.000 / bulan

Hasil yang di dapat pada 1 bulan petama di potong  modal awal adalah
ü  Rp. 500.000 – Rp.200.000 = Rp 300.000 / bulan.
Untuk bulan selanjutnya hasil selama satu bulan dipotong pakan dan perawatan maka didapat hasil
ü  Rp.500.000 – Rp. 150.000 = Rp. 350.000 / bulan    
  10.            Kendala
            Kendala yang biasanya di temui dalam usaha ini adalah kematian.cara semut rangrang mati ada 2 yaitu mati  bentuk badan masih lengkap dan mati terpotong ( badan tercerai berai).apabila matinya masih lengkap biasanya di sebabkan karena makanan dan minuman tidak terpenuhi, terlalu panas,lembab. Dan jika mati terpotong potong biasanya saling serang (perbedaan koloni).
            Di dalam satu koloni pun juga bisa saling tempur tetapi dalam skala kecil.
perhatikan faktor berikut:
a)      Makanan
            Perhatikan makanan semut rangrang, cukup terpenuhi.jangan terlambat terlalu lama. Tidak mengandung bahan racun / kimia
b)     Minuman
            Tidak asal memberi minuman dan jangan sampai terlambat bisa mati kering.
c)      Suhu
            Jangan terlalu panas suhu di tabung dan sekitar tempat sarang tabung apalagi terkena sinar matahari secara langsung seharian
d)     Koloni
            Jangan mencampur langsung beda koloni ketika mendapatkan dari alam. Apabila ada kematian dalam jumlah yang kecil itu wajar. Baiknya juga tingkat kepadatan sarang juga diperhatikan.
      Kendala lain dalam usaha ini adalah Dalam pencarian semut rangrang ini membutuhkan waktu yang relative lama,karna di alam sendiri susah untuk mencarinya,jikalaupun ada pasti berada tempat yang tinggi.dan jika telah berhasil dipindahkan baiknya 1 bulan pertama jangan di panen tetapi dibiarkan saja di kandang agar lebih siap dalam proses selanjutnya. Dalam pencarian perlu di perhatikan bahwa terkadang juga ada sarang tetapi ratunya sudah tidak ada.
  11.            Cerita Pengalaman
            Suwandi Laksana, pebisnis kroto di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, bercerita, tak butuh lahan luas untuk budidaya rangrang. Menurutnya, lahan seluas satu meter persegi yang dilengkapi rak-rak bisa menampung 300 sarang hingga 500 sarang. Setiap sarang bisa menghasilkan setengah hingga satu ons kroto. Artinya, 100 sarang bisa menghasilkan 5 kg kroto.
            Wawan, begitu nama panggilan Suwandi, menjual kroto ke pengepul seharga Rp 50.000 /kg. Saat ini, tiap hari, ia bisa memanen hingga 15 kg. Artinya, omzet usaha Wawan bisa mencapai Rp 750.000 per hari alias Rp 22,5 juta per bulan.
            Menurut Wawan, pada dasarnya, penangkaran semut rangrang terbagi dalam tiga bagian, yakni pembibitan, budidaya, dan pemanenan. Di tahap pembibitan, Wawan mencari koloni rangrang di alam. Lantas, semut-semut itu ditempatkan ke dalam wadah transparan.
            Penangkaran dilakukan dengan membuat sarang rangrang pada media tertentu. Biasanya, media bisa berupa stoples transparan, bambu, atau pralon. Tapi, harap di catat, jika menggunakan bambu atau pralon, kita akan agak kesulitan saat memasukkan dan memanen semut. Selain itu, semut-semut yang mati juga tidak terpantau.
            Yang paling mudah adalah menggunakan stoples atau wadah transparan lainnya. Wawan memanen kroto setiap hari dengan cara menumpahkan sarang ke atas saringan khusus. Hasilnya, “Kroto yang kita panen bersih dari semut. Pembeli yang ada di pasar burung pun senang,” ujarnya.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
Usaha ini mempunyai prospek yang cerah kedepan karna belum bnayak orang yang membudidayakan.



















Daftar pustaka
Anonimus .2009.budi daya kroto.http://budidayakroto.blogspot.com/.diakses pada tgl 2 oktober 2012.pkl 09.59 WIB.
Anonimus.2012.usaha menjanjikan kroto.http://peluangusaha2012.com.diakses pada tgl 2 oktober 2012.pkl 10.03 WIB.
Anonimus.2010.ada uang di telur semut rangrang. http://peluangusaha .kontan.co.id .diakses pada tanggal 2 oktober 2012 pukul 09.48 WIB.
Anonimus.2011.peluang usaha budidaya semut rangrang penghasil kroto. http://binaukm.com diakses pada tgl 2 oktober 2012 pkl 09.55.WIB
Anonimus.2011.penangkaran-semut-rangrang-rumahan-penghasil-kroto. http://omkicau.com.diakses pada tgl 2 oktober 2012 pkl 09.49 WIB
Aska.aziz.2011. Penyebab Semut Rangrang Mati . azisazka123.blogspot.com.  diakses pada tanggal 2 oktober 2012 jam 10.02 WIB.
Irwan.2009.budidaya semut rangrang tanpa pohon. http://peluangusaha.com.  diakses pada tanggal 2 oktober 2012 pkl 09.30 WIB.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...