iii
Prakata
Bahasa tidak dapat dipisahkan kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia
untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial,
dan emosional. Selain itu, pelajaran bahasa akan membuat Anda mampu menggunakan
kemampuan analitis dan imajinatif Anda.
Salah satu keberhasilan pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah melahirkan
individu yang mampu belajar secara mandiri. Dalam hal ini, Anda mampu menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan media pelajaran (buku penunjang) yang dapat
memberikan cakrawala bagi kehidupan Anda. Penunjang pelajaran yang baik tentunya
mampu mengakomodasi kemampuan Anda dalam mengembangkan aspek mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat Anda membaca buku penunjang, buku
tersebut hendaknya mampu mengejawantahkan kemampuan pribadi dan kelompok sesuai
dengan tujuan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berhubungan dengan prinsip
bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia bukan semata teori yang harus dihafal.
Berdasarkan tujuan tersebut, buku ini hadir untuk membawa Anda dalam petualangan
dan suasana belajar yang lebih mengedepankan aspek penggalian potensi diri. Anda tidak
hanya bergelut dengan materi (teori) bahasa dan sastra. Anda diajak untuk memahami
kegiatan belajar bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan kehidupan sehari-hari.
Sebagai individu, Anda akan lebih terasah untuk menggali potensi mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis dengan suasana belajar yang menyenangkan.
Akhir kata, penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terwujudnya buku ini. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang sumber tulisan atau gambarnya dimuat dalam buku ini, baik
dari koran, majalah, tabloid, buku, hingga situs internet.
Semoga kehadiran buku ini dapat menambah perbendaharaan ilmu bahasa dan
sastra Anda.
Bandung, September 2007
Penulisiv
Mengenal Bagian Buku Ini
Untuk memahami dan mengikuti materi buku ini, Anda harus mengenal struktur dan isi buku ini. Berikut ini, disajikan
bagian-bagian yang ada dalam buku ini.
A. Judul Pelajaran
Judul diletakkan di bagian awal untuk mengantar
Anda memasuki materi pelajaran. Judul pelajaran
ini disesuaikan dengan tema yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-sehari. Tema ini mengacu pada
pelajaran bahasa ataupun sastra.
B. Pengantar Pelajaran
Pengantar pelajaran merupakan tulisan singkat yang
akan memancing pengalaman dan pengetahuan
Anda. Dalam hal ini, Anda akan memanfaatkan
pengetahuan atau pengalaman Anda dalam ke-
hidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengan
materi yang akan dipelajari.
C. Gambar Awal Pelajaran
Gambar awal pelajaran yang hadir di setiap awal
bab ini merupakan bagian penjelas visual yang
berhubungan dengan materi suatu bab. Gambar yang
dihadirkan dapat mewakili materi-materi yang akan
dipelajari secara umum.
D. Peta Konsep dan Alokasi Pelajaran
Bagian ini merupakan peta pelajaran yang menyangkut
arah keseluruhan pelajaran dalam setiap bab. Adapun
alokasi menyangkut jumlah jam pelajaran di setiap bab.
E. Tujuan Pelajaran
Tujuan pelajaran disajikan di setiap awal pelajaran dalam
setiap subbab. Dengan demikian, Anda akan memahami
arah pelajaran sekaligus hal-hal apa saja yang akan Anda
dapatkan dalam memperlajari suatu materi.
F. Materi Pelajaran
Materi pelajaran disajikan dengan konsep materi
dan aplikasi materi dalam bentuk contoh. Dalam hal
ini, Anda akan mengetahui bagaimana suatu materi
dapat diterapkan dalam aspek kebahasaan ataupun
kesastraan. Bahan materi pun disesuaikan dengan
sumber terkini dan sesuai dengan situasi kapan pun.
A
B
C
D
E
G
F
H
I
J
K
L
G. Foto dan Ilustrasi
Foto dan gambar ilustrasi disajikan sebagai penunjang
bagi Anda dalam membaca teks materi. Kekuatan
visual sebuah foto atau gambar ilustrasi dapat lebih
membantu Anda dalam mendalami setiap materi.
H. Uji Materi
Uji Materi merupakan bagian pelatihan bagi Anda
setelah mempelajari suatu materi. Kegiatan pelatihan
ini merupakan aplikasi langsung menguji untuk
pemahaman dan kemampuan Anda dalam menyerap
materi. Hal ini dapat dilakukan secara individu
ataupun kelompok.
I. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan Lanjutan merupakan latihan dalam bentuk
tugas. Tugas ini dapat dilakukan secara individu
ataupun berkelompok. Selain itu, kegiatan ini
dapat dilakukan di sekolah ataupun di rumah tanpa
membebani waktu belajar Anda. Kegiatan lanjutan
ini bertujuan agar Anda lebih mengaplikasikan materi
dalam kehidupan.
J. Kaidah Bahasa
Kaidah Bahasa merupakan kolom pengayaan yang
disajikan di setiap pelajaran. Kolom ini disajikan agar
Anda lebih memahami dan mempraktikkan kaidah
berbahasa yang baik dan benar. Selain itu, secara tidak
langsung, Anda dapat lebih kritis dalam menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
K. Info Bahasa
Info Bahasa merupakan kolom pengayaan yang
disajikan agar Anda lebih memahami kondisi bahasa
Indonesia dalam kehidupan masyarakat. Anda juga
akan memahami sejarah dan perkembangan terkini
bahasa Indonesia. Selain itu, Anda akan memahami
upaya pihak-pihak yang terlibat langsung dalam
perkembangan bahasa Indonesia, misalnya Pusat
Bahasa, media massa, dan sebagainya. v
L. Info Sastra
Info Sastra disajikan agar cakrawala Anda terhadap
dunia sastra lebih terbuka. Info sastra ini merupakan
kolom pengayaan yang bersumber dari situs
internet, media cetak, sampai buku dan ensiklopedia
kesastraan. Dengan adanya kolom ini, Anda akan
lebih memahami perkembangan dunia sastra.
M. Mengenal Ahli Bahasa
Kolom pengayaan ini disajikan agar Anda lebih
dekat dengan sosok ahli bahasa Indonesia. Anda
akan memahami karya-karya tulisannya sekaligus
upaya yang mereka lakukan dalam menjaga dan
mengembangkan bahasa Indonesia.
N. Sastrawan dan Karyanya
Kolom pengayaan ini hadir agar Anda dapat lebih
jauh mengenal proil sastrawan. Adapun tujuan
lainnya adalah agar Anda lebih mengetahui karya-
karya sastra apa saja yang pernah mereka hasilkan.
Dalam hal ini, judul karya-karya sastra tersebut dapat
menjadi referensi bagi Anda yang ingin membaca
karya-karyanya secara lebih mendalam.
O. Rangkuman
Rangkuman merupakan bagian inti sari materi yang
berguna untuk mengingat apa yang telah Anda pelajari.
P. Releksi Pelajaran
Bagian ini merupakan kolom releksi Anda setelah
mempelajari suatu materi. Dengan kata lain, kolom
ini merupakan bentuk tindak lanjut setelah Anda
mempelajari suatu materi. Dengan demikian, Anda tidak
saja berkutat dalam memahami materi bahasa dan sastra,
tetapi Anda dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-sehari atau di masa yang akan datang.
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
Q. Soal Pemahaman Pelajaran
Bagian ini disajikan di setiap akhir bab sebagai
tantangan pemahaman materi yang telah dipelajari.
R. Uji Kompetensi Semester
Bagian ini merupakan bentuk tantangan bagi Anda
setelah mempelajari keseluruhan materi selama satu
semester. Hal ini dapat menjadi pengingat Anda dalam
memahami kembali mater-materi di setiap bab dalam
satu semester tersebut.
S. Uji Kompetensi Akhir Tahun
Bagian ini merupakan bentuk latihan menyeluruh dari
semester 1 dan 2. Kolom ini berguna bagi Anda dalam
memahami dan mengingat kembali materi-materi
yang pernah dipelajari. Selain itu, bagian ini sekaligus
juga dapat membantu Anda dalam berlatih soal-soal
lain yang sejenis dengan soal latihan akhir yang ada
dalam buku ini.
T. Glosarium
Bagian ini berisikan daftar kata-kata atau istilah
penting/sulit disertai dengan penjelasan arti. Hal ini
akan memudahkan Anda dalam memahami kata atau
istilah untuk menunjang pemahaman Anda.
U. Indeks
Indeks merupakan halaman khusus yang berisi daftar
istilah, kata, atau nama tokoh. Bagian ini disajikan
dengan penunjuk halaman tempat istilah, kata, atau
nama tokoh tersebut berada. Hal ini akan memudahkan
Anda dalam mencari daftar kata tersebut di suatu
halaman tertentu.vi
Prakata ..................... ......................................................iii
Mengenal Bagian Buku Ini ............................................iv
Pelajaran 1 Kreativitas ....................................................1
Peta Konsep ........................................................................2
A. Menceritakan Pengalaman ...........................................3
B. Menulis Paragraf Naratif ..............................................7
C. Membacakan Puisi .....................................................11
Soal Pemahaman Pelajaran 1 ...........................................15
Pelajaran 2 Lingkungan ...............................................17
Peta Konsep .....................................................................18
A. Memperkenalkan Diri dalam Forum Resmi ...............19
B. Menemukan Ide Pokok dengan Membaca Cepat ........21
C. Menulis Puisi ..............................................................27
Soal Pemahaman Pelajaran 2 ..........................................34
Pelajaran 3 Kesehatan ..................................................35
Peta Konsep .....................................................................36
A. Mendiskusikan Masalah .............................................37
B. Menulis Paragraf Ekspositif .......................................44
C. Mengidentiikasi Unsur Sastra ...................................49
Soal Pemahaman Pelajaran 3 ..........................................55
Pelajaran 4 Kegiatan .....................................................59
Peta Konsep ......................................................................60
A. Mengemukakan Hal Menarik dalam Cerpen .............61
B. Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen .........................65
C. Menanggapi Siaran Berita ..........................................75
Soal Pemahaman Pelajaran 4 ..........................................79
Pelajaran 5 Kehidupan Sosial ......................................81
Peta Konsep .....................................................................82
A. Menentukan Nilai-Nilai Cerpen .................................83
B. Mengidentiikasi Puisi ................................................89
C. Membaca Ekstensif ....................................................93
Soal Pemahaman Pelajaran 5 ........................................100
Pelajaran 6 Alam Sekitar ............................................105
Peta Konsep ....................................................................106
A. Mengungkapkan Isi Puisi .........................................107
B. Menulis Puisi Lama ...................................................114
C. Menulis Paragraf Deskriptif .....................................119
Soal Pemahaman Pelajaran 6 ........................................126
Uji Kompetensi Semester 1 ........................................127
Pelajaran 7 Transportasi ...........................................133
Peta Konsep ....................................................................134
A. Menyimpulkan Isi Informasi
dari Tuturan Langsung .............................................135
B. Memberikan Kritik ....................................................140
C. Mengidentiikasi Sastra Melayu Klasik ....................145
Soal Pemahaman Pelajaran 7 .........................................150
Daftar Isi
Pelajaran 8 Peristiwa ..................................................151
Peta Konsep ...................................................................152
A. Menyimpulkan Isi Informasi dari
Tuturan Tidak Langsung ..........................................153
B. Memberikan Persetujuan
atau Dukungan .........................................................155
C. Menemukan Nilai-Nilai dalam
Sastra Melayu Klasik ................................................160
Soal Pemahaman Pelajaran 8 ........................................165
Pelajaran 9 Kebudayaan ............................................167
Peta Konsep ...................................................................168
A. Mengidentiikasi Tokoh Cerita Rakyat ...................169
B. Merangkum Isi Informasi
Teks Buku ..............................................................173
C. Menulis Hasil Wawancara ........................................178
Soal Pemahaman Pelajaran 9 ........................................183
Pelajaran 10 Kemasyarakatan ..................................185
Peta Konsep ...................................................................186
A. Mengidentiikasi Latar Cerita Rakyat ......................187
B. Merangkum Isi Informasi dari
Tabel dan Graik .......................................................190
C. Menulis Paragraf Argumentatif ................................192
Soal Pemahaman Pelajaran 10 ......................................196
Pelajaran 11 Informasi ...............................................197
Peta Konsep ...................................................................198
A. Membahas Isi Puisi ..................................................199
B. Menulis Paragraf Persuasif .......................................203
C. Menulis Karangan Berdasarkan
Pengalaman Sendiri ................................................205
Soal Pemahaman Pelajaran 11 .....................................214
Pelajaran 12 Kehidupan ..............................................215
Peta Konsep ...................................................................216
A. Menghubungkan Isi Puisi
dengan Kenyataan ....................................................217
B. Menyusun Teks Pidato .............................................222
C. Menulis Karangan Berdasarkan
Pengalaman Orang Lain ...........................................225
Soal Pemahaman Pelajaran 12 ......................................230
Uji Kompetensi Semester 2 ........................................231
Uji Kompetensi Akhir Tahun .....................................237
Daftar Pustaka ............................................................244
Glosarium ....................................................................245
Indeks ...........................................................................246vii
Daftar Tabel
Pelajaran 1
1.1 Penilaian Latihan Menceritakan Pengalaman ..............5
1.2 Penilaian Kegiatan Menulis Karangan Naratif ..........10
1.3 Penilaian Kegiatan Pembacaan Puisi .........................13
Pelajaran 2
2.1 Daftar Riwayat Hidup ................................................20
2.2 Tabel Kecepatan Membaca Per Menit .......................24
Pelajaran 3
3.1 Penilaian Tanggapan
terhadap Permasalahan ...............................................42
3.2 Penilaian Karangan Ekspositif ...................................46
3.3 Penilaian Analisis terhadap Unsur-Unsur Novel........53
Pelajaran 4
4.1 Penilaian Hasil Diskusi ..............................................77
Pelajaran 5
5.1 Tabel Persamaan dan Perbedaan Bacaan
"Mari Merawat Mata" dan "Tips Tidur Sehat" ...........95
5.2 Tabel Persamaan dan Perbedaan Bacaan
"Berhenti Merokok Sekarang Juga!" dan
"Awali Hari Bugar dengan Saluran Cerna Sehat" ......99
Pelajaran 6
6.1 Penilaian Penulisan Puisi Lama ...............................118
Pelajaran 7
7.1 Penilaian identiikasi karya sastra Melayu Klasik ..148
Pelajaran 8
8.2 Penilaian Menanggapi Bacaan ...............................160
Pelajaran 9
9.1 Penilaian Identiikasi Cerita Rakyat "Raden Sandhi" ..
172
9.2 Penilaian Kegiatan Mengidentiikasi Klausa ..........177
Pelajaran 10
10.1 Penilaian Identiikasi Cerita Rakyat .......................189
10.2 Data Kehadiran Siswa per Agustus 2007 ...............191
10.3 Penilaian Penulisan Paragraf Argumentatif ...........194
Pelajaran 11
11.1 Penilaian Analisis Puisi ........................................203
11.2 Penilaian Penulisan
Paragraf Persuasif .................................................205
11.3 Penilaian Penulisan Cerpen ..................................211
Pelajaran 12
12.1 Penilaian Analisis Puisi .......................................221
12.2 Penilaian Penulisan Teks Pidato ...........................224
12.3 Penilaian Penulisan Cerpen ...................................228viii
Daftar Gambar
Pelajaran 1
1.1 Kegiatan menceritakan pengalaman
di dalam kelas .............................................................3
1.2 Buku harian (diary), salah satu media
untuk menceritakan pengalaman .................................4
1.3 Saaat menceritakan pengalaman,
Anda harus ekspresif ....................................................5
1.4 Sutardji Calzoum Bachri membacakan
puisi karyanya dengan ekspresi dan
pelafalan yang baik ................................................... 11
1.5 Rachel Maryam sedang
mengekspresikan sebuah puisi ...................................12
Pelajaran 2
2.1 Sapardi Djoko Damono sedang berbicara
dalam sebuah diskusi buku ........................................19
2.2 Dengan berkonsentrasi, informasi dalam
bacaan dapat diserap dengan baik ..............................22
2.3 Roh, buku kumpulan puisi
penyair muda yang berasal dari Bali
dan Jawa Barat. ..........................................................27
2.4 Chairil Anwar, penyair angkatan 45 ...........................28
2.5 Unsur rima, irama, dan ragam ragam
bunyi membuat penghahayatan terhadap
puisi semakin dalam ...................................................29
2.6 Jogja 5,9 skala Richter, buku kumpulan
puisi, wujud kepedulian penyair terhadap
bencana gempa Yogyakarta, 2006 ..............................30
Pelajaran 3
3.1 Berbagai permasalahan hidup muncul
setiap hari dalam media massa. ................................. 37
3.2 Berolah raga merupakan salah satu cara
untuk melepaskan kemarahan ....................................38
Pelajaran 4
4.1 Kumpulkan cerpen karya A.A Navis,
Kabut Negeri si Dali ..................................................66
4.2 Buku Pandai Memahami dan Menulis
Cerita pendek yang ditulis oleh Aminudin ................71
4.3 Salah satu acara talkshow dalam program
siaran berita ................................................................75
Pelajaran 5
5.1 Buku kumpulan cerpen Parmin,
karya Prananto ...........................................................83
5.2 W.s. Rendra, penyair yang di juluki
"Si Burung Merak"....................................................89
5.3 Emha Ainun Nadjib, budayawan yang
menulis puisi-puisi bertema kemanusiaan .................90
Pelajaran 6
6.1 Buku-buku referensi dalam mengungkapkan
isi puisi .....................................................................107
6.2 Kegiatan mengidentiikasi isi puisi ..........................108
6.3 H.B Jassin, kritikus sastra yang telah mengulas
banyak puisi ............................................................109
6.4 Kegiatan penghayatan terhadap puisi
memerlukan suasana hening dan
konsentrasi penuh ....................................................110
6.5 Puisi "Tragedi Winka & Sihka"
karya Sutardji Calzoum Bachri ...............................111
6.6 Antologi puisi Dari Amerika ke
Catatan Langit ....................................................... 112
6.7 Buku Panjedar Sastra ............................................ 115
6.8 Raja Ali Haji, Sastrawan pengarang
Gurindam Dua Belas ............................................. 116
6.9 Kegiatan menulis paragraf deskriptif ..................... 120
6.10 Contoh lingkungan yang dapat
diamati untuk membuat karangan .........................120
Pelajaran 9
9.1 Tokoh Arjuna yang legendaris dalam
cerita pewayangan ..................................................172
9.2 Buku Berbahasa Indonesia dengan Benar
yang ditulis oleh Dendy Sugono ........................... 175
Pelajaran 10
10.1 Contoh graik batang dan graik garis ....................191
10.2 Contoh graik lingkaran .........................................192
10.3 Berlatih menulis paragraf argumentatif
dapat melatih daya kritis ....................................... 195
Pelajaran 11
11.1 Buku puisi dan prosa Derai-Derai Cemara
karya Chairil Anwar ....................................................199
11.2 Sapardi Djoko damono, penulis puisi
Perahu Kertas..........................................................200
11. 3 Buku puisi Ikan Terbang tak Berkawan
karya Warih Wisatsana ..........................................201
11.4 Buku puisi Mata Mbeling karya Jeihan ................202
11.5 Dalam iklan terdapat kalimat-kalimat
persuasif ................................................................204
11.6 Kegiatan liburan di pantai dapat menjadi
sumber inspirasi cerpen .........................................206
11.7 Buku kumpulan cerpen Malaikat Tak Datang
Malam Hari karya Joni Ariadinata .......................207
11.8 Buku kumpulan cerpen Dari Negeri Asing ...........208
Pelajaran 12
12.1 Gambaran sosial masyarakat merupakan
sumber inspirasi dalam menulis puisi ...................217
12.2 Penyair Sitok Srengenge sedang membacakan
sebuah puisi ............................................................218
12.3 Antologi puisi 142 Penyair Menuju Bulan
berisi puisi para penyair dengan berbagai
latar belakang budaya .............................................219
12.4 Arjuna, tokoh dalam Mahabarata yang
sering ditampilkan ke dalam karya sastra ..............220
12.5 Kegiatan pidato ......................................................222
12.6 Buku Terampil Berpidato .......................................223
12.7 Gita Gutawa memberikan sambutan
singkat dalam acara penghargaan musik ...............224Kreativitas
1
Pelajaran
"Hidup seperti juga puisi dan lukisan, seluruhnya adalah ekspresi."
(M.Iqbal)
Beranikah Anda berekspresi dan berkreasi? Dalam pelajaran
ini, Anda akan berlatih untuk mengasah kreativitas. Kreativitas
yang Anda miliki akan diasah dan diuji saat menceritakan
pengalaman. Dalam bidang kepenulisan, kreativitas Anda akan
dilatih saat menulis paragraf naratif. Sementara itu, dalam bidang
sastra, Anda dituntut untuk dapat kreatif saat membacakan puisi.
Anda harus dapat mengekspresikan puisi tersebut dengan baik
serta penuh penghayatan. Ketiga hal yang telah dikemukakan
tersebut, yaitu menceritakan pengalaman, menulis paragraf naratif,
dan membacakan puisi merupakan kegiatan yang menuntut adanya
kemampuan berekspresi.
Sumber: Dokumentasi PribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 2
Alokasi waktu untuk Pelajaran 1 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
Kreativitas
berbahasa dan bersastra
Membacakan
puisi
bacaan Menulis paragraf
naratif
Menceritakan
pengalaman
menghasilkan
bentuk
ekspresi
penggunaan
bahasa
ekspresi
gerak tubuh
(gestur)
jeda
intonasi
ekspresi
hal yang harus
diperhatikan
hal yang harus
diperhatikan
senang
sedih
terharu
kesal
gerak tubuh
(gestur)Kreativitas 3
Mendidik Anjal dengan Akses Pekerjaan
Teman-teman yang baik, perkenalkan nama saya
adalah Priska Anggraeni.
Dalam kesempatan ini, saya akan menceritakan
pengalaman saya dalam melakukan kegiatan pendidikan
untuk anak jalanan. Pengalaman tersebut saya lakukan
ketika bergabung dengan sebuah yayasan yang mengurusi
anak jalanan.
Menceritakan Pengalaman A
Apakah Anda senang menulis pengalaman dalam buku
harian? Buku harian dapat menjadi biograi sederhana yang
memuat segala aktivitas dan pengalaman yang telah Anda alami.
Ada beragam pengalaman yang telah Anda alami dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satunya adalah pengalaman selama Anda
berada di Kelas X sekarang. Mungkin, Anda pernah mengalami
pengalaman seru bersama teman-teman. Pengalaman yang Anda
alami dapat diceritakan kepada teman-teman sekelas. Tentunya,
dalam menceritakan pengalaman, Anda harus memperhatikan cara
berbicara dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikiran. Hal
tersebut dapat ditunjang dengan ekspresi dan gerak tubuh sehingga
pendengar menjadi tertarik mendengarkannya. Pengalaman yang
Anda ceritakan dapat dilakukan dalam kegiatan perkenalan,
berdiskusi, dan bercerita.
Saat menceritakan pengalaman tersebut, Anda dapat meng-
gunakan berbagai macam ekspresi wajah, antara lain:
1. senang;
2. sedih;
3. terharu;
4. kesal.
Ekspresi wajah tersebut dapat menunjang kegiatan penyampaian
cerita Anda. Dengan demikian, orang yang menyimak cerita Anda
akan lebih mudah memahami cerita yang Anda sampaikan.
Sekarang, temukanlah berbagai macam ekspresi lain yang
belum disebutkan. Perhatikanlah wajah Anda di depan cermin.
Berbagai ekspresi wajah yang Anda praktikkan tersebut me-
rupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan menceritakan
pengalaman Anda. Tanpa ekspresi, penyampaian cerita Anda akan
terkesan datar dan biasa-biasa saja. Hal ini, tentunya, akan membuat
pendengar menjadi bosan.
Berikut ini contoh pengalaman yang dialami oleh teman Anda, Priska
Anggraeni. Bacakanlah dengan ekspresif di depan teman-teman atau keluarga.
AkhAd li l dl bk
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menceritakan pengalaman.
Pengalaman tersebut dapat Anda sampaikan secara ekspresif agar orang
yang mendengarkan pengalaman Anda dapat memahaminya. Dengan
demikian, diharapkan kemampuan Anda dalam menyampaikan informasi
akan bertambah.
Mungkin, bagi yang belum pernah berkecimpung
dengan dunia anak jalanan akan merasa asing dengan
mereka. Memang tidak mudah mendidik keterampilan
anak-anak jalanan (anjal) yang masih haus belaian kasih
sayang orangtuanya. Berbagai cara pun dilakukan yayasan-
yayasan yang mengasuh anak-anak tersebut., termasuk
yayasan tempat saya mencurahkan tenaga dan pikiran untuk
membantu anak jalanan.
Gambar 1.1
Kegiatan menceritakan pengalaman
di dalam kelasAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 4
Adapun yayasan tempat saya mengabdikan diri
bernama Yayasan Widya Dharma. Bersama yayasan
tersebut, kami menangani anak telantar dengan
mendekatkan mereka pada akses pekerjaan. Prinsip
dasarnya, kalau anak telantar diberi pekerjaan yang
lebih nyata, mereka diharapkan tidak akan meminta-
minta lagi di jalanan.
saat ini berdiri tiga unit usaha perbengkelan. Memang
hasilnya tidak terlalu besar, tetapi mereka kini telah
memiliki aktivitas bermanfaat.
Selain itu, kami juga berkordinasi dengan lembaga
lain, seperti Sanggar Alang-Alang milik Kak Didit
Hape. Lembaga yang telah sembilan tahun berdiri itu
menawarkan pendidikan etika dan estetika untuk anak-
anak jalanan yang bergabung. Mereka boleh belajar
dengan gratis. Asal, mereka sopan dan tidak berkata-
kata jorok. Itulah SPP belajar di sanggar itu.
Kak Didit membagi program pendidikannya menjadi
tiga, yakni pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan
anak usia sekolah (PAUS), dan pendidikan anak usia
remaja (PAUR). Kalau diistilahkan, ini semacam TK anak
miskin. Kami dapat belajar banyak dari sanggar tersebut.
Kami pun pernah bekerja sama dengan Panti Asuhan
Bhakti Luhur. Panti asuhan ini punya cara lain untuk
mengentas anak-anak binaannya. Mereka menyediakan
60 pengasuh untuk anak didiknya. Mereka mengalami
macam-macam kebutuhan. Mulai buta sampai lemah
mental.
Adapun di tempat lain, yaitu di Penitipan Ibu dan
Anak Matahari Terbit, anak-anak asuh diberi bekal
pengetahuan dasar tentang hidup. Mulai rutinitas
seperti mandi atau makan, hingga bekal pengetahuan
tentang moral, tata krama, dan kemandirian. Memang,
hasilnya lumayan terasa. Mereka sudah bisa mengatur
pola kehidupan sendiri.
Bagi saya, kegiatan yang saya alami tidak lain sebagai
bahan motivasi bagi teman-teman yang ingin menyisihkan
waktunya untuk mengabdikan diri bagi dunia pendidikan
anak jalanan. Pengalaman yang saya ceritakan ini tiada
lain juga sebagai upaya menggugah kita bahwa masih
banyak anak di negeri ini yang belum mendapatkan
pendidikan yang layak untuk masa depan. Demikianlah
pengalaman ini saya sampaikan. Semoga bermanfaat
bagi teman-teman.
Sumber: Radar Lampung, 23 Juli 2007
(dengan penyesuaian)
Dari pengalaman yang diceritakan tersebut, Anda dapat men-
diskusikan isi pengalaman tersebut. Anda dapat mengajukan pertanyaan
ataupun memberikan tanggapan atas pengalaman tersebut. Misalnya:
"Menurut saya pengalaman yang diceritakan tersebut sungguh
baik untuk ditiru. Kita pun dapat mengikuti jejak Priska dalam
berjuang mengupayakan hak-hak pendidikan bagi anak jalanan. Usul
saya, bagaimana jika dalam kelas kita juga mengadakan bimbingan
untuk anak jalanan yang ada di sekitar sekolah kita?"
Tanggapan yang dikemukakan oleh teman Anda tersebut, dapat
dijadikan bahan diskusi kelas. Pengalaman tersebut dapat memberikan
dampak manfaat bagi orang lain. Dari pengalaman tersebut kita bisa
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 1.2
Buku harian (diary), salah satu
media untuk menceritakan
pengalaman.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Bersama Koordinator Pendamping Anak Jalanan
Yayasan Widya Dharma, kami menawarkan beragam
program untuk membantu anak jalanan. Di antaranya,
keterampilan menyablon hingga kemampuan bekerja
di bengkel. Kami pun tidak jarang melakukan kerja
sama dengan lembaga lain untuk memberikan
pendidikan bagi anak jalanan tersebut.
Untuk menjalankan program tersebut, yayasan
tidak perlu mengasramakan 130 anak-anak telantar
yang ditangani. Dalam hal ini, kami bertindak sebagai
pendamping yang mendatangi dua tempat anak-anak
telantar binaan kami, yakni di kawasan Rungkut dan
Putat Jaya, Surabaya. Di sana, anak jalanan tersebut diajak
untuk terampil dengan diberikan pelatihan-pelatihan.
Salah satu tujuan pelatihan-pelatihan tersebut ialah untuk
menumbuhkan kreativitas anak jalanan.
Perlahan, program tersebut membuahkan hasil.
Di Banyu Urip, saat ini telah berdiri tiga usaha sablon
yang dikerjakan anak-anak tersebut. Di Dukuh Pakis
juga berdiri bisnis serupa. Sementara, di Putat Jaya Kreativitas 5
Uji Materi
1. Ceritakanlah pengalaman yang pernah dialami dan membuat
Anda terkesan atas pengalaman tersebut. Pengalaman tersebut
dapat berupa pengalaman yang menyedihkan, mengharukan,
menggembirakan, bahkan pengalaman yang lucu/kocak.
2. Gunakanlah pilihan kata ekspresi, jeda, dan intonasi.
3. Selama teman Anda menceritakan pengalamannya, Anda mem-
buat penilaian dengan tabel berikut. Berikan tanda centang (3)
pada bagian penilaian (ya/tidak).
lebih tergugah untuk membantu dunia pendidikan di sekitar kita. Hal
ini terutama untuk anak-anak yang kurang mampu.
Adapun hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat menyampaikan
pengalaman kepada orang lain adalah sebagai berikut.
1. Tentukan pengalaman apa yang kiranya dapat menggugah
orang lain untuk tertarik mendengarkan cerita Anda.
2. Gunakan bahasa yang baik dan runtut.
3. Perhatikan pula intonasi, pelafalan, jeda, ekspresi, serta pilihan
kata Anda saat bercerita. Hal ini akan jadi penentu menarik
atau tidaknya pengalaman yang Anda ceritakan. Selain itu,
perhatikanlah pula cara mata Anda mengarahkan pandangan
kepada orang lain yang mendengarkan cerita pengalaman
Anda.
4. Jika perlu, Anda dapat menggunakan bahan penunjang lain.
Misalnya gambar, foto, ataupun benda yang mendukung
penceritaan pengalaman Anda tersebut. Misalnya, pengalaman
saat Anda berkunjung ke tempat wisata. Anda dapat men-
ceritakan pengalaman dengan menunjukkan foto-foto saat Anda
berada di tempat wisata tersebut.
5. Bersikaplah terbuka kepada orang lain yang mendengarkan
cerita pengalaman Anda. Dalam hal ini, jangan Anda saja yang
bicara. Bisa saja teman Anda menimpali atau mengajukan
pertanyaan tentang pengalaman tersebut. Hal ini akan membuat
orang lain yang mendengarkan lebih terbawa dan merasakan
apa yang Anda alami.
Sebuah cerita pengalaman yang dialami seseorang akan me-
nimbulkan beragam tanggapan perasaan bagi orang lain. Jika Anda
menceritakan pengalaman lucu, orang lain akan merasakan kelucuan
tersebut dengan tertawa. Selain itu, jika Anda menceritakan hal
menyedihkan atau mengharukan, teman Anda akan terbawa dalam
kesedihan atau keharuan yang Anda alami.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 1.3
Saat menceritakan pengalaman,
Anda harus ekspresif.
Tabel 1.1
Penilaian Latihan Menceritakan Pengalaman
Penilaian
Ya Tidak
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Menggunakan bahasa yang runtut dan menarik
Pandangan tertuju pada semua arah
Menceritakan pengalaman dengan ekspresi tubuh
Bercerita dengan tidak gugup
Isi cerita pengalaman mudah dimengerti
Menggunakan intonasi, jeda, dan ekspresi
No. Hal yang DinilaiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 6
Kegiatan Lanjutan
1. Tulislah pengalaman mengesankan saat Anda duduk di Kelas X
sekarang ini.
2. Anda dapat menceritakan pengalaman saat mendaftar ke
sekolah, saat kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS), ataupun
saat pertama berkenalan dengan teman-teman sekelas Anda.
3. Buatlah dalam format kertas A4/HVS dengan ditik, kemudian
jilidlah dengan rapi dan buatlah sampul depannya.
4. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat kumpulan cerita
pengalaman menarik dalam bentuk buku bunga rampai hasil
tulisan Anda dan kawan-kawan.
5. Kumpulkan pada guru Anda.
Kaidah Bahasa
Pada teks bacaan "Mendidik Anjal dengan Akses Pekerjaan",
terdapat kalimat berikut.
... Di sana para anak jalanan tersebut diajak untuk terampil
dengan diberikan pelatihan-pelatihan. Salah satu tujuan pelatihan-
pelatihan tersebut ialah untuk menumbuhkan kreativitas anak
jalanan.
Kita mengenal kata kreatif yang diserap dari kata creative.
Akhiran -ive atau -ief (Belanda) memang disesuaikan menjadi -if
sehingga terbentuklah kata-kata serapan seperti kreatif, demonstratif,
aktif, dan selektif. Setelah diserap, kata-kata tersebut dapat kita beri
imbuhan menjadi kekreatifan, pengaktifan, dan lain-lain.
Namun, ketika menyerap sebuah istilah asing yang berakhiran,
kita harus menyerap akhiran pada kata tersebut sebagai bagian
kata yang utuh di dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian kata
creativity akan kita serap menjadi kreativitas, bukan kreatiitas
(unsur v tetap diserap menjadi v dan akhiran -ty menjadi -tas). Kreativitas 7
Mengenal Ahli Bahasa
Anton Moedardo Moeliono (Anton M. Moeliono), lahir
di Bandung, 21 Februari 1929. Tahun 1956, ia mendapatkan gelar
Sarjana Bahasa dari Fakultas Sastra (FS) Universitas Indonesia (Ul),
Jakarta. Tahun 1965, ia mendapatkan gelar Master of Arts in General
Linguistik, dari Cornell University, Arnerika Serikat. Tahun 1981, ia
mendapatkan gelar Doktor llmu Sastra Bidang Linguistik, dari FS
Ul, Jakarta. Selanjutnya, tahun 1982, ia menjadi Guru Besar Bahasa
Indonesia dan Lingustik pada FS Ul, Jakarta.
Adapun pada tahun 1995, ia mendapatkan gelar kehormatan
Doktor Honoris Causa llmu Sastra dari Universitas Melbourne,
Australia. Pada 1970, ia berkenalan dengan kelompok linguistik
dari Amerika Serikat.
Karya tulisnya antara lain sebagai berikut
1. buku Ejaan yang Disempurnakan (EYD), tahun 1972;
2. buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, tahun 1988;
3. buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. 1), tahun 1988;
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988) dan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1988) adalah dua buku lain yang turut dia
"bidani" untuk makin memperkukuh eksistensi bahasa Indonesia
agar lebih dicintai, dibanggakan, dan sesuai dengan prinsip trilogi
bahasa Indonesia yang dia anut.
Jika ingin lebih mengetahui informasi tentang tokoh ini, Anda
dapat mengakses situs www.tokohindonesia.com.
Karangan naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri
atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu)
sehingga menjadi suatu rangkaian. Dalam karangan naratif, kita harus
bisa menghadirkan tulisan yang membawa pembaca pada petualangan
seperti yang kita alami. Dengan demikian, para pembaca akan merasa-
kan urutan waktu yang digambarkan dalam tulisan. Urutan waktu yang
diisi dengan berbagai kegiatan tersebut akan menghasilkan tulisan
naratif yang menarik untuk dibaca.
Menulis Paragraf Naratif B
Pada Pelajaran 1A, Anda telah belajar menceritakan pengalaman. Saat
Anda menuliskan dan menceritakan pengalaman tersebut, mungkin Anda
menggunakan urutan waktu dan tempat kejadian. Hal tersebut berguna
saat Anda mengikuti pelajaran ini. Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar
mengenal penulisan paragraf naratif dengan menggunakan pola urutan
waktu dan tempat. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 8
Kegiatan menulis karangan naratif dilakukan dengan langkah-
langkah berikut.
1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf
naratif. Misalnya, topik kegiatan dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
2. Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu
dan peristiwa, misalnya:
Kerangka Karangan
Judul: Susur Sungai Cikapundung, Rekreasi Sekaligus Pembelajaran
1. Waktu Pelaksanaan
- kegiatan acara susur Sungai Cikapundung
- satu jam kemudian pergi ke hulu sungai
- kegiatan penyusuran
2. Konsep Acara
- tujuan acara
- peserta
3. Pelaksana
- mahasiswa Teknik Planologi 2004 ITB
4. Pelaksanaan Kegiatan
- penataan ruang di Daerah Aliran Sungai (DAS)
- membersihkan sampah
5. Kegiatan lain
- diskusi
- kegiatan lanjutan
Sebagai contoh, berikut ini adalah sebuah hasil pengembangan
kerangka karangan.
''Susur Sungai Cikapundung'' KMPA–PSIK:
Rekreasi Sekaligus Pembelajaran
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta
perjalanan ''Susur Sungai Cikapundung'' sudah mulai
berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court
W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat
menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah
hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu,
peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun
ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang.
Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah
hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari
penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut
bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung tidak me-
ngecilkan hati para peserta yang mengikuti acara
''Susur Sungai Cikapundung''. Acara ''Susur Sungai
Cikapundung'' ini merupakan salah satu acara dari
serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB
yang diadakan oleh Unit Kegiatan KMPA (Keluarga
Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan
PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara
''Susur Sungai Cikapundung'' ini diikuti oleh 24
orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB
seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea,
Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan
satu pelajar dari SMK Dago.
Para mahasiswa Teknik Planologi 2004, meng-
ikuti kegiatan tersebut dengan semangat menggebu.
Mereka tidak menyangka bahwa dengan menyusuri
sungai dapat menjadi ajang rekreasi dari rutinitas
sehari–hari. Beruntung, hari itu hujan tidak turun
yang dapat menyebabkan acara menjadi kacau karena
menyebabkan naiknya debit air dan menambah de-
rasnya sungai sehingga dapat membahayakan diri
peserta.
Selain menyusuri sungai dan melihat secara lang-
sung kondisi Cikapundung, peserta juga diberikan
wacana dan ajang diskusi yang disampaikan oleh Andre,
mahasiswa Teknik Planologi 2002, mengenai konsep
penataan ruang di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
tetap memerhatikan lingkungan. Selain itu, peserta
juga diajak untuk mengambil sampah-sampah yang
mencemari Sungai Cikapundung. Kreativitas 9
Ajang diskusi ini menimbulkan banyak pertanya-
an dari peserta tentang bagaimana seharusnya
menata daerah sepanjang aliran sungai agar tidak
merusak lingkungan dan sungai yang ada. Diharapkan
dengan adanya acara ini para peserta yang ikut
dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari
Sungai Cikapundung dan apa yang terjadi dengan
lingkungan di DAS Cikapundung. Selain itu, mudah-
mudahan para peserta dapat tergerak hatinya untuk
lebih memerhatikan masalah lingkungan yang terjadi di
Bandung, khususnya Sungai Cikapundung.
Setelah kurang lebih 4 jam menyusuri Sungai
Cikapundung dan berbasah ria, sekitar pukul 14.20 acara
menyusuri sungai tersebut selesai dan keluar di daerah
Ciumbuleuit atas yang kemudian dilanjutkan dengan
pawai spanduk dan poster sampai kampus.
Sumber: www.itb.ac.id
Setelah selesai menulis paragraf naratif, Anda dapat melakukan
penyuntingan terhadap tulisan naratif yang telah dibuat. Kegiatan
tersebut dapat Anda lakukan dengan melakukan tukar silang hasil
pekerjaan bersama teman.
Info Bahasa
Dalam teks bacaan naratif "Susur Sungai Cikapundung, Rekreasi Sekaligus
Pembelajaran," terdapat kalimat berikut.
... Mereka tidak menyangka bahwa dengan menyusuri sungai dapat
menjadi ajang rekreasi dari rutinitas sehari-hari.
Kata yang dimiringkan (sehari-hari) termasuk kata ulang. Anda dapat
menggunakan kata ulang dalam tulisan paragraf naratif yang Anda tulis. Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik baik seluruhnya
maupun sebagiannya. Dalam hal ini ada yang berupa variasi fonem ataupun tidak.
Hasil pengulangan itu disebut kata ulang.
Setiap kata ulang memiliki bentuk dasar, contohnya kata ulang berjalan-
jalan dibentuk dari kata dasar berjalan. Adapun kata sia-sia, alun-alun,
mondar-mandir, dan compang-camping tidak digolongkan kata ulang karena
sebenarnya tidak ada satuan yang diulang.
1. Cara menentukan bentuk dasar kata ulang
a. Sebagian kata ulang dengan mudah dapat ditentukan bentuk dasarnya
misalnya, rumah-rumah bentuk dasarnya rumah.
b. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata. Misalnya,
bentuk dasar kata ulang benda menjadi kata benda.
contoh: sekolah sekolah-sekolah
c. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan
bahasa. Misalnya, bentuk ulang memperkata-katakan bentuk dasarnya
memperkatakan bukan memperkata.
2. Macam-macam pengulangan
a. Pengulangan seluruh, yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan
fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan aiks,
misalnya:
buku buku-buku
b. Pengulangan sebagian, yaitu pengulangan bentuk dasarnya secara
sebagian, misalnya:
membaca membaca-baca
ditarik ditarik-tarikAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 10
berjalan berjalan-jalan
berlarian berlari-larian
c. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan aiks.
Dalam golongan ini, bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi
dengan proses pembubuhan aiks, misalnya menghubung-hubungkan,
memata-matai.
d. Pengulangan dengan perubahan fonem misalnya:
gerak gerak-gerik
lauk lauk-pauk
sayur sayur-mayur
Uji Materi
1. Buatlah karangan naratif berdasarkan situasi berikut. Anda dapat
memilih salah satu tema karangan naratif yang menarik.
a. Ceritakanlah kisah aktivitas keseharian Anda dari mulai
bangun tidur hingga kembali tidur. Cantumkan waktu-
waktu kegiatan yang Anda jalani.
b. Anda pernah berprestasi? Ceritakan bagaimana Anda
meraih prestasi tersebut secara runut. Misalnya, grup band
Anda menjuarai lomba band antarsekolah. Ceritakanlah awal
terbentuknya band tersebut, waktu latihan yang dilakukan,
persiapan Anda mengikuti lomba, sampai penampilan grup
band dan saat menjuarai lomba.
2. Buatlah kerangka karangan sebelum Anda menulis karangan
naratif tersebut.
3. Tukarkan pekerjaan tersebut dengan pekerjaan teman-teman
Anda.
4. Lakukanlah penilaian terhadap isi tulisan paragraf naratif
tersebut dengan tabel penilaian berikut.
6. Selain itu, lakukan pula penyuntingan terhadap naskah yang
ditulis teman.
7. Perlihatkan pekerjaan tersebut kepada guru Anda untuk dinilai.
Tabel 1.2
Penilaian Kegiatan menulis Karangan Naratif
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
a.
b.
c.
d.
Kesesuaian isi dengan tema
Tulisan mengandung pola paragraf naratif
Penggunaan bahasa yang runtut dan jelas
Penggunaan ejaan yang baik dan benar
Jumlah Total
No. Hal yang DinilaiKreativitas 11
Pernahkah Anda membaca puisi? Puisi yang dibacakan dapat lebih
dihayati, baik oleh pendengar ataupun pembacanya jika diperhatikan
aspek lafal, nada, intonasi, dan tekanannya. Lafal meliputi kejelasan
kita dalam mengucapkan kata-kata puisi. Nada meliputi cara suasana
kita membawakan puisi yang bernuansa sedih, semangat, atau bahkan
syahdu. Adapun intonasi puisi yang dibacakan menyangkut bagaimana
kita membuat jeda antarkata ataupun antarbaris dalam puisi. Intonasi
harus kita perhatikan karena menyangkut kapan kita harus berhenti
dalam membacakan kata-kata puisi. Selanjutnya, tekanan menyangkut
kapan kita harus menaikkan atau menurunkan tinggi rendahnya puisi
yang kita deklamasikan.
Pembacaan puisi yang penuh penghayatan kadang membuat
pendengar terbawa atau terhanyut dalam isi puisi. Seseorang yang
mendeklamasikan puisi dengan memenuhi kaidah lafal, nada, intonasi,
dan tekanan akan membuat puisi itu lebih bermakna dan dihayati oleh
pendengar. Salah satu penyair yang ahli mendeklamasikan puisinya
adalah Sutardji Calzoum Bachri. Ia selalu membawakan puisinya
seakan masuk dunia lain yang sangat puitis dan begitu indah didengar.
Apakah Anda mengenal penyair lain yang sering membacakan puisinya
dengan baik?
Bagaimanakah cara mendeklamasikan puisi yang baik itu?
Berikut ini teknik dasar yang dapat Anda praktikkan untuk berlatih
mendeklamasikan puisi.
1. Kenali dulu gaya atau jenis puisi tersebut. Misalnya, puisi
yang berisi perjuangan nantinya harus dibawakan dengan gaya
semangat. Adapun jika puisi tersebut berisi hal yang penuh
nilai-nilai religius dapat dibawakan dengan suasana syahdu.
2. Hayati dan pahami isi puisi dengan interpretasi Anda sendiri.
Hal ini akan membantu Anda merasakan bahwa puisi yang
dibawakan nantinya akan menyatu dengan sanubari Anda
sendiri.
3. Selanjutnya, Anda dapat membaca secara berulang-ulang isi
puisi tersebut. Mulanya, mungkin Anda bisa membacanya
dalam hati kemudian mengucapkan secara bergumam. Selama
menghayati dengan membaca berulang-ulang, janganlah Anda
terpengaruh oleh suasana sekeliling. Tanamkanlah dalam diri
bahwa Anda bisa masuk dalam isi dunia puisi tersebut. Dengan
begitu, Anda akan menyatu dengan keseluruhan bait puisi dan
makna di dalamnya secara penuh.
4. Lakukanlah latihan membaca puisi dengan berulang-ulang.
Sebelumnya, Anda dapat memberi tanda intonasi, tekanan,
atau nada pada puisi yang akan Anda bacakan. Hal ini nantinya
akan membantu Anda dalam mendeklamasikan isi puisi dengan
pembawaan sepenuh hati. Sebagai langkah awal, lakukanlah
latihan di depan cermin. Dalam hal ini, Anda sekaligus dapat
menilai gesture serta mimik Anda sendiri. Selanjutnya, Anda
dapat mempraktikkan pendeklamasian puisi di hadapan teman
Membacakan Puisi C
Salah satu ciri khas puisi adalah nada serta irama yang ada dalam
setiap kata-katanya. Oleh sebab itu, seringkali kegiatan membaca
puisi diperlombakan dengan istilah deklamasi puisi. Dalam Pelajaran
ini, Anda akan berlatih membacakan puisi. Sebelumnya, Anda harus
memahami terlebih dahulu teknik-teknik pembacaan Puisi.
Sumber: O Amuk Kapak, 1981
Gambar 1.4
Sutardji Calzoum Bachri
membacakan puisi karyanya dengan
ekspresi dan pelafalan yang baik.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 12
Sumber: www.kompas.com
atau keluarga Anda. Silakan Anda meminta pendapat dari
mereka. Hal ini akan lebih membantu Anda jika ada kritik atau
masukan dari orang lain.
Sebagai bahan latihan, bacalah dalam hati isi puisi berikut
dengan saksama. Hayatilah maknanya.
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni, 1994
Dalam puisi tersebut, digambarkan jiwa penyair tidak akan pernah
mati di mata dan di hati apresiatornya. Jiwa penyair akan selalu abadi
meski sang penyair telah meninggalkan alam fana ini. Mengapa
demikian? Segala harapan dan impiannya tentang hidup dan kehidupan,
termasuk kesepian dan kesunyian, telah dikristalkan lewat larik-larik
puisi yang ditulisnya dengan rasa kecintaan mendalam. Kecintaan itu
adalah kecintaan terhadap hidup, baik pada yang kelak akan musnah
maupun yang abadi. Hal tersebut menggerakkan sang penyair untuk
terus menghasilkan puisi-puisinya.
Tentunya Anda telah memahami kira-kira bagaimana pembacaan
puisi dengan baik. Anda dapat menentukan bagaimana lafal, nada, tekanan,
hingga intonasi yang baik. Misalnya, puisi tersebut dibacakan dengan lafal
yang jelas dan nada yang begitu syahdu. Adapun tekanannya digunakan di
berbagai baris tertentu dengan intonasi yang jelas di bagian tertentu pula.
Berikut ini contoh penggunaan tanda jeda agar intonasi dalam puisi
bisa dibacakan dengan baik.
Pada suatu hari nanti//
Jasadku tak akan ada lagi//
Tapi/ dalam bait-bait sajak ini/
Kau takkan kurelakan sendiri//
Pada suatu hari nanti//
Suaraku tak terdengar lagi//
Tapi/ di antara larik-larik sajak ini/
Kau akan tetap kusiasati//
Pada suatu hari nanti//
Impianku pun tak dikenal lagi//
Namun/ di sela-sela huruf sajak ini/
Kau takkan letih-letihnya kucari//
Gambar 1.5
Rachel Maryam sedang
mengekspresikan sebuah puisi.Kreativitas 13
Cintaku
Katakan padanya bahwa cintaku tak
diikat dunia
Katakan bahwa dunia pecah,
ambruk dan terbakar jika
menanggungnya
Dunia sibuk merajut jeratan-jeratan
Mempersulit diri dengan ikatan-ikatan
Dimuati manusia yang antre panjang
Memasuki sel-sel penjara
Katakan padanya bahwa kasih
sayangku
Tak terpanggul oleh ruang waktu
Katakan bahwa kasih sayangku
Membebaskannya hingga ke Tuhan
Ruang tata hidup, perkawinan,
kebudayaan dan
Sejarah, adalah gumpalan sepi,
Dendam dan kemalangan
Dan jika semesta waktu hendak
mengukur cintaku,
Katakan bahwa ia perlu berulangkali mati
Agar berulangkali hidup kembali
Karya Emha Ainun Nadjib
Sumber: Majalah Horison, 2002
Uji Materi
1. Bacalah puisi berikut dengan baik.
2. Bacalah puisi tersebut secara bergiliran.
3. Nilailah setiap puisi yang dibaca oleh teman Anda dengan
menggunakan tabel penilaian berikut.
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
a.
b.
c.
d.
e.
Nada
Lafal
Intonasi
Jeda
Penghayatan
0–2
0–2
0–2
0–2
0–2
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
Tabel 1.3
Penilaian Kegiatan Pembacaan PuisiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 14
Rangkuman
1. Kegiatan menceritakan pengalaman kepada orang lain merupakan
kegiatan yang dapat melatih kita berbicara dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, Anda dapat menceritakan pengalaman kegiatan yang
pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman tersebut
dapat berupa hal yang menyenangkan ataupun menyedihkan.
2. Salah satu bahan menceritakan pengalaman adalah melalui buku
harian. Dalam buku harian, Anda dapat menuliskan hal-hal unik
atau menyenangkan yang pernah dialami. Setelah itu, Anda dapat
meceritakannya kepada teman-teman.
3. Pengalaman yang pernah Anda alami dapat dituliskan dalam bentuk
karangan naratif. Karangan ini memiliki ciri utama adanya urutan
peristiwa. Dalam karangan naratif, Anda dapat menceritakan secara
berurutan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan.
4. Teknik dasar yang dapat dipraktikkan untuk melatih mendeklamasikan
puisi adalah sebagai berikut.
a. Kenali dulu jenis puisi tersebut.
b. Hayati dan pahami isi puisi dengan interpretasi Anda
sendiri.
c. Bacalah secara berulang-ulang isi puisi tersebut.
d. Lakukanlah latihan membaca puisi secara berulang-ulang.
Pengalaman yang diceritakan kepada orang lain tentunya
dapat lebih melatih kemampuan berbicara Anda. Pemahaman
ataupun ketertarikan orang lain terhadap pengalaman yang
diceritakan ditentukan oleh gaya Anda berbicara. Secara tidak
langsung, hal ini akan melatih Anda berbicara di hadapan
umum. Hal ini akan berguna jika suatu waktu Anda menjadi
pembicara, ahli pidato, bahkan aktor. Adapun kegiatan me-
nulis paragraf naratif dapat melatih Anda menulis dengan
gaya bahasa penceritaan yang runut. Dengan demikian, suatu
waktu Anda bisa menjadi penulis atau pengarang yang hebat.
Kemudian, kegiatan membacakan puisi yang telah Anda
lakukan akan mengasah penghayatan Anda terhadap sebuah
karya puisi. Penghayatan tersebut akan menjadi bekal jika
suatu waktu Anda akan terjun menjadi penggiat seni peran.
Di samping itu, Anda pun akan memiliki cukup bekal untuk
mengikuti lomba baca puisi.
Releksi PelajaranKreativitas 15
Soal Pemahaman Pelajaran 1
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Susunlah sebuah cerita berdasarkan pengalaman Anda saat me-
lakukan kegiatan HUT Kemerdekaan Indonesia. Ceritakanlah
pengalaman tersebut pada teman-teman Anda dengan meng-
gunakan pilihan kata, ekspresi, jeda, dan intonasi.
2. Tulislah sebuah paragraf naratif tentang kegiatan ekstrakurikuler
yang Anda ikuti. Anda pun dapat menarasikan berbagai prestasi
yang pernah diraih dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3. Baca puisi berikut ini dengan saksama. Kemudian, berilah marka
(tanda) jeda pada puisi tersebut agar dapat dibaca dengan lafal,
nada, tekanan, dan intonasi yang baik.
ketika duka
membingkai pesona
1
setiap kali bumi mengirimkan sandi
dengan gemuruh lava dan asap tuba
mengisi celah lembah dan tebing kali
menggenggam sabda luka bencana
2
ketika lahar memijar
gelombang laut selatan
mengirim obor lampor
bukit-bukit pun longsor
dalam siklus waktu
bumi mengaduh
melelehkan keluh
Yogya 2006Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 16
3
tanah dan batu selalu menyimpan pijar
sejak jauh tak terukur awal penciptaan
tertatih mencari jawab tak pernah benar
jajaran peta abai menguraikan jawaban
betapa dalam magma menyiapkan dendam
gemuruh gempa seperti gelisah yang teredam
berapa tinggi kepundan menggugurkan cemas
pada lahar dan awan panas gigil takut mengeras
4
kami tak punya rupa untuk bersuka
kami tak punya daya untuk berduka
ketika kaukenalkan petaka tiba-tiba
timbunan sesal membekukan lava alpa
Karya Bambang Supranoto
Sumber: Antologi Puisi Jogja 5,9 Skala Richter, 2006Lingkungan
2
Pelajaran
"sepasang burung, jalur-jalur kawat, langit semakin tua
waktu hampir lengkap, menunggu senja..."
(kutipan puisi "Lanskap", Sapardi Djoko Damono)
Lingkungan dapat menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan
karangan. Contohnya, kutipan puisi tersebut. Inspirasi dapat di-
tuangkan menjadi bacaan. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih
membaca cepat dan menyerap gagasan yang dikemukakan oleh pe-
nulisnya. Selain itu, inspirasi yang didapat dari lingkungan tersebut
dapat pula Anda tuangkan ke dalam sebuah puisi. Sementara itu,
dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, Anda tentu sering
melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya adalah diskusi
atau seminar. Kedua hal tersebut merupakan bentuk forum resmi.
Dalam forum resmi, Anda dituntut untuk memiliki kemampuan
berbicara antara lain dengan memperkenalkan diri. Dengan begitu,
kemampuan Anda dalam berinteraksi dengan lingkungan pun akan
bertambah. Rasa percaya diri Anda pun akan meningkat.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 18
Peta Konsep
Alokasi waktu untuk Pelajaran 2 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Kegiatan
berbahasa dan bersastra
Menulis puisi
Membaca cepat
Memperkenalkan
diri di forum resmi
Rasa percaya diri
Tata bahasa
hal yang harus
diperhatikan
Konsentrasi
Penguasaan
kosakata
Kemampuan
menemukan
ide pokok
Motivasi
atau minat
Gerak mata
hal yang harus
diperhatikan
metafora
metonimia
anafora
oksimoron
Jenis-jenis
puisi
Gaya bahasa
dalam puisi
puisi epik
puisi naratif
puisi lirik
puisi dramatik
puisi didaktif
puisi satirik
romance
elegi
ode
hymneLingkungan 19
Memperkenalkan Diri dalam
Forum Resmi
A
Perhatikan contoh pembicaraan yang diucapkan oleh seorang
moderator berikut.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih memperkenalkan diri dan orang
lain dalam sebuah forum. Sebelumnya, Anda akan terlebih dahulu memahami
hal-hal yang diperlukan dalam kegiatan memperkenalkan diri. Dengan demikian,
diharapkan kemampuan berkomunikasi Anda pun akan bertambah.
Selain itu, Anda juga dapat mengikuti diskusi dengan lingkup
yang lebih luas. Misalnya, Anda mengikuti diskusi panel dengan
pembicara yang lebih tua. Dalam hal ini, tentunya bahasa yang
dipergunakan berbeda pula. Saat memperkenalkan diri, kita harus
menggunakan bahasa dengan ragam formal. Selain itu, perhatikan
pula usia para peserta, tingkat pendidikan, dan strata sosialnya.
Berikut ini adalah contoh cara memperkenalkan orang lain
dalam diskusi yang peserta dan pembicaranya lebih umum.
Apakah Anda pernah memperkenalkan diri di hadapan khalayak?
Saat Anda masuk Kelas X, tentunya Anda saling memperkenalkan
diri. Kegiatan memperkenalkan diri dilakukan di forum-forum resmi,
misalnya dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam kegiatan tersebut,
Anda juga dapat memperkenalkan orang lain, misalnya pembicara atau
pemateri, notulis, dan moderator.
"Selamat pagi! Dalam acara diskusi tentang peran lingkungan
sekolah ini, perkenankan kami dari Kelompok 5 untuk mem-
perkenalkan diri. Saya, Guntur Ajiputra, bertindak sebagai
moderator dalam acara diskusi kita kali ini. Adapun yang
berada di sebelah kanan saya adalah Lintang Kristina. Saudari
Lintang akan bertindak sebagai pembicara dalam diskusi ini.
Adapun di sebelah kiri saya adalah Sigit Hermawan yang
bertindak sebagai notulis."
"Saudara-saudara peserta diskusi, sebelum acara diskusi ini
dimulai, saya akan memperkenalkan pembicara utama. Pembicara
kita kali ini adalah Ibu Dwita Wahyuningtyas. Beliau adalah staf
ahli di Kementerian Lingkungan Hidup. Beliau lahir di Langkat,
Sumatra Utara, pada 6 Juni 1971. Sekarang, beliau beralamat
di Jalan Cemara, Medan, Sumatra Utara. Pada 1996, beliau me-
Gambar 2.1
Sapardi Djoko Damono sedang
berbicara dalam sebuah diskusi
buku.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 20
nyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Pertanian Bogor
(IPB). Sekarang, beliau masih menuntut program pascasarjana di
Universitas Kebangsaan Malaysia."
Sebagai bahan perkenalan untuk orang lain, dapat pula diserta-
kan daftar riwayat hidup. Hal ini akan memudahkan Anda untuk
mendapatkan informasi mengenai orang yang akan diperkenalkan.
Daftar riwayat hidup tersebut terdiri atas:
1. nama lengkap (plus gelar);
2. nama panggilan;
3. tempat dan tanggal lahir;
4. alamat;
5. hobi;
6. riwayat pendidikan; dan
7. riwayat pekerjaan.
Daftar riwayat hidup tersebut dapat pula ditambah dengan kolom
isian lain sesuai dengan kebutuhan untuk perkenalan. Perhatikan
contoh tabel daftar riwayat hidup berikut.
Daftar Riwayat Hidup
Nama Lengkap: ............................................................................... (L/P)
Nama Panggilan: ...............................................................................
Alamat: ......................................................................Rt/Rw: ........ Telepon: ......
Hobi: ...............................................................................
Riwayat Hidup: ...............................................................
Nama Sekolah Tahun Lulus Kota
Prestasi yang pernah diperoleh: .....................................
Aktivitas sekarang (organisasi atau kegiatan lainnya): ........................
Uji Materi
1. Lakukanlah diskusi di kelas dengan menghadirkan moderator dan
pembicara.
2. Pilihlah salah satu tema diskusi mengenai lingkungan hidup.
3. Pilihlah salah satu di antara Anda untuk menjadi moderator.
4. Pergunakanlah daftar isi riwayat hidup sesuai dengan contoh
dalam materi pembelajaran.
5. Sebelum acara diskusi dimulai, lakukanlah perkenalan moderator
dan pembicara oleh pembawa acara. Teknisnya adalah sebagai
berikut.
a. Pembawa acara terlebih dahulu memperkenalkan diri
kemudian mempersilakan moderator maju.
b. Moderator maju kemudian memperkenalkan pembicara.
Tabel 2.1
Daftar Riwayat HidupLingkungan 21
Kaidah Bahasa
Mungkin Anda pernah mendengar kalimat berikut dalam
sebuah diskusi atau pertemuan.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia.
Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat waktu dan tempat kami persilakan termasuk kalimat
yang tidak logis karena kalimat ini tidak dapat diterima akal
yang sehat. Padahal, yang harus memberikan sambutan adalah
ketua panitia. Apakah betul waktu dan tempat dapat memberikan
sambutan? Dalam kalimat sebelumnya, jelas bahwa yang akan
memberikan sambutan adalah sang ketua panitia, bukan waktu
dan tempat. Akan tetapi, dalam kalimat selanjutnya jalan pikiran
pembawa acara tergelincir, yakni dengan mempersilakan waktu
dan tempat. Dalam hal ini, seolah-olah yang diundangkan untuk
datang ke mimbar pertemuan itu adalah waktu dan tempat.
Kalimat yang bernalar dari ucapan pembawa acara adalah
sebagai berikut.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia;
ketua panitia kami persilakan.
Jika Anda ingin lebih memahami tentang beberapa
kesalahan penggunaan bahasa dan pemecahannya, Anda dapat
membaca buku 1001 Kesalahan Berbahasa yang ditulis oleh
E. Zainal Ariin dan Farid Hadi.
Dalam membaca cepat, Anda dituntut mengutamakan kecepatan
dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kecepatan ini
dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Ke-
cepatan membaca dapat diukur dengan berapa banyak kata yang ter-
baca setiap menit. Secepat apakah kemampuan membaca Anda?
Untuk dapat menguasai teknik membaca cepat, Anda harus
memperhatikan hal-hal berikut.
1. Motivasi atau Minat
Motivasi dapat ditumbuhkan melalui sikap ilmiah berupa
rasa ingin tahu atau penasaran. Semakin tinggi rasa ingin tahu,
semakin banyak kegiatan membaca yang harus Anda lakukan.
Menemukan Ide Pokok
dengan Membaca Cepat
B
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih membaca cepat. Anda
dituntut untuk dapat menemukan ide pokok dalam sebuah teks dengan
kecepatan tertentu. Dengan demikian, kemampuan membaca Anda akan
bertambah. Minat baca Anda pun akan semakin terpacu.
c. Selama diskusi berlangsung, saat akan memberi tanggapan
atau pertanyaan, setiap peserta wajib untuk memperkenalkan
dirinya kepada forum.
6. Selama kegiatan berlangsung, berikan tanggapan atas kekurangan
yang terdapat dalam pengucapan kalimat perkenalan.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 22
2. Penguasaan Kosakata
Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki, se-
makin baik pula kemampuan Anda memahami suatu bacaan.
3. Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Dengan kemampuan ini, Anda dapat dengan cepat me-
nentukan bagian mana yang harus dibaca dan bagian mana
yang harus dilewatkan dari sebuah bacaan.
4. Konsentrasi
Ketika membaca, usahakan Anda dapat berkonsentrasi ter-
hadap bahan bacaan. Ingatlah isi bacaan tersebut dengan baik.
5. Gerak Mata
Gerakan mata pada saat membaca tidak perlu diikuti dengan
gerakan kepala. Dengan demikian, kegiatan membaca akan
menjadi lebih efektif dan eisien. Untuk memiliki kemampuan
membaca cepat, Anda harus melatih kecepatan gerak mata.
Berikut ini adalah latihan yang dapat Anda lakukan untuk me-
ningkatkan kemampuan mata dan meningkatkan kekuatan ingat-
an saat membaca. Dalam kotak persegi panjang berikut, terdapat
angka 1 sampai dengan 50 yang terletak tidak beraturan. Tariklah
secepat mungkin garis penghubung angka-angka itu dengan pensil
mengikuti urutan angka 1 sampai dengan 50. Catatlah waktu yang
Anda pergunakan untuk menyelesaikan latihan ini.
Sekarang, untuk melatih gerak mata Anda, amati gambar be-
rikut. Tugas Anda adalah menyusuri garisnya dari bagian awal
sampai bagian akhir.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 2.2
Dengan berkonsentrasi, informasi
dalam bacaan dapat diserap
dengan baik.Lingkungan 23
Mulai membaca
Pukul ... menit ... detik
Pencemaran Sungai Jadi Ancaman
Keberadaan Sungai Cenrana dan Teluk Bone
tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu kebanggaan
para petambak di Bone, khususnya di Desa Pallima.
Bukan apa-apa, perpaduan air sungai dan air laut dari
teluk inilah yang diakui menjadi salah satu faktor
penyebab kepiting pallima unggul. Keberadaan dua
perairan ini pula yang diakui para petambak menjadi
lokasi paling bagus bagi tumbuh kembangnya kepiting
pallima.
Siapa sangka, saat ini sungai dan teluk ini pula
yang menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha
kepiting pallima. Pencemaran besar-besaran yang
Uji Materi
1. Sebelum Anda membaca teks bacaan berikut, persiapkanlah jam
tangan atau stopwatch untuk mengukur kecepatan membaca
Anda.
2. Mulailah Anda baca teks bacaan berikut dengan memperhatikan
cara membaca cepat yang baik.
3. Hitunglah kapan waktu mulai dan berakhirnya membaca.
Adapun langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam meng-
ukur kecepatan membaca adalah sebagai berikut.
1. Siapkan jam tangan atau stopwatch.
2. Bacalah teks tersebut dalam waktu 1 menit (60 detik).
3. Tandailah saat Anda mulai membaca (lebih mudah jika dimulai
dari judul bacaan).
4. Bacalah teks bacaan tersebut dengan kecepatan yang menurut
Anda memadai.
5. Tandailah kata akhir yang Anda baca.
6. Hitung jumlah kata dalam teks yang Anda baca (tanda baca
juga ikut dihitung).
Untuk lebih melatih Anda, ikutilah latihan berikut.
terjadi di Sungai Cenrana saat ini menjadi hal yang
menakutkan bagi para petambak di sepanjang sungai
tersebut. Mimpi buruk ini sudah mulai menyata
beberapa tahun terakhir.
Saat kemarau, Sungai Cenrana mendangkal.
Hutan-hutan bakau dan nipah di sepanjang bantaran
sungai pun ikut menanggung akibatnya. Padahal, se-
bagaimana diketahui, hutan ini adalah istana bagi
para kepiting. Sebaliknya, setiap kali hujan, sungai ini
langsung meluap. Tentu saja bibit-bibit kepiting serta
tambak-tambak warga pun ikut meluap.
Saat banjir menggenang di sejumlah daerah
di Sulawesi Selatan (Sulsel) akhir tahun 2003 lalu,
Cenrana lagi-lagi meluap. Beruntung, kejadiannya
tidak separah tahun 2001. Akan tetapi, hujan atau
sebaliknya, tetap saja menjadi mimpi buruk bagi
warga di sepanjang Sungai Cenrana. Adapun yang
membuat warga semakin bersedih sebenarnya
karena pencemaran ini lebih banyak disebabkan
oleh pencemaran yang terjadi di hulu sungai, bukan
lagi disebabkan oleh warga sekitar.
Secara geograis, Sungai Cenrana memang men-
jadi muara dari sejumlah sungai besar dan kecil di
Sulsel. Dalam peta, jelas terlihat bagaimana Sungai
Bila, Walanae, Sa'dan, dan beberapa sungai lainnya
Sumber: Majalah Tempo, Januari 2007Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 24
Waktu akhir membaca
Pukul ... menit ... detik
mengalirkan sebagian besar airnya ke Danau Tempe,
salah satu danau terbesar di Sulsel. Khusus Danau
Tempe, satu-satunya tempat keluarnya air dari danau
ini hanyalah Sungai Cenrana. Dari Sungai Cenrana air
kemudian dibawa ke Teluk Bone. ......................250 Kata
Sungai Bila, Walanae, dan Sa’dan adalah tiga
sungai besar di Sulsel yang berada di posisi hulu dan
ketinggian. Persoalannya, lingkungan hulu sungai besar
ini umumnya sudah rusak. Hutan-hutan di sepanjang
bantaran sungai, sebagian besar sudah gundul. Bahkan,
sisi-sisi sungai tidak ada lagi tanaman berakar kuat
untuk menahan erosi. Sebagian bantaran sungai ber-
ubah menjadi permukiman, kebun sayur, sawah, dan
lainnya. Ini ditambah lagi perlakuan masyarakat di
sepanjang hulu sungai yang ikut menjadi penyumbang
terbesar rusaknya sungai.
Akibatnya, setiap kali air sungai ini mengalir
membawa serta tanah, lumpur, dan berbagai sampah,
termasuk potongan-potongan kayu. Sebagai tempat
keluarnya air Danau Tempe, Sungai Cenrana pun
menanggung akibatnya dan mengalami pendangkalan
hebat. Diibaratkan botol, Danau Tempe adalah badan
botol yang besar, sementara Sungai Cenrana adalah
leher botol yang kian hari kian menyempit.
Sementara di Teluk Bone, abrasi dan kerusakan
lingkungan lainnya membuat teluk ini mulai kehilangan
fungsinya sebagai muara. Bisa dibayangkan, apa yang
terjadi pada warga di Desa Pallima jika pada saat
bersamaan air Sungai Cenrana meluap dan air Teluk
Bone pasang.
Kemarau sebenarnya adalah saat paling bagus
untuk memelihara kepiting. Pasalnya, saat itu perpaduan
antara air laut dan air sungai cukup bagus dan tidak
berlebihan sehingga sangat bagus bukan hanya untuk
perkembangan kepiting, tetapi juga untuk rasa kepiting.
.....................................................................................500 Kata
Sebenarnya, untuk masalah lingkungan ini, warga di
Desa Pallima dan sekitarnya sudah melakukan berbagai
upaya, di antaranya menggalakkan penanaman pohon
bakau di sepanjang sisi-sisi tambak. Sementara terhadap
pohon-pohon bakau dan nipah yang sudah ada, para
petambak tetap menjaganya dan bahkan melarang
untuk ditebang. Ini masih pula ditambah aturan lain,
seperti tidak mengotori sungai dan perbuatan lain yang
dianggap dapat mencemari sungai.
"Tetapi, sebaik apapun usaha kami menjaga
lingkungan sekitar sini, kalau di hulu tetap rusak,
usaha kami tentu sia-sia. Kami sudah mati-matian
tidak mengotori sungai, tetapi air yang mengalir ke
sini tidak henti-hentinya membawa lumpur, tanah,
dan sampah dari tempat lain," ujar H. Sultan.
Diakui petambak setempat, masalah lingkungan
ini mulai berdampak pada usaha tambak mereka. Ini
bukan hanya pada kualitas, tetapi juga kuantitasnya.
Bahkan, secara umum luas tambak pun mulai ber-
kurang, terutama saat musim hujan, karena tersapu
luapan air.
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone
menunjukkan pengurangan luas tambak sepanjang
tahun 2000–2001. Kalau tahun 2000 luas tambak
kepiting masih 2.850 hektar, tahun 2001 berkurang
menjadi 2.189 hektar. Bahkan jumlah ini pun diyakini
petambak terus berkurang hingga kini.
Belajar dari pengalaman banjir beberapa tahun
belakangan ini, mimpi masyarakat tentang Sungai
Cenrana menjadi makin buruk. “Kalau sekarang saja
sudah begini parah, bagaimana tahun-tahun nanti,"
tutur H. Mandu, sedih. ............................................700 Kata
Sumber: Kompas, 11 Maret 2007
4. Jumlah kata dalam bacaan tersebut sebanyak 700 kata. Anda
ingin tahu kecepatan membaca yang Anda miliki? Lihatlah tabel
berikut.
1.00
1.15
1.30
1.45
2.00
2.15
2.30
2.45
640
522
427
366
320
284
256
233
Waktu Jumlah Kata Per Menit
Tabel 2.2
Tabel Kecepatan Membaca Per MenitLingkungan 25
Kecepatan membaca Anda: .... kata per menit
Kecepatan membaca Anda: .... kata per menit
Mengenal Ahli Bahasa
Dendy Sugono, lahir pada 1949 di Banyuwangi. Ia mendapatkan
gelar sarjana pendidikan dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di
IKIP Malang tahun 1974 dan meraih gelar doktor bidang linguistik
di Universitas Indonesia tahun 1991 dengan disertasi "Pelepasan
Subjek dalam Bahasa Indonesia". Sejak tahun 1976, ia bekerja di Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia pernah mengikuti Post
Graduate Training Programme for General and Austronesian linguistics
di Universitas Leiden, Negeri Belanda tahun 1981-1982. la juga penah
belajar di Universitas Johann Wolfgang Goethe, Frankfurt Am Main,
Jerman, dalam rangka penulisan disertasi tahun 1986 dan 1987.
Buku yang ditulisnya, antara lain: Petunjuk Penulisan Karya llmiah
(bersama Panuti Sudjiman), Verba Transitif Dialek Osing: Analisis
Tagmemik, Klausa Tansubjek dalam Ragam Bahasa Jurnalistik, dan
Verba serta Komplementasinya (bersama Titik Indriastini).
5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa melihat teks. Ke-
mudian, tuliskan jawabannya di buku tugas.
a. Apakah yang menjadi faktor keberadaan Sungai Cenrana dan
Teluk Bone menjadi salah satu kebanggaan para petambak
di Bone?
b. Apakah ancaman yang mengganggu kelangsungan usaha
kepiting pallima?
c. Bagaimanakah keadaan Sungai Cenrana saat musim kemarau
datang?
d. Apakah fungsi hutan di sekitar Sungai Cenrana bagi para
kepiting?
e. Di manakah pencemaran Sungai Cenrana berasal?
f. Bagaimanakah keadaan Sungai Cenrana secara geograis?
g. Apakah nama danau terbesar di Sulawesi Selatan?
h. Bagaimanakah keadaaan hutan-hutan di sekitar hulu Sungai
Cenrana?
i. Bagaimana pula kondisi bantaran Sungai Cenrana?
j. Bagaimankah kondisi di Teluk Bone?
6. Buatlah ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat berdasarkan
isi jawaban nomor 5.
3.00
3.15
3.30
3.45
4.00
4.15
4.30
4.45
5.00
5.15
5.30
5.45
213
197
183
171
160
151
142
135
128
122
116
111Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 26
Info Bahasa
Dalam menulis sebuah karangan, Anda harus memperhatikan penggunaan kali-
mat. Hal ini akan berpengaruh dalam kreativitas Anda saat menulis suatu karangan
atau tulisan. Kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat dinamakan satu
klausa. Misalnya, kalimat Dia datang terdiri atas satu klausa. Kalimat yang hanya satu
klausa dinamakan kalimat tunggal. Jika kalimat tunggal digabungkan dengan kalimat
tunggal yang lain, menjadi kalimat majemuk. Oleh karena itu, kalimat majemuk pasti
terdiri atas dua klausa atau lebih. Misalnya, kalimat Dia datang digabungkan dengan
kalimat Kami makan menjadi Dia datang ketika kami makan. Kalimat yang terakhir
ini terdiri atas dua klausa sehingga dapat dinamakan sebagai kalimat majemuk.
1. Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)
Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat yang klausa-klausanya memiliki
status yang sama, setara, atau sederajat. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk
koordinatif dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi).
Berikut contoh kalimat majemuk koordinatif.
- Irawan membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk.
- Somad ingin menemui Luna, tetapi ia tidak punya waktu.
2. Kalimat Majemuk Subordinatif (Bertingkat)
Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antara
klausa-klausanya tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa-
klausa utama. Adapun klausa yang lain adalah klausa bawahan. Kedua klausa
tersebut dihubungkan dengan konjungsi subordinatif.
Berikut contoh kalimat majemuk subordinatif.
- Nenek membaca majalah ketika kakek baru datang.
- Meskipun dilarang oleh kakek, nenek tetap ingin berenang.
Kalimat Nenek membaca majalah ketika kakek baru datang berasal dari klausa
utama nenek membaca majalah dan klausa bawahan kakek baru datang.
3. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas tiga klausa atau lebih. Dalam hal ini,
ada yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara
subordinatif.
Berikut contoh kalimat majemuk kompleks.
- Nenek membaca majalah ketika kakek tidak ada di rumah dan tidak ada
pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Kalimat tersebut terdiri atas tiga klausa, yaitu (1) nenek membaca majalah, (2)
kakek tidak ada di rumah, (3) tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Klausa (1) dan klausa (2) dihubungkan secara subordinatif. Adapun klausa (2)
dan (3) dihubungkan secara koordinatif.
Jika ingin lebih mendalami mengenai penjelasan kalimat majemuk serta kata
penghubungan (konjungsi), Anda dapat membaca Tata Bahasa Baku Bahasa Indone-
sia dan Linguistik Umum (penulis Abdul Chaer)Lingkungan 27
Secara umum, tidak ada paksaan bagi seseorang untuk menulis
puisi. Setiap orang dapat menulis puisi. Masalahnya, mau atau
tidak mau orang tersebut tergerak untuk menuliskan kata-kata yang
mampu mewakili hatinya. Misalnya, jika Anda sedang sedih, jatuh
cinta, kecewa, rindu pada Tuhan atau orang terkasih, semuanya
dapat diekspresikan dalam bentuk puisi.
Selanjutnya, Anda harus sering berlatih untuk mengolah kata
dan rasa. Hal ini secara perlahan dapat dilakukan dengan memahami
teknik-teknik menulis puisi. Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar
memahami teknik-teknik tersebut dan mempraktikannya.
1. Mengenal Jenis-Jenis Puisi
Ditinjau dari bentuk dan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi
jenis berikut.
a. Puisi epik, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung
cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan
dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi epik
dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir puisi itu
untuk dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi
itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.
b. Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu
cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian
peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang
termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah balada yang
dibedakan menjadi folk ballad dan literary ballad. Ini adalah
ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan
segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian,
ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang
termasuk dalam puisi naratif adalah poetic tale, yaitu puisi yang
berisi dongeng-dongeng rakyat.
c. Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual
penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, si-
kap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi
lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra
modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil
Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.
d. Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif
menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog,
maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah
tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah ten-
tang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.
e. Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai ke-
pendidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.
f. Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik
tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu
kelompok maupun suatu masyarakat.
Menulis Puisi C
Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi seseorang.
Hal ini karena anggapan bahwa puisi terlalu berat dari segi bahasa
maupun penafsirannya. Oleh karena itulah, dalam pelajaran ini Anda
akan berlatih menulis puisi. Agar puisi yang Anda tulis dapat mewakili
ide serta gagasan Anda, sebaiknya ikuti terlebih dahulu teknik-teknik
penulisannya. Dengan demikian, diharapkan Anda mampu menulis
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 2.3
Roh, buku kumpulan puisi penyair
muda yang berasal dari Bali dan
Jawa Barat.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 28
Itu tubuh
mengucur darah
mengucur darah
rubuh
patah
mendampar tanya: aku salah?
g. Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang
terhadap sang kekasih.
h. Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih dan
kedukaan seseorang.
i. Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang
memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.
j. Hymne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun
ungkapan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.
2. Bait dalam Puisi
Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris yang ada dalam
puisi. Bait merujuk pada kesatuan larik yang berada dalam rangka
mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah dari kelompok larik
(bait) lainnya. Dalam puisi, keberadaan bait sebagai kumpulan larik
tidaklah mutlak.
Perhatikanlah puisi "Isa" karya Chairil Anwar berikut.
Puisi Chairil Anwar tersebut terdiri atas enam bait, tiga di
antaranya merupakan bait yang hanya terdiri atas satu larik puisi ter-
sebut. Salah satunya terdapat dalam penggalan tersebut, yakni bait
"mendampar tanya: aku salah?"
Peranan bait dalam puisi adalah untuk membentuk suatu ke-
satuan makna dalam rangka mewujudkan pokok pikiran tertentu
yang berbeda dengan satuan makna dalam kelompok larik lainnya.
Pada sisi lain, bait juga berperan menciptakan tipograi puisi.
Selain itu, bait juga berperanan dalam menekankan atau me-
mentingkan suatu gagasan serta menunjukkan adanya loncatan-loncatan
gagasan yang dituangkan penyairnya. Sekarang, dengan jelas Anda
dapat mengetahui bahwa bait-bait dalam puisi dapat diibaratkan sebagai
suatu paragraf karangan yang paragraf atau baitnya telah mengandung
pokok-pokok pikiran tertentu.
3. Unsur Rima dan Irama dalam Puisi
Bacalah puisi berikut ini dengan baik.
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
Ke manakah pergi
Ke manakah pergi
selain mencuci diri
Sumber: people.ppigroningen.nl
Gambar 2.4
Chairil Anwar, penyair angkatan '45Lingkungan 29
Setelah membaca puisi berjudul "Salju" karya Wing Kardjo
tersebut, apakah yang pertama kali menarik perhatian Anda? Sejalan
dengan telaah unsur bangun struktur, Anda tentunya mencoba
mengamati contoh konkret dari apa yang disebut bangun struktur
puisi. Dari sejumlah unsur struktur puisi yang telah diungkapkan,
sekarang kita pusatkan perhatian pada aspek bunyi terlebih dahulu.
Jika berbicara tentang masalah bunyi dalam puisi, kita harus
memahami konsep tentang hal-hal berikut.
a. Rima, menyangkut pengulangan bunyi yang berselang,
baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik sajak yang
berdekatan.
b. Irama, yakni paduan bunyi yang menimbulkan unsur
musikalitas, baik berupa alunan tinggi-rendah, panjang-pendek,
dan kuat-lemah yang keseluruhannya mampu menumbuhkan
kemerduan, kesan suasana, serta nuansa makna tertentu.
Timbulnya irama itu, selain akibat penataan rima, juga akibat
pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo sewaktu
melaksanakan pembacaan secara oral.
c. Ragam bunyi meliputi euphony, cacophony, dan onomatope.
Rima adalah bunyi yang berselang atau berulang, baik di dalam
larik puisi maupun pada akhir larik-larik puisi. Pada contoh puisi
tersebut, misalnya, dapat dilihat adanya pengulangan bunyi vokal
(e) seperti tampak pada larik "ke manakah pergi". Perulangan bunyi
demikian disebut asonansi.
Selain itu, juga dapat diamati adanya perulangan bunyi konsonan
(n) seperti nampak pada larik "pohon kehilangan daun". Perulangan
bunyi konsonan itu disebut aliterasi. Perulangan bunyi seperti contoh
tersebut berlaku di antara kata-kata dalam satu larik. Rima demikian
itu disebut rima dalam.
Lebih lanjut, jika kita mengamati bait pertama puisi "Salju"
tersebut, tampak juga adanya paduan bunyi antara setiap akhir larik
sehingga menimbulkan pola persajakan vokal /i/ — vokal /i/ dengan
konsonan /n/ — konsonan /n/ seperti tampak pada bentuk . . . pergi/.
. . matahari/. . . turun/. . . daun. Rima demikian itu, yakni rima yang
terdapat pada akhir larik puisi, disebut rima akhir.
Pada contoh puisi tersebut juga dapat kita jumpai adanya
pengulangan kata "ketika" di antara bait-bait. Ulangan kata demikian
disebut rima identik. Contoh lain misalnya, dapat diamati pada puisi
berjudul "Sajak Samar" karya Abdul Hadi W.M. berikut.
Ada yang memisahkan kita, jam dinding ini
ada yang mengisahkan kita, bumi bisik-bisik ini
ada. Tapi tak ada kucium waangi kainmu sebelum
pergi tak ada. Tapi langkah gerimis bukan sendiri.
Pengulangan bunyi disebut rima sempurna jika meliputi
baik pengulangan konsonan maupun vokal, seperti tampak pada
bentuk "pergi" dan "sendiri", larik 3 dan 4 puisi tersebut. Adapun
pengulangan bunyi disebut rima rupa jika pengulangan hanya
tampak pada penulisan suatu bunyi, sedangkan pelafalannya tidak
sama. Misalnya, rima antara bunyi vokal /u/ dalam bentuk "bulan"
Sumber: www.blogspot.com
Gambar 2.5
Unsur rima, irama, dan ragam bunyi
membuat penghayatan terhadap
puisi semakin dalam.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 30
serta bunyi vokal /u/ dalam "belum", seperti tampak pada salah satu
puisi Abdul Hadi W.M. berjudul "Dan Bajumu" berikut.
Pasang bajumu. Dingin akan lalu melewat
menyusup dekat semak-semak pohon kayu
Tapi bulan belum kelihatan, puncak-puncak bukit
sudah berhenti membandingkan dukamu,
sehari keluh kesah
Anda tentunya telah mengenal istilah euphony sebagai salah
satu ragam bunyi yang mampu menuansakan suasana keriangan,
vitalitas, maupun gerak. Bunyi euphony umumnya berupa bunyi-
bunyi vokal. Anda sendiri dapat mengetahui bahwa kata-kata yang
mengandung sesuatu yang menyenangkan umumnya mengandung
bunyi vokal, seperti tampak pada kata "gembira", "bernyanyi",
"berlari", dan lain-lain. Pada puisi "Salju" tersebut, Anda dapat
melihat adanya kata "pergi/mencari/matahari".
Berkebalikan dengan bunyi euphony, bunyi cacophony adalah
bunyi yang menuansakan suasana ketertekanan batin, kebekuan, ke-
sepian ataupun kesedihan. Jika bunyi euphony umumnya terdapat
dalam bentuk vokal, bunyi cacophony umumnya berupa bunyi-bu-
nyi konsonan yang berada di akhir kata. Bunyi konsonan itu dapat
berupa bunyi bilabial, seperti nampak pada larik-larik ketika tubuh
kuyup dan pintu tertutup.
Peranan bunyi dalam puisi meliputi hal-hal berikut:
- untuk menciptakan nilai keindahan lewat unsur musikalitas
atau kemerduan;
- untuk menuansakan makna tertentu sebagai perwujudan rasa
dan sikap penyairnya;
- untuk menciptakan suasana tertentu sebagai perwujudan
suasana batin dan sikap penyairnya.
4. Majas dalam Puisi
Beberapa contoh majas yang ada dalam puisi adalah sebagai
berikut.
a. Metafora, yakni pengungkapan yang mengandung makna se-
cara tersirat untuk mengungkapkan acuan makna yang lain se-
lain makna sebenarnya, misalnya, "cemara pun gugur daun"
mengungkapkan makna “ketidakabadian kehidupan".
b. Metonimia, yakni pengungkapan dengan menggunakan suatu
realitas tertentu, baik itu nama orang, benda, atau sesuatu yang
lain untuk menampilkan makna-makna tertentu. Misalnya,
"Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu". "Kuntum bunga"
di situ mewakili makna tentang remaja yang sedang tumbuh
untuk mencapai cita-cita hidupnya.
c. Anafora, yakni pengulangan kata atau frase pada awal dua
larik puisi secara berurutan untuk penekanan atau keefektifan
bahasa. Misalnya, terdapat dalam salah satu puisi Sapardi
Djoko Damono berikut.
Kita tinggalkan kota ini, ketika menyeberang sungai
terasa waktu masih mengalir
di luar diri kita. Awas, jangan menoleh,
tak ada yang memerlukan kita lagi
tak ada yang memanggil kembali.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 2.7
Jogja 5,9 Skala Richter, buku
kumpulan puisi, wujud kepedulian
penyair terhadap bencana gempa
Yogyakarta, 2006.Lingkungan 31
Uji Materi
1. Tulislah sebuah puisi dengan tema bebas yang sesuai dengan
suasana hati Anda sekarang.
2. Jika perlu, carilah suasana baru dalam menulis puisi, misalnya di
taman sekolah, taman kota, dan lain-lain.
3. Setelah selesai, kumpulkanlah puisi tersebut kepada guru Anda.
Guru Anda akan meminta secara acak salah seorang di antara
Anda untuk membacakan puisi tersebut.
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah beberapa puisi di rumah. Dalam hal ini, Anda dapat mempraktikkan
teknik penulisan puisi yang telah dipelajari.
2. Anda dapat memuat puisi tersebut di majalah dinding sekolah.
3. Anda pun dapat mencoba untuk mengirimkan puisi-puisi tersebut ke
media massa di kota Anda yang biasa memuat kolom puisi. Jangan lupa,
cantumkan nama, alamat (rumah dan sekolah), serta surat pengantar
yang berisi biodata.
d. Oksimoron, yaitu majas yang menggunakan penggabungan
kata yang sebenarnya acuan maknanya bertentangan. Misalnya,
pada salah satu puisi Sapardi Djoko Damono berikut.
Begini: kita mesti berpisah. Sebab
Sudah terlampau lama bercinta
Mengenal Angkatan '66-'70-an
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison.
Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak
karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran
sastra, munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran,
arketip, absurd, dan lain-lain pada masa angkatan ini di Indonesia.
Penerbit Pustaka Jaya banyak membantu dalam menerbitkan karya
karya sastra pada masa angkatan ini.
Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu termasuk juga dalam
kelompok ini, seperti Mottinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro,
Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Sapardi
Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo, termasuk 'Paus
Sastra Indonesia', H.B. Jassin. Sumber: Dokumentasi pribadi
M lA k '66 '70
Info SastraAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 32
Rangkuman
1. Kegiatan memperkenalkan diri biasa dilakukan dalam forum resmi,
seperti diskusi. Kegiatan perkenalan bertujuan agar orang lain
lebih mengenal biodata seseorang. Perkenalan dengan orang lain
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat kegiatan perkenalan
diri, misalnya nama lengkap sampai hobi.
2 Dalam membaca cepat, Anda dituntut untuk mengutamakan
kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya,
kecepatan ini dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan
bahan bacaan. Kecepatan membaca dapat diukur dengan berapa
banyak kata yang terbaca setiap menit.
3. Untuk dapat menguasai teknik membaca cepat, Anda harus
memerhatikan hal-hal berikut:
a. motivasi atau minat;
b. penguasaan kosakata;
c. kemampuan menemukan ide pokok;
d. konsentrasi; dan
e. gerak mata.
4. Langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam mengukur
kecepatan membaca adalah sebagai berikut.
a. Siapkan jam tangan atau stopwatch.
b. Bacalah teks tersebut dalam waktu 1 menit (60 detik).
c. Tandailah saat Anda mulai membaca (lebih mudah jika
dimulai dari judul bacaan).
d. Bacalah teks bacaan tersebut dengan kecepatan yang
menurut Anda memadai.
e. Tandailah kata akhir yang Anda baca.
f. Hitung jumlah kata dalam teks yang Anda baca (tanda baca
juga ikut dihitung).
5. Bangun struktur puisi adalah unsur pembentuk puisi yang dapat
diamati secara visual. Unsur tersebut meliputi bunyi, kata, larik
atau baris, bait, dan tipograi.
6. Lambang dalam puisi mungkin dapat berupa kata tugas, kata
dasar, maupun kata bentukan.
7. Istilah pengimajian, yakni penataan kata yang menyebabkan
makna-makna abstrak menjadi konkret dan cermat.
1
Beberapa satrawan lain pada angkatan ini, yaitu Umar Kayam,
Ikranegara, Leon Agusta, Ariin C. Noer, Akhudiat, Darmanto
Jatman, Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi Darma, Hamsad
Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Tauik Ismail, dan
banyak lagi yang lainnya.
Jika Anda ingin lebih mengetahui informasi tentang sejarah
sastra Indonesia, Anda dapat mengakses situs www.id.wikipedia.org.Lingkungan 33
8. Selain pengimajian, terdapat istilah pengiasan, yakni pengimajian
dengan menggunakan kata-kata kias sehingga menimbulkan
makna yang lebih kongkret dan cermat.
9. Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris yang ada
dalam puisi. Bait merujuk pada kesatuan larik yang berada dalam
rangka mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah dari
kelompok larik (bait) lainnya.
10. Jika berbicara tentang masalah bunyi dalam puisi, kita harus
memahami konsep tentang hal-hal berikut.
a. Rima, menyangkut pengulangan bunyi yang berselang di
larik puisi.
b. Irama, yakni paduan bunyi yang menimbulkan unsur mu-
sikalitas, baik berupa alunan keras-lunak, tinggi-rendah, pan-
jang-pendek, dan kuat-lemah yang keseluruhannya mampu
menumbuhkan kemerduan, kesan suasana serta nuansa makna
tertentu. Timbulnya irama tersebut, selain akibat penataan rima,
juga akibat pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo
sewaktu melaksanakan pembacaan secara oral.
c. Ragam bunyi meliputi euphony, cacophony, dan onomatope.
Anda telah berlatih memperkenalkan diri dalam forum
resmi. Dengan demikian, rasa percaya diri Anda akan meningkat.
Di samping itu, Anda pun dapat mengasah keterampilan tersebut
dalam berbagai kesempatan diskusi atau seminar. Begitu juga
dengan kemampuan membaca Anda. Anda akan semakin terlatih
untuk membaca cepat. Semakin tinggi kecepatan membaca
yang Anda miliki, kemampuan menyerap informasi pun akan
meningkat. Dengan demikian, wawasan serta pemahaman Anda
dalam kehidupan akan semakin baik. Hal ini berpengaruh pada
kreativitas Anda dalam menulis puisi. Dengan menulis puisi,
Anda dapat mencurahkan gagasan dan perasaan. Anda pun dapat
melanjutkan kegiatan menulis tersebut dengan mengirimkan
karya puisi hasil karya sendiri ke media massa. Jika karya Anda
dimuat, selain akan menjadi kebanggaan tersendiri, uang saku
pun akan bertambah.
Releksi PelajaranAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 34
Soal Pemahaman Pelajaran 2
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Unsur-unsur apa sajakah yang jadi pendukung dalam sebuah
kegiatan diskusi?
b. Apa peranan moderator dalam sebuah diskusi?
2. a. Apakah yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan ke-
cepatan membaca?
b. Carilah sebuah teks bertemakan lingkungan yang terdiri
atas 400–600 kata.
c. Bacalah teks tersebut dengan saksama.
d. Hitunglah kecepatan membaca Anda dengan langkah-lang-
kah seperti yang telah dipelajari sebelumnya.
e. Catatlah pokok-pokok penting yang ada dalam bacaan itu.
3. Tulislah sebuah puisi bertemakan lingkungan. Anda dapat men-
cari inspirasi dengan mengamati lingkungan sekitar. Kesehatan
3
Pelajaran
Seberapa seringkah Anda mengikuti berita seputar kehidupan?
Rajinkah Anda menyimak informasi mengenai kesehatan,
kemasyarakatan, dan lain-lain. Tahukah Anda, berdasarkan
penelitian, kegiatan membaca dan menulis adalah salah satu
pekerjaan yang menyehatkan. Dengan demikian, hidup Anda akan
menjadi lebih baik. Anda pun dapat menjalani aktivitas dengan
pikiran yang jernih dan sehat. Jika pikiran sehat, Anda dapat
berpikir secara kritis.
Setiap informasi mengandung pokok-pokok permasalah-
an. Pokok permasalahan tersebut dapat didiskusikan. Diskusi
merupakan kegiatan yang dapat merangsang daya kritis. Anda dapat
memberikan tanggapan, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Salah satu bentuknya ialah paragraf ekspositoris. Kemudian, dalam
bidang sastra, berbagai informasi tersaji dalam tulisan karya sastra.
Misalnya, puisi, cerpen, atau novel. Untuk memahami isinya, Anda
perlu melakukan identiikasi. Dengan begitu, Anda dapat memaknai
berbagai gagasan yang hendak diinformasikan oleh pengarangnya.
Hasil identiikasi Anda pun dapat dituangkan ke dalam bentuk
tulisan sebagai bentuk tanggapan kritis.
Sumber: www.walubi.or.idAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 36
Alokasi untuk Pelajaran 3 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
Teks
bacaan dalam
media massa
Penyampaian
informasi
Karya sastra
Pokok-pokok
permasalahan
Diskusi
Menulis paragraf
ekspositif
hal yang
dianalisis
tindak lanjut
bentuk penyajian
Identiikasi
Kaidah penulisan
paragraf ekspositif
Unsur intrinsik
tokoh tema alur latar penokohan/karakter
terhadapKesehatan 37
Mendiskusikan Masalah A
Setiap masalah yang ada di sekitar kita akan menimbulkan
beragam tanggapan. Hal ini tentunya bergantung pada respons setiap
orang. Misalnya, jika di kelas Anda ada permasalahan, Anda dan teman-
teman biasanya mendiskusikan dan mencari jalan keluar atas berbagai
permasalahan tersebut.
Kegiatan mendiskusikan permasalahan tersebut berhubungan
dengan cara pengungkapan pikiran, perasaan, dan informasi. De-
ngan demikian, akan ada timbal balik pembicaraan yang berlangsung
secara dua arah.
Begitu pula dengan permasalahan yang termuat dalam teks
bacaan. Misalkan, Anda pernah membaca artikel kesehatan yang
memuat wabah demam berdarah di sekitar Anda. Dalam pikiran Anda
mungkin muncul suatu kekhawatiran jika demam berdarah tersebut
menyerang Anda atau teman sekelas Anda. Anda kemudian dapat
mengajukan pertanyaan: Mengapa demam berdarah bisa mewabah?
Hal-hal apa sajakah yang perlu dilakukan untuk menanggulangi-
nya? Apakah upaya yang perlu dilakukan oleh pihak berwenang
atau pemerintah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memenuhi
pikiran sehingga Anda ingin menemukan jawabannya.
Sekarang, bacalah bacaan berikut dengan baik.
Menghadapi Rasa Marah
Kemarahan adalah suatu bentuk emosi yang sulit
dihadapi karena beberapa alasan. Anda mungkin tumbuh
dalam suatu keluarga di mana kemarahan diekspresikan
dalam cara yang menyakitkan, agresif, atau kasar. Anda
mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah
sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk
menekan atau menyembunyikannya.
Banyak di antara kita merasa marah, tetapi tidak tahu
apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan
tersebut. Anda mungkin malah berpura-pura segala sesuatu
baik-baik saja sementara di dalam diri Anda merasa penuh
dengan amarah. Anda mengekspresikan kemarahan dengan
meluapkannya keluar, menjerit, atau menyakiti mereka yang
dekat dengan Anda.
Marah adalah suatu emosi manusia yang normal.
Kita pernah merasa marah dalam situasi tertentu, misalnya
ketika kita terjebak dalam suatu kemacetan, jika orangtua
mengkritik kita, atau ketika orang lain memperlakukan kita
secara tidak hormat. Bagi sebagian besar orang, marah
adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai
suatu bendera merah yang memperingatkan kita bahwa
sesuatu sedang terjadi pada kita. Marah juga adalah emosi
yang berguna bagi kita untuk bertanggung jawab, membuat
perubahan, atau melindungi diri dalam suatu situasi.
Sumber: www. kotacantik.info.com Sumber: Majalah Tempo, Juni 2006
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mendiskusikan suatu per-
masalahan. Latihan tersebut bermanfaat untuk mengasah daya nalar dan
kemampuan berargumen Anda. Dengan demikian, Anda diharapkan dapat
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 3.1
Berbagai permasalahan seputar
kehidupan bermunculan setiap hari
dalam media massa.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 38
Cermatilah, permasalahan apa saja yang menurut Anda dapat
didiskusikan.
Apakah Anda sudah menemukan permasalahan yang terdapat
dalam teks tersebut? Mungkin Anda berpendapat hal-hal berikut ter-
hadap isi permasalahan dalam teks tersebut.
1. Kemarahan dapat timbul pada sebagian orang tanpa terkendali.
2. Kadang, kita tidak dapat menyadari penyebab kemarahan itu
muncul.
3. Kemarahan lebih banyak merugikan baik bagi diri sendiri
maupun orang lain.
Hal-hal tersebut dapat Anda diskusikan dengan teman-teman.
Selanjutnya, Anda pun dapat mengajukan beberapa kiat agar ke-
marahan itu dapat dikendalikan dan membuat kita sehat.
Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang dapat Anda
kemukakan tentang cara sehat menghadapi marah.
1. Jangan mengesampingan rasa marah. Ambil tindakan untuk
segera memperbaiki situasi ketika Anda merasa terganggu
sehingga perasaan marah tidak membubung. Misalnya, bicaralah
pada teman jika Anda merasa tidak senang dengan sikapnya.
2. Jangan melepaskan kemarahan. Anda mungkin merasa lebih baik,
tetapi orang yang terkena marah, akan merasa tidak nyaman. Cari
cara lain untuk melepaskan kemarahan, seperti menulis dalam
suatu jurnal, atau menulis surat berisikan kemarahan untuk
mencapai perasaan bebas.
3. Bersikaplah proaktif. Jangan harap orang lain membaca pikiran
Anda atau mengetahui apa yang Anda inginkan. Bicaralah
pada diri sendiri. Belajar jujur pada diri sendiri dan orang lain
tentang apa yang Anda inginkan dan butuhkan pada suatu dasar
keseharian.
4. Gunakan energi kemarahan untuk mendapatkan sesuatu yang
bermanfaat. Ini akan sangat baik terutama di tempat belajar.
Pikirkan dengan hati-hati sebelum Anda mengekspresikan
kemarahan pada teman. Anda pun dapat berolah raga agar pikiran
menjadi segar.
5. Sisihkan waktu beberapa saat untuk menulis dan memikirkan
tentang perasaan orang lain yang mungkin menjadi sasaran
kemarahan Anda. Kadang-kadang, kita mengekspresikan ke-
marahan ketika kita merasa sakit hati dan tidak puas. Cobalah
untuk menyelami dan mengekspresikan perasaan lebih dalam.
Saat Anda membaca artikel atau buku, mungkin Anda menemukan
kata-kata yang dianggap sulit. Tidak jarang, hal tersebut menghambat
Anda dalam memahami suatu bacaan. Hal yang harus Anda lakukan
adalah mendaftar kata-kata sulit dalam bacaan. Misalnya, dalam
artikel "Menghadapai Rasa Marah" terdapat kata-kata sulit berikut:
1. emosi
2. ekspresi
3. agresif
4. normal
5. situasi
Setelah Anda mendaftar kata-kata sulit tersebut, carilah artinya
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
1. Emosi:
Sumber: www.tabloidnova.com
Gambar 3.2
Berolahraga merupakan salah satu
cara untuk melepaskan kemarahan.Kesehatan 39
a. luapan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat
b. keadaan dan reaksi psikologis dan isiologis (gembira,
sedih, haru, cinta); keberanian yang bersifat subjektif
c. marah
2. Ekspresi:
a. pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya)
b. pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang
3. Agresif:
a. bersifat atau bernafsu menyerang
b. cenderung (ingin) menyerang sesuatu yang dipandang se-
bagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi,
atau menghambat
4. Normal:
a. menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan
tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah
b. bebas dari gangguan jiwa
5. Situasi:
a. kedudukan (letak sesuatu, tempat, dan sebagainya)
b. keadaan
Uji Materi
1. Bacalah dua teks yang berasal dari media yang berbeda berikut.
2. Cermatilah masalah yang kiranya dapat didiskusikan dengan
teman-teman.
3. Selama Anda membaca, buatlah daftar kata atau istilah yang
dianggap sulit.
Menurunkan Berat Badan dengan Efektif
bisa dilakukan, justru sering membuat orang bingung
mana cara yang paling efektif.
Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno, D.S.O.R,
pakar kesehatan olahraga, menurunkan bobot badan
secara sehat, yang terbaik dengan mengatur makan
disertai olahraga. Hal lainnya disarankan agar olahraga
itu berupa kombinasi latihan beban dan aerobik.
Turunnya berat badan pascadiet tentu saja
harus diikuti dengan kondisi tubuh yang sehat
sekaligus bugar. Oleh karena itu, diet yang sehat
untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso, tidak
boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah
1.200 kalori dan pria tidak di bawah 1.500 kalori.
Dr. Leane, M.Sc., ahli gizi dari Universitas
Kristen Indonesia, Jakarta, menawarkan cara mudah
dan praktis untuk itu. Hal tersebut antara lain
dengan menghilangkan kebiasaan ngemil, terutama
Naiknya bobot badan sering kali bukan fakta yang
menggembirakan. Apalagi bagi mereka yang selalu
mengutamakan penampilan menarik. Cindy Crawford,
misalnya. Wanita model kaliber dunia terkenal ini
menyatakan untuk mempertahankan bobot badan
ideal, agar tetap tampak semampai, ia rajin melakukan
olahraga loncat tali.
Memang, ada banyak cara menurunkan bobot
badan. Ada diet macan yang lebih mementingkan
konsumsi daging, diet buah-buahan, membatasi makan
nasi dan makanan berkarbohidrat tinggi lain seperti
makanan dari terigu, jagung, singkong, atau ubi, serta
mengurangi konsumsi gula. Banyak juga iklan di media
massa yang menjanjikan penurunan bobot badan
sampai beberapa kilogram hanya dalam beberapa
minggu. Selain itu, ada ada juga yang menawarkan
metode tusuk jarum, sedot lemak, minum jamu, minum
teh hijau, dan sebagainya. Begitu beragamnya kiat yang
Teks 1Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 40
camilan bertepung dan bergula tinggi. Selain itu,
lakukan membiasakan diri makan setiap tiga jam
sekali, tetapi dijaga keseimbangan input dan output-
nya (porsi makanan yang dikonsumsi seimbang
dengan porsi kegiatan yang dilakukan). Cara lain
yaitu membatasi makanan berkarbohidrat tinggi
seperti nasi, kentang, singkong, ubi, serta makanan
dari terigu. Namun, tidak berarti dihentikan sama
sekali karena tubuh memerlukan energi dari
karbohidrat untuk metabolisme alias pemecahan
zat-zat makanan.
turunnya semakin lambat. Ini yang dinamakan
"sindrom yoyo", kurus dan gemuk saling bergantian
sehingga tekanan darah pun akan cepat naik, yang
tentu berdampak negatif buat jantung.
Untuk orang dewasa bobot badan dibedakan
atas bobot badan normal (BBN) dan bobot badan
ideal (BBI). BBN pria dan wanita setelah 35 tahun
adalah tinggi badan (sentimeter) dikurangi 100.
Adapun BBI diperoleh dengan mengurangi BBN
sebesar 10%-nya.
Awas Obat Sembarangan!
Penurunan bobot badan dengan olahraga dan
diet itu syaratnya disiplin yang tinggi. Tidak heran jika
banyak orang lebih suka potong kompas. Misalnya,
dengan teknik sedot lemak.
Cara ini, menurut Sadoso, bisa membantu
melangsingkan tubuh, tetapi kalau pola makan
tidak diubah, tubuh gampang menjadi gemuk lagi.
Selain itu, penyedotan yang berulang kali akan
meninggalkan bekas penusukan jarum. Menurut
Sadoso, cara ini juga mustahil bisa mengecilkan
bagian-bagian tertentu, misalnya betis yang besar.
Hal ini disebabkan pada kegemukan alamiah bobot
serta ukuran tubuh biasanya terbagi rata. Apalagi
kalau memang tulangnya besar.
Hal lainnya juga karena rayuan iklan obat atau
ramuan pelangsing. Obat atau ramuan itu umumnya
bersifat diuretik yang membuat peminumnya
sering buang air kecil. Jadi, turunnya berat badan
lebih disebabkan oleh berkurangnya cairan dalam
tubuh lewat urine sehingga ukuran sel-sel tubuh
mengecil. Jika ini berlanjut, tubuh akan kekurangan
air (dehidrasi) atau fungsi ginjal terganggu. Oleh
karena itu, menurut para pakar kesehatan, kita
harus berhati-hati dengan obat semacam itu. Leane
menambahkan, obat diuretik tidak digunakan untuk
anak-anak dan remaja.
Lain halnya dengan obat pelangsing laksans.
Obat yang bisa menyebabkan dehidrasi ini membuat
makanan yang masuk tidak sempat diserap tubuh
tetapi langsung dibuang. Obat antigemuk kombinasi
antara fenluramine dan phentermine pernah
beredar, tetapi kemudian dilarang karena beberapa
wanita gemuk yang menggunakannya terkena
gangguan serius pada klep jantungnya.
Sumber: Intisari, Desember 2006
Sumber: Dokumentasi pribadi
Upaya mengurangi makan makanan sumber
protein, seperti ikan, tahu, tempe, atau daging-
dagingan pun tidak perlu terlalu ketat. Dengan
membatasi asupan karbohidrat, protein dan lemak
tidak mudah dipecah karena energi pemecahnya
kurang sehingga tidak banyak yang tertumpuk
dalam tubuh. Buah-buahan yang tidak mengandung
banyak karbohidrat tetapi banyak air–semacam
pepaya, belimbing, semangka, jambu, dan apel–sangat
dianjurkan. Namun, kurangi konsumsi buah manis
seperti pisang, melon, sawo, anggur, dan mangga
karena banyak mengandung fruktosa yang akan
menjadi glukosa dalam darah.
"Penurunan bobot badan jangan terlalu cepat,"
ujar kedua dokter tersebut. Kalau sampai bobot
turun 5 kg dalam tiga hari, misalnya, penurunan
bobot tampak cepat berhasil, tetapi bobot akan
cepat naik lagi. Naiknya malah lebih cepat dan Kesehatan 41
Teks 2
Tertawa Hilangkan Stres dan Cegah Penyakit
Oleh Rakhmat Bernadi
Tertawa adalah pekerjaan yang paling mudah.,
Asal ada pemicu, tentunya raut muka yang tadinya
tegang berubah riang gembira. Siapa yang tidak suka
melihat wajah yang mampu menyenangkan perasaan
orang. Terlebih pasangan Anda, tentunya jika ia
tersenyum.
Bermacam latar senyum dapat kita kembangkan.
Karena kenangan indah atau lelucon yang dilontarkan
rekan kerja Anda. Namun persoalannya, kadang hal
sepele itu kerap dilupakan akibat berbagai tuntutan
hidup yang berbuntut stres. Padahal, stres dan
psikomatik itu bukanlah persoalan baru dan sudah
sejak pertengahan abad lalu banyak dibahas. Kendati
demikian, belum banyak teori yang menyangkut
stres bermunculan.
"Stres yang berkepanjangan (kronik) akan
menyebabkan sistem kekebalan (imun) menurun.
Akibatnya berbagai penyakit dan kelemahan
menurun. Malahan hal ini mampu menyebabkan
kanker hingga stroke," kata Dr. Yul Iskandar, Ph.D.
Menurut pakar stres dari Yayasan Dharma Graha
ini, dua jenis stres yang beredar dikalangan eksekutif
muda, merupakan gambaran dari kenyataan yang ada
di Ibukota.
"Pondasi dasar penyebab muka tertekuk
dan gairah menurun adalah timbulnya rasa lelah
berlebihan diikuti depresi akut,"tandas Yul Iskandar.
Jalan Keluar
Beban hidup dan tuntutan hidup yang harus
dipenuhi membuat tertawa menjadi barang langka.
Padahal, tertawa sangat berefek positif pada mental
seseorang.
Tidak heran jika psikiater Yul Iskandar me-
nyarankan agar orang tertawa. Pasalnya, orang yang
mudah tertawa lebih cepat sembuh dari penyakit
daripada orang yang lebih banyak mengeluh apalagi
menangis. Banyak sajian lawak ditayangkan stasiun
televisi. Bisa dikatakan semua stasiun televisi me-
nyajikan acara yang membuat pemirsa terpingkal.
Namun, menurut psikiater dari RS Dharma Graha
ini, tertawa biasa atau yang dibuat-buat berbeda
dengan terapi tertawa.
Terapi tertawa merupakan tertawa yang dimulai
dengan tahap demi tahap. Sehingga efek yang dirasakan
bagi yang tertawa betul-betul bermanfaat. Bahkan, pen-
derita gangguan mental dapat disembuhkan dengan
terapi tertawa. Tidak heran jika RS Dharma Graha telah
mengembangkan terapi tertawa sejak akhir 1990-an.
Teknik Terapi
Teknik ini dikembangkan oleh RS Dharma
Graha. Biasanya dianjurkan dilakukan dalam grup
minimal lima hingga 10 orang ke atas. Pemandu yang
menguasai materi, mampu dan mudah tertawa amat
diperlukan dan harus mengemukakan pada seluruh
kelompok bahwa akan dilakukan terapi tertawa.
Sebelum dimulai tertawa bersama, harus dilakukan
latihan pernapasan dengan latihan pernapasan yang
meliputi pernapasan perut atau pernapasan diafragma.
Kemudian, pemandu memberi aba-aba untuk tertawa
bersama-sama, sekeras-keras dan selebar-lebarnya.
Jika grup kurang kompak, tertawa akan berlangsung
singkat. Jika hal itu terjadi, perlu diulangi dengan mulai
latihan pernapasan dan pemandu memberi kode untuk
tertawa dengan nada haa-haa-haa-hii-hii-hii-huu-huu-huu
lalu tertawalah sekeras-kerasnya.
Ada pantangan dalam terapi ini. Terapi jangan
dilakukan jika anggota grup kurang dari lima. Jangan
mentertawakan orang lain dan tidak perlu joke
konyol atau basi yang dapat membuat marah teman
grup. Terapi tertawa membuat wajah menjadi rileks,
kerut-kerut hilang, dan tampak awet muda.
Tertawa dalam 5 sampai dengan 10 menit dapat
merangsang pengeluaran endorphin, serotin, ditambah
melatonin yang merupakan zat kimia positif. Reaksi
dari zat tersebut menyebabkan perasaan tenang
dan tenteram. Tertawa juga mengurangi pengeluaran
adrenalin, kortisol, dan radikal bebas yang disebut zat
kimia jahat. Selain itu, tertawa juga dapat menurunkan
tekanan darah dan detak jantung serta mengurangi kadar
kolesterol jahat. Sistem imun juga dirangsang dengan
tertawa, salah satunya yaitu melalui sel antikanker yang
akan memakan sel kanker dalam tubuh.
Sumber: Harian Sinar Harapan, Juni 2003Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 42
Kaidah Bahasa
Dalam teks bacaan "Menurunkan Berat Badan dengan
Efektif" terdapat paragraf berikut:
Turunnya berat badan pascadiet tentu saja harus dibarengi
dengan kondisi tubuh yang sehat sekaligus bugar. Oleh karena
itu, diet yang sehat untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso,
tidak boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah 1.200
kalori dan pria tidak di bawah 1.500 kalori.
Dibandingkan dengan bentuk terikat lain, pasca- adalah
yang paling sering dipakai. Sayangnya, penulisan bentuk terikat
ini masih sering kali salah. Bentuk terikat harus selalu ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada bentuk
terikat maha- dan bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang
diawali dengan huruf kapital. Jika sebuah bentuk terikat diikuti
oleh kata yang diawali dengan huruf kapital, di antara kedua
unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
Contoh penulisan yang benar: pascasarjana, pasca-Bom
Bali, pasca-Pemilu 2005, pascaproduksi, dan pascabayar.
Mengenal Ahli Bahasa
Henry Guntur Tarigan, dilahirkan pada 23 September 1933,
di Onggajutu, Sumatra Utara. Ia menyelesaikan pendidikannya di
Fakultas Keguruan dan llmu pendidikan Universitas Padjadjaran
Bandung (1962); mengikuti Studi Pascasarjana Lingustik di
Rijksuniversiteit Leiden, Nederland (1971–1973); meraih gelar
doktor dalam bidang linguistik dari Fakultas Sastra Universitas
Indonesia (1975) dengan disertasi berjudul "Morfologi Bahasa
Simalungun".
4. Carilah kata-kata atau istilah yang dianggap sulit dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
5. Tulislah beberapa masalah yang ada dalam bacaan tersebut.
6. Setelah selesai, kemukakanlah masalah-masalah yang ada pada
kedua naskah tersebut.
7. Berikanlah tanggapan atas penyampaian masalah yang dikemukakan
oleh teman Anda. Gunakanlah format penilaian berikut.
No. Aspek yang Dinilai Penilaian (1-10)
1.
2.
3.
Ketepatan analisis
Perincian perbandingan
Cara penyampaian permasalahan
Tabel 3.1
Penilaian Tanggapan Permasalahan Kesehatan 43
Karya-karyanya, antara lain Struktur Sosial Masyarakat
Simalungun, Morfologi Bahasa Simalungun, Prinsip-Prinsip Dasar
Puisi, Prinsip-Prinsip Dasar Fiksi, Prinsip-Prinsip Dasar Drama,
Prinsip-Prinsip Dasar Kritik Sastra, Pengantar Sintaksis, Bahasa Karo,
Sastra Lisan Karo, Percikan Budaya Karo, Psikolinguistik, Tata Bahasa
Tagmemik, Linguistik Konstratif, Menyimak (Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa), Berbicara (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Mem-
baca (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Menulis (Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa), dan Tatarucingan Sunda.
Info Bahasa
"Menulis tidak ada hubungannya dengan bakat," kata penulis
yang sudah "jadi". Kesimpulan itu disampaikan setelah dia
mengalami sendiri. Mula-mula, dia merasa sulit sekali menulis.
Beberapa kali mencoba menulis selalu tidak lancar. Bahkan,
sering pula macet dan gagal total. Beruntunglah, pengalaman
pahit itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus belajar dan
mencoba-coba lagi. Makin lama makin lancar. Sekarang, ia sudah
menjadi penulis hebat. Ratusan artikelnya dimuat di berbagai
koran terkenal dan puluhan bukunya laris di pasaran. Berkat
seringnya menulis, dia menjadi terkenal. Bukan hanya itu, dia
dipercaya masyarakat sebagai pakar dan sering diundang sebagai
pembicara dalam berbagai seminar.
Menulis memang gampang-gampang susah. Gampang kalau
sudah sering melakukannya dan susah kalau belum terbiasa sebab
menulis termasuk jenis keterampilan. Sebagai keterampilan, sama
seperti keterampilan yang lain, untuk mendapatkannya harus
melalui belajar dan berlatih. Anda harus membiasakan diri. Itulah
kuncinya. Hal ini dapat kita bandingkan dengan kegiatan masa
kecil kita, yaitu ketika belajar mengendarai sepeda. Sering jatuh
dan luka-luka menjadi hal biasa karena belum terampil. Akan
tetapi, kita tentu masih ingat bahwa makin sering berlatih, makin
jarang jatuh dan akhirnya dapat mengendarai sepeda. Mula-mula
hanya berani mengendarai di halaman rumah, kemudian agak
jauh, dan akhirnya berani sampai ke mana-mana.
Anda dapat memahami lebih jauh mengenai cara pe-
ngembangan paragraf dan penulisan dengan membaca buku
Terampil Menulis Paragraf (penulis Asul Wiyanto).
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 44
Apakah Anda pernah membaca artikel kesehatan, misalnya tentang
suatu penyakit? Anda dapat mengenali gejala penyakit sampai cara pe-
nanganannya dengan jelas. Artinya, tulisan tersebut telah menggunakan
pola pengembangan paragraf ekspositoris. Dalam karangan ekspositoris,
sesuatu dipaparkan dengan runtut sehingga masalahnya menjadi jelas.
Tujuan karangan ini adalah memberi informasi/penjelasan kepada pembaca
dengan cara mengembangkan gagasan.
Saat Anda menulis paragraf ekspositoris, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yakni sebagai berikut.
1. Anda dapat mendaftar topik-topik yang kiranya menarik untuk Anda
kembangkan.
2. Menyusun kerangka karangan untuk memudahkan Anda
mengembangkan pokok-pokok pikiran. Berikut ini adalah contoh
kerangka ekspositoris.
Menulis Paragraf Ekspositoris B
Judul: Mengenal Penyakit Flu Burung
Kerangka karangan:
1. Pengertian lu burung
2. Deinisi kasus lu burung
a. kasus suspect
b. kasus probable
c. kasus kompermasi
3. Gejala klinis
4. Penyebab penyakit (etiologi)
5. Penyebab lu burung terkini
6. Masa inkubasi
7. Upaya pencegahan
Berikut ini adalah contoh karangan yang menggunakan pola
pengembangan ekspositoris.
Mengenal Penyakit Flu Burung
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan
oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama
lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza.
Adapun deinisi dari berbagai kasusnya adalah
sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang
menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur
38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan
atau beringus serta dengan salah satu keadaan.
Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir
mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit
lu burung. Kemudian, orang tersebut kontak
dengan virus lu burung yang dalam masa penularan.
Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu
laboratorium dan sedang memproses spesimen
manusia atau binatang yang dicurigai menderita lu
burung.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menulis paragraf ekspositoris.
Sebelumnya, Anda harus memahami terlebih dahulu materi mengenai
paragraf ekspositoris. Pertama, Anda akan berlatih mendaftar topik-topik
menarik dan menyusun kerangka karangan. Kemudian, Anda akan me-
ngembangkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan ekspositoris.
Dengan demikian, diharapkan kemampuan menulis Anda akan bertambah. Kesehatan 45
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai
salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas
yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1).
Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1
dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial
gagal pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak
adanya penyebab lain.
3. Kasus Kompermasi
Kasus kompermasi adalah kasus suspect atau
probable didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan
laboratorium. Dalam hal ini, kultur virus inluenza
H5N1 positif PCR inluenza (H5) positif. Selain
itu, terjadi peningkatan titer antibody H5 sebesar
empat kali.
Sumber: www.images.google.com
Selanjutnya, gejala klinis yang ditemui seperti
gejala lu pada umumnya, yaitu; demam, sakit
tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala,
dan lemas. Dalam waktu singkat, penyakit ini dapat
menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru
(pneumonia). Apabila tidak dilakukan tatalaksana
dengan baik, dapat menyebabkan kematian.
Etiologi (penyebab penyakit) lu burung adalah
virus inluenza. Adapun sifat virus ini, yaitu dapat
bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C
dan lebih dari 30 hari pada 0°C. Adapun di dalam
tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat
bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C
selama 30 menit.
Virus penyebab lu burung dikenal beberapa tipe
virus inluenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus
inluenza tipe A terdiri atas beberapa turunan (strain),
yaitu: H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2, dan lain-lain.
Saat ini, penyebab lu burung adalah Highly
Pothogenic Avian Inluenza Virus, strain H5N1
(H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hasil studi
yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit
mengeluarkan virus inluenza A (H5N1) dengan
jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A
(H5N1) merupakan penyebab wabah lu burung
pada unggas. Secara umum, virus lu burung tidak
menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu
dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang
manusia.
Masa inkubasi virus inluenza bervariasi antara
1–7 hari. Penularan Flu burung (H5N1) pada
unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi.
Penyebaran penyakit ini terjadi di antara populasi
unggas satu peternakan, bahkan, dapat menyebar
dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain.
Adapun penularan penyakit ini kepada manusia
adalah melalui udara yang tercemar virus tersebut,
baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas
terserang lu burung. Orang yang memiliki resiko
besar untuk terserang lu burung (H5N1) ini adalah
pekerja peternakan unggas, penjual, dan penjamah
unggas. Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan
dari manusia ke manusia. Selain itu, belum ada bukti
adanya penularan pada manusia melalui daging
unggas yang dikonsumsi.
Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan
cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan
sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut.
- Setiap orang yang berhubungan dengan bahan
yang berasal dari saluran cerna unggas harus
menggunakan pelindung (masker atau kacamata
renang).
- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas
seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik
(ditanam/dibakar) agar tidak menjadi sumber
penularan bagi orang di sekitarnya.
- Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan
harus dicuci dengan desinfektan.
- Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari
lokasi peternakan.
- Mengonsumsi daging ayam yang telah dimasak
pada suhu 80 °C selama 1 menit. Dalam hal ini,
telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 °C
selama 5 menit.
- Melaksanakan kebersihan lingkungan.
- Menjaga kebersihan diri.
Sumber: www.depkes.go.id (dengan perubahan)Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 46
Dari bacaan tersebut, Anda telah mendapatkan pemaparan,
penjelasan, penyampaian informasi, sampai penerangan menge-
nai lu burung. Akan tetapi, Anda tidak diajak untuk menerima
atau melaksanakan hal-hal yang dijelaskan dalam bacaan. Intinya,
dalam tulisan ekspositoris disajikan pengetahuan atau ilmu, deinisi,
pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, sampai
proses terjadinya sesuatu.
Langkah selanjutnya, Anda dapat melakukan penyuntingan.
Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan panduan Ejaan yang Disempurnakan. Kegiatan pe-
nyuntingan ini dapat dilakukan dengan bertukar silang hasil pekerjaan
teman. Dalam hal ini, Anda dan teman dapat mendiskusikan hal-hal apa
saja yang perlu diperbaiki dari isi karangan ekspositoris yang telah di-
tulis.
Uji Materi
1. Tulislah sebuah karangan yang berpola ekspositoris.
2. Adapun tema yang dikemukakan adalah masalah kesehatan,
misalnya masalah kesehatan di lingkungan sekolah atau di
lingkungan tempat Anda tinggal.
3. Sebelum menulis karangan berpola ekspositoris, terlebih dahulu
buatlah kerangka karangannya.
4. Setelah selesai, bacakanlah tulisan Anda di depan kelas secara
bergiliran.
5. Selama teman Anda membacakan tulisannya, lakukanlah penilaian
dengan berikut.
6. Tukarkanlah tulisan Anda dengan teman sebangku.
7. Lakukan penyuntingan dengan memperhatikan kaidah berbahasa
yang baik dan benar.
No Unsur Penilaian Penilian Nilai
a.
b.
c.
Kesesuaian isi dengan tema
Kesesuaian kaidah paragraf
ekspositif
Penggunaan bahasa
Keruntutan penyampaian isi
0-2
0-4
0-2
0-2
Jumlah Total
Tabel 3.1
Penilaian Karangan Ekspositoris Kesehatan 47
Info Bahasa
Saat menulis karangan berpola ekspositoris, Anda dapat meng-
gunakan kata penghubung dan kata berimbuhan.
A. Kata Penghubung
Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk
menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau
kalimat dengan kalimat. Dilihat dari fungsinya, berikut ini dua
macam kata penghubung.
1. Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara,
terdiri atas beberapa hal berikut.
a. Menggabungkan biasa: dan, dengan, serta.
b. Menggabungkan memilih: atau.
c. Menggabungkan mempertentangkan: tetapi, namun,
sedangkan, sebaliknya.
d. Menggabungkan membetulkan: melainkan, hanya
e. Menggabungkan menegaskan: bahkan, malah, lagipula,
apalagi, jangankan.
f. Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya.
g. Menggabungkan mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya
h. Menggabungkan menyamakan: yaitu, yakni, bah-
wa, adalah, ialah.
i. Menggabungkan menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh
sebab itu.
2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa
yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut.
a. Menyatakan sebab: sebab dan karena.
b. Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi,
dan asal.
c. Menyatakan tujuan: agar dan supaya.
d. Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesu-
dah, tatkala.
e. Menyatakan akibat: sampai, hingga dan sehingga.
f. Menyatakan sasaran: untuk dan guna.
g. Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan
laksana.
h. Menyatakan tempat: tempat.
B. Kata Berimbuhan
1. Preiks (awalan)
a. preiks di- (contoh: dibawa, dipandang)
b. preiks ter- (contoh: terlihat, terpandai, tertidur)
c. preiks se- (contoh: serumah, seindah, sesudah)
d. preiks ke- (contoh: kelima, kekasih)
e. preiks pe- (contoh: pelari, penyair)
f. preiks per- (contoh: perdalam, pertiga, pertuan)
g. preiks me- (contoh: membesar, menepi, meringkik)
h. preiks ber- (contoh: bersawah, beranak, bersepeda)
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 48
2. Suiks (akhiran)
a. suiks -kan (contoh: membersihkan, menduakan,
mendewakan)
b. suiks -i (contoh: mendatangi, diobati)
c. suiks -an (contoh: undangan, bulanan, lapangan)
d. suiks -nya (contoh: bajunya, buruknya, kencangnya)
e. suiks -man; wan, wati (contoh: seniman, seniwati)
3. Koniks (imbuhan)
a. koiks ke-an (contoh: kemajuan, kepergian)
b. koniks pe-an (contoh: pekerjaan, pendaratan)
c. koniks per-an (contoh: persawahan, persahabatan)
d. koniks se-nya (contoh: setingi-tingginya, serajin-
rajinya)
4. Gabungan imbuhan
a. gabungan me -kan (contoh: meninggikan)
b. gabungan di -kan (contoh: didengarkan)
c. gabungan memper -kan (contoh: memperundingkan)
d. gabungan diper -kan (contoh: diperdebatkan)
e. gabungan mem + per + i (contoh: memperbaiki)
f. gabungan di + per + i (contoh: dipelajari)
g. gabungan ber -an (contoh: berpelukan)
h. gabungan ber -kan (contoh: bersandikan)
5. Iniks (sisipan)
Iniks adalah semacam morfem terikat yang disisipkan pada
sebuah kata konsonan pertama dan vokal pertama. Bentuk iniks
ini tidak berubah.
Berikut ini empat macam iniks yang ada dalam bahasa
Indonesia.
1. - el - (contoh: tunjuk-telunjuk)
2. - er- (contoh: gigi-gerigi)
3. - em- (contoh: tali-temali)
4. - in- (contoh: kerja-kinerja)
Jika Anda ingin lebih memahami lebih mendalam tentang
kata penghubung dan kata berimbuhan, bacalah Buku Pintar
Berbahasa dan Sastra Indonesia (Penulis Dra. Agustien S., dkk)
dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Kesehatan 49
Kegiatan Lanjutan
1. Tugas ini dilakukan untuk bahan pelajaran di Pelajaran 3C
(Mengidentiikasi Unsur Sastra).
2. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota empat orang.
3. Rekamlah sebuah penggalan novel atau cerpen yang dipilih atas kesepakatan
kelompok.
4. Usahakan agar setiap kelompok memilih judul novel yang berbeda.
5. Lakukan perekaman dalam media kaset, MP3-player, cd, handycam, atau media
lain yang mendukung.
Saat Anda mempelajari karya sastra di Pelajaran 3B dahulu,
Anda telah mengenal unsur-unsur dalam (intrinsik) yang ada pada
karya sastra. Hal tersebut dapat menjadi bahan untuk Anda dalam
mempelajari isi cerpen. Selain itu, ada juga unsur luar yang terdapat
dalam cerita pendek. Unsur tersebut dinamakan unsur ekstrinsik.
Unsur ekstrinsik merupakan bagian luar dari karya cerpen yang tidak
mempunyai hubungan langsung dengan isi cerita. Namun, sebuah
karya dapat mencerminkan kapan dan bagaimana situasi karya itu
dibuat. Dalam hal ini, karya intrinsik berhubungan dengan kondisi
pengarang, situasi sosial waktu karya dibuat, bagaimana keadaan
penerbit, sampai bentuk buku cerpen atau naskah tersebut.
Bacalah penggalan novel berikut dengan baik.
Mengidentiikasi Unsur Sastra C
SAd lj ik diPlj 3B d h l
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah ditugasi untuk merekam
sebuah penggalan novel atau cerpen bersama kelompok Anda. Dalam
pelajaran ini, Anda akan berlatih mengidentiikasi unsur intrinsik dan
ekstrinsik karya sastra. Anda akan merinci unsur-unsur tersebut
sehingga dapat memahami karya sastra yang diidentiikasi. Diharapkan,
kemampuan apresiasi Anda terhadap karya sastra akan meningkat.
Tarian Bumi
Karya Oka Rusmini
"Jero" memang nama yang harus dipakai oleh
seorang perempuan sudra yang menjadi anggota
keluarga griya. Sedangkan "Kenanga" adalah nama
bunga yang makin lama makin wangi. Telaga menyukai
keharuman yang memancar dari kelopaknya. Wangi
yang aneh.
Nama yang diberikan sesepuh griya untuk Luh
Sekar memang cocok. Telaga sering berpikir sendiri,
nama baru yang disandang Ibu sesuai dengan beban
kehidupannya. Makin hari beban hidup perempuan
itu makin bertambah saja. Masalah Ayah, masalah
Nenek, juga masalah Kakek. Betapa beratnya
menjadi seorang perempuan. Teramat menyakitkan!
Suatu pagi utusan dari rumah Ibu datang menga-
barkan, perempuan yang melahirkannya ditemukan
hanyut di sungai. Mendengar kabar itu Ibu men-
jerit-jerit. Telaga masih ingat ekspresi yang penuh
luka itu. Begitu juga maki-makian dari Nenek.
Kata Nenek, tidak pantas Ibu berlaku seperti itu.
Seorang perempuan bangsawan harus bisa mengontrol
emosi. Harus menunjukkan kewibawaan. Ketenangan.
Dengan menunjukkan hal-hal itu berarti Ibu sudah Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 50
bisa menghargai suaminya. Telaga tidak pernah paham,
berapa aturan lagi yang harus dipelajari Ibu agar
diterima sebagai bangsawan sejati. Hampir dua puluh
tahun tidak habis-habisnya!
Aturan itu malah menjadi-jadi. Luh Sekar tidak
boleh menyentuh mayat ibunya sendiri. Dia juga
tidak boleh memandikan dan menyembah tubuh
kaku itu. Sebagai keluarga griya, Luh Sekar duduk di
tempat yang tinggi sehingga bisa menyaksikan jalannya
upacara dengan lengkap. Telaga tahu hati Ibu berdarah,
bernanah. Dan makin hari bau busuknya makin terasa.
Telaga merasakan luka itu.
Inikah artinya menjadi perempuan? Telaga ingin bicara
dengan perempuan tua yang melahirkan Ayah. Bicara
dari hati ke hati. Bicara tentang makna keperempuanan,
hakikatnya. Dan Telaga ingin perempuan tua yang terlihat
agung dan berwibawa itu mampu memberi jawaban jelas.
Apa arti menjadi perempuan brahmana. Seperti apa
impiannya pada cucu satu-satunya ini? Ingin sekali Telaga
mendengar jawaban-jawaban itu muncul dan wajah penuh
wibawa itu.
Masa-masa itu adalah permainan yang paling
menarik karena Telaga bebas dan bisa melakukan apa
saja yang diinginkan. Sebuah tikungan terindah yang
tidak akan pernah bisa dijangkau lagi. Tikungan tempat
Telaga bersembunyi dan tidak pernah merasa bersalah,
sekalipun telah membuat kenakalan yang membuat
nenek dan ibunya tidak bisa menemukan kata-kata
untuk memaki.
Dunia itu juga telah memberi Telaga kekuasaan
yang besar.
"Anak perempuan tidak boleh duduk
sembarangan," kata neneknya, seraya memukul paha
Telaga.
"Dia masih kanak-kanak. Kau jangan menambah
bebannya." Suara Kakek Telaga terdengar tegas.
Lalu, seperti biasa, perempuan dan laki-laki tua itu
akan bergumam sendiri saling menyalahkan. Pada
saat itu Telaga merasa senang, bebas melakukan apa
pun yang dia mau. Naik pohon mangga, bermain
sepuasnya. Kadang-kadang Telaga juga mau disuruh
berkelahi melawan anak laki-laki.
Sayang, masa itu tidak bisa dipinjam Telaga lama-
lama, Telaga harus mengakhiri dan mengembalikan
masa itu pada hidup. Rasanya tidak ikhlas! Sering
Telaga berpikir bagaimana caranya Sang Hyang
hidup bisa dibohongi. Ingin rasanya mencuri masa
kanak-kanak itu.
Sayang sekali Sang Hyang Hidup sangat
berkuasa. Dia juga tidak bisa dirayu atau pun diajak
berkolusi. Aturan-aturan yang ditetapkan-Nya
sangat kaku. Tidak bisa dibelokkan atau dimiringkan
sedikit saja.
Sekarang, Telaga harus memasuki masa yang
paling menyulitkan. Masa yang selalu memiliki
pertanyaan-pertanyaan yang begitu beragam tentang
hubungan laki-laki dan perempuan.
Objek pertama yang membuatnya sering
berpikir adalah Ida Bagus Tugur, laki-laki yang selalu
mendongengkan kesetiaan dan rasa hormat Kunti
pada keluarga dan suami. Mata tuanya terlihat me-
ngambang, kosong, dan seolah menyeret Telaga untuk
memahaminya. Mata itu juga sering terlihat sangat
kering dan memohon pada Telaga untuk disirami.
Kehidupan apa ini? Orang-orang dalam rumah
kami hanya membuat Telaga seperti buku kosong yang
ditulisi dengan paksa dan terburu-buru. Telaga harus
memberikan halaman-halaman kosong dalam jiwanya
untuk ditulisi oleh sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kau sekarang sudah dewasa, Tugeg! Tugeg harus
dengar kata-kata Meme". Suatu hari Jero Kenanga
masuk ke kamar Telaga. Pandangan mata perempuan
itu begitu tajam. Telaga agak bergidik.
Tidak biasanya Kenanga datang ke kamar anak-
nya begitu formal. Apa ini yang dinamakan wilayah
kedewasaan, wilayah perempuan sesungguhnya?
Meme mau bicara apa?"
Wajah dengan karakter keras itu.
Bagi Nenek, wibawa harus terus dijaga
agar orang di luar griya mau menghargainya.
Kenyataannya? Memang Nenek bisa mengatur
keluarga. Bahkan Ida Bagus Tugur suaminya takkan
berkutik hanya dengan batuk kecil. Anehnya, Nenek
hanya pandai membaca kesalahan-kesalahan yang
dibuat suaminya. Tapi dia tidak lihai membaca
kesalahan anak kesayangannya, anak lelaki satu-
satunya yang teramat dia kagumi dan terlalu sering
membuat masalah itu: Ayah.
Lelaki tua yang dipanggil "kakek" oleh Telaga tidak
lebih dari pelengkap. Telaga sangat membenci laki-
laki itu. Lelaki tua itu hanya bisa diam. Teramat pasif.
Tidak pernah ada bantahan apa pun dari bibirnya yang
membiru karena seringnya bersentuhan dengan asap
rokok.
***
Saat Telaga makin dewasa, terlebih setelah
menjalani upacara Menek Kelih, sebuah upacara pem-
baptisan lahirnya seorang gadis baru.Telaga harus mele-
paskan kulit kanak-kanaknya. Kulit yang sangat dia cintai.Kesehatan 51
"Banyak. Tugeg punya waktu mendengarkan?"
Telaga diam. Dipandangnya mata perempuan
kedua di rumah ini setelah neneknya, perempuan tua
yang selalu mengajari Telaga untuk bersikap sebagai
perempuan yang dewasa.
"Kau adalah harapan Meme, Tugeg. Kelak, kau
harus menikah dengan laki-laki yang memakai nama depan
lda Bagus. Kau harus tanam dalam-dalam pesanku ini
Sekarang kau bukan anak kecil lagi. Kau tidak bisa bermain
bola lagi. Kau harus mulai belajar menjadi perempuan
keturunan brahmana. Menghafal beragam sesaji, juga harus
tahu bagaimana mengukir janur untuk upacara. Pegang kata-
kataku ini, Tugeg. Kau mengerti?" Suara perempuan itu lebih
mirip paksaan daripada sebuah nasehat.
Telaga sangat membenci proses yang terjadi dalam
tubuhnya, Dia sering bertanya, kenapa mesti dewasa? Kenapa
mesti diupacarai dan mengundang seluruh keluarga untuk
menyaksikan bahwa seorang perempuan baru telah lahir!
Perempuan? Bagaimana rasanya mengenakan jubah baru
itu? Apakah nasib Telaga akan seperti Nenek? Ataukah
seperti Ibu?
Telaga menarik napas. Menyembunyikan na-
sihat neneknya dalam-dalam. Pelan-pelan Telaga
mengangkat wajah.
"Pasti ada yang ingin Meme sampaikan." "Ya."
Telaga duduk mendekat. Dipandangnya wajah cantik
yang ada di depannya.
"Kau sudah menjadi perempuan yang sesung-
guhnya, sekarang."
"Ya. Tuniang juga katakan itu."
"Apa dk memberimu nasehat?" Suara Ibu lebih mirip
penyelidikan. Telaga diam. Tidak ingin mengatakan apa-apa.
Sejak kecil Telaga paham, dua orang perempuan dalam
rumah ini selalu ribut. Yang satu selalu merasa berkuasa
dibanding yang lain, satunya lagi hanya terdiam. Tetapi
bagi Telaga kedua perempuan itu memiliki kebaikan yang
berbeda dalam pembentukan Telaga sebagai perempuan.
"Tidak. Kenapa?" Telaga berkata santai sambil
memandang wajah ibunya dalam-dalam. Jero Kenanga
jadi tidak enak hati ditatap anak kandungnya seperti itu.
Perempuan itu menarik napas.
Sumber: Novel Tarian Bumi, 2005
Dari penggalan novel yang Anda baca tersebut, Anda dapat
menganalisis unsur intrinsiknya.
1. Tokoh
Salah satu tokoh yang ada dalam novel Tarian Bumi tersebut
adalah Telaga. Ia bertindak sebagai tokoh utama. Adapun tokoh
tambahannya adalah Ibu Telaga dan neneknya.
2. Tema
Tema utama yang ada pada novel tersebut menyangkut pola
pemikiran seorang wanita dalam menghadapi budaya di sekitarnya.
Adapun budaya tersebut lebih banyak merugikan kaum wanita.
3. Alur
Jalan cerita yang ada dalam penggalan novel termasuk jalan
cerita yang bergerak maju. Adapun jika Anda ingin lebih mengetahui
jalan cerita secara utuh, Anda dapat membaca novel karya Oka
Rusmini tersebut secara lengkap. Hal ini akan membuat Anda
memiliki pemahaman lain atas isi secara utuh dari novel tersebut.
4. Latar
Kita dapat mengamati latar dengan adanya penamaan tokoh dan
juga budayanya. Jadi, latar tempat yang ada dalam penggalan novel
adalah kaum masyarakat Bali. Adapun latar sosial yang ada dalam
penggalan novel tersebut adalah hubungan budaya masyarakat
dengan kehidupan kaum wanita secara tidak langsung.
5. Penokohan/Karakter
Dalam novel tersebut, kita dapat mengamati karakter setiap
tokoh. Sebagai tokoh utama, Telaga memercikkan sebuah pem-
berontakan atas keadaan di sekelilingnya. Ia mengalami konlik
batin untuk keluar dari kungkungan adat yang ada di sekitarnya. Hal
ini ditunjukkan dengan penggalan berikut.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 52
1. Perdengarkanlah isi rekaman penggalan novel yang telah
dilakukan pada akhir Pelajaran 3B.
2. Lakukanlah kegiatan tersebut secara bergiliran antarkelompok.
3. Sementara kelompok lain memperdengarkan hasil rekaman novelnya,
kelompok lain mencatat hal-hal yang berhubungan dengan unsur
intrinsik dan ekstrinsik novel yang diperdengarkan tersebut.
4. Kemukakanlah hasil analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik
kelompok Anda terhadap salah satu karya novel yang
diperdengarkan.
Kegiatan Lanjutan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Kehidupan apa ini? Orang-orang dalam rumah ini hanya mem-
buat Telaga seperti buku kosong yang ditulisi dengan paksa dan
terburu-buru. Telaga harus memberikan halaman-halaman kosong
dalam jiwanya untuk ditulisi oleh sesuatu yang tidak diinginkan.
Lain halnya dengan tokoh Nenek Telaga yang kuat memegang
adat dan menjadikan perempuan harus tunduk pada takdirnya. Ia
menganggap Telaga harus mengikuti keinginan dan segala aturan
yang dibuatnya.
Sekarang, kerjakanlah latihan berikut ini.
1. Bentuklah kelompok dengan jumlah anggota lima orang.
2. Setiap kelompok menganalisis sebuah novel yang dipilih sesuai dengan
kesepakatan bersama. Misalnya, novel Mahadewa Mahadewi karya Nova
Riyanti Yusuf dan Pintu karya Fira Basuki berikut.
3. Lakukanlah analisis terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
4. Setelah selesai, kumpulkan hasilnya kepada guru Anda. Guru Anda akan
melakukan penilaian. Adapun tabel penilaiannya adalah sebagai berikut.
Uji MateriKesehatan 53
No. Unsur Penilaian Skor Nilai Penilaian Keterangan
a.
b.
c.
Kesesuaian analisis
terhadap unsur intrinsik
Kesesuaian analisis
terhadap unsur ekstrinsik
Daya analisis
0-2
0-2
0-4
Jumlah Skor
Tabel 3.3
Penilaian Analisis Unsur-Unsur Novel
Sastrawan dan Karyanya
Oka Rusmini, dilahirkan di Jakarta, 11 Juli 1967. Ia aktif
menulis karya puisi dan prosa. Karya cerpennya "Putu Menolong
Tuhan" terpilih sebagai cerpen terbaik majalah Femina 1994.
Noveletnya, "Sagra" memenangi cerita bersambung terbaik
majalah Femina 1998. Cerpennya "Pemahat Abad" terpilih
sebagai cerpen terbaik 1990–2000. Karya-karya lainnya, antara
lain Doa Bali Tercinta (puisi), Perjalanan Malam (puisi), Negeri
Bayang-Bayang, Mimbar Penyair Abad 21, Ambang, Utan Kayu:
Tafsir dalam Permainan, Bali Living in Two Worlds, Rindu Anak
Mendulang Kasih, Teh Ginseng, Angkatan 2000 dalam Sastra
Indonesia, dan Tarian Bumi (novel).
Info Sastra
Merahnya Merah adalah novel karya Iwan Simatupang yang pertama terbit. Novel ini
dianggap sebagai novel pertama yang membawa angin baru bagi kehidupan pernovelan
Indonesia. Cetakan pertama novel ini diluncurkan tahun 1968 oleh Penerbit Djambatan.
Tahun 1986 terbit cetakan kedua dan tahun 1992 terbit cetakan ketiga. Ketiga cetakan itu
diterbitkan oleh Penerbit Djambatan, Jakarta dengan oplah 3.000 eksemplar.
Novel ini berbicara tentang cinta segitiga di kalangan masyarakat gelandangan.
Masalah yang ditonjolkan dalam novel tersebut adalah adanya pengakuan bahwa seorang
gelandangan bukan sekadar bertampang lusuh yang berpakaian compang-camping. Di
antara mereka terdapat juga calon rakib, calon menteri, mantan komandan kompi pasukan
berani mati, dan mantan algojo. Mereka adalah manusia biasa yang memiliki cita-cita,
hati, dan jantung.
Novel ini dirasakan sangat bertentangan dengan realitas. Umar Junus menganggap
bahwa novel Merahnya Merah merupakan novel pembaharu intelektual Indonesia. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 54
Rangkuman
1. Kegiatan mendiskusikan permasalahan berhubungan dengan cara
pengungkapan pikiran, perasaan, dan informasi. Dengan demikian,
akan ada timbal balik pembicaraan yang berlangsung dua arah.
2. Dalam karangan ekspositoris, sesuatu dipaparkan dengan
runtut sehingga masalahnya menjadi jelas. Tujuan karangan ini
adalah memberi informasi/penjelasan kepada pembaca dengan
cara mengembangkan gagasan.
3. Dalam tulisan ekspositoris, pembaca tidak diajak untuk menerima
atau melaksanakan hal-hal yang dijelaskan dalam bacaan. Intinya,
dalam tulisan ekspositif disajikan pengetahuan/ilmu, deinisi, pe-
ngertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, sampai
proses terjadinya sesuatu.
3. Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra berupa prosa
naratif adalah sebagai berikut.
a. Tema e. Sudut pandang
b. Jalan cerita (alur) (point of view)
c. Tokoh dan perwatakan f. Amanat
d. Latar (setting)
1
Pemahaman dan sikap kritis Anda terhadap suatu per-
masalahan akan lebih terolah dengan mengikuti Pelajaran 3 ini.
Nantinya, Anda dapat terampil menjadi pembicara dan meng-
analis permasalahan. Hal ini dapat Anda praktikkan dengan
mencoba mendiskusikan permasalahan seputar kelas atau se-
kolah Anda. Contoh lainnya, Anda dapat menjadi pembicara
yang baik saat Anda aktif di kegiatan ekstrakurikuler (OSIS,
Paskibra, dan kegiatan lainnya). Adapun menulis paragraf
ekspositoris akan lebih melatih Anda mengembangkan tulisan
dengan bahasa dan teknik yang baik. Siapa tahu Anda akan
menjadi wartawan, penulis, ataupun pengarang. Dalam bidang
sastra, Anda telah berlatih menganalisis unsur-unsur yang ada
dalam sebuah novel. Anda dapat mengaplikasikan kemampuan
analisis tersebut terhadap ragam karya sastra yang lain,
misalnya cerpen. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam
mengapresiasi sastra makin meningkat. Selain itu, Anda pun
akan semakin cinta terhadap sastra.
Releksi PelajaranKesehatan 55
Soal Pemahaman Pelajaran 3
Upaya mengawetkan daging ayam dengan
menggunakan formalin mulai muncul di Depok, Jawa
Barat. Dinas Pertanian setempat telah menyita dua
jerigen cairan formalin untuk mengawetkan daging
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah contoh permasalahan berikut.
Daging Ayam Berformalin
ayam potong saat inspeksi mendadak Ramadhan di
sejumlah pasar tradisional di Depok. Selain cairan
formalin, petugas juga menyita 20 kilogram usul ayam
serta sejumlah ayam potong yang telah disiram cairan
formalin.
Barang bukti tersebut kemudian dikirim ke
laboratorium untuk penyelidikan lebih lanjut. Kepala
Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Depok
Dedi Sujadi mengatakan saat ini pihaknnya baru
sebatas memberi teguran kepada pemilik cairan
formalin yang juga pedagang ayam potong.
Dengan penemuan tersebut, Dinas Per-
tanian mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat
membeli daging ayam. Daging ayam yang mengandung
formalin memiliki ciri di antaranya warna daging
lebih gelap, lebih kenyal dan kulit ayam sudah tidak
terlihat segar serta elastis.
Sumber: www.metrotvnews.com
Sumber: www.metrotvnews.com
b. Apa saja pokok-pokok permasalahan yang ada di dalam
teks tersebut?
d. Bagaimanakah tanggapan Anda mengenai permasalahan
dalam teks tersebut?
2. Tulislah sebuah paragraf ekspositoris bertemakan kesehatan.
3. a. Bacalah cerpen berikut.
Lampu Kristal
Karya Ratna Indraswari Ibrahim
Martini melihat dengan nanap serpihan lampu
kristal itu. Napasnya memburu. Butir-butir keringat
berhamburan pada wajah dan matanya. Bibirnya
gemetar. Sementara itu, lagu gembira untuk senam
pagi berkumandang.
Martini duduk seperti tersudut. Riwayat lampu
kristal itu
melompat. Konon lampu itu adalah hadiah dari
susuhunan buat keluarga besar suaminya. Martini
menghapus matanya yang basah, kemudian berdiri
canggung dan tidak yakin mengapa hal itu mesti
terjadi. la bisa membayangkan kemarahan suami
beserta anak-anaknya.
Dulu, perkawinan di bawah lampu kristal ini
menjadikan Martini gamang. Sesungguhnya dia
mencintai suami dan anak-anaknya. Di sini dia
merasa terikat. Namun, dia tidak mau bertukar
tempat dan tetap mengeluh dalam perkawinannya.
Kemudian kakinya menyentuh serpihan kristal.
Di tengah keluarga besar yang memiliki lampu
kristal ini Martini berdiri canggung. Meskipun
demikian, suaminya selalu berkata bahwa Martini
yang canggung ini adalah seorang perempuan
yang sulit disejajarkan dengan perempuan
lain. Dia merasa dipuji kala itu. Keberaniannya
mencengangkan seluruh kerabatnya. Jalinan tahun
sudah dijalani, tetapi kecanggungan ini tidak kunjung
berhenti, bahkan selalu berkelebat dalam angannya.
Perempuan yang berdiri canggung itu adalah bekas
karyawati sebuah toko.
Tanpa terasa kakinya tersentuh lagi oleh
serpihan lampu kristal. Martini melompat dan
segera mengambil baju renangnya.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 56
Di kolam renang, Martini betah tinggal berjam-
jam sekalipun anak-anaknya sering bilang bahwa
gaya renang dia tidak ubahnya seperti perenang
sungai. la menyelam dalam-dalam. la gembira bahwa
lampu kristallah yang jadi serpihan, bukan dirinya.
Seorang lelaki tengah memperhatikannya
dengan saksama sehingga ia menepi. Dalam
pikirannya terlontar harapan, seharusnya Suseno
berada di sini.
Martini bergegas pulang. Dari jauh sudah
tampak rumahnya. Pasti suami dan anak-anaknya
dengan sedih akan membicarakan lampu kristal
yang telah pecah itu. Padahal biasanya pada jam-jam
begini Suseno selalu bercerita kepada anak-anak
tentang kejayaan keluarga besar mereka. Lantas
seusai bercerita, dengan bangga suami dan anak-
anaknya menengadahkan kepala untuk memandangi
lampu kristal itu.
Kini dia berada di tengah-tengah suami
dan anak-anak yang amat dicintainya. Mereka
memandanginya dengan mata terbelalak dan napas
tertahan. Martini berdiri di sebuah sudut dan mulai
berbicara dengan kalimat-kalimat yang sepertinya
sudah dihafal dengan baik terlebih dahulu.
"Maaf, saya sangat menyesal. Lampu itu terjatuh
sendiri ketika saya senam pagi...."
Kalimatnya terpotong. Kemudian ia
menghambur ke kamar. la menunggu suaminya
masuk ke kamar.
"Saya menyesal," kata Martini lagi, mencoba
menekan perasaannya sampai waj’ahnya basah
bergetar menahan gejolak.
Sesaat keheningan melayang sangat tajam.
Kemudian terdengar suara Suseno yang dingin
penuh kepercayaan.
"Peristiwa ini tidak usah diributkan, bukan?"
Martini jadi kagok. Bayangan lampu kristal
bergoyang. la merasa tercekam.
"Maaf, saya tahu hal ini bukanlah sepele.
Bukankah lampu itu lambang kebesaran keluarga
besarmu?"
Suaminya tertawa ganjil.
"Kamu jangan aneh, Tin. Buat saya, yang sudah
lewat, sudah habis. Kebesaran itu ada pada kita
sekarang."
Kemudian suaminya melanjutkan membaca
koran. Martini betul-betul tidak tahan dan akhirnya
keluar dari kamar. la duduk di bawah bekas tempat
lampu kristal.
Mendadak terlompat dari pikirian Martini
tentang kesedihan yang diderita oleh kerabatnya,
orang-orang yang menjadi sebagian dari dirinya,
tempat dia terlibat di dalamnya. Di bawah tempat
lampu kristal itu Martini jadi merasa aneh. Tidak
ada lagi gairah, seolah ada sesuatu yang tercabut
dari dalam dirinya. Padahal suami dan anak-anaknya
bersikap biasa saja dan tampaknya mereka tidak
memedulikan peristiwa pecahnya lampu kristal itu.
Malam semakin merayap. Martini tidak berani
menoleh ke pecahan lampu kristal itu. Seandainya
lampu kristal itu bisa utuh kembali, pasti dia akan
bisa sangat menikmati kebersamaan dengan anak-
anaknya.
Omong kosong kalau dia tidak melahap
kebahagiaan di sini. Bukankah tanpa sadar waktu
telah bergeser dan terhimpun menjadi jalinan tahun
ke tahun?
Matanya basah. Entah mengapa dia tidak ingin
tidur malam itu. Seharusnya tidak ada lagi yang mesti
diubah dalam kehidupannya. Bukankah dia sudah
melekat dan terikat erat di sini? Martini merasa
ingin meremukkan seluruhnya. Dia terhenyak di
kursi.
Suaminya menatapnya dengan aneh dan mulai
berkata, "Percayalah, Tin, yang sudah biarlah berlalu."
Martini selalu tersodok. Ingin sekali dia
bercerita lain, tentang dirinya, di mana dia
dulu menjadi karyawati di sebuah toko karena
himpitan ekonomi. Namun, keinginan ini selalu
saja tenggelam, terbalut oleh kebesaran lampu
kristal itu.
Semakin dekat Martini dengan rumahnya,
semakin ia merasa tercekam. Masa kini dan
kemarin berhamburan dan saling menyodok diri-
nya. Matanya melebar. Sekarang semakin jelas
bayangan suami dan anak-anaknya.Kesehatan 57
Martini jadi meledak.
"Kamu sama sekali tidak jujur. Jangan berpura-
pura. Kesedihan itu sangat tampak oleh mata saya."
Kembali suaminya menjadi heran.
"Ma, saya punya gagasan baru yang cemerlang.
Saya pernah melihat lampu kristal di pasar barang
antik, kita bisa membelinya."
Air mata Martini mengalir deras.
"Tanpa lampu itu ..., tanpa lampu itu hidup kita
tidak berarti, kan?"
"Ma!"
Martini menghapus air matanya, sekarang
dengan berani ia melihat pecahan lampu kristal itu.
"Tapi saya kira, tanpa lampu kristal itu, hidup kita
bisa jalan terus ...." Martini menyetop omongannya
sendiri dan berdiri dengan canggung.
Suseno memeluk Martini. Sementara itu, di
luar udara semakin dingin, malam kian larut.
Sumber: Noda Pipi Seorang Perempuan, 2006
b. Apa tema dan amanat yang terkandung dalam cerpen
tersebut?
c. Siapakah tokoh utama dalam cerpen tersebut dan bagai-
manakah karakternya?
4. a. Simaklah teks artikel berikut dengan saksama.
Xylitol, Pemanis Sahabat Gigi
Oleh Dadan Rohdiana dan Arista Budiman, S.T.
Karakteristik xylitol
Xylitol pertama kali ditemukan oleh Herman
Emil Fischer, seorang kimiawan berkebangsaan
Jerman pada tahun 1891. Xylitol telah digunakan
sebagai pemanis pada makanan sejak tahun 1960-
an. Namun demikian, pemanfaatannya untuk
perawatan gigi baru digunakan pada era tahun
1970-an di Finlandia. Kala itu para peneliti dari
University of Turku menunjukkan hasil penelitiannya
yang menyatakan bahwa xylitol dapat mencegah
terjadinya karies gigi. Setelah melalui kontemplasi
yang cukup panjang pada tahun 1983 JECFA
(Joint Expert Committee of Food Additives) milik
FAO/WHO merestui penggunaan xylitol sebagai
pemanis dalam produk pangan. Tiga tahun kemudian,
FDA (Food Drug Administration) pun merestui
penggunaannya.
Xylitol merupakan senyawa antara dalam meta-
bolisme karbohidrat dalam tubuh manusia dengan
kecepatan produksi antara 5 sampai dengan 15 gram
per hari. Dibandingkan dengan glukosa, xylitol meng-
alami absorpsi ke dalam tubuh yang lebih lambat.
Dengan demikian, kenaikan glukosa darah yang tiba-
tiba dapat dihambat. Karena alasan inilah, xylitol pun
kerap kali digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi
penderita diabetes.
Xylitol & kesehatan gigi
Kerusakan gigi sebagian besar diakibatkan oleh
dua faktor yaitu makanan, terutama gula dan bakteri.
Beberapa jenis bakteri selalu berada di dalam mulut.
Mereka terpelihara oleh sisa-sisa makanan yang
menempel pada gigi. Kebusukan gigi dapat dimulai
dengan demineralisasi pada permukaan gigi bagian
luar hasil produksi asam oleh bakteri yang mencerna
karbohidrat. Kebusukan gigi ini dipercepat ketika
gigi semakin kekurangan mineral dan metabolisme
bakteri berlanjut untuk beraksi pada gigi. Lubang
yang terbentuk jika tidak dirawat akan berkembang
dan merusak jaringan lainnya.
Meski telah diketahui lebih dari delapan jenis
bakteri hidup di sekitar mulut, Streptococcus mutans
disebut-sebut sebagai bakteri yang paling bertanggung
jawab terhadap kerusakan gigi. Streptococcus
mutans mempunyai kemampuan mengubah gula
dan karbohidrat lain menjadi asam. Asam ini menjadi
bagian yang menempel untuk selanjutnya membentuk
plak gigi. Plak sendiri terdiri dari banyak bakteria yang
hidup bersama dalam gula, protein, saliva, dan partikel
makanan yang membusuk dan menempel.
Asam pada plak menyerang mineral pada lapisan
gigi bagian luar. Hal ini menyebabkan erosi pada gigi
yang dapat menyebabkan terbentuknya lubang kecil
pada email gigi. Pada tahap awal, lubang ini tidak dapat
terlihat secara nyata, tetapi menghasilkan lingkungan
mikro yang ramah terhadap pertumbuhan bakteri.
Semakin lama plak atak terus merusak gigi. Apabila
hal ini terus dibiarkan lubang pada gigi akan terus
semakin berkembang.
Semula, xylitol hanya digunakan sebagai
pemanis alternatif untuk penderita diabetes. Kini,
pemanis itu juga banyak digunakan untuk menjaga
kesehatan gigi. Riset terkini menegaskan, kebiasaan
mengunyah permen karet dengan pemanis xylitol
sangat efektif mencegah kerusakan gigi. Xylitol Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 58
mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus
mutans saat mengubah gula dan karbohidrat
lain menjadi asam. Hal ini dapat dilakukannya
mengingat xylitol tidak dapat difermentasikan oleh
bakteri tersebut. Oleh karena itu, pertumbuhan
Streptococcus mutans menjadi demikian terhambat.
Daya penghambatan xylitol dapat menyentuh
angka 90 persen. Efektivitas xylitol akan baik jika
kandungannya dalam produk melebihi angka 50
persen. Namun demikian, efektivitasnya akan
terganggu bila ada pemanis lain yang terdapat dalam
produk tersebut.
Penggunaan xylitol akan memicu produksi air
liur yang mengandung banyak mineral penting bagi
email gigi. Kondisi ini dinilai sangat menguntungkan
kesehatan gigi karena akan memperbaiki lapisan gigi
bagian luar. Sebuah riset di Amerika menyatakan
bahwa xylitol mampu menekan jumlah bakteri
penyebab kerusakan gigi, menghambat pertumbuhan
plak, menekan keasaman plak dan mempercepat
proses pembentukan kembali mineral gigi. Sifatnya
yang sulit difermentasi menyebabkan xylitol menjadi
substrat yang tidak baik bagi pertumbuhan bakteri.
Mekanisme inilah yang sebenarnya menjadi alasan
mengapa xylitol dapat menghambat pertumbuhan
bakteri yang merugikan pada gigi. Demikian
dijelaskan dalam sebuah majalah terkenal Dimensions
of Dental Hygiene edisi Maret 2006.
Sumber: Pikiran Rakyat, 5 Juli 2007
(dengan penyesuaian)
b. Berdasarkan bacaan tersebut, apa yang Anda ketahui mengenai
Xylitol?
c. Bagaimanakah tanggapan Anda mengenai permasalahan yang
ada dalam bacaan tersebut?Kegiatan
4
Pelajaran
Tahukah Anda A.A. Navis dan Najwa Shihab? A.A. Navis adalah
cerpenis terkemuka yang telah melahirkan banyak karya. Sementara,
Najwa Shihab adalah salah satu anchor (penyiar berita televisi) yang
andal dan profesional. Inginkah Anda menjadi seperti mereka? Selain
mereka, ada banyak lagi nama-nama tokoh yang berkompeten dalam
bidang kepenulisan cerpen dan penyiaran.
Cerpen dan siaran berita merupakan salah satu bentuk sumber
informasi yang dapat diidentiikasi. Dalam cerpen, hal-hal yang dapat
diidentiikasi adalah unsur-unsur intrinsik dan hal-hal menarik yang
terkandung di dalamnya. Sementara dalam berita, hal-hal yang dapat
diidentiikasi adalah pokok-pokok permasalahannya. Dalam pelajaran
ini, berita yang bersumber dari siaran televisi dibuat transkripsinya
agar dapat Anda pelajari. Berbagai pokok permasalahan tersebut dapat
dikritik dengan memberikan tanggapan. Begitu juga dengan hasil
identiikasi terhadap cerpen, Anda dapat mengemukakan tanggapan
Anda.Dengan demikian, diharapkan daya kritis Anda akan semakin
terlatih. Jika Anda tanggap dan kritis dalam menghadapi suatu
fenomena, Anda dapat menjadi seorang cerpenis dan
penyiar berita televisi yang andal.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 60
Alokasi untuk Pelajaran 4 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
Siaran berita
Cerpen
Hal-hal menarik
Kegiatan
Mengidentiikasi
Tanggapan
Unsur intrinsik
sumber
data
hal yang dianalisis
hasil akhir
tokoh
penokohan
latar
alur
tema
amanat
isi
keunikan cerita
Menyimak
penyajian
mendengar
memahami
menginterpretasi
mengevaluasi
menanggapiKegiatan 61
Cerpen sebagai karya iksi dibangun oleh unsur-unsur pem-
bangun di dalamnya, yakni oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Cerpen memiliki unsur peristiwa, alur, tema, tokoh, latar, sudut
pandang, dan lain-lain. Karena bentuknya yang pendek, cerpen
menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada detil-
detil khusus "kurang penting" yang lebih bersifat memperpanjang
cerita. Cerpen sebagai karya sastra prosa memiliki unsur-unsur
dalam (intrinsik) yang membangunnya. Hal yang pelu diperhatikan
adalah unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yang utuh. Dalam
hal ini, satu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.
Cerpen dapat dibedakan antara cerpen hiburan dan cerpen
serius. Dalam istilah kita dibedakan antara cerpen sastra dan cerpen
hiburan. Perbedaan kedua jenis cerpen ini adalah pada kualitas isi
cerpen. Banyak sebagian cerpenis yang menghasilkan baik cerpen
hiburan maupun sastra dengan cara yang tidak jauh berbeda. Contoh
cerpenis yang ahli dalam membuat cerpen hiburan maupun cerpen
sastra adalah Mottinggo Busye, Ahmad Tohari, Jajak M.D., dan
Asbari Nurpatria Krisna.
Bacalah cerpen berikut dengan cermat.
Mengemukakan Hal Menarik
dalam Cerpen
A
Shalawat Badar
Karya Ahmad Tohari
adalah manusia-manusia kikir, atau manusia-manusia
yang tak punya duit.
Suasana sungguh gerah, sangat bising dan para
penumpang tak berdaya melawan keadaan yang sangat
menyiksa itu. Dalam keadaan seperti itu, harapan para
penumpang hanya satu; hendaknya sopir cepat datang
dan bus segera bergerak kembali untuk meneruskan
perjalanan ke Jakarta. Namun laki-laki yang menjadi
tumpuan harapan itu kelihatan sibuk dengan ke-
senangannya sendiri. Sopir itu enak-enak bergurau
dengan seorang perempuan penjual buah.
Sementara para penumpang lain kelihatan sangat
gelisah dan jengkel, aku mencoba bersikap lain. Perjalanan
semacam ini sudah puluhan kali aku alami. Dari pengalaman
seperti itu aku mengerti bahwa ketidaknyamanan
dalam perjalanan tak perlu dikeluhkan karena sama
sekali tidak mengatasi keadaan. Supaya jiwa dan raga
tidak tersiksa, aku selalu mencoba berdamai dengan
keadaan. Maka kubaca semuanya dengan tenang: Sopir
yang tak acuh terhadap nasib para penumpang itu,
tukang-tukang asongan yang sangat berisikitu, dan
lelaki yang setengah mengantuk sambil mengepulkan
asap di belakangku itu.
Bus yang aku tumpangi masuk terminal Cirebon
ketika matahari hampir mencapai pucuk langit. Terik
matahari ditambah dengan panasnya mesin disel tua
memanggang bus itu bersama isinya. Untung bus tak
begitu penuh sehingga sesama penumpang tak perlu
bersinggungan badan. Namun, dari sebelah kiriku
bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan
dengan kipas koran. Dari belakang terus-menerus
mengepul asap rokok dari mulut seorang lelaki
setengah mengantuk.
Begitu bus berhenti, puluhan pedagang asongan
menyerbu masuk. Bahkan beberapa di antara mereka
sudah membajingloncat ketika bus masih berada di
mulut terminal bus menjadi pasar yang sangat hiruk-
pikuk. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir
melompat turun begitu saja. Dan para pedagang
asongan itu menawarkan dagangan dengan suara
melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka
menyodor-nyodorkan dagangan, bila perlu sampai
dekat sekali ke mata para penumpang. Kemudian,
mereka mengeluh ketika mendapati tak seorang pun
mau berbelanja. Seorang di antara mereka malah
mengutuk dengan mengatakan para penumpang
Dalam pelajaran ini Anda akan berlatih mengemukakan hal-hal
menarik dan mengesankan dalam cerita pendek. Sebelumnya, Anda
harus membaca cerpen terlebih dahulu dengan saksama. Dengan
demikian, diharapkan kemampuan apresiasi Anda terhadap karya
sastra pun akan bertambah.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 62
Masih banyak hal yang belum sempat aku baca
ketika seorang lelaki naik ke dalam bus. Celana, baju,
dan kopiahnya berwarna hitam. Dia naik dari pintu
depan. Begitu naik lelaki itu mengucapkan salam
dengan fasih. Kemudian dari mulutnya mengalir
Shalawat Badar dalam suara yang bening. Tangannya
menadahkan mangkuk kecil. Lelaki itu mengemis. Aku
membaca tentang pengemis ini dengan perasaan yang
sangat dalam. Aku dengarkan baik-baik shalawatnya. Ya,
persis. Aku pun sering membaca shalawat seperti itu
terutama dalam pengajian-pengajian umum atau rapat-
rapat. Sekarang kulihat dan kudengar sendiri ada lelaki
membaca Shalawat Badar untuk mengemis.
Kukira pengemis itu sering mendatangi pengajian-
pengajian. Kukira dia sering mendengar ceramah-
ceramah tentang kebaikan hidup baik dunia maupun
akhirat. Lalu dari pengajian seperti itu dia hanya
mendapat sesuatu untuk membela kehidupannya di
dunia. Sesuatu itu adalah Shalawat Badar yang kini
sedang dikumandangkannya sambil menadahkan tangan.
Ada perasaan tidak setuju mengapa hal-hal yang kudus
seperti bacaan shalawat itu dipakai untuk mengemis.
Tetapi perasaan demikian lenyap ketika pengemis itu
sudah berdiri di depanku. Mungkin karena shalawat
itu, maka tanganku bergerak merogoh kantong dan
memberikan selembar ratusan. Ada banyak hal dapat
dibaca pada wajah si pengemis itu.
Di sana aku lihat kebodohan, kepasrahan yang
memperkuat penampilan kemiskinan. Wajah-wajah
seperti itu sangat kuhafal karena selalu hadir mewarnai
pengajian yang sering diawali dengan Shalawat Badar.
Ya. Jejak-jejak pengajian dan ceramah-ceramah tentang
kebaikan hidup ada berbekas pada wajah pengemis itu.
Lalu mengapa dari pengajian yang sering didatanginya
ia hanya bisa menghafal Shalawat Badar dan kini meng-
gunakannya untuk mengemis? Ah, kukira ada yang tak
beres. Ada yang salah. Sayangnya, aku tak begitu tega
menyalahkan pengemis yang terus membaca shalawat itu.
Perhatianku terhadap si pengemis terputus oleh
bunyi pintu bus yang dibanting. Kulihat sopir sudah
duduk di belakang kemudi. Kondektur melompat
masuk dan berteriak kepada sopir. Teriakannya ditelan
oleh bunyi mesin disel yang meraung-raung. Kudengar
kedua awak bus itu bertengkar. Kondektur tampaknya
enggan melayani bus yang tidak penuh, sementara
sopir sudah bosan menunggu tambahan penumpang
yang ternyata tak kunjung datang. Mereka bertengkar
melalui kata-kata yang tak sedap didengar. Dan bus terus
melaju meninggalkan terminal Cirebon.
Sopir yang marah menjalankan busnya dengan
gila-gilaan. Kondektur diam. Tetapi kata-kata kasarnya
mendadak tumpah lagi. Kali ini bukan kepada sopir,
melainkan kepada pengemis yang jongkok dekat pintu
belakang. "He, siral kenapa kamu tidak turun? Mau jadi
gembel di Jakarta? Kamu tidak tahu gembel di sana
pada dibuang ke laut dijadikan rumpon?”
Pengemis itu diam saja.
"Turun!"
"Sira beli mikir? Bus cepat seperti ini aku harus
turun?"
"Tadi siapa suruh kamu naik?"
"Saya naik sendiri. Tapi saya tidak ingin ikut. Saya
cuma mau ngemis, kok. Coba, suruh sopir berhenti.
Nanti saya akan turun. Mumpung belum jauh."
Kondektur kehabisan kata-kata. Dipandangnya
pengemis itu seperti ia hendak menelannya bulat-
bulat. Yang dipandang pasrah. Dia tampaknya rela
diperlakukan sebagai apa saja asal tidak didorong
keluar dari bus yang melaju makin cepat. Kondektur
berlalu sambil bersungut. Si pengemis yang merasa Kegiatan 63
sedikit lega, bergerak memperbaiki posisinya di
dekat pintu belakang. Mulutnya kembali bergumam:
"... shalatullah, salamullah, ‘ala thaha rasulillah...."
Shalawat itu terus mengalun dan terdengar
makin jelas karena tak ada lagi suara kondektur. Para
penumpang membisu dan terlena dalam pikiran
masing-masing. Aku pun mulai mengantuk sehingga
lama-lama aku tak bisa membedakan mana suara
shalawat dan mana derum mesin diesel. Boleh jadi aku
sudah berada di alam mimpi dan di sana kulihat ribuan
orang membaca shalawat. Anehnya,mereka yang
berjumlah banyak sekali itu memiliki rupa yang sama.
Mereka semuanya mirip sekali dengan pengemis yang
naik dalam bus yang kutumpangi di terminal Cirebon.
Dan dalam mimpi pun aku berpendapat bahwa mereka
bisa menghafal teks shalawat itu dengan sempurna
karena mereka sering mendatangi ceramah-ceramah
tentang kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Dan
dari ceramah-ceramah seperti itu mereka hanya
memperoleh hafalan yang untungnya boleh dipakai
modal menadahkan tangan.
Kukira aku masih dalam mimpi ketika kurasakan
peristiwa yang hebat. Mula-mula kudengar guntur
meledak dengan suara dahsyat. Kemudian kulihat
mayat-mayat beterbangan dan jatuh di sekelilingku.
Mayat-mayat itu terluka dan beberapa di antaranya
kelihatan sangat mengerikan. Karena merasa takut
aku pun lari. Namun aku tersandung batu dan jatuh
ke tanah. Mulut terasa asin dan aku meludah. Ternyata
ludahku merah. Terasa ada cairan mengalir dari lobang
hidungku. Ketika kuraba, cairan itu pun merah. Ya
Tuhan. Tiba-tiba aku tersadar bahwa diriku terluka
parah. Aku terjaga dan di depanku ada malapetaka. Bus
yang kutumpangi sudah terkapar di tengah sawah dan
bentuknya sudah tak keruan. Di dekatnya terguling
sebuah truk tangki yang tak kalah ringseknya. Dalam
keadaan panik aku mencoba bangkit bergerak ke jalan
raya. Namun rasa sakit memaksaku duduk kembali.
Kulihat banyak kendaraan berhenti Kudengar orang-
orang merintih. Lalu samar-samar kulihat seorang lelaki
kusut keluar dari bangkai bus. Badannya tak tergores
sedikit pun. Lelaki itu dengan tenang berjalan kembali
ke arah kota Cirebon.
Telingaku dengan gamblang mendengar suara
lelaki yang terus berjalan dengan tenang ke arah timur
itu: "Shalatullah, salamullah, ‘ala thaha rasulillah.. .
Sumber: Kumpulan cerpen Senyum Karyamin, 1989
Setelah membaca cerpen tersebut, apakah Anda menemukan hal
menarik untuk ditanggapi? Anda dapat menanggapi dari sudut tokoh,
tema, ataupun amanat di dalamnya.
Salah satu hal yang menarik dari sebuah cerpen adalah hadirnya
alur. Ketegangan saat mengikuti sebuah cerita memang menyenangkan
dan menjadi hiburan tersendiri. Terkadang, cerita hiburan bertumpu
pada plotnya dan kurang menggarap tema. Inti dari munculnya
permasalahan adalah berbenturannya watak-watak tokoh. Para tokoh
masing-masing memiliki sikap dan sifat sendiri. Ketegangan dalam
cerpen akan menjadi daya tarik sendiri dalam sebuah cerpen.
Alur cerita dalam cerpen "Shalawat Badar" karya Ahmad Tohari
menggunakan teknik alur cerita yang konvensional. Dalam hal ini,
konilik berawal dari pengenalan sang tokoh "aku" tentang keadaan bus
yang ia tumpangi di sebuah terminal. Kemudian, timbul konlik batin
tokoh "aku" tentang keadaannya. Hal ini digambarkan dengan kondisi
bus yang berisi penumpang dan para pedagang asongan. Permasalahan
yang ada dalam diri si tokoh "aku" semakin memuncak manakala datang
seorang pengemis yang menjadikan shalawat yang sakral sebagai media
untuk mencari nafkah dari belas kasihan para penumpang.
Permasalahan semakin memuncak (klimaks) saat sopir dan
kondektur bertengkar. Selain itu, konlik muncul lagi saat kondektur
bus bertengkar dengan si pengemis tadi. Puncaknya adalah saat bus
tersebut bertabrakan dengan sebuah truk. Pada bagian akhir, dikisahkan
bahwa si pengemis yang selalu mengumandangkan shalawat selamat
dari kecelakaan dan tidak terluka sedikit pun. Pada akhir cerita, pembaca
disuguhi persepsi masing-masing terhadap keadaan akhir tiap tokoh.
Peredaan persepsi tersebut muncul akibat adanya perbedaan pola pikir
dan sudut pandang (subjektivitas) pembaca.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 64
Info Sastra
Dalam catatan sejarah kesusastraan Indonesia, cerpen merupakan genre (jenis)
sastra yang usianya lebih muda dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak ter-
penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai oleh cerita-cerita M. Kasim
(bersama Suman Hs.) pada awal 1910-an. Mereka memperkenalkan bentuk tulisan
berupa cerita-cerita yang pendek dan lucu.
Sejak saat itulah, di Indonesia mulai dikenal bentuk penulisan cerita pendek
(cerpen). Pada tahun-tahun 1930-an kegairahan penulisan cerpen semakin marak
dengan didukung oleh terbitnya dua majalah penting pada waktu itu, yakni Pedoman
Masjarakat dan Poedjangga Baroe. Tema-tema cerita yang ditampilkan mulai
beragam, tidak hanya seputar cerita-cerita yang "ringan dan lucu". Pada zaman ini
digarap juga tema-tema tentang kemanusiaan, pergerakan ke arah kebangsaan, dan
tema-tema revolusi.
1. Bacalah kembali dan kemukakanlah tanggapan Anda terhadap isi
cerpen tersebut.
2. Mintalah pendapat teman Anda mengenai isi tanggapan yang
Anda kemukakan.
3. Lakukanlah diskusi kelas terhadap isi cerpen tersebut.
Anda dapat mengambil acuan dari pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimanakah tema yang diangkat dari isi cerpen tersebut?
b. Apakah latar tempat dan latar sosial mempengaruhi watak
sang pengemis?
c. Menurut Anda, gejolak batin apa yang menyebabkan sang
tokoh "aku" begitu tersiksa dengan keadaan yang dihadapinya
di dalam bus?
d. Bagaimanakah tanggapan Anda terhadap alur cerita dari awal
sampai akhir?
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah sebuah karya cerpen yang ada di perpustakaan, koran, majalah, ataupun internet.
2. Berikanlah tanggapan terhadap isi cerpen yang dibaca dalam bentuk laporan.
3. Untuk acuan, perhatikanlah pertanyaan berikut.
a. Mengapa tema yang ada dalam cerpen tersebut menarik menurut Anda?
b. Permasalahan apa yang dihadapi oleh setiap tokoh?
c. Nilai-nilai apakah yang dapat diambil dari isi cerpen tersebut?
Sekarang, kerjakanlah latihan berikut berdasarkan cerpen Shalawat
Badar tersebut.
Uji MateriKegiatan 65
Sastrawan dan Karyanya
Ahmad Tohari dilahirkan di Tinggarjaya, Jatilawang,
Banyumas, Jawa Tengah. Ia adalah sastrawan Indonesia. Ia
menamatkan SMA di Purwokerto. Namun, ia pernah mengenyam
bangku kuliah, yakni di Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun,
Jakarta (1967–1970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman,
Purwokerto (1974–1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas
Sudirman (1975–1976). Ia pernah bekerja di majalah terbitan BNI 46,
keluarga, dan Amanah. Ia mengikuti International Writing Program
di Iowa City, Amerika Serikat (1990) dan menerima Hadiah Sastra
ASEAN (1995).
Karya-karyanya, antara lain Kubah (novel, 1980), Ronggeng
Dukuh Paruk (novel,1982), Lintang Kemukus Dini Hari (novel,
1985), Jantera Bianglala (novel, 1986) Di Kaki Bukit Cibalak (novel,
1986), Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 2000), Belantik (novel,
2001) Orang-Orang Proyek (novel, 2002), dan Rusmi Ingin Pulang
(kumpulan cerpen, 2004).
Sumber: www.id.wikipedia.org.
Upaya memahami karya sastra dapat dilakukan dengan meng-
analisis unsur-unsur dalam (intrinsik). Unsur-unsur dalam sebuah karya
sastra memiliki keterkaitan satu dengan lainnya.
Berikut ini unsur-unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra.
1. Tema
Tema dapat kita peroleh setelah kita membaca secara menyeluruh
(close reading) isi cerita.Tema yang diangkat biasanya sesuai dengan
amanat/pesan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya. Tema
menyangkut ide cerita. Tema menyangkut keseluruhan isi cerita
yang tersirat dalam cerpen.
Tema dalam cerpen dapat mengangkat masalah persahabatan,
cinta kasih, permusuhan, dan lain-lain. Hal yang pokok adalah tema
berhubungan dengan sikap dan pengamatan pengarang terhadap ke-
hidupan. Pengarang menyatakan idenya dalam unsur keseluruhan cerita.
2. Jalan Cerita dan Alur
Alur tersembunyi di balik jalan cerita. Alur merupakan bagian
rangkaian perjalanan cerita yang tidak tampak. Jalan cerita dikuatkan
dengan hadirnya alur. Sehubungan dengan naik turunnya jalan cerita
karena adanya sebab akibat, dapat dikatakan pula alur dan jalan cerita
Menganalisis Unsur
Intrinsik Cerpen B
Dalam pelajaran ini Anda akan berlatih menganalisis unsur intrinsik
cerpen lalu mengubungkannya dengan realitas sosial. Anda dapat
menemukannya dalam cerpen-cerpen bertema sosial. Dengan demikian,
diharapkan kemampuan Anda dalam memahami cerpen akan bertambah.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 66
dapat lahir karena adanya konlik. Konlik tidak harus selalu berisikan
pertentangan antara orang per orang. Konlik dapat hadir dalam diri
sang tokoh dengan dirinya maupun dengan lingkungan di sekitarnya.
Hal yang menggerakkan kejadian cerita adalah plot. Suatu kejadian
baru dapat disebut cerita kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian.
Dan suatu kejadian berkembang kalau ada yang menyebabkan terjadinya
perkembangan konlik.
Adapun kehadiran konlik harus ada sebabnya. Secara sederhana,
konlik lahir dari mulai pengenalan hingga penyelesaian konlik. Untuk
lebih jelasnya, urutan tingkatan konlik adalah sebagai berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 4.1
Kumpulan cerpen karya A.A. Navis,
Kabut Negeri si Dali.
Pengenalan konlik > Timbul permasalahan > Permasalahan
memuncak > Permasalahan mereda > Penyelesaian masalah
3. Tokoh dan Perwatakan
Cara tokoh dalam menghadapi masalah maupun kejadian
tentunya berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang
(pengalaman hidup) mereka. Dengan menggambarkan secara khusus
bagaimana suasana hati tokoh, kita lebih banyak diberi tahu latar be-
lakang kepribadiannya. Penulis yang berhasil menghidupkan watak
tokoh-tokoh ceritanya berarti berhasil pula dalam menghidupkan tokoh.
Dalam perwatakan tokoh dapat diamati dari hal-hal berikut:
a. apa yang diperbuat oleh para tokoh;
b. melalui ucapan-ucapan tokoh;
c. melalui penggambaran isik tokoh;
d. melalui pikiran-pikirannya;
e. melalui penerangan langsung.
4. Latar (Setting)
Latar (setting) merupakan salah satu bagian cerpen yang dianggap
penting sebagai penggerak cerita. Setting mempengaruhi unsur lain, se-
misal tema atau penokohan. Setting tidak hanya menyangkut lokasi di
mana para pelaku cerita terlibat dalam sebuah kejadian.
Adapun penggolongan setting dapat dikelompokkan dalam setting
tempat, setting waktu, dan setting sosial.
5. Sudut Pandang (Point of View)
Point of view berhubungan dengan siapakah yang menceritakan
kisah dalam cerpen? Cara yang dipilih oleh pengarang akan menentukan
sekali gaya dan corak cerita. Hal ini dikarenakan watak dan pribadi si
pencerita (pengarang) akan banyak menentukan cerita yang dituturkan
pada pembaca.
Adapun sudut pandang pengarang sendiri empat macam, yakni
sebagai berikut.
a. Objective point of view
Dalam teknik ini, pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi,
seperti Anda melihat ilm dalam televisi. Para tokoh hadir dengan
karakter masing-masing. Pengarang sama sekali tidak mau masuk ke
dalam pikiran para pelaku.
b. Omniscient point of view
Dalam teknik ini, pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya.
Ia tahu segalanya. Ia bisa menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk
melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya.
c. Point of view orang pertama
Teknik ini lebih populer dikenal di Indonesia. Teknik ini dikenal
pula dengan teknik sudut pandang "aku". Hal ini sama halnya seperti
seseorang mengajak berbicara pada orang lain. Kegiatan 67
d. Point of view orang ketiga
Teknik ini biasa digunakan dalam penuturan pengalaman seseorang
sebagai pihak ketiga. Jadi, pengarang hanya "menitipkan" pemikirannya
dalam tokoh orang ketiga. Orang ketiga ("dia") dapat juga menggunakan
nama orang.
6. Gaya
Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam mengungkapkan
ekspresi berceritanya dalam cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut me-
nyangkut bagaimana seorang pengarang memilih tema, persoalan, me-
ninjau persoalan, dan menceritakannya dalam sebuah cerpen.
7. Amanat
Amanat adalah bagian akhir yang merupakan pesan dari cerita yang
dibaca. Dalam hal ini, pengarang "menitipkan" nilai-nilai kehidupan
yang dapat diambil dari cerpen yang dibaca. Amanat menyangkut
bagaimana sang pembaca memahami dan meresapi cerpen yang ia
baca. Setiap pembaca akan merasakan nilai-nilai yang berbeda dari
cerpen yang dibacanya.
Hal lain yang termasuk unsur sastra adalah unsur ekstrinsik. Unsur
ini berada di luar karya sastra itu sendiri. Misalnya, nama penerbit,
tempat lahir pengarang, harga buku, hingga keadaan di sekitar saat
karya sastra tersebut ditulis.
Sekarang, dengarkanlah pembacaan penggalan cerita pendek be-
rikut. Salah seorang teman Anda akan membacakannya. Selama teman
Anda membacakan, tutuplah buku.
Peradilan Rakyat
Karya Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang me-
ngunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang
sangat dihormati oleh para penegak hukum.
"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata
pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai se-
orang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan
di negeri yang sedang kacau ini.
Pengacara tua yang bercambang dan jenggot
memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya
dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang
tenang dan agung.
"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya
kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi
kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di
negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."
"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti ka-
mu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku
pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan
pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak
seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan
berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan
cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar
kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika
memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak ke-
adilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya.
Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu
masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku
yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar
negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku
memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-
pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga
tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah
yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di
negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."
Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat
dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan
yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-
sisa keperkasaannya masih terasa.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 68
"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji
Anda. Anda dengan seluruh sejarah kau memang terlalu
besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari
kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-
kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil
untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk
memujimu. Kau sudah tidak memerlukan cercaan atau
pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan
yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi
kau juga adalah keadilan itu sendiri."
Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan me-
manggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-
sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil
gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!"
potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada ke-
keliruannya lalu minta maaf.
"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang
hendak kamu katakan," sambung pengacara tua
menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati
juga pujian itu,
"Jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan mem-
bunuh diri dengan deskripsi-deskripsi yang akan
menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku,
mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai
suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh
bangsamu ini."
Pengacara muda diam beberapa lama untuk
merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya
dengan lebih tenang.
"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu.
Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."
"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara
menugaskan aku untuk membela seorang penjahat
besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati.
Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke
rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya,
bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena
memberikan seorang pembela kelas satu untuk
mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa?
Karena aku yakin, negara tidak benar-benar
menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya
ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler,
bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini,
sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling
kejam, sudah diberikan seorang pembela yang
perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku
pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan
di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku
selalu berhasil memenangkan semua perkara yang
aku tangani.
Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena
pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater,
tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau
perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak
dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di
situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa
alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam
dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku,
negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin
menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa
kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila
negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai
ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun
sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka
negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena
kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan
bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara
hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah
yang aku tentang.
Negara harusnya percaya bahwa menegakkan
keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang
bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan
selama ini."
Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk
memberikan waktu pengacara senior itu menyimak.
Kemudian ia melanjutkan.
"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta per-
timbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu
tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah
negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri
datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan
hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."
"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu
tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap
pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"
Pengacara tua mengelus jenggotnya dan
mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh.
Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak
ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian
ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."
Pengacara muda sekarang menarik napas
panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang
profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak
bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar
aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela.
Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka
yang membutuhkan keahlianku untuk membantu
pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga
tercapai keputusan yang seadil-adilnya."
Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala
tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba Kegiatan 69
mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang
tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.
"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi
kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional.
Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu
tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran
dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau
kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi
di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun,
tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau
terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas
ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak
bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu
membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang
kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat.
Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan
tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena
ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"
"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan
keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa
yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran
yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak
akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah
lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting.
Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya
sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.
"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau
benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada
kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan
berhasil keluar sebagai pemenang."
"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat
oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat
tangguh akan diturunkan."
"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa
tahu aku akan menang."
"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai
pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun
sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara
itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu
besar untuk kalah saat ini."
Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"
Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-
manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai
menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu,
bukan karena takut, bukan?"
"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengancam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya
juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan
angka-angka?"
"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut."Sama sekali tak
dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan
orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting.
Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan
menang!"
Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya
bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika
yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat
tangannya.
"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu
melakukan itu bukan karena takut, bukan karena
kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa
sogokan. Aku tidak takut."
"Dan kamu menerima tanpa harapan akan
mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak
kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin
memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan
dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang
benci negaramu, bukan?"
"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak
perlu kamu bimbang. Keputusanmu sudah tepat. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 70
Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai
tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih
di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran.
Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah
pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus
mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak
hukum yang profesional."
Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi
pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah
jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku
bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat
rindu kepada dia."
Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia
berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang
tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan
dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah
dan kesakitan.
"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu
sebagai seorang profesional."
"Tapi..."
Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu
menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya
yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah
itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di
sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat
malam."
Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita
yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara
muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali
lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya.
Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu,
agar suaranya jangan sampai membangunkan orang
tua itu dan berbisik.
"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti
yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit
dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku
akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan
membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk
oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas
kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu
akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa
secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa
yang lalai."
Apa yang dibisikkan pengacara muda itu
kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan
mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan
memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu
tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya
dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu
meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi.
Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir
bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel
dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu
dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda
itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan
sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat
terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan
yang sah.
Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya.
Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-
berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah
negara dengan suaranya yang empuk, air mata
menetes di pipi pengacara besar itu.
"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara
muda yang gemilang dan meminta aku berbicara
sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat
sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan
kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra.
Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada
putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja
seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari
ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang
ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan
sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang
terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti
bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?"
Sumber: www.kumpulan-cerpen.blogspot.com
Dalam cerita pendek tersebut, kita dapat menganalisis unsur in-
trinsiknya.
1. Tokoh yang ada dalam cerita adalah Pengacara Tua dan Pengacara
Muda. Pada awal cerita disebutkan bahwa keduanya memilki
hubungan ayah-anak.
2. Selanjutnya, kita dapat memahami watak setiap tokoh sesuai
dengan apa yang mereka bicarakan.
a. Pengacara Tua : Memiliki sikap yang mau membela keadilan
dan kebenaran sesuai dengan hukum. Hal ini dibuktikan dengan
kutipan berikut.Kegiatan 71
"... Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-
pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan
gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat
kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar
dari buku itu."
Ia pun memiliki sikap mau mewariskan sikap sewajarnya dalam
menghadapi persoalan kepada anaknya. Hal ini dibuktikan dengan
kutipan berikut.
"Jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan
deskripsi-deskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-
doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai
suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."
b. Pengacara Muda: Ia memiliki watak yang mau belajar dan berani
membela kebenaran sesuai dengan apa yang telah diwariskan
oleh ayahnya tersebut. Hal ini dibuktikan dengan apa yang dia
ucapkan:
"Aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang
ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."
Pengacara Muda ini pun memiliki keteguhan sendiri yang tidak
terpengaruh oleh orang lain, bahkan ayahnya sekalipun. Ia minta bicara
dengan ayahnya tersebut dengan memosisikan diri sebagai orang lain.
Ia pun mempunyai sikapp berani mengemukakan melawan arus. Ia
berani bicara dengan pendiriannya sendiri yang berbeda dengan garis
pendirian ayahnya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut.
"...Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan
koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan.
Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak
pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan
atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang
bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga
adalah keadilan itu sendiri."
3. Adapun latar yang ada dalam cerpen tersebut adalah suasana di
rumah sang Pengacara Tua. Anda dapat menentukan latar tempat
yang sesuai dengan penafsiran Anda sendiri. Latar sosial dalam
cerita ini menyangkut keadaan negeri yang carut marut dalam hal
keadilan, yaitu korupsi yang merajalela.
4. Alur dalam cerita adalah alur maju. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan kedatangan sang Pengacara Muda kepada Pengacara Tua
(ayahnya). Selanjutnya timbul dialog yang terus maju dan timbul
konlik antarpemikiran dua generasi.
5. Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen karya Putu
Wijaya ini adalah sudut pandang orang ketiga. Pengarang meng-
gunakan tokoh nama (orang ketiga), yaitu Pengacara Muda dan
Pengacara Tua.
6. Gaya bahasa dalam cerpen tersebut, pengarang banyak menggunakan
istilah yang berhubungan dengan dunia keadilan. Hal ini menyangkut
dunia hukum dan keadilan yang terjadi di suatu negeri.
7. Amanat yang terdapat dalam cerpen tersebut, antara lain bahwa
jangan ada kesenjangan pemikiran antara kaum tua dan kaum muda.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 4.2
Salah satu buku kiat-kiat menulis
cerpen. Pada buku tersebut
dikemukakan juga unsur-unsur yang
ada pada sebuah cerpen.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 72
1. Bacalah cerita pendek berikut dengan cermat.
Jakarta 3030
Karya Martin Aleida
Bongkah emas yang menengger di puncak
Monumen Nasional sudah lama ditakik dan
disingkirkan dari tempat duduknya. Dia digelindingkan
begitu saja di daratan. Tak lebih berharga dari
segundukan tanah merah. Emas sudah tak bisa
mempertahankan kemuliaannya di atas besi atau
timah. Anak-anak saja sudah bermain-main dengan
lempengan-lempengan emas yang mereka ciptakan
dari adonan kimia. Kesemarakan dan lambang
kekuasaan sudah berubah makna, paling tidak di kota
ini. Yang disanjung orang sekarang adalah gizogasarm,
senyawa kimia hasil ekstraksi dari inti api, yang
dijadikan bahan mentah untuk memproduksi chip
yang bisa menampung data jutaan kali lipat dan
dengan kecepatan tak terperikan dibandingkan
seribu tahun sebelumnya.
Kata-kata. Karena sifatnya yang bisa ditafsirkan
dalam berbagai pengertian, kata-kata sebagai sarana
ekspresi sudah ditinggalkan. Sekarang adalah dunia presisi,
dengan bahasa ketepatan yang memiliki pengertian
tunggal. Bayangkanlah bagaimana pentingnya presisi
sepuluh abad yang akan datang, kalau sekarang saja
apabila Anda salah memasukkan angka PIN, maka tak
sepeser pun yang bisa Anda tarik dari ATM. Pemujaan
pada angka membuat manusia kelu. Ketika kata-kata
hilang dari percakapan mereka, maka burung-burung
mengambilalihnya.
Di mulut burung-burung, yang sudah berkicau
sejak jutaan tahun yang silam, kata-kata menemukan
melodi yang membuai menghanyutkan. Burung-burung
berkata-kata dengan ritme yang jauh lebih menawan
dibandingkan dengan gelombang percakapan manusia
zaman sekarang. Hilanglah sudah kata-kata dari
perbendaharaan verbal. Dan bunyi yang tertinggal
dalam komunikasi manusia hanyalah ketukan di atas
keyboard.
Jakarta terkurung dalam kutukan karena kejahatan
kemanusiaan yang didewakannya selama lebih dari tiga
dasawarsa menjelang akhir abad keduapuluh. Ingatan
kolektif penduduknya bisa lenyap. Tetapi, zaman tak
pernah akan lupa bahwa pada waktu itu ratusan ribu
orang dibunuh seperti tikus comberan. Anak-anak
muda yang ganteng dan manis-manis, yang bercita-cita
sangat sederhana, hanya sekadar untuk bisa meludah
karena tak tahan mencium bau amis para penguasa
yang durjana, diculik, dan dilenyapkan rezim bersenjata.
Mereka yang membunuh dan menculik tak pernah
merasa bersalah. Hukum buat mereka hanyalah
angin yang dengan gampang bisa ditepis. Orang
yang seharusnya bertanggung jawab dengan lihai
menghindar dari hukuman sambil meluncur-luncur
di atas kursi roda. Ngelencer kesana-kemari. Aman-
aman saja dengan berpura-pura kena encok.
Selain itu, kaum tua tidak berhak untuk mengungkung pemikiran
kaum muda. Tentunya, keadilan di dalam kehidupan harus
ditegakkan bagaimana pun adanya. Apakah Anda menemukan
amanat lain yang terdapat dalam cerita tersebut? Apakah Anda juga
sudah bisa menemukan tema yang terdapa dalam cerita tersebut?
Diskusikanlah dengan teman Anda.
Adapun unsur luar (ekstrinsik) yang kental dan terdapat dalam
cerita tersebut adalah keadaan sosial yang ada saat cerpen tersebut
dibuat. Kita dapat memahami keadaan sebuah negeri yang masih
banyak kasus pelanggaran hukum. Selain itu, ada juga oknum-oknum
penegak hukum yang malah melakukan pelanggaran.
Namun, adil ataupun tidak, zaman tak tertahankan.
Dia melaksanakan hukumnya sendiri. Kota jadi terpencil dari
alam sekitarnya. Daerah sekelilingnya membalas penindasan
yang berpusat di kota itu dengan membangun pagar yang
lebih dahsyat dari tembok Tiongkok untuk membuat kota ini
terisolasi dari sinar Matahari. Kota terkurung dalam tembok.
Orang-orang yang menyimpan dendam kesumat terhadap
kezaliman kota ini mengharapkan dia lekas saja mati karena
kekurangan vitamin D.
Uji MateriKegiatan 73
Berita-berita pembunuhan yang saban hari
muncul di media massa dalam seribu tahun belakangan
ini menunjukkan betapa murahnya harga nyawa. Seakan
tak lebih bernilai dari lalat atau belatung. Teknik-teknik
pembantaian lebih keji dari yang mungkin dibayangkan.
Penduduk kota membaca berita-berita seperti itu
sebagai sesuatu yang rutin. Emosi mereka tumpat. Hati
mereka lebih tersentuh oleh teka-teki silang. Kepekaan
menjadi tumpul. Membuat kemanusiaan berada di
titik paling rendah. Kaum budayawan berdiam diri,
sementara kaum politisi dan negarawan bermain-main
mencari keuntungan dari situasi ini. Seribu tahun dalam
pemujaan, pragmatisme menemukan dampaknya yang
paling mencengangkan.
Karet, Tanah Kusir, Jeruk Purut, dan semua
lahan pemakaman sudah lama diratakan, dan di
atasnya dibangun gedung-gedung berbentuk kubis
yang menyundul langit dan berdesak-desakan ke
laut. Kota ini sudah tidak mengenal sejengkal tanah
pun sebagai tempat pemakaman. Orang-orang
kaya, yang hidup di atas angin, menguburkan diri
di luar negeri, di Australia atau Afrika. Untuk tetap
mensakralkan pemakaman, hanya satu perusahaan
yang diizinkan beroperasi: www.kubur.com. Situs
tersebut hanya dijalankan oleh seorang pebisnis
dengan koneksi yang tiada terhingga dengan
perusahaan penerbangan internasional. Delapan
menit setelah mengklik home page itu, jenazah
sudah dikebumikan di benua yang jadi pilihan.
Kemanusiaan sama dan sebangun dengan nol
besar. Dan dia sudah tidak lagi memerlukan nama.
Untuk menghindari kematian dini, karena kekurangan
vitamin D, orang-orang yang tidak beruntung, yang
mempertahankan hidup di komunitas yang pernah
jaya seribu tahun sebelumnya,seperti Satu Merah
Panggung, Utan Kayu, Garuda, Bambu, Lidah Buaya, dan
kelompok-kelompok lain dijadikan tumbal.
Kapitalisme memang masih harus membuktikan
diri bahwa tatanan masyarakat yang diciptakannya
merupakan akhir dari peradaban manusia. Tetapi,
yang jelas komunitas-komunitas tadi, yang mencoba
melawan arus zaman dengan membangun kelompok
kehidupan sendiri yang didirikan di atas kebersamaan
dan menentukan sendiri apa yang memang benar-
benar mereka butuhkan, menemukan diri mereka
tersisih, miskin. Kalau sudah tiba saat harus
berhadapan dengan ajal, maka mereka diperlakukan
tidak lebih dari sampah. Penaklukan orang-orang di
atas angin terhadap mereka menjadi lengkap. Mereka
dijadikan sumber vitamin D. Gubernur kota merasa
telah menemukan kebijakan yang cemerlang dalam
upayanya untuk membuat jasad mereka yang tersisih
tidak menyebabkan bau busuk yang menyengat kota.
Sepuluh detik setelah meninggal, jasad orang-orang
tersisih ini sudah dikerek ke pelataran pemusnahan
yang dibangun di puncak Monumen Nasional.
Gubernur dan para pembantunya beranggapan
sama sekali tidak masuk akal membiarkan mayat
berbulan-bulan supaya membusuk dan dimakan
belatung di puncak monumen. Maka seratus ekor
burung Gazgazammut diimpor dari Asia bagian tengah.
Burung-burung yang berparuh besar dan tajam, dengan
tembolok yang tak pernah kenyang itulah yang dalam
lima menit membuat mayat orang-orang tersisih tadi
tinggal tulang-belulang. Balung manusia itu kemudian
dikerek turun, dimasukkan ke pabrik pemrosesan
khusus untuk menghasilkan kalsium sejati. Dengan
tablet-tablet kalsium ini penduduk kota O-besar-
kemanusiaan memperpanjang harapan hidup mereka.
Kepekaan penduduk kota semakin majal,
sementara kicau burung-burung yang semakin sarat
dengan melodi bertambah memilin gita perasaan
binatang itu. Dari atas pepohonan yang dibuat dari
campuran besi dan plastik yang lentur dan antikarat,
di mana mereka bertengger, apalagi pada saat mereka
mematuki bangkai manusia yang tersisihkan di puncak
monumen, hati burung-burung Gazgazammut mulai
teriris-iris oleh ketidakadilan yang sedang berlangsung
di bawah cakar mereka di kota bawah.
Suatu ketika keseratus burung-burung Gazgazammut
terbang serempak dengan ujung-ujung sayap mereka
saling menyentuh. Bayang-bayang mereka membuat kota
di bawah jadi kegelapan. Seperti ditangkup gerhana. Sambil
melayang-layang, menukik tajam, membubung tinggi
menerjang langit, mereka memekik-mekik memprotes
kezaliman yang dipelihara oleh kota yang terhampar di
bawah.
Pada satu situs, seorang penyair memberikan tafsir
mengenai apa yang sedang dilakukan oleh burung-burung
yang sedang meradang dan menerjang itu. Bahwa, kota ini
akan binasa kalau pemusnahan terhadap sesama manusia
dalam bentuknya yang paling bengis tidak dihentikan.
Tetapi, seperti kode judi hwa-hwe dahulu kala, kata-kata
bisa dipahami dalam rupa-rupa pengertian. Makna maupun
tafsirnya beragam. Jadi, siapa yang mau mendengar kicau
si penyair. Sementara penguasa kota tak peduli dengan
tanda-tanda alam.
Keesokan harinya kawanan burung Gazgazammut
mengepak-ngepak berbarengan di atas kota. Jeritan
mereka menyebarkan ngeri, memekakkan telinga pen-
duduk. Mereka berputar-putar di atas monumen, di
mana dua jasad manusia terletak di atas altar menunggu
burung-burung itu melumatkan daging mereka. Namun,
burung-burung itu hanya berputar-putar persis di atas
mayat. Memekik-mekik. Lantas mereka terbang beringsut
menjauhi mayat, kembali ke sarang mereka di pohon-
pohon buatan yang ditancapkan di Teluk Jakarta.
"Katakanlah dengan semangat kesetiakawanan,
apakah yang kita lakukan ini bisa dimaafkan sejarah,"
kicau seekor burung Gazgazammut yang ragu dengan
perlawanan burung-burung sebangsanya terhadap
kebijakan Gubernur kota dan para pembantunya.
Suaranya berat dan parau. Menggugah tapi liris.
"Dengan menjunjung tinggi dan atas nama
langit ketujuh, kita berhak menolak untuk mematuki
jenazah," sambut suara di tengah kerumunan burung
itu.
"Tapi itu hanya akan memperburuk keadaan.
Membuat busuk dan meracuni angkasa. Membikin
manusia yang tersisihkan di kota ini akan terserang kolera
dan semakin sengsara." Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 74
Sastrawan dan Karyanya
"Kolera sudah lama dikalahkan manusia."
"Ya, sama seperti TBC atau cacar atau malaria,
kolera bisa menyebar kembali di kalangan penduduk.
Apalagi pembiaknya adalah mayat manusia."
Seekor dari seratus burung Gazgazammut itu,
sambil tegak di atas cakarnya yang kokoh, dengan
sayap setengah terentang, mengalunkan suara: "Kita
telah dibawa ke kota yang sedang tenggelam dan
terkurung ini untuk dijadikan perangkat pemisah
antara manusia yang beruntung dan yang tersisihkan.
Apakah kita tak boleh mempergunakan hak kita
untuk tak terlibat dalam kejahatan kemanusiaan ini?
Kuat suara hatiku bahwa kita berhak untuk terbang
kembali ke tanah air kita. Ke jantung Asia. Jangan
terbetik rasa khawatir barang seujung rambut
pun bahwa kita akan tersesat dalam penerbangan
pulang." Matanya yang bening tajam menaksir-naksir
sikap burung yang lain.
Burung yang kelihatan paling berwibawa itu lantas
membujuk: "Aku tahu arus angin mana yang harus
kita ikuti untuk sampai ke pohon-pohon yang murni
hijaunya, dari mana kita telah dirampas, diperjualbelikan.
Kembangkan sayap! Terjang dan ikuti angin buritan ini,"
katanya membujuk.
Beberapa detik kemudian, rrrruuuuummmm, suara
kepak sayap mereka memenuhi angkasa. Taji di kedua
kaki mereka yang kokoh bersiung-siung menerjang angin.
Kawanan burung itu lenyap ke arah Utara. Tanpa sinar
Matahari, mayat di atas monumen membusuk dengan
cepat. Kota dicekik bau bangkai.
Sebenarnya, para penguasa tidak menemukan
kesulitan untuk menyewa ahli dari luar untuk
melenyapkan mayat-mayat kaum tersisih di kota itu
menjadi setumpuk abu. Tetapi, masalahnya mereka
memerlukan simbol kemenangan atas kaum tersisih.
Mereka tak mau kehilangan kepuasan dengan
menelan tablet-tablet kalsium yang dibuat dari
tulang-belulang orang yang mereka kalahkan. Mereka
hendak mempertahankan simbol kejayaan itu. Jadi,
mereka membiarkan belatung yang mengerubuti
mayat-mayat kaum tersisih. Tanpa menghiraukan
protes penduduk.
Saya sendiri sudah lama menyingkir dari kota
ini. Bersama teman-teman, kami membangun pulau
dari bangkai daun dan akar pohon yang hanyut dari
hulu Sungai Siak. Sampah alami dari hutan-hutan
yang dibabat ratusan tahun yang lalu cukup untuk
membangun sehamparan daratan di mulut Sungai
Siak yang selalu ternganga sampai ke tepi laut yang tak
tampak. Semut sudah sirna dari kulit bumi, kecuali di
wilayah aliran sungai ini. Perut mereka yang rata-rata
sangat ramping, ditambah lagi dengan kesukaan mereka
bergotongroyong, dianggap sebagai simbol perlawanan
terhadap keserakahan. Ini ejekan permanen. Karena
itu harus dibasmi. Beginilah aksioma zaman sekarang:
kebajikan justru membawa bencana. Maka, pulau buatan
yang sederhana ini kami namakan Pulau Penyemut,
untuk mengabadikan kearifan semut yang mengilhami.
Sumber: www.kumpulan.cerpen.com
2. Catatlah hal-hal yang berhubungan dengan unsur-unsur intrinsik
dalam cerita.
3. Lakukanlah diskusi dengan teman sekelompok Anda untuk
menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen tersebut.
4. Setelah selesai, bacakanlah analisis kelompok Anda di depan
kelas. Lakukan secara bergiliran per kelompok.
5. Mintalah pendapat dari kelompok lain dengan melakukan dis-
kusi kelas.
Sastrawan yang sangat produktif ini bernama I Gusti Ngurah
Putu Wijaya. Ia lahir 11 April 1944 di Tabanan, Bali. Pendidikan
formalnya diselesaikan di Fakultas Hukum UGM (1969). Hampir
semua jenis karya sastra lahir dari tangannya, seperti cerpen, novel,
drama, dan esai. Selain itu, dia dikenal sebagai penulis skenario ilm
andal, sutradara teater dan ilm, serta penuis kritik teater dan ilm.
Berbagai aktivitas seni budaya menjadi bagian hidupnya. Dia juga
pernah menggeluti jurnalistik di Majalah Tempo dan Zaman (1971–
1985). Sampai kini, tulisannya masih deras mengalir di berbagai
media cetak.
Putu Wijaya termasuk penulis yang kreatif. Bahasanya
bergaya tegas, penuh semangat, dan humoristik. Berkali-kali dia Kegiatan 75
memenangi sayembara penulisan novel, drama, cerpen, dan esai.
Karyanya yang berupa cerpen terkumpul dalam antologi Bom
(1978, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Bomb
(1987), Es (1980), Gres (1982), Protes (1997), dan Blok (1997).
Jika Anda ingin lebih mengetahui biograi Putu Wijaya, Anda
dapat membacanya di Ensiklopedi Sastra Indonesia.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia, 2004
Informasi yang kita dapatkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan sekaligus peningkatan diri kita dalam menyikapi
situasi dan kondisi. Biasanya, informasi yang hadir ke tengah masyarakat
akan menimbulkan beragam tanggapan. Tanggapan tersebut dapat
berupa tanggapan mendukung, menolak, atau mengkritik. Hal ini sesuai
dengan sudut pandang setiap penerima informasi.
Informasi yang didapat dari sebuah berita televisi atau radio
akan menimbulkan tanggapan beragam. Pola pikir dalam menyimak
informasi tidak selamanya harus sejalan dengan kondisi penerima
informasi. Anda pun mungkin memiliki pandangan tersendiri
terhadap informasi yang Anda simak.
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses.
Tentunya dalam proses ini terdapat tahap-tahap. Adapun tahapan-
tahapan saat kita menyimak informasi adalah sebagai berikut.
1. Tahap Mendengar
Dalam tahap ini, kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan
oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih
berada dalam tahap hearing.
2. Tahap Memahami
Setelah kita mendengar, akan ada keinginan bagi kita untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
sang pembicara. Maka sampailah, kita dalam tahap pemahaman.
3. Tahap Menginterpretasi
Dalam tahap ini, penyimak yang baik, yang cermat dan teliti,
belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang
pembicara; dia ingin menafsirkan atau rnenginterpretasikan isi, butir-
butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dengan
demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
Menanggapi Siaran Berita C
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menanggapi siaran atau
informasi dari media elektronik. Anda akan berlatih mengemukakan
komentar terhadap informasi yang telah didapatkan. Sebelumnya, Anda
akan memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan menyimak. Dengan
demikian, kemampuan menyimak dan berpikir kritis Anda akan terlatih.
Sumber: www.metrotvnews.com
Gambar 4.3
Salah satu acara talkshow dalam
program siaran berita. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 76
4. Tahap Mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan
isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi
pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan
kelemahan, di mana kebaikan dan kekurangan sang pembicara; maka
dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
5. Tahap Menanggapi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak;
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam
ujaran atau pembicaraannya; sang penyimak pun sampailah pada
tahap menanggapi (responding). Tanggapan dapat berupa penolakan
atau pendapat.
Bacalah informasi berikut oleh salah seorang di antara Anda.
Bacalah seperti seorang pembaca berita membawakan isi teks berita
yang dibacanya. Selama teman Anda membacakannya, tutuplah
buku Anda. Simaklah dengan saksama hal-hal yang disampaikan
dalam isi berita berikut.
Ratusan Warga Pesisir Selatan
Butuh Bantuan
Pemirsa Headline News,
Ratusan warga korban gempa di Kanagarian
Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten
Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Selasa (18/9), masih
bertahan di tenda-tenda darurat. Kini, mereka
butuh bantuan. Sejak terjadi gempa, Rabu pekan
lalu, setiap orang baru menerima bantuan beras
empat kilogram dan dua bungkus mi instan.
Warga setempat juga mengaku mem-
butuhkan pelayanan kesehatan. Anak-anak mereka,
mulai menderita berbagai penyakit akibat tidur
di tenda terbuka. Hingga kini, warga Kanagarian
Sungai Tunu hanya menyimpan 50 helai selimut.
Jumlah ini tidak sesuai dengan jumlah warga yang
tinggal di tenda darurat.
Lain lagi dengan ratusan warga korban gempa
di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko,
Bengkulu. Mereka terpaksa kembali ke desa,
karena kesal tak kunjung menerima bantuan.
Kebanyakan pengungsi adalah transmigran asal
Jawa di Desa Rawa Bangun Kecamatan Lubuk
Pinang, Kabupaten Mukomuko.
Sejak terjadi gempa, warga Desa Rawa Ba-
ngun mengungsi ke Bukit Solang, wilayah paling
utara Provinsi Bengkulu yang berbatasan dengan
Sumatra Barat. Menurut Nurcahyo, salah seorang
pengungsi, selama tiga hari mengungsi, mereka
baru mendapat 10 karung beras dari masya-
rakat peduli gempa yang kebetulan melintas di
pengungsian.
Sumber: www.metrotvnews.com
Dari isi berita tersebut Anda dapat mengerucutkan permasalahan
untuk ditanggapi dengan menjawab hal-hal berikut.
1. Apa yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat?
2. Bagaimana keadaan warga setempat di sana?
3. Mengapa mereka membutuhkan bantuan?
4. Siapakah yang berkewajiban membantu mereka?
5. Di manakah tempat pengungsian mereka?
Sumber: www.metrotvnews.comKegiatan 77
Uji Materi
1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota lima orang.
2. Bacalah dengan baik teks berikut oleh salah seorang di antara Anda.
3. Tutuplah buku Anda selama teman Anda membacakan dan
catatlah hal-hal yang kiranya penting.
Jalur Alternatif Pantura Rusak
4. Sampaikanlah tanggapan dan solusi Anda terhadap permasalahan
yang terdapat dalam isi berita tersebut.
5. Berikan tanggapan terhadap solusi yang disampaikan oleh kelompok
lain. Gunakanlah tabel penilaian berikut.
Pemirsa Headline News,
Menjelang arus mudik Lebaran 2007, sejumlah jalur
alternatif di kawasan Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura)
di Pekalongan hingga Tegal, Jawa Tengah, rusak parah
dan rawan longsor. Salah satunya jalur alternatif yang
menghubungkan Pemalang-Tegal-Purwokerto sepanjang
100 kilometer yang menjadi jalan tembus jalur Pantura
ke jalur Selatan.
Jalan di eks Kerisedanan Pekalongan ini bergelom-
bang, amblas dan terjadi penggelembungan serta aspal
mengelupas. Kini, di permukaan jalan hanya tertinggal
pecahan batu yang membahayakan apabila dilalui. Jalur ini
selalu digunakan pemudik apabila terjadi kemacetan di
jalur utama Pantura setiap musim arus mudik lebaran.
Di jalur alternatif Kedung Jati, Pemalang-Tegal, mi-
salnya. Jalur alternatif sepanjang 30 kilometer ini nyaris
tidak bisa dilalui kendaraan akibat kondisi jalan yang
cukup parah. Jalur yang menjadi satu-satunya alternatif
kendaraan dari arah Pemalang menuju Purwokerto ini
dipastikan tidak bisa dilalui pada arus mudik mendatang.
Sumber: www.metrotvnews.com
Kaidah Berbahasa
Perhatikanlah kalimat berikut.
... Dia meminta kepada masyarakat yang melakukan penebangan kayu secara
liar agar supaya segera menghentikannyakegiatan tersebut. Kembali ke sawah,
rawat, pelihara, dan remajakan kebun.
Dalam kalimat tersebut ada kata yang dianggap tidak hemat, yaitu agar supaya. Masih banyak
kata atau frasa lain yang sering kita gunakan tanpa mempertimbangkan aspek kehematan.
Berikut adalah daftar kata atau frasa yang sering dipakai tidak hemat, tetapi banyak dijumpai
penggunaannya.
Boros Hemat
1. sejak dari
2. agar supaya
3. demi untuk
4. adalah merupakan
1. sejak atau dari
2. agar atau supaya
3. demi atau untuk
4. adalah atau merupakan
Nama Kelompok
Aspek yang Dinilai
Pemahaman terhadap
Permasalahan (0–10)
Solusi
(0–10)
Tabel 4.1
Penilaian Hasil AkhirAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 78
Kegiatan mendiskusikan hal menarik sebuah cerpen akan
membuat Anda kritis dan lebih mengetahui unsur-unsur yang
terkandung cerpen tersebut. Selain itu, pengetahuan dan tingkat
apresiasi Anda akan lebih terolah dengan mengetahui secara
mendalam hal-hal yang menyangkut masalah kehidupan dalam
karya sastra. Anda dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari karya
sastra yang dibaca. Adapun kegiatan menanggapi siaran berita
akan meningkatkan daya simak Anda. Di samping itu, Anda akan
terbiasa menyerap informasi-informasi aktual yang bermanfaat.
Dengan banyak menyerap informasi, Anda akan mendapat banyak
inspirasi yang dapat dituangkan ke dalam tulisan.
K Ke Ke i gi giat atan an m men endi di di k sk skus usik ik ikan an h h h l al al m men enar arik ik ik s s b eb ebua uah h h ce cerp rpen en a ak ka kan n
Releksi Pelajaran
5. seperti … dan sebagainya
6. misalnya … dan lain-lain
7. antara lain … dan seterusnya
8. tujuan daripada
9. mendeskripsikan tentang
10. berbagai faktor-faktor
11. daftar nama-nama
12. mengadakan penelitian
13. dalam rangka untuk
14. berikhtiar dan berusaha untuk
memberikan pengawasan
15. mempunyai pendapat
16. melakukan pemeriksaan
17. menyatakan persetujuan
18. Apabila …, maka
19. Walaupun …, namun
20. Berdasarkan …, maka
22. Namun demikian,
23. sangat … sekali
5. seperti atau dan sebagainya
6. misalnya atau dan lain-lain
7. antara lain atau dan seterusnya
8. tujuan tanpa daripada
9. mendeskripsikan tanpa tentang
10. berbagai faktor
11. daftar nama
12. meneliti
13. untuk tanpa dalam rangka
14. berusaha mengawasi
15. berpendapat
16. memeriksa
17. menyetujui
18. Apabila …, tanpa kata penghubung
19. Walaupun …, tanpa kata namun
20. Berdasarkan …, tanpa maka
21. Karena … tanpa sehingga, atau sehingga
22. Namun, tanpa demikian atau Walaupun
demikian
23. sangat tanpa sekali, atau sekali tanpa sangat
Rangkuman
1. Cerpen sebagai karya iksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun
yang sama. Cerpen dibangun dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.
2. Dalam cerpen terdapat hal-hal menarik yang dapat dianalisis
dan diidentiikasi. Hal-hal tersebut berkenaan dengan realitas
sosial yang ada di masyarakat. Ini membuktikan bahwa cerpen
merepresentasikan kehidupan masyarakat.
3. Tahapan dalam kegiatan menyimak berita, antara lain tahap
mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap
mengevaluasi, dan tahap menanggapi. Kegiatan 79
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah cerpen berikut ini.
Mabuk
Karya Raisal Kahi
"Ayo! Buruan dong jalannya! Lama banget sih?
Please degh!" teriak Vicky sambil memegang-megang
pentungan imitasi yang terbuat dari gagang pengki
sodokan sampah.
"Ayo, ayo! Matanya jangan belanja! Ini
bukan pasar baru woi!" Rahmi tidak mau kalah.
Sementara itu, di mulut tenda, Raisal malah
asyik dengan handphone-nya. Di alam pegunungan
seperti ini memang sering terjadi krisis sinyal. Sia-
sia saja membawa handphone ke tempat ini.
"Uh! tahu gini sih engga usah bawa-bawa
handphone segala," gerutu Raisal sambil mengayun-
ayunkan handphone-nya.
"Sal, Rani sama Yudi ke mana? Kok dari tadi
nggak keliatan sih?" tanya Rahmi sambil mengolesi
wajah adik-adik tingkatnya dengan arang.
"Iya nih, udah acara kita padet banget, senior-
senior kita belum pada dateng, eh, si Rani sama
Yudi malah ngilang gitu aja. Masa sih cuma kita yang
kerepotan."
"Ya udah deh, aku nyari mereka dulu ya?" ujar
Raisal.
"O, tapi jangan lama-lama, udah sore nih!" ujar
Vicky sambil terus mengerjai adik-adik tingkatnya.
"Oks!"
***
Semburat ungu menghias di langit jingga. Hari
sudah senja. Tak lama lagi gemerlap bintang akan
singgah di lanskap langit. Raisal masih sibuk mencari
Yudi dan Rani, temannya sesama panitia penerimaan
anggota baru ekstrakurikuler kabaret. Ya, ini adalah
kali kedua bagi mereka singgah di bumi perkemahan
Rancaupas Ciwidey. Tahun lalu mereka pun berada
di sini. Hanya saja saat itu mereka masih jadi junior
yang harus menikmati gemblengan dari senior-
senior mereka.
Raisal belum juga berhasil menemukan Yudi
dan Rani. Kemudian tanpa sengaja Raisal sampai
di sebuah tempat yang membawa ingatannya ke
masa lalu, tepatnya setahun lalu. Saat itu Raisal dan
Rani mencuri-curi kesempatan untuk beristirahat.
Mereka capek karena terus-terusan dibombardir
oleh omelan para senior.
"Sal, ngumpetnya di sini aja ya? Capek nih!" ujar
Rani terengah-engah.
"O ya udah. Aku juga capek banget tau!" ujar
Raisal sambil menyemprotkan parfum Aqua di Gio
ke lehernya.
"Lho? Hare gene sempet-sempetnya bawa
parfum? Buseeet!" ujar Rani sambil menyikut lengan
Raisal.
"Kenapa? Mau? Niiih….." Raisal menyemprot-
kan parfumnya pada Rani.
"Iihhh…apaan sih…eh…kok wanginya enak ya?
Wah, beli di mana, Sal?"
"Ada deh…yah lumayanlah biar nggak bau,
soalnya dari kemaren nggak mandi gitu loh!" Raisal
memasukkan botol parfum mininya itu ke dalam
saku.
"Halah, itu kan kamu, kalo aku sih engga
usah mandi dan pake parfum juga tetep aja wangi,
emangnya kamu, hehehe…" ledek Rani.
Tiba-tiba mata Rani tertuju pada sesuatu di
atas kepalanya.
"Ih, ya ampun! Bunga apaan tuh? Serem amat,
mirip pocong!" ujar Rani asal.
Raisal segera menengadahkan kepala.
"Oh, itu bunga kecubung Ran, bagus yah? Eh,
tapi jangan salah lho, bunga itu bisa bikin mabuk
lho!"
Rani beranjak dari duduknya. Dia mengamati
bunga berwarna putih itu dengan saksama.
"Ih, ternyata lucu juga ya? Tapi masa iya sih
bunga cantik gitu bikin mabuk? Sal, mau dong. Tolong
ambilin satu aja, pliz," pinta Rani.
Raisal pun segera memetik salah satu bunga itu.
Dia lalu memberikan bunga itu pada Rani. Mendadak
muncul euforia dalam hatinya. Dadanya berdegup
kencang. Kelebat angin lalu-lalang di sekitar mereka.
Rambut panjang Rani melayang ringan terbawa angin.
Benar-benar mirip adegan romantis dalam sinetron!
Sejak itulah muncul sebuah perasaan dalam diri
Raisal. Perasaan yang entah datang dari mana dan
entah apa namanya.
Senja melatari munculnya benih-benih cinta
Raisal pada Rani. Kemilau jingga berpadu dengan
aroma Aqua di Gio yang bertebaran bersama angin
sore itu. Semua seakan berpadu menyaksikan
bangkitnya cinta dalam diri Raisal. Ternyata bunga
kecubung memang memabukkan. Bunga itu telah
membuat Raisal mabuk cinta.
***
Soal Pemahaman Pelajaran 4
KAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 80
Setahun setelah kejadian itu, ternyata Raisal
masih mabuk cinta pada Rani. Tetapi, dia belum
mampu mengungkapkan perasaannya pada Rani.
Sampai saat ini Raisal belum menemukan saat yang
tepat untuk mengutarakan perasaannya. Bagi Raisal
saat paling tepat adalah saat dirinya dan Rani berada
di tempat yang sama di mana perasaan Raisal
tumbuh untuk pertama kalinya setahun yang lalu.
Mungkin hari ini.
Sambil berjalan menyusuri jalan kenangannya
dengan Rani, Raisal mengamati bunga kecubung yang
merekah di mana-mana. Seperti juga perasaan cintanya
pada Rani. Merekah dan siap untuk dipetik. Bunga-
bunga itu semakin membuatnya mabuk!
Tiba-tiba perhatian Raisal tertuju pada dua sosok
orang di depannya yang terhalang deretan pohon.
"Lho? Itu kan Rani sama Yudi."
Raisal segera berlari mendekat ke arah mereka.
Harapannya, dia bisa mengobrol dengan mereka.
"Ra…" tiba-tiba mulutnya mendadak bungkam.
Raisal melihat Yudi menyelipkan setangkai bunga
kecubung kecil di telinga Rani. Dari wajah Rani
terpancar kebahagiaan, begitu juga dengan Yudi.
Mungkin bunga kecubung itu telah membuat
mereka mabuk cinta. Ya, bunga kecubung memang
memabukkan!
Raisal segera pergi meninggalkan Rani dan Yudi
dengan hati yang patah. Baginya, cinta telah berakhir
di batas pematang jagat raya jiwanya. Semuanya
mendadak bagai ruang hampa udara yang sunyi.
b. Hal apa sajakah yang menarik dalam cerpen tersebut?
c. Bagaimanakah unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam
cerpen tersebut?
2. a. Bacalah teks siaran berita berikut.
Operasi Pasar Minyak Goreng
Operasi pasar minyak goreng di halaman Kantor
Kecamatan Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah,
diserbu warga. Operasi pasar diadakan untuk memberi
kesempatan kepada warga miskin setempat untuk
mendapatkan minyak goreng murah selama Ramadan
dan menjelang Lebaran.
Sebelumnya, pihak Kecamatan Pedurungan
melalui lurah setempat telah membagikan kupon
kepada warga kurang mampu. Setiap warga dibatasi
hanya dapat membeli dua kilogram minyak goreng.
Dengan membayar Rp 7.000, warga dapat membawa
pulang satu kilogram minyak goreng. Harga ini lebih
murah dibanding harga minyak goreng di pasaran,
yang mencapai Rp 14.000 per kilogram.
Selama Ramadhan hingga menjelang Lebaran,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Semarang, akan
terus menggelar operasi pasar minyak goreng murah,
untuk membantu warga miskin Kota Semarang.
Sumber: www.metrotvnews.com
b. Informasi-informasi penting apa sajakah yang ada di dalam
teks berita tersebut?
c. Bagaimanakah tanggapan Anda terhadap isi berita tersebut?
Sumber: www.kahiez.blogspot.comKehidupan Sosial
5
Pelajaran
Ingatkah Anda pada puisi "Aku" karya Chairil Anwar? Pernahkah
Anda mencoba untuk menghayati dan memahami puisi tersebut? Puisi
tersebut dapat dihayati jika Anda melakukan identiikasi terlebih dahulu.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berhadapan dengan puisi, cerpen, dan
artikel. Sebelum memahami isi karya sastra ataupun teks artikel, Anda
harus melakukan kegiatan membaca dengan saksama. Dengan begitu,
Anda akan semakin mudah memahami isi bacaan tersebut.
Dalam pelajaran ini, Anda akan mengidentiikasi nilai-nilai yang
terkandung dalam karya cerpen. Sementara pada puisi, hal yang akan
Anda identiikasi dalam pelajaran ini adalah strukturnya. Lain halnya
dengan teks artikel. Hal yang akan Anda identiikasi adalah pokok-
pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. Dengan melakukan
kegiatan identiikasi tersebut, Anda akan mencapai sebuah pemahaman
yang bermanfaat bagi pengembangan cakrawala wawasan.Semakin
luas wawasan, Anda akan menjadi orang yang andal dan tangguh
seperti igur dalam puisi "Aku". Anda pun tidak akan pernah
mengalami ketertinggalan informasi.
Sumber: www.satunokia.comAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 82
bait
larik
Alokasi untuk Pelajaran 5 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
hal yang
diidentiikasi
jenis tulisan
hasil akhir
Identiikasi Puisi Struktur
Cerita pendek Nilai-nilai
Teks artikel Pokok pikiran
hal yang
diidentiikasi
hal yang
diidentiikasi
bunyi
kata
tipograi
simpulanKehidupan Sosial
83
Menentukan Nilai-Nilai
Cerpen A
Parmin
Karya Jujur Prananto
Lebih tidak enak lagi kalau orang itu adalah Parmin.
Tukang kebun yang rajin dan tak banyak cakap itu. Yang
kerjanya cekatan, dengan wajah senantiasa memancarkan
kesabaran. Tak pernah kedapatan sedikit saja membayang
kemarahan pada wajah itu. Namun, tertawa berkepanjangan
pun jarang lepas dari mulutnya. Senyum, itu saja. Senyum
yang bisa muncul pada banyak kesempatan. Saat ia bicara.
Saat ia menerima tugas, menerima gaji. Juga saat mami
memberitahu bahwa gaji akan dibayarkan terlambat,
Mencurigai. Betapa tidak enaknya perbuatan ini.
Bahkan terhadap orang yang patut dicurigai sekalipun.
Mencurigai sepertinya mengungkit nilai-nilai negatif
yang sebenarnya tertanam dalam pengalaman batin
kita sendiri. Membongkar perbendaharaan pikiran-
pikiran kotor, khayalan-khayalan busuk, menderetkan
segala kemungkinan terburuk. Lalu mencocok-cocok-
kan perbuatan khayali kita dengan perilaku orang yang
kita curigai.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menemukan nilai-nilai
dalam sebuah cerita pendek. Anda akan membaca terlebih dahulu cerpen
tersebut dengan saksama. Kemudian, Anda akan mengaitkan isi cerpen
dengan kehidupan nyata dan menentukan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Diharapkan, daya apresiasi Anda terasah dalam pelajaran ini.
Saat selesai membaca sebuah karya sastra, mungkin Anda
pernah merasakan ada nilai-nilai yang sesuai untuk dijalankan dalam
keseharian. Bisa juga isi cerita tersebut mengandung nilai kehidupan
yang menyentuh hati dan membawa pengalaman batin. Hal tersebut
merupakan keunikan sastra yang memiliki fungsi sebagai bahan
pembelajaran bagi pembacanya. Jadi, selain sebagai hiburan, sastra
pun berfungsi sebagai penyampai nilai-nilai moral.
Moral pada karya sastra merupakan unsur yang disampaikan
pengarang dan merupakan makna terdalam dari sebuah karya sastra.
Secara umum, moral menyaran pada pengertian ajaran tentang baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dan sebagainya. Moral pun berhubungan dengan akhlak, budi pekerti,
ataupun susila.
Sebuah karya iksi ditulis pengarang untuk menawarkan model
kehidupan yang diidealkannya. Fiksi mengandung penerapan moral
dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya
tentang moral. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh, pembaca
dapat memetik pelajaran berharga. Dalam hal ini, pesan moral pada
cerita iksi berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan. Sifat-
sifat luhur ini hakikatnya bersifat universal. Artinya, sikap ini diakui
oleh dunia. Jadi, tidak lagi bersifat kebangsaan, apalagi perseorangan.
Wujud moral dalam karya iksi dapat berupa hal-hal berikut:
1. hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
2. hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial;
3. hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya;
4. hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pesan moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan ber-
beda-beda oleh pembaca. Hal ini berhubungan dengan cara pembaca
mengapresiasi isi cerita. Pesan moral tersebut dapat berupa cinta kasih, per-
sahabatan, kesetiakawanan sosial, sampai rasa takjub kepada Tuhan.
Untuk melatih Anda mengenal unsur moral dalam cerita iksi,
bacalah cerita pendek berikut dengan cermat.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 5.1
Sampul depan buku kumpulan
cerpen Parmin karya Jujur PranantoAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 84
misalnya. Rasanya senyum itu lebih demi membahagiakan
orang lain daripada ungkapan kebahagiaan dirinya sendiri.
Itu pula yang kadang membangkitkan rasa iba, tanpa dia
bersikap meminta.
Parmin justru banyak memberi, cuma jarang
begitu disadari. Parmin menjadi tokoh yang senantiasa
hadir dalam kehidupan keluarga. Predikat tukang kebun
tinggal sebutan, sebab kerjanya tak terbatas di seputar
bunga-bunga di taman. Saluran wastafel tersumbat,
pompa air ngadat, bola lampu mati, tahi herder
kotor mengotori lantai, beras setengah kwintal mesti
dipindahkan dari pintu depan ke gudang belakang,
semuanya menjadi bahan-bahan kerja Parmin selalu
siaga menggarapnya. Lalu segalanya nampak layak,
seolah sudah semestinya, justru ketika tak terbayang
bahwa Oche, Himan, Ucis, Tomas, lebih-lebih mami
atau papi akan bisa menangani 'hal-hal yang sepele'
itu. Papi jelas tak mungkin mengangkut tahi anjing ke
tong sampah, sementara anak-anak pun bersikap saling
menunggu, sepertinya yakin suatu saat ada yang mau
dan lebih pantas melakukannnya. Di sini Parmin akan
tampil sebagai sukarelawan.
"Tolong ya, Min."
"Nggih," sambil tersenyum.
"Terima kasih, ya, Min."
Sekali lagi mengiyakan. Sekali lagi tersenyum.
Tapi keadaan telah berubah. Semenjak pesta
ulang tahun papi beberapa hari yang lalu, senyum itu
tak lagi akrab dengan wajah lugunya. Tak ada yang
bisa memaksa Parmin untuk mengatakan sesuatu
sehubungan dengan kemurungannya itu selain
ucapan, "Saya tidak apa-apa." Rasanya berat untuk
berpikiran bahwa orang seperti dia bisa melakukan
tindak tak terpuji. Tapi apa boleh buat, ada dugaan
kuat bahwa paling tidak dia telah berbuat salah
yang membuatnya begitu resah. Dan inilah peristiwa
yang mengawali kecurigaan itu, seperti berulang kali
diceritakan mami.
"Saya pas masuk dapur waktu itu, kelihatan
sekelebatan orang keluar dari pintu samping. Saya
tidak terlalu memperhatikan karena banyak tamu
yang ada di sekitar itu. Waktu mau balik ke depan,
tiba-tiba ada perasaan tidak enak. Lalu saya ke garasi.
Ada Parmin di situ, yang kelihatan siap membawa
sepedanya keluar. Saya tanya, "Mau ke mana, Min?"
Saya kaget karena Parmin tiba-tiba gugup melihat
saya. "Mau pulang", katanya. Saya bilang "Nanti saja,
mbantuin kita beres-beres". Dia memang batal pulang,
tapi nampak sekali sangat kecewa. Tidak omong apa-
apa selain menunduk dan menaruh sepedanya lagi.
Padahal biasanya dia malah senang kita minta tolong,
karena saya selalu memberi uang tambahan. Karena
penasaran saya pura-pura ke dalam, tapi lewat
jendela saya mengintip ke garasi. Dan, ini! (suara
mami lalu melirih seolah ada seribu telinga Parmin
di sekitar itu). Beberapa saat melihat ke arah tasnya
yang tergantung di sepeda, baru kemudian pergi.
Balik lagi! Sepertinya dia mau membuka tas itu, tapi
batal, ragu-ragu, menengok kiri kanan. Lalu akhirnya
seperti pasrah, dia tinggalkan sepeda itu, pelaaan ...
sambil matanya terus memandang ke tasnya.
Parmin mencuri? Itulah kemungkinan yang paling
dikhawatirkan. Hari-hari sebelumnya sebenarnya
tidak ada petunjuk ke arah itu. Bahkan hari Sabtu,
pada siangnya pesta itu akan berlangsung, pagi-pagi ia
datang masih dengan penampilan cerah seperti biasa.
Ikut menata meja dan kursi yang bukan kewajibannya.
Tapi, seperti dikatakan mami, akankah godaan itu bisa
datang tiba-tiba?
Benar sekali. Masalahnya: kapan dan mengapa?
Sekitar jam sepuluh ia membantu Parjilah berbelanja
ke beberapa rumah makan, pasar dan supermarket.
Sekembali di rumah, menurut kesaksian Himan,
"Parmin nampak sangat lelah", saat turun dari mobil
membawa tas besar berisi beberapa kotak plastik es
krim. Ada peristiwa khusus di perjalanan? "Tidak ada
apa-apa," Parjilah bertutur.
Selanjutnya pekerjaan Parmin tidak berat:
menyimpan es krim, menghidangkannya bila ada tamu
yang berminat. Segalanya berjalan beres. Mami juga
merasa tidak pernah memarahi atau menegur Parmin
karena memang tidak ada kesalahan apa-apa. Malah
keponakan-keponakan yang kadang nakal mencampur
macam-macam es krim dan membuangnya begitu saja
kalau rasanya tak enak. Untuk ini paling-paling Parmin
sedikit lebih sibuk mencuci banyak gelas kotor. Lalu
apa arti kegugupan itu?
Adalah sangat mengagetkan ketika keesokan
harinya ia tetap muncul, walau masih dengan ke-
gelisahan dan kegugupannya. Nampak lesu, bekerja
tanpa gairah, Parmin kemudian minta izin pulang awal
dengan alasan kurang enak badan.
Celakanya, tak seorang pun yang sanggup
dan tega bertanya langsung ke masalah yang
menjurus. Soal tas itu, teristimewa. Sebab jelas
ada petunjuk yang sangat menarik: Parmin tidak
lagi membawa tas itu. Lebih celakanya, papi—Cuma
andalan terakhir yang di nanti-nanti gebrakannya
sanggup memperdengarkan decak-decak mulutnya,
seperti hendak mengatakan: "Ada yang tidak beres".
Artinya, papi juga mempertimbangkan kecurigaan ini
dan cenderung mengiyakan perlunya kehati-hatian
terhadap Parmin. Tapi buat apa? Sebab, keesokan
harinya lagi, yaitu dua hari setelah kejadian di garasi,
Parmin tak masuk!
Bisa jadi 'sang tikus' berhasil berbelit dari pe-
rangkap. Tapi berarti pula ada kesempatan menyelidik.
Dapur diteliti, gudang belakang dibongkar. Diamati
seksama apakah terdapat kerusakan pada pintu-pintu,
dan yang penting adakah barang-barang di dalam yang
hilang, yang kira-kira paling berharga dan bisa menarik
perhatian seseorang yang "sudah lama melakukan
pengamatan dengan menyamar sebagai tukang
kebun".Kehidupan Sosial
85
Pekerjaan ini ternyata gampang, bukan saja
oleh kelewat banyaknya isi gudang yang begitu saja
tertebar di lantai ataupun berdesak-desakan dalam
almari, tapi juga karena malah banyak ditemukannya
kembali barang-barang yang sudah lama dicari, yang
barangkali lima-enam tahun lalu telah dianggap
hilang. Juga barang-barang ketinggalan zaman macam
tape-recorder seperempat inci buatan tahun enam
puluhan yang bahkan si bungsu Tomas pun belum
pernah melihatnya. Atau mesin tik tua yang konon
dibeli papa "waktu masih hangat-hangatnya pacaran
sama mami". Ada pula seperangkat gunting dan pisau
buatan pande besi Cilacap yang "mami terpaksa beli
karena zaman itu susah cari barang bagus bikinan
luar". Dan tak sedikit paket-paket besar entah dari
siapa yang belum pernah di buka sama sekali.
Walhasil, kerja seharian bongkar-muat sana-sini
tak menghasilkan apa-apa selain rangkaian nostalgia dan
seonggok debu. Jadi? Bisa saja Parmin tak mengambil
apa-apa, pada saat itu. Tapi belum tentu untuk hari-hari
mendatang, sebagaimana ditandaskan oleh Tante Tatik,
kakak papi tertua, ketika dihubungi mami lewat telpon.
"Hati-hati. Pencuri zaman sekarang mulai bekerja pakai
akal. Mereka pandai-pandai, punya planning. Rumah
sebelah pernah kena rampok jutaan rupiah. Tahu siapa
pelaku utamanya? Bekas sopir! Dia tahu persis di mana
tempat menyimpan barang-barang berharga."
Mami tersentak. Ya, siapa sebenarnya Parmin?
Pembantu perempuan cepat-cepat dipanggil, lalu di-
interograsi.
"Parjilah! Dulunya Parmin itu tinggal sedusun
sama kamu?'
"Tidak."
"Lho, jadi dia bukan apa-apa kamu, to? Tidak kenal
sejak di dusun? Sejak kecil? Tidak tahu juga rumahnya
di mana? Atau rumah saudara-saudara dia?"
"Tidak. Saya kenal Mas Parmin waktu dia kerja
di rumah sebelah."
Mami cemas, mesti bertanya ke rumah sebelah.
Gagang telepon diangkat. Tapi berapa nomornya? Di buku
telepon pribadi tidak tercatat karena mereka memang
bukan kenal akrab, yang jarang ada keperluan khusus
untuk bercakap-cakap.
"Oche, atau Tommy, atau siapa saja, ada yang tahu
nomor telepon Pak Hendrawan rumah sebelah?"
"Oom Hendrawan kan sudah pindah, Mi."
"Lho kapan?"
"Waktu Mami ke Jepang kemarin."
Ya, ampun!
"Rumah Parmin pasti tak jauh dari sini. Ke sini dia
cuma berscpeda," papi menganalisa. "Besok bisa kita
tanyakan ke keluralahan Kalau perlu ke kecamatan"
Mami setuju. Tapi...
"Di mana sih kantor kecamatan kita?"
***
Pada akhirnya ternyata Mami, atau siapa pun, tak perlu
merepotkan diri ke kantor kelurahan, kecamatan, atau
kantor apa pun, karena pada hari ketiga, keempat dan
seterusnya sampai dengan kemarin ini, Parmin masuk
seperti biasa.
Namun tak berarti persoalan lalu selesai. Sebab nanti
siang akan ada pesta lagi. (Arisan keluarga sebenarnya. Tapi
apalah bedanya dengan pesta.) Kecurigaan atas diri Parmin
tak menjadikan mami ragu-ragu membolehkan Parmin
datang membantu-bantu. Malah sebaliknya, pesta
nanti siang seolah dirancang sebagai perangkap, yang
diharapkan bisa merangsang Parmin agar "melakukan
rekonstruksi tanpa paksaan".
Pukul sembilan dia datang dengan sepeda tuanya.
Langsung ke kebun belakang, mengambil slang air,
menyiram taman anggrek. Selesai itu mami menyuruh
Parmin mempersiapkan kursi-kursi tambahan untuk
ruang tengah.
"Mau ada acara makan," mami menambahkan.
Tak biasanya mami berkata begitu, sebab sudah
dengan sendirinya Parmin akan tahu. Ada yang
diharapkan, memang, ialah munculnya kegelisahan
Parmin, atau sekurang-kurangnya suatu reaksi.
Dan ini mulai nampak, ketika mami menyuruh dia
ke pasar bersama Parjilah, termasuk supermarket
membeli es krim, seperti dulu.
Adalah Himan yang bertugas mengamati Parmin
secara khusus. Anak nomor dua ini (yang menjadi
penganggur karena setclah lulus SMA tahun kemarin
tidak diterima di perguruan tinggi ncgcri mana
pun dan papi memutuskan "sekalian sekolah di luar
negeri saja"). Memang banyak waktu luang, terutama
untuk hal-hal yang menurutnya berbau spionase. Dia
pula yang kemudian melihat, betapa tangan Parmin
gemetaran memegang gelas-gelas, serta berkali-kali es
krim yang dituang ke dalamnya tumpah ke lantai.
Arisan memang berjalan lancar, namun tak urung
Mami terbawa-bawa jadi gelisah. Dan, entah mesti
disyukuri ataukah disesalkan, rekonstruksi ternyata
berjalan persis yang dinanti. Parmin, suatu ketika,
melintas cepat dari dapur ke garasi. Himan siaga.
Sempat ia melihat Parmin memasukan sesuatu ke
dalam tasnya. Hanya sekilas, Karena secepat itu pula
Parmin melarikan sepedanya keluar.
"Kejar!" mami berteriak.
Jam menunjukkan pukul lima sore ketika Himan
meloncat ke atas sepeda balapnya sendiri, melesat ke
jalanan mengejar Parmin.
Maka nampaklah dua sepeda mencoba berpacu,
berkelit di antara ratusan mobil yang berhenti ataupun
melata pelan, di tengah jalanan Jakarta yang macet, tanpa
ada yang tahu persis siapa mengejar siapa. Yang jelas
Parmin tak tahu bahwa ia tengah dikejar, sementara
Himan sendiri lama-lama menjadi kurang yakin
bahwa Parmin pantas untuk dikejar-kejar. Sebab tak
pernah satu kali pun Parmin menoleh ke belakang,
lebih-lebih mencoba menyembunyikan diri.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 86
Jangan-jangan, justru Parminlah yang tengah
mengejar sesuatu, Tapi apa?
Suara adzan magrib kedengaran dari segala
penjuru. Hampir sejam keduanya berpacu. Parmin
makin gesit ketika menikung masuk kampung,
sementara Himan mengikuti dengan perasaan
makin bertanya-tanya. Jalanan di situ tak lagi dikenali-
nya. Jalan beraspal tipis yang lebih banyak berlapis
lumpur merah. Lalu lintas sepi.
Himan terpaksa menjaga jarak. Lebih-lebih ketika
Parmin turun dari sepedanya, dan masuk ke sebuah
gang yang tak jelas ujudnya karena kadang menyatu
dengan halaman rumah orang. Ah, halaman! Betapa
itu sebenarnya tak lebih dari teras sempit tanpa
pagar yang biasa di pakai tempat menjemur pakaian.
Dan, gang yang lebih kecil adalah batas antara rumah-
rumah itu sendiri, yang dua buah sepeda motor pun
rasa-rasanya sulit berpapasan di situ. Bercabang-
cabang. Berliku-liku. Serimbun rumah-rumah petak
yang berderet malang melintang. Hingga beberapa kali
Himan kehilangan jejak, dan setiap kali pula ia harus
menerima pandangan orang-orang sekitar yang bagi
Himan berbau kecurigaan.
Sampai kemudian Parmin nampak menyusuri
dinding sebuah rumah petak, separuh bangunan batu
dan sebelah atas dinding kayu. Di ujung sana Parmin
memasukkan sepedanya. Himan cepat menyusul.
Tapi yang dihadapinya kemudian memaksanya untuk
berhenti melangkah, urung menyergap. "Bapak pulang!
Bapak datang!"
Tiga anak kecil keluar dari dalam merubung
Parmin. Seorang meninju-ninju kaki bapaknya,
seorang ber-breakdance tak keruan, dan yang satu
lagi menarik-narik tas. "Hati-hati ada isinya!"
Serentak ketiganya bersorak. "Mak! Mak! Tas
bapak ada isinya!"
Istri Parmin keluar, membawa segelas teh yang
nampaknya sudah disiapkan sejak tadi. Sementara itu
tas dibuka. Ada bungkusan plastik. Bungkusan dibuka.
Ada kantong plastik. Kantong plastik dibuka. Si bungsu
merebut. Plastik pecah. Isinya sebagian tumpah! "Maak!
Es kriiim!" "Cepat ambil gelas!"
Gelas, itulah yang tepat. Sebab es krim itu
tinggal berupa cairan putih yang tak jauh beda denga
air susu, menetes deras ke lantai. Oleh sang ibu lalu
di tadah ke dalam gelas yang dipegang erat oleh
masing-masing anak. Serentak semua diam. Semua
tegang menanti bagian. Cuma kedengaran si bungsu
yang berulang menyedot ingus. Lalu selesailah
pembagian itu, masing-masing sepertiga gelas lebih
sedikit. Tangan-tangan mungil itu mulai memasukkan
sendok kecil ke dalam gelas.
"He, he, kalau sudah begini lupa berdoa, ya?"
"Berdoa kan buat kalau mau makan nasi, Mak."
"Ya sudah, sekarang mengucap terima kasih
saja," Parmin menyambung. "Yang memberi es krim
ini tante Oche, tante Ucis sama Oom Himan. Ayo,
gimana?"
Dengan takzim ketiganya mengucapkan pelan,
satu anak menyebut satu nama.
"Terima kasih Tante Oche."
"Terima kasih Tante Ucis."
"Terima kasih Oom Himan."
Himan melangkah surut. Diambilnya sepedanya,
lalu pelan ia menyusuri gang yang remang oleh
sisa-sisa cahaya lampu dari dalam rumah-rumah
petak yang jendelanya masih terbuka. Setiap kali ia
berpapasan dengan tukang bakso pulang kerja, juga
penjual minyak tanah, penjual siomay, kondektur bus
kota, sopir bajaj...
Bila nanti Himan sulit menceritakan
segala yang baru dilihatnya, tentu bukan karena
sekonyong-konyong ia kehilangan kata-kata, namun
perbendaharaan kata itu memang belum pernah
dimilikinya, ialah untuk sekadar bercerita tentang
orang-orang yang bahkan begitu dekat dengan
kehidupannya. Kehidupan kita juga, barangkali.
Sumber: Kumpulan cerpen Parmin, 2002
Setelah Anda membaca cerpen tersebut dengan baik dan penuh
penghayatan, nilai kehidupan apakah yang Anda dapatkan? Itulah
alasannya mengapa sebuah karya cerpen dapat menampilkan sisi
kehidupan yang memuat moral secara universal. Semua orang dapat
menerima hikmah di balik cerita. Tidak tertutup kemungkinan,
Anda akan mendapatkan banyak pelajaran dari cerpen "Parmin"
tersebut. Mungkin Anda dapat bersimpati sekaligus terenyuh jika
menyaksikan seorang Himan yang menjadi "saksi mata" atas apa
yang selama ini disangkakan kepada Parmin.
Ada banyak nilai moral yang dapat diambil dari cerpen tersebut,
antara lain sebagai berikut.
1. Kehidupan ini kadang seperti air dan minyak. Maksudnya,
jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin telah membuat
manusia lupa akan sesamanya.Kehidupan Sosial
87
2. Walaupun bagi sebagian orang terlihat kecil, bagi orang miskin
harta sekecil itu dapat menjadi begitu besar dan bermakna. Dalam
cerpen ini, yang disuguhkan hanyalah soal kecil, yaitu es krim.
Namun, sisi kemanusiaan di dalamnya begitu besar.
3. Kita memang harus merasakan dan peka terhadap lingkungan
sekitar. Kadang harta dapat membutakan sebagian manusia.
Harta sebenarnya bukan tujuan utama. Hal yang paling penting
adalah sejauh mana kita bisa memaknai hidup bahwa ada orang
lain di sekitar kita.
Apakah Anda menemukan nilai moral lain yang terdapat dalam
cerita tersebut? Diskusikanlah dengan teman Anda. Lalu, kerjakanlah
latihan berikut.
1. Bacalah cerita pendek berikut dengan baik.
Lelaki dengan Bekas Luka di Jidatnya
Karya Sunaryono Basuki Ks.
Lelaki yang duduk tepekur di atas kursi malas
yang diletakkan di kebun bunga dengan halaman
tertutup rerumputan hijau lembut itu adalah se-
orang pemburu yang terkenal mahir menggunakan
senapannya. Tak ada suara anak-anak di rumah itu.
Sebab mereka semuanya, kecuali si bungsu, sudah
pergi meninggalkannya mencari rezeki di kota-kota
yang jauh, bahkan di sebuah pengeboran minyak lepas
pantai di wilayah Ceram.
Mereka adalah anak-anak yang dulunya sangat
rajin belajar dan berhasil menyelesaikan studi mereka
di universitas-universitas terkenal. Putut, yang tertua,
yang dulunya bekerja di pengeboran minyak lepas
pantai, sekarang bekerja sebagai konsultan di sebuah
perusahaan asing berukuran raksasa, dan dia tidak
pernah tinggal di satu kota besar dalam tempo yang
lama. Kegiatannya berterbangan dari satu bandara
ke bandara internasional yang lain, memberikan
konsultasi yang mahal harganya, beristirahat akhir
pekan di pantai negeri jauh, dan hanya sekali-sekali
singgah di Jakarta. Tidak ada waktu untuk pulang ke
Bali mengikuti berbagai upacara adat yang mengalir tak
kering-keringnya dari hari ke hari, dari tahun ke tahun.
Anggota keluarganya di desa selalu membicarakannya
sebagai seorang sosok yang sangat dibanggakan oleh
seluruh keluarga di kampung. Warga desa yang berhasil,
seorang local genius yang sudah go international.
Bilamana mereka berkumpul di pura desa
untuk sebuah upacara besar, sebuah piodalan , maka
ketidakhadirannya dapat dimaafkan, sedangkan
warga desa yang sudah merantau ke Denpasar atau
bahkan ke Surabaya, bilamana tidak menghadiri
upacara itu selalu dibicarakan.
"Berapa jauhkah Surabaya? Banyak bus malam
yang melintasi desa kita, tetapi kenapa dia tak datang?
Bukankah dia dapat menyisihkan waktu barang dua
malam untuk pulang?"
Mungkin yang paling rajin pulang untuk menghadiri
piodalan di desa maupun di sanggah keluarga adalah
Dek Gung yang bekerja sebagai dosen Universitas
Negeri Malang. Ada Bus Simpatik yang melayani
penumpang dari Malang ke Singaraja, dan bilamana
pulang, Dek Gung selalu menumpang bus itu, atau
membawa mobil sendiri, datang dengan istri dan anak-
anaknya. Dek Gung-lah yang paling mendapat pujian
dari penduduk desa maupun dari keluarga, apalagi
lelaki yang semasa mudanya itu aktif dalam kegiatan
Teruna-Teruni di Banjar Bali di kota Singaraja sekarang
sering memberikan dana punia untuk pembangunan
desa maupun pura desa.
Mang Yul adalah anak ketiga, satu-satunya anak
yang paling cantik dalam keluarganya sebab dialah anak
perempuan satu-satunya. Adatnya santun sebagaimana
diteladankan oleh ibunya. Dia sudah hidup bersama
suaminya di Jakarta, dengan demikian tak banyak
dibicarakan oleh orang sedesa karena dia sudah mengikuti
keluarga suaminya yang berasal dari Badung.
Tut Sur adalah si bungsu, dan setelah itu tak ada
lagi anak kelima. Bukan sebab lelaki itu mengikuti
prinsip KB cara Bali, yakni beranak maksimum empat
sebagaimana ditunjukkan oleh sistem penamaan
anak-anak, tetapi karena Tut Sur membawa serta
berita duka menyertai kelahirannya. Tut Sur-lah yang
masih tinggal bersama lelaki tua yang dulu terkenal
sebagai seorang pemburu yang mahir menggunakan
senapannya itu, tetapi lelaki itu jarang berada di
rumah walaupun tinggal bersama ayahnya.
Di rumah itu hanya tinggal tiga orang, lelaki itu
bersama anaknya, seorang pembantu perempuan yang
usianya sudah lebih dari enam puluh tahun, dan seekor
anjing yang bertugas menjaga rumah di malam hari.
Ketika istrinya hamil anak keempat itu, permintaan
yang mudah dikabulkan adalah seekor babi guling yang
lezat, harus dimasak sendiri, dan harus berasal dari
seekor babi hutan yang masih muda.
"Kalau itu urusan kecil," kata lelaki itu.
Uji MateriAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 88
Maka dia pun berangkat sendirian ke arah
hutan lindung di Bali Barat, perbatasan antara wilayah
Buleleng dan Jembrana, namun dia tidak berburu di
sana. Di mulut hutan dia berbelok ke kanan menuju
arah pantai. Di situlah tempat sebaik-baiknya berburu
babi hutan sebagaimana teman-temannya sesama
pemburu pernah katakan. Di sana dia mungkin akan
bertemu sesama pemburu dan akan mengadakan
perburuan bersama. Di hutan lindung, di wilayah dekat
Desa Cekik, menurut teman-temannya tidak aman.
Bukan lantaran polisi hutan sering berkeliaran, tetapi
lantaran penjaga hutan dari alam gaib tidak selalu ramah
pada orang yang datang memasuki wilayah ini. Banyak
sekali pantangan yang harus dipatuhi bilamana orang
memasuki wilayah ini. Yang pertama, tentu, hati mereka
tidak boleh kotor. Lalu, mereka tidak diperkenankan
membawa daging sapi. Lalu, tidak boleh mengucapkan
kata-kata yang dapat menyinggung perasaan penjaga
hutan di situ.
Pernah terjadi serombongan siswa SMA
berkemah di wilayah itu bersama beberapa guru
pembimbing. Sebelum berangkat, kepala sekolah sudah
memberi pesan agar mereka berhati-hati berada di
wilayah itu, tidak berbuat yang tak senonoh, berkata
kotor, berpikiran kotor, dan tidak membawa bekal
yang berasal dari daging sapi. Tidak boleh ada dendeng
sapi, abon daging sapi, atau apa pun.
Salah seorang gurunya berasal dari Jawa dan
tidak terlalu percaya pada hal-hal yang dianggapnya
tahyul. Celakanya, ketika berada di wilayah itu dia
ungkapkan ketidakpercayaan itu dalam kata-kata.
Tidak terjadi apa-apa, dan bapak guru itu
semakin berani dengan mengatakan, "Bapak kan
boleh makan abon, ya?" Lalu dengan enaknya dia
menyantap abon yang dibawanya dari rumah dengan
nasi bungkus yang disediakan panitia.
Tidak terjadi apa-apa, dan yakinlah dia bahwa
apa yang dikatakan orang tentang semua larangan itu
hanyalah tahyul belaka.
Ketika jam tidur datang, anak lelaki berkumpul
dengan anak lelaki, dan siswa perempuan berkumpul
dengan siswa perempuan dalam kemah mereka
sendiri. Mula-mula terdengar teriakan dari kemah
siswa perempuan.
"Ada yang bebainan," teriak seorang siswa.
Ternyata bukan hanya seorang siswi yang
bebainan, tetapi dua, tiga, lima. Sejumlah guru
perempuan mencoba menolong, lalu guru lelaki
ikut datang, lalu datang pula guru yang berbekal
abon daging sapi itu, tergopoh hendak memberikan
pertolongan.
"Aduh!" teriak lelaki itu, jatuh terkapar ke tanah,
badannya kejang-kejang.
"Pak Man bebainan juga!" teriak para siswa panik.
Begitulah kisah teman-teman pemburu tentang
Pak Man yang jatuh terkapar, dan ketika dicarikan
dukun yang pandai, nyawanya ditebus dengan nasi
kuning, bunga-bunga, dan sebaris doa.
"Kalau tidak, dia pasti mati. Nyawanya diminta
oleh penjaga hutan."
Itu cuma salah satu kisah yang dapat ditimba
dari wilayah itu. Masih banyak kisah lain yang terjadi
tetapi tak tercatat. Misalnya tentang berpuluh
mahasiswa yang tiba-tiba sakit perut.
"Lebih baik kita berburu di wilayah yang aman,"
kata pemburu itu.
Di langit tak ada bulan, hanya bintang yang
bertebaran sampai memayungi laut. Dia menunggu
dengan sabar sementara dari tadi dia tak bertemu
seorang pun. Tiba-tiba dia mendengar suara semak-
semak yang diterjang gerakan tubuh. Dia pun
bersiap-siap dengan senapannya.
"Ini pasti babi hutan," pikirnya.
Dan ketika suara semak belukar yang bergerak
itu makin keras maka meletuslah senapannya dan
terdengar tubuh yang rebah ke tanah.
"Ah, babi hutan besar yang terkena tembakan-
ku," keluhnya, sementara istrinya minta seekor babi
yang masih muda. Pelahan dia berjalan ke semak-
semak itu, dan ketika dia menyorkan senternya ke
arah bunyi rebah itu, dia tertegun tak berkata apa,
tak bergerak.
"Tidak!!!"
Mematung beberapa saat lamanya, akhirnya dia
lari meninggalkan tempat itu.
Kepada istrinya disampaikan warta bahwa
semalaman tak dijumpainya babi hutan seekor pun.
"Mungkin mereka berpindah ke arah barat,
tapi aku tak berani menginjak wilayah tenget itu,"
katanya.
Menjelang pagi istrinya mengeluh lantaran
kandungannya terasa sakit. Dengan sepeda motor
dia melarikan istrinya langsung ke rumah sakit.
Ketika fajar tiba istrinya melahirkan anak mereka
yang keempat, Tut Sur, Ketut Surya yang lahir ketika
surya telah terbit. Ibunya meninggal saat melahirkan
bayi yang sehat itu.
Lelaki itu menangis, dan seminggu kemudian
dia menyembunyikan tangis yang lain dan menuai
was-was yang makin bertunas, ketika dia membaca
berita di harian Bali Post tentang mayat seorang
lelaki dengan luka tembakan di jidatnya, ditemukan
sudah membusuk di tengah hutan di wilayah pantai
ujung barat Pulau Bali.
Tut Sur yang jarang tinggal di rumah itu ternyata
dari jam ke jam berada di sudut kota, bicara dengan
banyak orang yang tak terlalu mempedulikannya.
Kadang dia bicara pada rembulan, kadang pada
jembatan beton Kampung Tinggi yang kokoh. Pada
suatu sore dia kembali ke rumah, bau badannya Kehidupan Sosial
89
tak terlukiskan dan pakaiannya kotor. Pemburu itu
masih duduk tepekur di kursi malas di tengah kebun
bunga halaman rumahnya.
Tut Sur tiba-tiba menubruk lelaki itu, bersimpuh
di pangkuannya dengan pertanyaan seorang anak yang
haus akan jawaban:
"Ayah, ayah, kenapa ada luka di jidatku ini?"
Luka itu sudah ada sejak dia dilahirkan, tetapi kenapa
dia baru bertanya sekarang?
Lelaki pemburu itu memegang kepala anaknya
dengan kedua belah tangan dan dikecupnya bekas luka
di jidat anak itu seolah dia ingin menghisapnya supaya
tertelan ke dalam perutnya.
"Ya, Hyang Widhi. Kenapa tidak kau lubangi
saja kepalaku agar anakku ini tidak menjalani siksa
seumur hidupnya?"
"Ayah, ayah, kenapa ada bekas luka di jidatku?
Apakah aku anak durhaka? Apakah aku Prabu
Watugunung yang durhaka? Atau, apakah aku putera
Dayang Sumbi?"
"Ah, siapakah yang mendongeng padamu,
anakku? Ibumu, bukan?"
Sumber: www.kumpulan-cerpen.blogspot.com
2. Analisislah nilai moral yang terdapat dalam cerpen tersebut.
3. Berikan tanggapan Anda terhadap penokohan dalam cerpen
tersebut..
Sumber: www. google.com
Apakah Anda pernah mengikuti lomba deklamasi puisi? Di
dalam puisi yang dibacakan berisikan hal-hal yang indah, baik dari
segi isi maupun segi nada pengucapan.
Puisi sebenarnya adalah hasil karya seseorang yang menciptakan
dunianya tersendiri. Ia mencipta dengan penuh perenungan dan
ekspresi hati paling dalam. Oleh sebab itu, sebuah puisi yang lahir
dari tangan penyair atau Anda sendiri adalah curahan hati yang
menggambarkan suasana batin.
1. Bangun Struktur Puisi
Bangun struktur puisi adalah unsur pembentuk puisi yang dapat
diamati secara visual. Unsur tersebut meliputi:
a. bunyi;
b. kata;
c. larik atau baris;
d. bait;
e. tipograi.
Bangun struktur disebut sebagai salah satu unsur yang dapat diamati
secara visual karena dalam puisi juga terdapat unsur-unsur yang hanya
dapat ditangkap lewat kepekaan batin dan daya kritis pikiran pembaca.
Unsur tersebut pada dasarnya merupakan unsur yang tersembunyi di
balik apa yang dapat diamati secara visual.
Unsur yang tersembunyi di balik bangun struktur disebut dengan
istilah lapis makna. Unsur lapis makna ini sulit dipahami sebelum
memahami bangun strukturnya terlebih dahulu.
2. Kata dalam Puisi
Berdasarkan bentuk dan isi, kata-kata dalam puisi dapat di-
bedakan, antara lain:
Mengidentiikasi Puisi
B
Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar lebih mendalami unsur-
unsur suatu puisi yang dibacakan; memahami struktur dan kata
dalam puisi. Dengan demikian, diharapkan kemampuan Anda dalam
memahami puisi akan meningkat.
Gambar 5.2
W.S. Rendra, penyair yang dijuluki
"Si Burung Merak"Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 90
a. Lambang, yakni jika kata-kata itu mengandung makna seperti
makna dalam kamus (makna leksikal) sehingga acuan maknanya
tidak merujuk pada berbagai macam kemungkinan lain (makna
denotatif).
b. Utterance atau indice, yakni kata-kata yang mengandung
makna sesuai dengan keberadaan dalam konteks pemakaian.
Kata "jalang" dalam baris puisi Chairil, "Aku ini binatang
jalang", telah berbeda maknanya dengan "wanita jalang itu
telah berjanji mengubah nasibnya".
c. Simbol, yakni jika kata-kata itu mengandung makna ganda
(makna konotatif) sehingga untuk memahaminya seseorang
harus menafsirkannya (interpretatif) dengan melihat bagaimana
hubungan makna kata tersebut dengan makna kata lainnya
(analisis kontekstual), sekaligus berusaha menemukan itur
semantisnya lewat kaidah proyeksi, mengembalikan kata
ataupun bentuk larik (kalimat) ke dalam bentuk yang lebih
sederhana lewat pendekatan parafrastis.
Lambang dalam puisi mungkin dapat berupa kata tugas, kata dasar,
maupun kata bentukan. Adapun simbol dapat dibedakan antara lain:
a. Blank symbol, yakni jika simbol itu, meskipun acuan maknanya
bersifat konotatif, pembaca tidak perlu menafsirkannya karena
acuan maknanya sudah bersifat umum, misalnya "tangan
panjang", "lembah duka", atau "mata keranjang",
b. Natural symbol, yakni jika simbol itu menggunakan realitas
alam, misalnya "cemara pun gugur daun", "ganggang menari",
atau "hutan kelabu dalam hujan",
c. Private symbol, yakni jika simbol itu secara khusus diciptakan
dan digunakan penyairnya,. misalnya "aku ini binatang jalang",
"mengabut nyanyian", atau 'lembar bumi yang fana". Batas
antara private symbol dengan natural symbol dalam hal ini
sering kali kabur.
Ada pula istilah pengimajian, yakni penataan kata yang me-
nyebabkan makna-makna abstrak menjadi konkret dan cermat.
Adanya kekonkretan dan kecermatan makna kata-kata dalam puisi
membuat pembaca lebih mampu mengembangkan daya imajinasinya
sekaligus mengembangkan daya kritisnya dalam upaya memahami
totalitas makna suatu puisi.
Selain pengimajian, terdapat juga istilah pengiasan, yakni
pengimajian dengan menggunakan kata-kata kias sehingga menimbul-
kan makna yang lebih konkret dan cermat. Agar mampu mengapresiasi
puisi dengan baik, pembaca tidak cukup menghafal konsep-konsep
di atas, tetapi juga harus terampil mengidentiikasi ragam kata dalam
suatu puisi, terampil menentukan makna katanya serta terampil
menghubungkan makna kata yang satu dengan lainnya.
Sekarang, bacalah bait pertama puisi "Salju" berikut ini
secara cermat.
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun pohon
kehilangan daun
Sumber: www.tokohindonesia.com
Gambar 5.3
Emha Ainun Nadjib, budayawan
yang menulis puisi-puisi bertema
kemanusiaan.Kehidupan Sosial
91
Seandainya bait puisi tersebut kita penggal secara terpisah, akan
kita jumpai adanya bentuk (1) ke, (2) mana, (3) -kan, (4) men-, (5) cari,
(6) matahari, (7) ketika, (8) salju, (9) turun, (10) pohon, (11) ke-an, (12)
hilang, dan (13) daun. Bentuk ke sebagai kata depan, dan bentuk men-
serta ke-an sebagai imbuhan, keberadaannya tidak dapat dilepaskan
dari kata-kata yang mengikutinya.
Adapun kata ketika dapat ditentukan sebagai kata tugas. Ke-
beradaannya tidak dapat dilepaskan dari kata yang mendahului dan
mengikutinya.
1. Bacakanlah puisi berikut oleh Anda atau teman Anda.
2. Selama puisi tersebut dibacakan, tutuplah buku Anda dan
hayatilah isi puisi tersebut dengan baik.
Menunggu Itu
(Tauiq Ismail)
Menunggu itu sepi
Menunggu itu puisi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu begini:
Sebuah setasiun kereta api
Di negeri sunyi
Malam yang berdiri di sini
Ada wajahmu dan wajahku
Benarkah jadi begini?
Rambutnya hitam sepi itu
Rambutnya putih sepi itu
Sunyi adalah sebuah bangku kamar tunggu
Dan jam tua, berdetik di atas itu
Sunyi itu tak pernah tidur
Sunyi itu tamu yang bisu
Menawarkan rokok padamu
Sunyi itu mengembara ke mana
Sunyi kota gemuruh
Sunyi padang penembakan
Sunyi tulang-belulang
Sebuah dunia yang ngeri
Menyuruh orang menanti
Ada karcis, ada kopor yang tua
Perjalanan seperti tak habisnya
Menunggu itu sepi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu teka-teki
Menunggu itu ini
1968
Sumber: Horison Edisi Khusus Puisi Internasional Indonesia, 2002
1 B klh iib ik lhAd A
Uji MateriAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 92
3. Setelah teman Anda membacakan isi puisi, lakukanlah
analisis terhadap isi puisi tersebut. Anda dapat mengapresiasi
berdasarkan hal-hal berikut.
a. Bangun struktur puisi yang menyangkut unsur pembentuk
puisi yang dapat diamati secara visual. Unsur tersebut
meliputi bunyi, kata, larik atau baris, bait, dan tipograi.
b. Lambang yang mengandung makna sesuai dengan kamus
(makna leksikal).
c. Kata-kata yang mengandung makna apa yang sesuai dengan
keberadaan dalam konteks pemakaian?
d. Simbol, yakni kata-kata yang harus ditafsirkan (interpretatif).
e. Pengimajian, yakni penataan kata yang menyebabkan makna-
makna abstrak menjadi konkret.
f. Pengiasan, yakni pengimajian dengan menggunakan kata-
kata kias sehingga menimbulkan makna yang lebih konkret
dan cermat.
4. Lakukanlah diskusi terhadap hasil analisis tersebut bersama
teman-teman Anda.
Sastrawan dan Karyanya
Tauiq Ismail, dilahirkan di Bukittinggi dan dibesarkan di
Pekalongan. Ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang
suka membaca. Ia bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA.
Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan
karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita
kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963, tetapi gagal
memiliki usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di
Selat Malaka.
Ia dikategorikan sebagai penyair Angkatan '66 oleh H.B. Jassin. Ia
menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia,
Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung,
Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif
Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh,
dan lain-lain.
Banyak puisinya dinyanyikan grup Musik Bimbo, pimpinan
Samsudin Hardjakusumah, atau sebaliknya ia menulis lirik buat me-
reka dalam kerja sama. Ia pun menulis lirik untuk Chrisye, Ian Antono
(dinyanyikan Ahmad Albar), dan Ucok Harahap. Menurutnya, kerja
sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.
Ia mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit
Award Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari
Kerajaan Thailand (1994), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa
(1994). Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, AS
(1971–1972 dan 1991–1992), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa
dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).
Sumber: www.id.wikipedia.orgKehidupan Sosial
93
Membaca Ekstensif
C
Tingkat pemikiran seseorang dapat diamati dari kebiasaan dia
membaca. Kegiatan membaca akan menimbulkan cakrawala ber-
pikir baik seseorang. Dalam membaca, ada tingkatan tertentu yang
menentukan kemahiran seseorang dalam membaca. Salah satunya
dengan membaca ekstensif. Kegiatan membaca ini dapat dilakukan
dengan tidak mengeluarkan suara, tidak menunjuk bacaan, serta kepala
tidak mengikuti arah bacaan.
Kegiatan membaca ekstensif ini berhubungan dengan kemahiran
Anda dalam memahami isi pokok-pokok bacaan. Dalam hal ini, Anda
semaksimal mungkin memanfaatkan waktu baca dan mengingat
kembali pokok-pokok dalam bacaan. Dalam membaca ekstensif,
Anda dituntut untuk menyapu seluruh isi bacaan tanpa mengulang
kalimat atau kata-kata yang pernah dibaca.
Sekarang, coba Anda baca kedua bacaan ini secara ekstensif.
Mari Merawat Mata
Apakah mata Anda terasa lelah dan pedih setelah
bekerja seharian? Gaya hidup modern menyebabkan
stres pada tubuh dan mata kita di antara yang paling
menderita. Namun, tentu tidak harus seperti ini.
Pelajari cara-cara mudah yang dapat Anda lakukan
untuk kesehatan mata dan mata Anda akan merasakan
dan terlihat lebih baik hanya dalam beberapa hari.
1. Periksa mata setiap 12 bulan
Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan
berkembang semakin parah. Memakai lensa kontak
atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk Anda dapat
menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.
2. Di musim panas, pakailah kacamata
Sinar UV dapat membuat kerusakan serius pada
mata. Kacamata yang baik dapat mencegah hal ini. Ketika
membeli kacamata, pastikan yang dapat memantulkan
paling tidak 98% radiasi UV.
3. Makanlah nutrisi yang baik untuk Anda
dan mata Anda
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vitamin
dan kelompok antioksidan dapat mencegah, atau
paling tidak memperlambat degenerasi makular dan
pertumbuhan katarak. Nutrisi yang baik bagi tubuh
juga baik untuk mata.
4. Jika Anda membaca atau bekerja mengguna-
kan komputer, pastikan cahayanya tepat
Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan
kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak
Bacaan 1
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih membaca ekstensif. Anda akan
membaca sebuah teks tanpa pengulangan, mengingat kembali isi bacaan, lalu
merinci hal-hal pokok dalam bacaan tersebut. Dengan demikian, diharapkan
kemampuan membaca Anda pun akan meningkat.
baik. Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan
komputer adalah dari lampu meja bercahaya
lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang
(brightness) monitor. Warnanya memang jadi tidak
terlalu tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.
5. Istirahatkan mata Anda
Hampir semua orang merasakan mata mereka
jadi tidak nyaman setelah duduk seharian di depan
layar komputer. Hal ini disebabkan mata berkedip
25% lebih sedikit dari biasanya, yang menyebabkan
mata jadi kering. Satu hal yang dapat Anda dilakukan
adalah menutup mata Anda dan menghitung sampai
5 sebelum membukanya kembali. Hal lainnya adalah
berpaling dari layar monitor dan fokus pada sebuah
objek yang jauh sesering mungkin.
6. Cari lensa kontak dengan kualitas baik
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman
untuk mata, dan ada juga yang berisiko merusak
mata. Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak
modern akan membantu untuk membuat pilihan
yang bijak, Anda tidak begitu saja mengikuti apa kata
dokter.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 94
7. Jika memakai lensa kontak, rawatlah
dengan baik
Lensa kontak tidaklah begitu merepotkan,
tetapi Anda juga tidak dapat mengabaikan
kebersihannya. Setiap kali akan memakai atau
melepaskan lensa kontak tersebut, bilaslah dengan
cairan pencuci khusus. Anda juga harus mengganti
cairan pencucinya. Hal ini dapat dilakukan ketika
Anda menaruh lensa tersebut di tempatnya saat
akan tidur di malam hari.
8. Pakailah lensa kontak sesuai jadwal yang
disarankan
Ada orang yang berniat menghemat dengan
memakai lensa kontak lebih lama daripada yang
dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun
kualitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan
protein dapat mengaburkan penglihatan Anda. Hal
lain yang harus dipertimbangkan adalah, semakin
lama Anda memakai lensa kontak Anda, semakin
tinggi risiko mata Anda terkena infeksi.
Sumber: www.keluargasehat.com
Tips Tidur Sehat
Kualitas tidur merupakan sumber kesegaran,
tenaga, dan vitalitas yang dibutuhkan untuk meng-
optimalkan produktivitas keesokan harinya. Kualitas
tidur adalah kebutuhan mutlak yang sama pentingnya
dengan makanan bergizi dan olahraga. Jika setiap
hari Anda mengalami insomnia (penyakit sulit tidur),
apa Anda yakin keesokan harinya Anda bisa lebih
fresh? Mulai sekarang mulailah pola tidur sehat.
Berikut ini beberapa tips tidur lebih sehat.
1. Disiplin
Selalu tidur pada waktunya. Agar jam biologis
tubuh Anda stabil, bangunlah pada waktu yang sama.
Tidak peduli apakah Anda merasa cukup tidur atau
tidak. Usahakan untuk menjaga keteraturan tidur
dan bangun pagi baik hari kerja maupun hari libur.
2. Olahraga teratur
Olahraga teratur adalah obat mujarab untuk
menetralisir ketegangan isik dan pikiran Anda.
Hal ini sedikit banyak membantu meningkatkan
kualitas tidur Anda. Jangan terlambat berolahraga.
Cukup lakukan sedikit olahraga ringan. Waktu
paling ideal untuk berolahraga adalah pagi atau
sore hari atau maksimum menjelang petang.
3. Suasana dan ritual
Ciptakan suasana yang nyaman. Jaga kelembaban
dan suhu udara kamar tidur Anda. Usahakan se-
demikian rupa begitu pagi datang, matahari akan ma-
suk ke kamar. Sebelum tidur, usahakan relaks. Tidak
perlu terlalu banyak berpikir. Lakukan ritual tidur
yang menyenangkan seperti mendengarkan musik
lembut sambil membaca bacaan ringan. Sesuaikan
juga penerangan ruang tidur.
4. Kualitas, bukan kuantitas
Hal yang penting adalah kualitas bukan kuantitas.
Tidak masalah jika Anda hanya bisa tidur selama 5
jam saja tapi Anda merasa segar. Jika merasa sudah
cukup tidur, lebih baik gunakan waktu Anda untuk
melaksanakan kegiatan lain.
5. Jangan tidur dalam keadaan lapar atau ke-
kenyangan
Semaksimal mungkin Anda harus bisa meng-
hindari tidur karena kelelahan dan bukan pada jam
tidur Anda. Jangan tidur dalam keadaan lapar atau
malah kekenyangan. Hindari kacang-kacangan atau
buah-buahan yang mengandung gas, seperti durian.
Hindari juga ngemil dengan kandungan lemak tinggi
karena membutuhkan waktu lebih lama untuk
dicerna. Jika Anda sedang diet, jangan pernah tidur
dalam keadaan lapar. Lebih baik makanlah buah-
buahan rendah kalori seperti pisang atau apel.
Sumber: Majalah Intisari, November 2006
Bacaan 2
Berdasarkan kedua bacaan tersebut, Anda dapat mengidentiikasi
isi bacaan. Hal utama yang menjadi perhatian adalah pemahaman
Anda terhadap isi kedua bacaan tersebut. Hal ini berkaitan dengan
dengan sejauh mana Anda mengetahui ide pokok yang ada di setiap
bacaan tersebut. Perhatikan tabel berikut ini.
Sumber: www.kalbe.co.idKehidupan Sosial
95
No. Persamaan Perbedaan
1.
2.
3.
Kedua teks sama-sama membahas kiat-
kiat dalam menjaga keseahtan
Hal yang dikemukakan mengenai lang-
kah-langkah dalam menjaga kesehatan
tubuh
Ada beberapa kiat yang harus
dilaksanakan dalam menjaga anggota
tubuh
- Bacaan pertama tentang kiat menjaga kesehatan mata.
Sedangkan membahas mengenai bacaan kedua lebih
tips menjaga kesehatan tubuh (khusus–umum)
- Penyampaian kiat-kiat yang disesuaikan dengan kiat
menjaga mata dan pola tidur yang baik.
- Manfaat yang diperoleh jika kiat-kiat dilaksanakan
Adapun hal yang menyangkut pengidentiikasian kedua bacaan
tersebut adalah persamaan dan perbedaan ide pokok bacaan.
Apakah Anda memiliki pendapat lain dalam mengidentiikasi
kedua bacaan tersebut? Mungkin Anda ingin mengidentiikasi
hal lain, misalnya pengaruh apa yang akan pembaca dapatkan
setelah membaca kedua teks tersebut. Kekritisan Anda dalam
mengidentiikasi kedua bacaan tersebut akan lebih baik jika di
diskusikan dengan teman-teman.
Dari kedua bacaan tersebut, Anda dapat membuat ringkasan
sebagai berikut.
Bacaan 1
Tabel 5.1
Tabel Persamaan dan Perbedaan "Mari Merawat Mata" dan "Tips Tidur Sehat"
Hal-hal yang perlu dilakukan agar mata Anda sehat.
1. Periksa mata setiap 12 bulan.
2. Memakai kaca mata di musim panas.
3. Makanlah nutrisi yang baik untuk mata.
4. Pastikan cahaya tepat saat membaca.
5. Istirahatkan mata Anda.
6. Cari lensa kontak dengan kualitas baik.
7. Rawatlah lensa kontak dengan baik.
8. Pakailah lensa kontak sesuai dengan jadwal yang disarankan.
Bacaan 2
Hal-hal yang patut Anda perhatikan agar tidur lebih
sehat.
1. Disiplin
2. Olahraga teratur
3. Suasana dan ritual
4. Kualitas, bukan kuantitas
5. Jangan tidur dalam keadaan lapar atau kekenyangan.
Adapun hal lain yang dapat Anda telaah dari setiap naskah adalah
fakta dan opini. Fakta dalam kedua bacaan ini adalah mengenai
kesehatan mata dan cara tidur yang sehat keduanya sangat penting
bagi manusia. Adapun opini adalah kiat-kiat (saran) yang perlu
dilakukan untuk menjaga kesehatan mata dan tidur yang sehat. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 96
1. Bacalah kedua bacaan berikut dengan saksama.
Berhenti Merokok Sekarang Juga!
Sudah lama gembar-gembor untuk segera meng-
hentikan kebiasaan merokok bergaung di mana-mana.
Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Sebenarnya, apa alasan kita mesti berhenti merokok?
Berikut ini beberapa hal yang pantas di ingat
jika Anda ingin merokok.
1. Keriput Dini
Terikatnya zat karbonmonoksida dalam darah
dan bukannya oksigen, menyebabkan terjadinya ke-
kurangan oksigen di berbagai tempat, terutama di kulit.
Dengan kata lain, rokok mengurangi aliran oksigen dan
zat gizi yang dibutuhkan sel kulit akibat menyempitnya
arus pembuluh darah di sekitar wajah. Rokok juga
menurunkan kadar air dalam lapisan kulit luar, sehingga
terjadi penuaan estrogen yang menyebabkan kulit
kering dan keriput. Pada perokok juga ditemukan
serabut elatin sampai ke jaringan halus pada kulit yang
membuat kulit menjadi kendur dan keriput.
2. Napas Tidak Sedap
Warna kuning atau gelap, bahkan cenderung
kehitaman biasa kita temui pada perokok berat.
Ini karena tar yang ikut masuk saat rokok diisap
menempel pada gigi, sehingga gigi menjadi kuning
dan lama-lama berubah kecokelatan, bahkan
kehitam-hitaman. Selain menodai gigi, partikel rokok
juga dapat menjadi perangkap bakteri penghasil bau
mulut. Akibatnya, bau mulut tidak hilang-hilang.
3. Bibir Hitam
Bibir merah dan segar biasanya tidak akan
kita temui pada perokok aktif. Jangan harap Anda,
para perokok, akan kelihatan seksi dan segar, apalagi
sensual. Rokok dapat mengubah bibir yang tadinya
merah dan segar, menjadi ungu kehitam-hitaman.
Ini akibat suhu yang cukup tinggi pada rokok. Saat
diisap, rokok akan mengubah warna, sehingga kian
lama bibir terlihat hitam.
4. Osteoporosis
Menurut Dr. Samuel Oetoro, MD, spesialis gizi
dari Klinik Nutriit, Jakarta, rokok menyebabkan
pengeluaran kalsium dalam tubuh berlangsung ce-
pat dan cukup banyak. Karena itu, rokok terkait
dengan pengeroposan tulang. Tidak heran, sebuah
penelitian mengungkap, pada 4.000 kasus patahnya
tulang pinggul pada wanita lanjut usia, 1 dari 8 kasus
disebabkan oleh hilangnya massa tulang.
5. Mempercepat Penurunan Daya Ingat
Perokok berisiko lima kali lipat lebih cepat
kehilangan daya ingat di masa tuanya dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok. Itulah hasil pene-
litian Dr. Lenore Launer dari Institute Nasional
Mengenai Kesehatan Mental dari Maryland, AS.
Para peneliti mengukur fungsi kognitif peserta
penelitian dengan menggunakan Mini-Mental State
Examination (MMSE). Terbukti, mereka yang tidak
pernah merokok, skor MMSE-nya mengalami
penurunan 3 poin tiap tahun. Untuk perokok, skor
MMSE turun hingga 16 poin per tahun.
Perubahan kecil pengukuran skor MMSE akan
mengakibatkan perbedaan fungsi mental tahun
demi tahun. Perokok akan lebih cepat menurun
kemampuan daya ingatnya ketimbang yang tidak
merokok.
6. Membahayakan Wanita Hamil
Wanita hamil yang perokok berisiko cukup
tinggi menimbulkan berbagai hal merugikan, baik
bagi bayi maupun dirinya. Anak yang dikandung
cenderung akan mengalami penurunan berat badan,
kadang bayi lahir di bawah berat badan normal, bayi
lahir prematur.
Kadar Cu dan asam askorhat (vitamin C) pada
plasma darah yang penting untuk membentuk kolagen
menurun akibat bahan-bahan yang terkandung dalam
rokok. Akibatnya, rahim dan jaringan ikat serviks
akan hilang ketahanannya terhadap infeksi.
Intinya, rokok menurunkan kekebalan tubuh
sehingga meningkatkan risiko infeksi dalam rahim
serta kontraksi otot rahim. Inilah kenapa bisa terjadi
abortus prematur, terhambatnya pertumbuhan janin,
keguguran atau kematian mendadak janin, bahkan
terganggunya perkembangan kesehatan isik dan
intelektual anak.
7. Iq Anak Rendah
Dengan sendirinya, jika ibu hamil merokok, si
janin juga akan mengisap racun-racun yang terdapat
dalam rokok. Semua zat gizi yang seharusnya
diasup si bayi akan tersingkirkan oleh asap rokok.
Akibatnya, janin akan kekurangan gizi. Tentu keadaan
ini akan memberi efek domino bagi si bayi. Selain
pertumbuhan isiknya terhambat, kecerdasannya juga
akan lambat tumbuhnya. Meningkatnya kebutuhan
zat besi akibat memenuhi keperluan pembentukan
sel-sel darah yang banyak rusak, menyebabkan
berkurangnya persediaan zat gizi lain seperti vitamin
B12, C, asam folat, seng, dan asam amino. Zat-zat ini
sangat dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang sel
otak janin. Akibatnya, IQ anak akan rendah.
Bacaan 1
Uji MateriKehidupan Sosial
97
8. Tuberkulosis Paru (TBC)
Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K). DTM&H,
MARS, dari Departemen Pulmonologi & Kedokteran
Respirasi FKUI/RS Persahabatan, menyebutkan bahwa
merokok juga terkait dengan kejadian TBC.
Studi pada pekerja perkebunan di California,
AS, menemukan hubungan bermakna antara pra-
valensi reaktivitas tes tuberkulin dan kebiasaan me-
rokok. Pada bekas perokok, hubungan ini lebih kuat
daripada pada mereka yang masih merokok.
Data lain menunjukkan hubungan antara
kebiasaan merokok dengan tubuerkulosis aktif,
hasilnya hanya bermakna pada mereka yang telah
merokok lebih dari 20 tahun lamanya.
Di AS, para perokok yang telah merokok
20 tahun atau lebih ternyata 2,6 kali lebih sering
menderita TBC daripada yang tidak merokok. Ke-
biasaan merokok meningkatkan mortalitas akibat
TBC sebesar 2,8 kali.
Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan de-
ngan rasio mortalitas pada penyakit jantung iskemik
(1,6 kali) dan penyakit serebrovaskular (1,5 kali),
walaupun memang jauh lebih rendah dari rasio
mortalitas akibat kanker paru, yang 15 kali lebih
sering pada perokok dibandingkan bukan perokok.
Kaitan ini bisa dijelaskan sebagai berikut. Dengan
racun yang dibawanya, rokok merusak mekanisme
pertahanan paru-paru. Bulu getar dan alat lain dalam
paru-paru yang berfungsi menahan infeksi rusak akibat
asap rokok.
Asap rokok meningkatkan tahanan pelan napas
(airway resistance). Akibatnya, pembuluh darah di
paru mudah bocor. Juga merusak sel pemakan
bakteri pengganggu dan menurunkan respons
terhadap antigen, sehingga jika benda asing masuk
ke dalam paru-paru, tidak ada pendeteksinya.
9. Kanker Paru
Penelitian WHO ini mengisyaratkan bahwa
kanker paru merupakan penyebab kematian ter-
besar di dunia dan bertanggung jawab atas 18,7
persen kematian akibat kanker. Data dari Dr. Elisna
Syahruddin, Sp.P, Ph.D, di RS Persahabatan, Jakarta
Timur, setidaknya dalam sehari ada lebih dari satu
kasus kanker. Di tahun 2004 dilaporkan terjadi
sekitar 451 kasus keganasan rongga toraks.
Meski sampai saat ini belum diketahui pe-
nyebabnya. "Risiko kanker paru meningkat erat
dengan rokok, entah perokok aktif, perokok pasif,
atau mereka yang terpajan dengan bahan-bahan
karsinogen seperti asbes dan polusi udara," kata Dr.
Elisna.
Sekitar 80 persen insiden kanker paru terkait
dengan persoalan merokok. Menurut Dr. Elisna, banyak
orang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tak hanya
dari nikotin. Dimulai dari asap yang membuat iritasi
di saluran napas yang dapat mengakibatkan gangguan
pada mekanisme pertahanan paru sampai efek negatif
lebih dari 45 bahan yang bersifat karsinogen (pemicu
kanker).
10. Penyakit Jantung
Prof. DR. Dr. Dede Kusmana, Sp.Jp, FACC,
menyebutkan bahwa asap rokok merusak dinding
pembuluh darah. Nikotin asap rokok akan merangsang
hormon adrenalin. Akibatnya, metabolisme lemak akan
berubah dan menyebabkan kadar HDL atau kolesterol
baik menurun.
Adrenalin akan menyebabkan perangsangan
kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah
(spasme). Di samping itu, adrenalin menyebabkan
terjadinya pengelompokan trombosit, sehingga pro-
ses penyempitan akan terjadi, entah di pembuluh
darah arteri otak atau jantung, yang menyebabkan
terjadinya penyakit jantung koroner.
Intinya, orang yang merokok lebih dari 20
batang rokok per hari memiliki risiko enam kali
lipat terkena infark miokard dibandingkan dengan
perokok pasif.
11. Gangguan Saluran Pencernaan
Masih menurut Prof, Dede, rokok meningkatkan
asam lambung yang mengakibatkan terjadinya sakit
tukak lambung dan usus dua belas jari. Pada perokok,
kejadian ini dua kali lebih tinggi dibanding pada yang
bukan perokok.
Sumber: Tabloid Senior, 6 Juni 2006
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 98
Bacaan 2
Awali Hari Bugar dengan Saluran Cerna Sehat
Tahukah Anda, memulai hari yang menyenangkan
dengan tubuh bugar dan sehat diawali dari tidak meng-
abaikan kesehatan saluran cerna. Mengapa demikian?
Karena, saluran cerna merupakan cermin kesehatan
umum, dimana sebagian besar produksi imunitas untuk
daya tahan tubuh berasal dari sana.
Saluran cerna dikatakan sehat jika:
1. dapat mencerna, menyerap dan memanfaatkan
nutrisi secara optimal;
2. fungsi sistem imunitas terjaga sehingga daya
tahan tubuh kuat; dan
3. keteraturan usus membuang residu (tinja) yang
berisi sisa makanan, kelembapan (air), kuman-
kuman termasuk yang patogen serta berbagai
toksin.
Pembuangan residu yang tidak teratur dan tidak
lancar sangat merugikan, karena akan diserap kembali
oleh tubuh, termasuk toksin dan kuman patogen yang
ada di dalamnya. Jika hal ini berkelanjutan dapat menjadi
masalah berkepanjangan, dan dapat mengganggu sistem
tubuh.
Bagaimana menjaga saluran cerna agar senan-
tiasa sehat? Berbagai langkah dapat Anda lakukan,
antara lain:
1. pola hidup sehat;
2. olahraga teratur;
3. konsumsi makanan bergizi seimbang, empat
sehat lima sempurna; dan
4. cukup asupan serat.
Hal yang penting perlu diperhatikan adalah
konsumsi serat Anda yang sering kurang bahkan
terlewat dari daftar makanan sehari-hari. Padahal,
fungsi serat sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Berdasarkan sifat kelarutannya, ada serat makanan
larut dan tidak larut; keduanya memiliki fungsi saling
terkait untuk saluran kesehatan cerna.
- Sifat dan fungsi serat tak larut antara lain
menahan air, tidak difermentasi, memberi volu-
me dan berat feses, membersihkan usus besar,
memberi rasa kenyang serta memperlambat pe-
nyerapan gula.
- Sifat dan fungsi serat larut adalah pekat se-
hingga memperlambat waktu pengosongan
lambung dan membuat rasa kenyang lebih
lama, difermentasi oleh bakteri-baik usus, mem-
perlambat penyerapan karbohidrat dan lemak,
mempengaruhi komposisi bakteri usus menjadi
lebih baik (efek prebiotik) dan meningkatkan
penyerapan kalsium.
Penting diingat bahwa serat bersifat menahan
air; hal ini bermanfaat untuk melembapkan, melunak-
kan dan menambah berat feses. Karenanya, perlu
minum cukup air agar fungsi serat optimum.
Kemajuan teknologi pangan yang berhasil me-
lakukan ekstraksi serat larut dari makanan tertentu,
memberi banyak manfaat. Konsumsi serat dengan
volume kecil (tidak memenuhi ruang lambung), namun
diperoleh jumlah dan manfaat serat yang besar.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa melihat kembali
kedua teks bacaan tersebut.
a. Bagaimana proses terjadinya keriput dini bagi perokok?
b. Apakah efek tar bagi mulut dan gigi?
c. Apakah hubungan osteoporosis dengan merokok?
d. Apakah hasil dari penelitian Dr. Lenore Launer dari Institute
Nasional, Maryland, AS?
e. Mengapai wanita hamil yang perokok berisiko cukup tinggi
menimbulkan berbagai hal merugikan?
f. Bagaimanakah cara menjaga cerna tetap dikatakan sehat?
g. Langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga
saluran cerna agar senantiasa sehat?
h. Apa fungsi serat bagi tubuh?
i. Tuliskan perbedaan serat berdasarkan sifat kelarutannya.
j. Apa buktinya bahwa serat bersifat menahan air?
3. Buatlah identiikasi atas kedua teks bacaan tersebut
dengan mempertimbangkan perbedaan dan persamaannya.
Sumber: www.infosehat.comKehidupan Sosial
99
4. Ringkaslah kedua bacaan dalam beberapa kalimat.
5. Tentukanlah fakta dan opini yang terdapat dalam kedua bacaan
tersebut.
6. Lakukan diskusi untuk membahas kedua bacaan tersebut bersama
teman-teman Anda..
Rangkuman
1. Unsur moral dalam karya sastra merupakan unsur yang
disampaikan pengarang dan merupakan makna terdalam dari
sebuah karya sastra.
2. Moral yang dimaksud di sini adalah ajaran berkait dengan
perbuatan, sikap yang baik atau buruk, kewajiban dan hak
seseorang. Moral berhubung dengan akhlak, budi pekerti,
ataupun susila.
3. Unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam mengidentiikasi
puisi adalah bangun struktur puisi serta kata dalam puisi.
4. Kegiatan menanggapi informasi dari beragam sumber berita
merupakan kegiatan untuk lebih mengasah daya kritis pendengar
atas isi berita. Kegiatan menganggapi suatu berita akan lebih
berarti jika dilakukan dengan cara diskusi.
1
Jika Anda ingin belajar mengenai nilai-nilai kehidupan,
bacalah karya sastra. Selain hiburan, Anda bisa mendapatkan
pelajaran moral yang dapat Anda laksanakan dalam ke-
hidupan sehari-hari. Dengan mengikuti pelajaran ini, Anda
telah melalui satu tahap ke depan untuk mengenal kebaikan-
kebaikan dalam karya sastra yang universal. Anda pun akan
lebih peduli dan peka terhadap kehidupan sosial. Selanjutnya,
kegiatan menanggapi berita dari beragam sumber akan
melatih Anda menjadi kritis terhadap suatu berita yang
disampaikan. Hal ini juga akan mengasah Anda memahami
isi berita sesuai dengan situasi terkini. Jadi, Anda tidak akan
tertinggal informasi. Semakin sering menyerap informasi,
pengetahuan Anda akan semakin luas.
Jik A d ii blj i il i il i k hid
Releksi Pelajaran
Tabel 5.2
Persamaan dan Perbedaan Bacaan "Berhenti Merokok Sekarang Juga!"
dan "Awali Hari Bugar dengan Saluran Cerna Sehat"
Persamaan Perbedaan
Gunakanlah tabel berikutSS.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 100
Soal Pemahaman Pelajaran 5
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah kutipan cerita pendek berikut ini.
Penyesalan Marni
Karya Humam S. Chudori
Sejak di-pehaka, Himawan sering sekali
dirawat di rumah sakit. Penyakit asma yang
dideritanya sering kambuh. Padahal, sebelum
kena pehaka, ia jarang dirawat di rumah sakit
kendati tiap bulan mesti mengunjungi dokter.
Tragisnya, setelah empat kali dirawat di rumah
sakit, Marni mengalami nasib serupa dengan
suaminya, yaitu kena pehaka. Sejak itu, neraca
keuangan keluarga Himawan mulai goncang.
"Jadi orang itu jangan penyakitan," kata
Marni, tatkala suaminya pulang dari rumah sakit,
setelah kesekian kalinya ia dirawat. Himawan
diam. Betapa tidak, baru dua langkah pasangan
suami-istri itu masuk ke dalam rumah, Marni
sudah melontarkan kalimat ketus. "Kalau sudah
begini, apalagi yang harus dijual?" kata Marni
lagi.
Himawan tak menyahut. Hatinya terasa
sakit mendengar kalimat yang dilontarkan
istrinya. Rasanya ia ingin mendaratkan tamparan
ke muka perempuan itu jika tidak ingat tubuhnya
sendiri masih lemah.
Sebetulnya ia ingin langsung ke kamar,
tiduran. Namun, setelah mendengar kata-kata
istrinya itu tubuhnya langsung lemas. Gemetar.
Limbung. Matanya seperti berkunang-kunang.
Kepalanya terasa nyut-nyutan. Ia kehilangan
tenaga untuk melangkah ke kamar. Karena itu,
ia langsung duduk di atas tikar. Di ruang tamu.
Rumah itu memang sudah lama tak punya
kursi tamu lagi, sudah mereka jual. Sebelumnya
beberapa perabotan rumah lain -- televisi,
kulkas, dan bupet -- juga sudah mereka jual.
Sejak tak ada meja kursi tamu, di ruangan
yang tidak terlalu luas itu hanya ada selembar
tikar plastik yang tak pernah digulung.
Watak asli Marni baru disadari Himawan
setelah anak pertama mereka lahir. Semula
sifat buruk istrinya dianggap Himawan sebagai
bawaan jabang bayi, lantaran istrinya nyaris
tidak mengalami kekosongan. Setelah dua bulan
dinikahi Himawan. Sikap dan kelakuan Marni
mulai berubah.
Ketika pertama kali berhenti haid,
Himawan menganggap kelakuan perempuan
itu berubah karena mengalami fase ngidam.
Himawan menyadari orang yang sedang ngidam
-- seperti yang sering didengarnya dari orang
lain -- emosinya labil. Itulah sebabnya lelaki itu
berusaha untuk tidak tersinggung. Dia sendiri
sangat berharap secepatnya mempunyai
keturunan, lantaran terlambat menikah.
Bukan sekali dua kali Himawan mendengar
cerita tentang kelakuan orang ngidam yang
berubah nyleneh. Menjadi manja, gampang
cemberut, bahkan serba ingin menang sendiri.
Meski pada umumnya orang ngidam cuma ingin
makan yang serba pedas atau masam. Kebiasaan
orang ngidam seringkali menjadi aneh, kolokan,
bahkan tidak jarang membuat suaminya kesal.
Ketika Erna -- adik Himawan -- ngidam
bukan hanya sekali menyuruh suaminya
membelikan bakso di tengah malam. Widodo
pun mengabulkan permintaan Erna. Ia terpaksa
mencari makanan yang diminta 'jabang bayi'.
Namun, alangkah kesalnya lelaki itu setelah
sampai di rumah. Erna hanya mencoba sesendok
kuahnya. Dan, makanan yang diperoleh dengan
susah payah itu tidak disentuh sama sekali.
Celakanya jika permintaan Erna tidak dituruti, ia
akan marah-marah kepada suaminya. Meskipun
demikian, Widodo tak berani menolak
permintaan 'sang jabang bayi'.
Memang tidak sedikit orang ngidam yang
tidak berubah kelakuannya. Tidak ada perubahan
perilaku atau kebiasaan kecuali menjadi sering
muntah karena perutnya terasa mual.
Andaikata tak pernah memikirkan masa
depan anak, barangkali, Himawan sudah
menceraikan istrinya. Ia sudah merasakan
sendiri betapa tidak enaknya menjadi korban
perceraian orangtua. Ia dan dua orang adiknya Kehidupan Sosial
101
memang produk rumahtangga yang berantakan
alias broken home.
Ketika masih bekerja, Marni acapkali ber-
kata kepada Rita -- tetangga depan rumahnya
-- kalau dirinya tidak bekerja, kebutuhan rumah
tangganya pasti takkan pernah bisa tercukupi.
"Berapa sih gaji seorang sopir seperti
suami saya?" kata Marni, tatkala mereka
belum di-pehaka, mengeluh kepada Rita usai
menceritakan penghasilannya.
"Sama saja, Mbak," kata Rita jika tetangga
depan rumahnya sudah berkata demikian, Suami
saya juga sopir. "Kalau suami Dik Rita lain. Biar
sopir tapi sopir kedutaan besar. Pasti gajinya
besar. Karena itu, kamu tidak perlu bekerja lagi
seperti saya."
Apabila Marni sudah mulai membicarakan
penghasilan suaminya, Rita berusaha mengalih-
kan topik pembicaraan. Waktu itu mereka,
baik Himawan maupun Marni, masih aktif
bekerja. Mereka masih punya penghasilan.
Namun, setelah di-pehaka Marni tak berani
lagi membicarakan gajinya. Ia tak pernah
membanggakan penghasilannya.
Walaupun demikian, toh ternyata Marni
masih merasa lebih hebat dari para tetangganya
yang tidak bekerja. Ia memang sering melecehkan
wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga.
Itu sebabnya tak ada tetangga yang mau dekat
dengan Marni, kecuali Rita.
Sejak di-pehaka, Marni tidak pernah
melamar kerja lagi. Karena, ia sudah tak mungkin
bekerja lagi. Pertama, karena usianya sudah di
atas kepala empat. Kedua, pendidikannya pas-
pasan. Hanya berijazah slta dan tidak punya
ijazah lain. Ijazah dari kursus keterampilan,
misalnya.
Sumber: Republika,16 September 2007
b. Bagaimanakah unsur intrinsik yang terdapat dalam kutipan
cerpen tersebut?
c. Bagaimanakah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
tersebut?
2. a. Bacalah kedua puisi berikut ini dengan cermat.
Kuserahkan Tubuhku Pada Kesunyian
bila jalanan, lampulampu kota
berteriak lagi. tersisa kemudian hanyalah serpihan
luka
di ujung bibir yang menggigir
tiada suara yang mengeruh sunyi
tak lagi jawab memecahkan gendang sunyi tubuh
yang terperangkap terali
Puisi 1Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 102
b. Analisislah unsur-unsur yang ada dalam kedua puisi
tersebut berdasarkan hal-hal berikut.
Bagaimanakah bangun struktur dalam puisi ter-
sebut?
Bagaimanakah lambang yang mengandung makna
sesuai dengan kamus (makna leksikal)?
Bagaimanakah kata-kata yang mengandung makna
sesuai dengan keberadaan dalam konteks pemakaian?
•
•
•
malam ini
pada dingin tubuhmu yang berbalut kesunyian
kuserahkan tubuhku pada tanya
(tubuhku dan tubuhmu)
sebagian nisan yang berlumut hitam
dalam permainan tuhan
terus bisu
tak selalu sisakan perih mengadu lalu tersenyum dalam
dekapan pelan kelam
(dan tubuh kita)
masih bermain pada tanya
Karya Fina Sato
Sumber: Kolaborasi Nusantara, 2006
Puisi 2
Tanah Sunda
Ke mana pun berjalan, terpandang daerah remah
Ke mana pun ngembara, kujumpa
manusia hati terbuka
membuka menerima
Pabila pun ngembara, kujumpa
suara rindu bersenandung duka
Pabila pun bertemu, menggetar hati
sawah lepas terhampar luas
dunia hijau muda
Riak sungai pagi-pagi
Angin keras menyibak rambut di dahi
Dan kulihat tanah penuh darah
tubuh beku terbaring kuyu
menggapaikan tangan sia-sia
berseru pun sia-sia
Ah, di mana kau bukakan rangkuman
ku kan menetap di sana
kapan pun kaulambaikan tangan
ku kan datang
menekankan jantung ke tanah hitam
Karya Ajip Rosidi
Sumber: Laut Biru Langit Biru, 1977 Kehidupan Sosial
103
Internet Kian Berjaya
Internet semakin menancap-kan posisinya di
puncak teratas dunia informasi. Televisi dan surat
kabar tampaknya harus berjuang keras merebut
kembali porsinya di hati peminat informasi.
Penelitian oleh sebuah lembaga di AS, Harvard's
Shorenstein Center on The Press, Politics, and Public Policy
menunjukkan penggunaan internet untuk mencari
informasi terus meningkat, sebaliknya penggunaan
surat kabar dan televisi menurun.
Tahun lalu saja, sirkulasi surat kabar turun
3%, siaran berita di TV dan radio kehilangan jutaan
pemirsa. Lalu lintas situs-situs yang menampilkan
berita terus meningkat pada kurun waktu April
2006 hingga April 2007.
Google, Yahoo, AOL, dan MSN yang juga
menampilkan berita serta mesin pencari berita
dikunjungi hampir 100 juta orang per bulan. Situs
berita yang berasal dari koran ternama seperti New
York Times dan Washington Post juga mendapat
kunjungan yang tak kalah banyak, 8,5 juta orang
setiap bulan.
Sumber: Media Indonesia, 20 Agustus 2007
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Tempo, 15 Agustus 2004
Bagaimanakah simbol dalam kedua puisi tersebut?
Bagaimanakah pengimajian yang terdapat dalam kedua
puisi tersebut?
Bagaimanakah bentuk pengiasan yang ditampilkan
dalam puisi tersebut?
Bagaimanakah cara penyair menyampaikan gagasan-
nya dalam puisi tersebut?
3. a. Bacalah bacaan berikut ini.
•
•
•
•
b. Informasi apa saja yang dapat Anda temukan dalam bacaan
tersebut?
c. Tentukanlah fakta dan opini yang terdapat dalam bacaan
tersebut.
4. a. Carilah bacaan berupa artikel yang bertemakan kehidupan
sosial. Berita tersebut dapat Anda temukan di surat kabar
ataupun majalah.
b. Catatlah pokok-pokok permasalahan yang terdapat di
dalamnya.
c. Buatlah ringkasan bacaan tadi.
d. Bagaimanakah tanggapan Anda mengenai permasalahan
yang terdapat dalam artikel itu?Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 104
iPhone, "Smartphone" Revolusioner
Awalnya hanyalah rumor yang berkembang
di situs-situs internet, terutama blog. Rumor yang
beredar selama akhir 2006 hingga awal 2007 itu
mengembuskan kabar gembira akan lahirnya sebuah
peranti genggam revolusioner hasil inovasi Apple
Inc, pabrikan asal Cupertino, California, AS. Peranti
ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendengar
musik, menerima telepon, dan koneksi internet
sekaligus. Sebuah peranti yang sangat ideal bagi
generasi mobile.
Rupanya, rumor itu bukan isapan jempol.
Pada ajang Macworld Conference & Expo yang
berlangsung di San Fransisco, AS, 9 Januari 2007,
CEO Apple, Steve Jobs, memperkenalkan gadget
bernama iPhone. Meski pada saat bersamaan
berlangsung pameran elektronika terbesar di
dunia, Consumer Electric Show (CES) di Las Vegas,
AS, perhatian publik sudah kadung tersedot oleh
iPhone di ajang Macworld Conference & Expo. Tak
hanya para penggila gadget yang dibuat penasaran
oleh kehadiran iPhone, para petinggi beberapa
pabrikan teknologi terkemuka seperti Nokia, Cisco
System Inc., dan Panasonic Corp pun seperti ikut-
ikutan ingin lebih dekat melihat "mainan" Steve Jobs
yang menghebohkan dunia itu.
Tampaknya Steve Jobs tergolong "genius"
membaca situasi. Rasa penasaran dan tersihirnya
banyak orang oleh pesona iPhone dimanfaatkan
betul oleh Steve. Ia tak sekadar memperkenalkan
produk barunya, iPhone, tetapi sekaligus dijadikannya
sebagai momentum titik balik bagi perusahaannya.
Nama perusahaannya yang semula Apple Computer
Inc., digantinya dengan Apple Inc. Kata "computer"
sengaja dihilangkannya untuk menyesuaikan dengan
realitas bahwa dari deretan produknya seperti
iBook, Mac, Apple TV, iPod, dan terakhir iPhone,
bukan semuanya komputer.
Dengan nama baru yang dideklarasikan sejak
perusahaan itu berdiri 30 tahun silam, Apple tak
lagi "merasa" pakewuh" untuk merambah dunia
elektronika. "Kehadiran produk revolusioner meng-
ubah segalanya," ujar Jobs. "Mac, iPod, Apple TV, dan
iPhone, hanya satu dari keempat produk itu yang
merupakan komputer. Oleh karena itulah, nama
perusahaan diganti," tambah Jobs.
Sumber: Pikiran Rakyat, 28 Juni 2007
5. a. Bacalah informasi berikut ini dengan cermat.
b. Bagaimanakah pokok-pokok pikiran yang terdapat di
dalamnya?
c. Bagaimanakah tanggapan Anda terhadap artikel tersebut?Alam Sekitar
6
Pelajaran
Naik, naik ke puncak gunung. Tinggi, tinggi sekali...
kiri, kanan. Kulihat saja, banyak pohon cemara..."
Ingatkah Anda pada lagu tersebut? Lagu tersebut merupakan
potret alam sekitar. Lagu tersebut diinspirasikan oleh keindahan
alam sekitar yang memiliki banyak pesona. Tidak sedikit
penyair, cerpenis, novelis, pencipta lagu, dan pelukis yang sering
menyempatkan diri berjalan-jalan menikmati keindahan alam
untuk dituangkan ke dalam sebuah karya.
Alam sekitar memang menyimpan banyak potensi. Potensi
yang dapat digali oleh para penggiat bahasa dan sastra berupa
inspirasi yang dijadikan gagasan. Gagasan tersebut merupakan akar
dari sebuah pemikiran dan ide yang dapat dituangkan ke dalam
bentuk tulisan. Anda dapat menuangkan gagasan tersebut ke dalam
paragraf deskriptif. Dengan menulis paragraf deskriptif, Anda dapat
menuangkan pemahaman terhadap suatu permasalahan yang terjadi
di alam sekitar. Dalam bidang sastra, Anda dapat menuangkan
gagasan tersebut ke dalam puisi. Karya puisi tersebut dapat
diidentiikasi agar Anda lebih menghayati makna
yang terkandung di dalamnya.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 106
Alokasi waktu untuk Pelajaran 6 ini adalah 18 jam pelajaran
(termasuk pengerjaan Uji Kompetensi Semester 1).
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
Alam sekitar Gagasan
Karya sastra
Menulis paragraf
deskriptif
Puisi
Identiikasi
Penghayatan Pemahaman
menghasilkan
jenis
tulisan
unsur dasar
analisis
jenis
sense
subject matter
feeling
tone
totalitas makna
temaAlam Sekitar 107
1. Unsur Dasar dalam Menganalisis Puisi
Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik ter-
tentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis yang meliputi hal-hal
berikut.
a. Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya
akan berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi
secara umum yang ingin diungkapkan penyairnya. Dalam
analisis puisi, keberadaan makna tersebut akan membuahkan
pertanyaan, "Apa yang ingin dikemukakan penyair lewat puisi
yang diciptakan ini?"
b. Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair
lewat puisi yang diciptakannya. Jika sense berhubungan dengan
gambaran makna dalam puisi secara umum, subject matter
berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu yang
secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair.
Oleh sebab itu, dalam analisis lapis makna puisi, pembaca
akan menampilkan pertanyaan, Pokok-pokok pikiran apa
yang diungkapkan, sejalan dengan sesuatu yang secara umum
dikemukakan penyairnya?
Mengungkapkan Isi Puisi
A
c. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang di-
tampilkannya. Hal itu mungkin saja terkandung dalam lapis
makna puisi sejalan dengan terdapatnya pokok pikiran dalam
puisi.
d. Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan
pokok pikiran yang ditampilkannya. Hal yang demikian
mungkin saja terjadi, contohnya sewaktu Anda berbicara
masalah cinta maupun tentang cinta itu sendiri kepada kekasih
Sumber: Dokumentasi pribadi
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mengungkapkan isi
puisi. Sebelumnya, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu unsur-
unsur dasar dalam menganalisis puisi. Dengan demikian, diharapkan
kemampuan Anda dalam mengapresiasi karya sastra akan bertambah
dan semakin terasah.
Gambar 6.1
Buku-buku referensi dalam
mengungkapkan isi puisi.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 108
Anda, akan berbeda dengan sewaktu Anda berbicara kepada
teman. Dalam rangka menganalisis feeling dan tone pada suatu
puisi, pembaca akan berhubungan dengan upaya pencarian
jawaban atas pertanyaan. Bagaimanakah sikap penyair terhadap
pokok pikiran yang ditampilkannya? Serta bagaimanakah sikap
penyair terhadap pembaca?
Jawaban yang diperoleh mungkin akan berupa sikap
keterharuan, kesedihan, keriangan, semangat, masa bodoh,
menggurui, atau berbagai macam sikap lainnya sejalan dengan
keanekaragaman sikap manusia dalam menyikapi kenyataan
yang dihadapinya.
e. Totalitas makna adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam
suatu puisi. Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas
pokok-pokok pikiran yang ditampilkan penyair, sikap penyair
terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca.
Hasil rangkuman dari keseluruhannya itu akan membuahkan
totalitas makna dalam suatu puisi. Hal ini berbeda dengan sense
yang hanya memberikan gambaran secara umum saja kepada
pembaca.
f. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari
keseluruhan makna puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral
meskipun tema itu dapat berupa sesuatu yang memiliki nilai
rohaniah. Hal itu disebut tidak sama dengan pandangan moral
maupun amanat. Ini karena tema hanya dapat diambil dengan
jalan menyimpulkan dasar yang terdapat di dalam totalitas
makna puisi. Adapun pandangan moral atau message dapat saja
berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya.
Dengan kata lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada
pandangan moral maupun message.
2. Tahap Kegiatan dalam Analisis Makna Puisi
Tahap kegiatan dalam menganalisis makna puisi pada dasarnya
merupakan tahap lanjutan dari kegiatan menganalisis bangun struktur
puisi. Meskipun demikian, kegiatan analisis makna puisi dapat juga
dilaksanakan secara terpisah dan hanya pada pengidentiikasian
serta pembagiannya lebih mudah.
Tahap kegiatan yang harus ditempuh pembaca saat menganalisis
lapis makna puisi dapat dipaparkan sebagai berikut.
a. Bacalah puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang.
b. Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi.
c. Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair
secara umum.
d. Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang
dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol maupun
utterance.
e. Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi
objek analisis.
f. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris
puisi.
g. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi yang satu
dengan baris puisi lainnya.
h. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik yang
terkandung dalam sekelompok baris maupun satuan pokok
pikiran yang terdapat dalam bait. Perlu diperhatikan dengan
baik bahwa pokok pikiran atau subject matter, meskipun umumnya
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 6.2
Kegiatan mengidentiikasi isi puisiAlam Sekitar 109
tertuang dalam bait, sering kali juga tertuang dalam sekelompok
baris. Hal ini terjadi jika penyair tidak memberikan penanda bait
sebagai penanda satuan pikiran yang ditampilkannya.
i. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang
ditampilkannya.
j. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca sewaktu
menampilkan pokok-pokok pikirannya. Merangkum hasil pe-
mahaman pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran,
serta sikap penyair terhadap pembaca dalam satu paragraf atau
lebih sesuai dengan jumlah pokok pikiran yang ada dengan
menggunakan bahasa pembaca sendiri. Pada tahap ini, pembaca
pada dasarnya telah sampai pada tahap menganalisis totalitas
makna puisi.
Tahapan kerja tersebut tentu saja masih bersifat lentur, dalam
arti masih bisa ditambah atau dikurangi. Selain itu, tahapan kerja
bukanlah berlangsung secara benar-benar terpisah karena dalam
pelaksanaannya, batas antara tahap yang satu dengan yang lain
sering kali kabur. Akan tetapi, sebagai pedoman, tahap kerja analisis
lapis makna puisi tersebut sangat baik untuk dilaksanakan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
3. Contoh Analisis Makna Puisi
Sejalan dengan beberapa tahapan kerja analisis lapis makna
puisi tersebut serta adanya berbagai macam unsur dalam lapis
makna itu sendiri, pada bagian ini akan dipaparkan model analisis
lapis makna puisi.
Berikut ini puisi "Salju" karya Wing Kardjo yang akan dianalisis.
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lari
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti
Ke manakah pergi
Selain mencuci diri
Gambar 6.3
H.B. Jassin, kritikus sastra yang
telah mengulas banyak puisi.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 110
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan
untuk menganalisis isi puisi tersebut.
a. Mendapatkan gambaran makna
Anda tentunya telah membaca puisi tersebut secara
berulang-ulang untuk mencoba memahami judul "Salju" serta
berusaha mendapatkan gambaran maknanya secara keseluruhan
untuk menangkap makna. Untuk memahami kata "salju"
sebagai judul puisi tersebut, kita harus berusaha mendapatkan
gambaran tentang ciri-ciri dan berbagai macam kemungkinan
makna yang dikandungnya.
b. Gambaran makna yang diperoleh
Dari proyeksi berbagai macam kemungkinan makna kata
"salju" misalnya, kita temukan gambaran makna berikut.
- Suatu musim atau keadaan ketika salah satu bagian bumi ini
hanya ditebari oleh serpih es yang dingin;
- Sebagai akibat dari keadaan tersebut, bagian bumi yang
terkena musun salju itu seolah-olah mati, tumbuh-tumbuhan
gundul, aktivitas kerja di luar terhenti, orang jarang keluar
rumah, dan bagian bumi itu sendiri seakan-akan tidak punya
arti, bahkan menjadi suatu kenyataan atau bagian yang tidak
disenangi.
Dari proyeksi makna tersebut, sekarang dapat ditentukan
bahwa kata atau judul "salju"mengandung makna sesuatu yang
tidak berarti.
c. Menganalisis unsur sense (makna)
Dalam hal sense, secara sederhana dapat ditetapkan bahwa
lewat puisi "Salju" itu penyair menggambarkan seseorang yang
sedang kebingungan. Ia tidak tahu ke mana harus pergi. Saat
itu, sesuatu yang tidak berarti sedang menimpa dirinya. la tidak
tahu jalan untuk mencari perlindungan ketika tubuhnya basah
kuyup. Dia ingin berusaha mencari api untuk menghidupkan
bara hatinya yang mati, tetapi tidak tahu ke mana harus lari.
Akhirnya sampailah dia pada satu keputusan "mencuci diri".
d. Kategori kata
Untuk membuktikan kebenaran gambaran makna judul
maupun gambaran makna secara umum tersebut, kita sekarang
perlu menelaah lebih mendalam. Jalan pertama yang kita
tempuh adalah mengategorikan kata-kata yang termasuk
kategori lambang dan kata-kata yang termasuk kategori simbol.
Dalam hal ini ditetapkan bahwa kata-kata dalam puisi tersebut
yang termasuk lambang adalah kata-kata "ke manakah",
"pergi", "mencari", dan "ketika". Adapun kata-kata yang
bersifat simbolik adalah "matahari", "salju turun", "pohon",
dan "kehilangan daun".
e. Memahami makna simbolik
Tugas Anda sekarang adalah berusaha memahami makna
kata yang bersifat simbolik tersebut. Pertama, kata matahari".
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa kata "matahari"
berhubungan dengan makna "kehidupan", kata "salju" ber-
hubungan dengan makna "sesuatu yang tidak berarti".
Masalahnya sekarang, apakah yang dimaksud dengan "pohon"
dan "kehilangan daun"? Siapa pun akan memaklumi bahwa daun
adalah ciptaan Tuhan. Dengan kata lain, daun adalah makhluk
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 6.4
Kegiatan penghayatan terhadap
puisi memerlukan suasana hening
dan konsentrasi penuh.Alam Sekitar 111
ciptaan Khalik. Pertanyaannya sekarang: Makhluk apakah yang
mampu menyadari ketidakberartian hidupnya? Makhluk apakah
yang dengan sadar berusaha mencari kehidupan? Jawabnya tentu,
manusia. Pohon yang kehilangan daun, tentu hidupnya tidak berarti.
Selain itu, jika pohon itu merupakan simbol dari manusia, berarti
manusia yang kehilangan daun itu hidupnya tiada berarti.
Setelah memahami makna kata-kata simbolik pada bait
pertama, tugas kita sekarang adalah berusaha memahami makna
kata simbolik pada bait berikutnya. Sering kali pemahaman makna
kata-kata simbolik menjadi semacam kunci untuk memahami makna
kata-kata simbolik berikutnya. Dengan berangkat dari anggapan
demikian, dapatkah Anda memahami makna kata "tubuh", "basah
kuyup", "pintu tertutup", dan kata "api"?
f. Membahas makna setiap larik
Setelah Anda mencoba sendiri berusaha memahami kata-
kata simbolik tersebut, baik sendirian atau lewat diskusi, silakan
Anda coba membahas makna setiap lariknya. Larik pertama yang
berbunyi "ke manakah pergi" mudah untuk dimengerti. Larik kedua
yang berbunyi ketika "salju turun"-lah yang perlu diperhatikan baik-
baik.
Jika dihubungkan dengan proyeksi makna kata "salju" turun
tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa baris ketika salju turun"
mengandung makna ketika hidupku sepi tidak berarti. Adapun larik
keempat yang berbunyi pohon kehilangan daun" dapat diartikan
sebagai ketika diriku hampa tidak bermakna.
Dari telaah tersebut, sekarang dapat kita parafrasekan bait puisi
tersebut dengan redaksi sebagai berikut:
ke manakah pergi
mencari kehidupan
ketika hidupku sepi tak berarti
ketika diriku hampa tidak bermakna
Dengan cara yang sama, bait-bait berikutnya dapat juga diredaksikan
sebagai berikut:
ke manakah harus berjalan
mencari perlindungan
ketika diriku menderita
dan tak se orang pun mau menerima
ke manakah harus berlari
mencari petunjuk dan kekuatan kehidupan
ketika semangat hidupku
menjadi padam tidak berarti
tidak ada jalan lain
selain bersujud di hadapan Tuhan untuk menemukan kesucian
g. Memahami hubungan antarbaris
Dari telaah tersebut, semakin jelas bagaimana hubungan antara
baris yang satu dengan baris lainnya. Sebagai penutur atau pemakai
bahasa Indonesia, Anda tentunya tidak akan mengalami kesulitan
seandainya diminta untuk mempertalikan baris-baris di atas ke
dalam satuan-satuan kalimat.
Sumber: O, Amuk Kapak, 1981
Gambar 6.5
Puisi "Tragedi Winka & Sihkha"
karya Sutardji Calzoum BachriAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 112
h. Simpulan pokok pikiran makna puisi
Sudahkah Anda mencoba menyusun paragraf berdasarkan
satuan-satuan bait tersebut? Jika sudah, tugas Anda sekarang adalah
melihat satuan-satuan pokok pikiran dalam paragraf-paragraf yang
telah Anda buat sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam puisi
tersebut terdapat empat pokok pikiran yang saling berkaitan.
Keempat pokok pikiran itu adalah sebagai berikut.
1) Ke mana aku harus pergi di saat hidupku hampa tidak berarti?
2) Kepada siapa aku meminta perlindungan di saat diriku menderita
dan tidak seorang pun mau menerima diri saya?
3) Ke mana harus pergi mencari petunjuk dan semangat kehidupan
saat semangat hidupku padam tidak berarti?
4) Dalam situasi demikian, tidak ada jalan lain selain bersujud di
hadapan Tuhan untuk menyucikan diri.
i. Memahami sikap penyair terhadap puisi
Sekarang, bagaimana halnya dengan sikap penyair terhadap
pokok-pokok pikiran puisi tersebut? Ada bermacam-macam sikap
seseorang sewaktu menghadapi situasi demikian. Mungkin mereka
akan termenung sendirian, bertindak masa bodoh, menyalahkan
orang lain, dan berbagai kemungkinan sikap lainnya. Akan tetapi, lain
halnya dengan sikap penyair. Ia mengungkapkan bahwa dalam situasi
demikiaan tidak ada jalan lain kecuali mencuci diri. Dari pernyataan
tersebut, dapat diketahui bahwa dalam menampilkan pokok-pokok
pikirannya, penyair memiliki satu sikap, yakni berserah diri kepada
Tuhan.
j. Sikap penyair terhadap pembaca puisi
Sikap penyair terhadap pembaca akan menunjukkan adanya sikap
yang bermacam-macam. Dalam hal ini mungkin sikap masa bodoh,
mengajak, menggurui, keramahtamahan, kebencian, persahabatan,
dan lain-lainnya. Adanya sikap-sikap tertentu dalam suatu puisi
umumnya ditandai oleh bentuk-bentuk pernyataan tertentu. Dalam
hal ini, jangan tutup mata Anda. Seandainya tanda-tanda tertentu
yang dapat menyiratkan sikap penyair terhadap pembaca tidak ada,
dapat dipastikam bahwa penyair menyikapi pembaca dengan sikap
masa bodoh.
k. Rangkuman penafsiran puisi
Tugas Anda sekarang adalah merangkum keseluruhan hasil
penafsiran tersebut, baik penafsiran terhadap satuan-satuan pokok
pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, maupun sikap penyair
terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikiran
tertentu ke dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan cara demikian,
pada dasarnya Anda sedang berupaya menemukan totalitas makna
puisi yang Anda baca.
Cobalah kerjakan sendiri upaya pencarian totalitas makna
tersebut dengan jalan merangkum satuan-satuan paragraf yang telah
Anda susun serta Anda telah memasukkan unsur feeling dan tone ke
dalamnya.
l. Menentukan tema puisi
Pembahasan tema pada dasarnya merupakan pembahasan yang
cukup rumit karena dalam hal ini penganalisis harus mampu berpikir
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 6.6
Antologi Puisi Dari Amerika
ke Catatan LangitAlam Sekitar 113
secara mendasar. Hal itu dapat saja dimaklumi karena tema berhubungan
dengan lapis dunia yang metaisis (gaib). Untuk mencapainya, pem-
baca harus membaca hasil rangkuman totalitas makna yang telah
dibuat secara berulang-ulang untuk membuat satu simpulan yang
menjadi inti keseluruhan totalitas maknanya.
Dari keseluruhan totalitas makna yang terdapat dalam puisi
berjudul "Salju", misalnya, dapat dikatakan bahwa tema dalam
puisi tersebut adalah hanya dengan menyucikan diri manusia dapat
menikmati kehidupan yang berarti.
Uji Materi
1. Bacakanlah puisi berikut dengan baik oleh salah seorang di
antara Anda.
2. Selama puisi ini dibacakan, tutuplah buku Anda dan cermatilah
isi puisi dengan saksama. Jika perlu, bacakanlah beberapa kali
secara bergiliran.
Tuhan, Kita Begitu Dekat
Karya Abdul Hadi W.M.
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini nyala
Pada lampu padammu
Sumber: Majalah Horison,
Edisi Khusus Puisi Internasional Indonesia, 2002
3. Kemukakanlah hasil penghayatan Anda terhadap puisi tersebut.
4. Diskusikanlah dengan teman-teman Anda.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 114
Sastrawan dan Karyanya
Wing Kardjo dilahirkan tanggal 23 April 1937 di Garut
(Jawa Barat). Ia menyelesaikan pendidikan B-l Prancis di Jakarta
(1959); Diploma de Literatur Francis dari Universitas Sorbonne,
Paris (1965), tamat Jurusan Prancis Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran (1973) dan meraih gelar Doktor dari Universite Paris
VII dengan disertasi Sitor Situmorang: La vie et I'oeuvre d'un
poete Indonesia (1981).
Ia pernah mengajar di SMA, SESKOAD, Institut Kesenian
Jakarta, Fakultas Sastra UNPAD, dan sejak 1984 mengajar di
Universitas Tokyo, Jepang. Selain itu, ia juga pernah menjadi redaktur
kebudayaan Indonesia Express dan redaktur Khatulistiwa/ Indonesia
Raya. Tahun 1977, ia mengikuti Festival Penyair Internasional
di Rotterdam, Belanda. Kumpulan sajaknya: Selembar Daun,
Perumahan, Pohon Hayati: Sejemput Haiku (2002), dan Fragmen
Malam (1997). Ia meninggal di Jepang pada 19 Maret 2002.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia , 2004
Menulis Puisi Lama B
Pernahkah Anda membaca puisi lama? Puisi yang lahir di tengah
masyarakat mengalami perkembangan hingga zaman sekarang.
Namun, kita juga harus memahami bahwa puisi yang ada sekarang
tidak terlepas dari puisi masa lampau atau biasa kita sebut puisi lama.
Salah satu puisi lama yang mungkin Anda kenal sekarang adalah
pantun. Sekarang, dapatkah Anda membedakan antara pantun dengan
puisi? Anda dapat memahaminya lewat bait, irama, dan rima. Bait dalam
puisi merupakan syarat-syarat yang berlaku untuk jenis puisi tersebut.
Jumlah bait menyangkut jumlah kata dan larik dalam puisi. Hal inilah yang
menjadi ciri utama dari karya puisi lama.
Selanjutnya, rima merupakan bunyi yang berselang atau berulang,
baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik-larik puisi. Adapun
irama menyangkut paduan bunyi yang menimbulkan unsur musikalitas.
Irama mampu menumbuhkan kemerduan, kesan suasana, serta nuansa
makna tertentu. Timbulnya irama itu selain akibat penataan rima, juga
akibat pemberian intonasi maupun tempo sewaktu melaksanakan
pembacaan puisi.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih meningkatkan kemam-
puan dalam menulis. Kali ini, Anda akan menulis puisi lama. Agar lebih
memahami karakteristik puisi lama, Anda akan mempelajari terlebih
dahulu contoh-contoh puisi lama. Anda pun akan mempelajari berbagai
bentuk karya puisi lama. Diharapkan, kemampuan Anda akan semakin
terasah.Alam Sekitar 115
Adapun untuk menghitung jumlah kata, Anda dapat memenggal
suku kata yang ada dalam pantun tersebut. Jumlah suku kata
dalam pantun terdiri atas 8-10 suku kata. Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah pemenggalan suku kata pada pantun berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Baris ke-1 Kalaulah aku punya jimat (a) ...Sampiran
Baris ke-2 tentulah aku pandai berburu (b) ...Sampiran
Baris ke-3 Kamu pasti murid selamat (a) ... Isi
Baris ke-4 dengan patuhi perintah guru (b) ... Isi
Kata 1 Kata 2 Kata 3Kata 4
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih memahami dan menulis
puisi dengan mengetahui ciri-ciri puisi lama. Salah satu puisi lama adalah
pantun. Pantun sudah ada sejak zaman dahulu kala. Pantun merupakan
puisi lama yang biasanya dipakai masayarakat untuk menyampaikan
sesuatu. Pantun memilki ciri-ciri tertentu yang terkait dengan kaidah
bait, rima, dan irama.
Agar lebih jelas, perhatikan ciri-ciri pantun berikut.
1. memiliki 4 baris, di mana dua baris berisi sampiran dan dua
baris lagi merupakan isi;
2. antara baris ke-1, 2, 3, dan 4 berpola a,b,a,b;
3. setiap baris terdiri antara 8 sampai 9 suku kata;
4. setiap baris terdiri atas 4 kata.
Agar lebih jelas, perhatikanlah bagian-bagian pantun berikut.
Gambar 6.7
Buku Penjedar Sastra
Ka-lau-lah/ a-ku/ pu-nya / ji-mat ..... 9 suku kata
ten-tu-lah / a-ku / pan-dai/ ber-bu-ru .... 10 suku kata
ka-mu- / pas-ti/ mu-rid/ se-la-mat ..... 9 suku kata
de-ngan/ pa-tu-hi/ pe-rin-tah/ gu-ru ... 10 suku kata
Dari isinya, pantun dibedakan dalam beberapa macam, yakni
pantun anak-anak, pantun nasihat, dan pantun muda-mudi.
Selain pantun, karya sastra puisi lama adalah talibun, seloka,
gurindam, syair, dan karmina.
1. Talibun
Talibun termasuk pantun juga, tetapi memiliki jumlah baris
tiap bait lebih dari empat baris. Misalnya enam, delapan, sepuluh.
Talibun juga mempunyai sampiran dan isi.
Contoh:
Kalau pandai berkain panjang, ------- sampiran
lebih baik kain sarung ---------- sampiran
jika pandai memakainya ---------- sampiran
Kalau pandai berinduk semang ---------- isi
lebih umpama bundang kandung, ---------- isi
jika pandai membawakannya ------- isi
2. Seloka
Seloka disebut pula pantun berbingkai. Kalimat pada baris ke-2
dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali pengucapannya pada
kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua. Contoh: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 116
4. Syair
Menurut para ahli, syair masuk ke Indonesia (Melayu) ber-
samaan dengan masuknya agama Islam. Bentuk syair paling tua
dalam sejarah kesusastraan Indonesia adalah sebuah syair berbentuk
doa yang tertera di sebuah nisan raja di Minye Tujoh, Aceh. Syair
tersebut menggunakan bahasa campuran, yaitu bahasa Melayu
Kuno, Sanskerta, dan Arab.
Ciri-ciri syair adalah sebagai berikut:
a. terdiri atas empat larik (baris) tiap bait;
b. setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;
c. semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada sampiran);
d. sajak akhir tiap baris selalu sama (aa-aa);
e. jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8–12 suku
kata);
f. isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita.
Contoh:
Diriku hina amatlah malang
Padi ditanam tumbuhlah lalang
Puyuh di sangkar jadi belalang
Ayam ditambat disambar elang
5. Karmina
Bentuk karmina seperti pantun, tetapi barisnya pendek, yaitu
hanya terdiri atas dua baris. Dengan demikian, karmina sering
disebut sebagai pantun kilat atau pantun singkat. Karmina biasanya
digunakan untuk menyampaikan suatu sindirian ataupun ungkapan
secara langsung.
Pasang berdua bunyikan tabuh ---------- baris 1
Anak gadis berkain merah --------------- baris 2
Supaya cedera jangan tumbuh ---------- baris 3
Mulut manis kecindan murah ---------- baris 4
3. Gurindam
Gurindam terdiri atas dua baris dalam setiap bait. Kedua baris
itu berupa isi, berumus a-a, dan merupakan nasihat atau sindiran.
Pengarang gurindam yang terkenal, yaitu Raja Ali Haji yang me-
ngarang Gurindam Dua Belas.
Contoh:
Gurindam Pasal 9
Sumber: www.id.wikipedia.org
Gambar 6.8
Raja Ali Haji, sastrawan pengarang
Gurindam Dua Belas
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia itulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
.....Alam Sekitar 117
Adapun ciri-ciri karmina adalah sebagai berikut:
a. memiliki larik sampiran (satu larik pertama);
b. memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma (,);
c. bersajak lurus (a-a);
d. larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran).
Contoh:
Info Bahasa
Dalam kesusastraan Indonesia, syair banyak digunakan
sebagai penggubah cerita atau mengungkapkan suatu kisah.
Selain untuk menggubah cerita, syair juga digunakan sebagai
media untuk mencatat kejadian dan sebagai media dakwah.
Contoh:
1. Syair yang berisi cerita: Syair Bidasari, Syair Ken
Tambuhan, Syair Yatim Nestapa, Syair Panji Semirang,
Syair Putri Hijau, Syair Anggun Cik Tunggal, Syair Raja
Mambangjauhari, Syair Putri Naga, dan Syair Pangeran
Hasyim.
2. Syair yang mengisahkan kejadian: Syair Perang
Banjarmasin, Syair Singapura Dimakan Api, Syair Perang
Menteng, dan Syair Spilman.
3. Syair yang berisi ajaran agama: Syair Ibadat, Syair Injil,
Syair Kiamat, dan Syair Perahu.
Syair tertulis yang tergolong tua adalah karya-karya Hamzah
Fansuri, seorang penyair mistik dari Aceh pada abad ke-17.
Karya-karyanya antara lain Syair Perahu, Syair Burung Pingai,
Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Syair karya Hamzah Fansuri yang terkenal dalam kesusastraan
Indonesia (Melayu) klasik adalah Syair Perahu yang merupakan
puisi suistik yang pertama dalam kesusastraan Indonesia. Karena
isi Syair Perahu dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, Raja
Aceh memerintahkan para petugas istana agar membakar syair itu.
Namun, beberapa di antaranya ada yang lolos dari pemusnahan.
Syair yang lolos inilah yang bisa kita warisi sampai sekarang.
Sumber: Mengenal Pantun dan Puisi Lama, 2007
Sumber: Dokumentasi pribadi
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
Banyak udang, banyak garam
Banyak orang, banyak ragam
Sudah gaharu, cendana pula
Sudah tahu, bertanya pulaAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 118
Sastrawan dan Karyanya
Nama Kelompok Tugas Membuat Puisi Lama
Kelompok Chairil Anwar Seloka
Kelompok Putu Wijaya Gurindam
Kelompok Sutardji Calzoum Bachri Syair
Kelompok W.S. Rendra Pantun
Kelompok Oka Rusmini Karmina
Kelompok Sanusi Pane Tugas Membuat Puisi Lama
1. Buatlah sebanyak 6 kelompok.
2. Setiap kelompok diundi untuk menulis salah satu jenis puisi lama.
Misalnya:
3. Setelah selesai, bacakanlah hasil pekerjaan tersebut secara ber-
giliran per kelompok.
4. Sementara, salah satu kelompok membacakan hasil karyanya,
kelompok lain melakukan penilaian dengan format berikut.
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Pulau Penyengat, Ke-
pulauan Riau, 1808–Riau, 1873) adalah ulama, sejarawan, pujangga,
dan terutama pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu
lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar bahasa
Melayu. Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda
Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia. Ia merupakan keturunan kedua (cucu) dari Raja
Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan IV dari Kerajaan Lingga-Riau dan
juga merupakan bangsawan Bugis.
Karya monumentalnya, Gurindam Dua Belas (1847), menjadi
pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul Kitab
Pengetahuan Bahasa, yaitu kamus logat Melayu-Johor-Pahang-
Riau-Lingga penggal yang pertama merupakan kamus ekabahasa
pertama di Nusantara. Ia juga menulis Syair Siti Shianah, Syair
Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk.
Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah
Melayu. Buku berjudul Tuhfat al-Nais (Bingkisan Berharga" tentang
Penilaian
Ya Tidak
a.
b.
c.
d.
e.
Kesesuaian bait
Kesesuaian irama
Kesesuaian rima
Kesesuaian puisi
Keruntutan bahasa
No Hal yang Dinilai
Uji Materi
Tabel 6.1
Penilaian Penulisan Puisi LamaAlam Sekitar 119
sejarah Melayu), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah
karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dikatakan
menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian
pihak berpendapat Tuhfat dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang
juga sastrawan, Raja Ahmad. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang
telah dimulai ayahnya. Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja
Ali Haji pun menulis Mukaddimah i Intizam (hukum dan politik). Ia
juga aktif sebagai penasihat kerajaan. Ia ditetapkan oleh pemerintah
Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada tahun 2006.
Jika Anda ingin lebih mengetahui tentang proil Raja Ali Haji,
Anda dapat mengakses situs www.id.wikipedia.org.
Bagaimana dengan kemampuan menulis Anda? Sudahkah Anda
merasa bahwa kemampuan menulis yang dimiliki sudah meningkat?
Lanjutkanlah kegiatan tersebut dengan mengirimkan tulisan Anda ke
media massa.
Dalam pembelajaran kali ini, kemampuan menulis Anda akan
kembali ditingkatkan. Kali ini, Anda akan berlatih menulis paragraf
deskriptif. Akan tetapi, sebelum memulai kegiatan tersebut, sebaiknya
Anda baca kembali tulisan-tulisan yang pernah dibuat. Koreksilah
tulisan-tulisan tersebut agar terhindar dari kesalahan penggunaan
bahasa, ejaan, konsistensi, dan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya.
Tahukah Anda pengertian dari paragraf deskriptif? Kata deskripsi
berasal dari bahasa Inggris, yaitu verba to describe yang artinya meng-
uraikan, memerikan, atau melukiskan. Paragraf ini bertujuan memberi
kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan tempat, atau peristiwa
yang ingin disampaikan penulis. Umumnya, gambaran tersebut
diberikan secara visual.
Berikut ini adalah contoh paragraf deskriptif.
Menulis Paragraf Deskriptif C
Dalam bagian ini, Anda akan berlatih menulis sebuah paragraf
deskriptif. Sebelumnya, Anda akan melakukan observasi atau pengamatan
terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan lingkungan sekitar sebagai ob-
jek. Dengan demikian, diharapkan kemampuan Anda dalam hal menulis
pun akan bertambah.
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung
sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan
aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran
setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk
upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan
tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara,
tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di
sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian
tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net
voli atau net sepak takraw.
Sumber: Dokumentasi penulis
Gambar 6.9
Kegiatan menulis paragraf
deskriptifAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 120
Pola pengembangan paragraf deskriptif biasa digunakan
agar pembaca benar-benar bisa merasakan dan melihat tempat
yang dideskripsikan secara langsung. Hal ini tentunya menuntut
kepiawaian penulis dalam menggambarkan suasana dan objek yang
dilihat atau dialami.
Adapun hal-hal yang harus Anda perhatikan saat menulis
paragraf deskriptif adalah sebagai berikut.
1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan. Misalnya,
keadaan lingkungan tempat Anda tinggal sekarang.
2. Menyusun kerangka karangan.
Misalnya:
Judul: Kekayaan Hutan Mangrove di Papua
1. Lokasi dan ciri-ciri mangrove di Papua
- dekat sungai Ajkwa, Mimika, Papua
- hutan masih lestari
- untuk wisata
2. Keadaan Pulau Ajkwa
- terbentuknya pulau
3. Mangrove di Pulau Ajkwa
- ada beberapa spesies mangrove
- di sekitar mangrove ada spesies binatang lain
- hutan mangrove membentuk ekosistem baru
4. Pulau Ajkwa untuk kawasan wisata
- keanekaragaman binatang
- jenis-jenis burung
Perhatikanlah contoh paragraf dengan pengembangan kerangka
karangan deskriptif berikut.
Kekayaan Hutan Mangrove di Papua
Pulau Ajkwa yang berada di muara Sungai Ajkwa,
Mimika, Papua, merupakan salah satu dari gugusan
pulau dengan hutan mangrove di dalamnya. Hutan
ini belum terjamah oleh keserakahan industri seperti
yang dialami oleh hutan mangrove di daerah lain.
Pulau yang mulai terbentuk pada awal 1990 ini memiliki
kekayaan lora dan fauna yang bisa menambah wawasan
setiap pengunjung melalui wisata sambil belajar.
Masa-masa awal terbentuknya Pulau Ajkwa
dimulai dari peningkatan sedimentasi yang tinggi
di muara Sungai Ajkwa. Pengendapan yang intensif
ini akibat dari aliran tailing yang lolos dari daerah
pengendapan Ajkwa dan membentuk daratan-daratan
baru di muara Sungai Ajkwa.
Sebagian dari daratan ini telah ditumbuhi oleh
tanaman mangrove. Berdasarkan data satelit, pulau ini
mulai ditumbuhi tanaman mengrove sekitar 1997 dan
baru menjadi pulau yang cukup stabil pada 2000.
Tercatat dua spesies mangrove dalam kategori
pohon, enam spesies mangrove dalam kategori belta,
dan enam spesies mangrove dalam kategori anakan.
Total spesies mangrove yang berada di pulau ini
adalah empat belas spesies. Adapun kepadatan
mangrove di pulau ini adalah 126 pohon/hektare,
1.051 belta/hektare, dan 643 anakan/hektare.Di
samping tumbuhan, ternyata di pulau ini juga dihuni
berbagai hewan air seperti crustasea (kepiting dan
udang), molusca (keong), dan cacing.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 6.10
Contoh lingkungan yang dapat
diamati untuk membuat paragraf
deskriptif.
Sumber: k53.pbase.comAlam Sekitar 121
Selain itu, tercatat 30 spesies crustasea, empat
spesies molusca, dan tujuh keluarga cacing, yang
beranak-pinak di pulau ini. Hal ini menunjukkan bahwa
hewan-hewan tersebut dapat hidup dan berkembang
di daerah yang mengandung tailing.
Hewan-hewan tersebut tidak memiliki tulang
rangka tubuh sehingga tidak dapat menyelamatkan
diri jika ada ancaman lingkungan di sekitarnya. Artinya,
lingkungan pulau di sekitar Sungai Ajkwa tidak tercemari
limbah seperti yang dialami oleh daerah lain. Bahkan,
komunitas hewan ini terus bertambah setiap waktu.
Hutan mangrove di Pulau Ajkwa telah membentuk
sebuah ekosistem kehidupan. Biota-biota laut yang
hidup di sana memancing kedatangan berbagai jenis
burung. Burung-burung di sana berwarna indah.
Oleh karena itu, jika Anda ke sana, jangan lupa
membawa teropong. Dari lensa teropong, dapat diamati
indahnya bentuk dan warna burung yang sedang
bertengger di dahan pohon. Kicauan burung pun
nyaring bersahut-sahutan seperti ingin meramaikan
pulau yang tidak didiami oleh manusia ini.
Ada yang bentuknya aneh seperti great-billed
heron yang bertubuh kecil namun berparuh dan
berleher panjang. Ada pula red-headed myzomela
yang bulu kepala hingga buntutnya berwarna merah
dengan sayap berwarna hitam. Ada juga yang seluruh
anggota tubuhnya berwarna-warni milik burung
rufous-night heron. Burung ini memiliki bulu kepala
berwarna hitam dengan jambul berwarna putih. Bagian
leher hingga perut berwarna putih namun sepasang
sayapnya berwarna cokelat. Kedua kakinya berwarna
kuning, semakin menambah warna-warni burung ini.
Menariknya lagi, Pulau Ajkwa mungkin akan
seperti pulau mati jika tidak ada burung nuri dan
mangrove golden whistler. Kicauannya yang nyaring
memecah kesunyian pulau ini. Mereka seperti saling
bersahut-sahutan di pucuk pohon.
Sumber: www.infopapua.com
Kita dapat mengamati pola pengembangan paragraf ter-
sebut berdasarkan penempatan ide pokok. Gagasan atau ide
pokok paragraf diwujudkan dalam kalimat utama. Dalam pola
pengembangan paragraf deskriptif, kalimat utama ditempatkan
di seluruh paragraf. Dalam hal ini, tidak terdapat kalimat khusus
yang menjadi kalimat utama.
Sumber: www.baobavillage.comAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 122
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
a. Kesesuaian Isi dengan tema 0-2
b. Tulisan mengandung pola paragraf deskriptif 0-4
c. Penggunaan bahasa yang runtut dan jelas 0-2
d. Penggunaan ejaan yang baik dan benar 0-2
Jumlah
1. Buatlah kerangka karangan deskriptif.
2. Pilihlah subjek tema mengenai lingkungan sekitar Anda. Silakan
Anda menggambarkan situasi lingkungan tersebut secermat dan
sejelas mungkin.
3. Tulislah sebuah karangan sederhana berdasarkan pola pengembang-
an paragraf deskriptif.
4. Setelah selesai, lakukanlah tukar silang atas setiap hasil tulisan
dengan teman Anda.
5. Lakukan penilaian atas pekerjaan teman Anda dengan
menggunakan tabel berikut.
Uji Materi
6. Lakukan penyuntingan terhadap tulisan/karya teman tersebut.
Kegiatan Lanjutan
1. Tulislah sebuah karangan deksriptif tentang tempat menarik
yang pernah Anda kunjungi.
2. Setelah selesai, kumpulkan hasilnya kepada guru Anda. Guru Anda
akan melakukan penilaian.
3. Karya yang dianggap terbaik akan dipajang di majalah dinding
atau buletin sekolah Anda.
Tabel 6.2
Penilaian Penulisan Paragraf Deskriptif
No. Hal yang DinilaiAlam Sekitar 123
Info Bahasa
Frasa Adjektiva
Frasa lazim dideinisikan sebagai gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis di dalam kalimat. Perhatikan contoh kalimat berikut yang sesuai dengan isi
teks Kekayaan Hutan Mangrove di Papua.
Rangkuman
1. Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik ter-
tentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis yang meliputi hal
berikut.
a. Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya
akan berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi
secara umum yang ingin diungkapkan penyairnya.
b. Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan
penyair lewat puisi yang diciptakannya.
Hutan Mangrove di Pulau Ajkwa telah membentuk sebuah ekosistem kehidupan.
Biota-biota laut yang ada di sana memancing kedatangan berbagai jenis burung. Burung-
burung di sana berwarna indah.
Sebelum membahas frasa adjektiva, ada baiknya kita mengenal adjektiva. Adjektiva
adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang
dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut.
Anak kecil meja bundar
beban berat alam gaib
baju merah pemain ganda
Adjektiva dapat juga merupakan inti frasa yang disebut frasa adjektival. Sebagai inti
frasa, adjektiva dapat diwatasi dengan berbagai pemarkah, seperti pemarkah aspektualitas
dan pemarkah modalitas yang ditempatkan di sebelah kirinya.
contoh: tidak bodoh
tidak keras kepala
harus dapat memuaskan
sudah harus tenang
belum dapat tertarik
akan tidak rapi
Adjektiva dalam frasa adjektival dapat diikuti pewatas yang berposisi di
sebelah kanannya.
contoh: sakit gigi, bodoh kembali, kaya juga
Frasa adjektiva ini dapat Anda gunakan dalam penulisan paragraf deskriptif.
Jika ingin lebih memahami tentang adjektiva, Anda dapat membaca buku Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 124
c. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang
ditampilkannya.
d. Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan
pokok pikiran yang ditampilkannya.
e. Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas pokok-
pokok pikiran yang ditampilkan penyair, sikap penyair
terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap
pembaca.
f. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti
dari keseluruhan makna dalam suatu puisi.
2. Tahap kegiatan yang harus ditempuh pembaca saat menganalisis
lapis makna puisi adalah sebagai berikut.
a. Baca puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang.
b. Berusahalah memahami makna yang terkandung dalam
judul puisi.
c. Berusahalah memahami gambaran makna yang ditampilkan
penyair secara umum.
d. Tetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lam-
bang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol
maupun utterance.
e. Berusaha memahami makna setiap simbol yang terdapat
dalam puisi yang menjadi objek analisis.
f. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap
baris puisi.
g. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi
yang satu dengan baris puisi lainnya.
h. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik
yang terkandung dalam sekelompok baris maupun satuan
pokok pikiran yang terdapat dalam bait.
i. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran
yang ditampilkannya.
j. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca
sewaktu menampilkan pokok-pokok pikirannya.
3. Jenis dan ciri puisi lama.
a. Pantun
- memiliki 4 baris, dua baris pertama berisi sampiran
dan dua baris lagi merupakan isi;
- baris ke-1, 2, 3, dan 4 berpola a,b,a,b;
- Setiap baris terdiri antara 8 sampai dengan 10 suku
kata;
- setiap baris terdiri atas 4 kata.
b. Talibun termasuk pantun juga, tetapi setiap bait memiliki
jumlah baris lebih dari empat baris. Misalnya enam, delapan,
sepuluh. Talibun juga mempunyai sampiran dan isi.
c. Seloka disebut pula pantun berbingkai. Kalimat pada
baris ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali
pengucapannya pada kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait
kedua.
d. Gurindam terdiri atas dua baris dalam setiap bait. Kedua
baris itu berupa isi, berumus a-a dan merupakan nasihat
atau sindiran. Pengarang gurindam yang terkenal, yaitu Raja
Ali Haji yang mengarang Gurindam Dua Belas.
e. Syair, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- terdiri atas empat larik (baris) tiap bait;
- setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;
- semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada
sampiran);Alam Sekitar 125
Kegiatan mengungkap isi dan mengapresiasi karya puisi
adalah petualangan menuju kesadaran jiwa sebenarnya.
Dengan belajar mengapresiasi puisi, Anda telah memahami
hidup sekaligus jujur dalam mengekspresikan diri. Setelah
belajar Pelajaran 6 ini, Anda dituntut untuk bertualang me-
mahami celah-celah makna dalam beragam puisi Indonesia.
Selain itu, dengan belajar menulis puisi lama, Anda akan lebih
memahami bahwa Nusantara begitu kaya akan karya sastra.
Anda pun akan lebih terlatih menggunakan dan memilih
bahasa untuk menulis puisi lama yang indah.
Selanjutnya, Anda dapat menuangkan hasil pengamatan
Anda terhadap suatu objek yang dipilih dalam bentuk tulisan.
Dengan demikian, kemampuan menulis Anda pun akan ber-
tambah. Anda juga dapat mengirimkan tulisan deskriptif
yang Anda tulis ke media massa.
Releksi Pelajaran
- sajak akhir tiap baris selalu sama (aa-aa);
- jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8-12
suku kata);
- isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita.
f. Karmina, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- memiliki larik sampiran (satu larik pertama);
- memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma (,);
- bersajak lurus (a-a); dan
- larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran).
4. Kata deskripsi berasal dari bahasa Inggris yang artinya meng-
uraikan, memerikan, atau melukiskan. Paragraf ini bertujuan
memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan
tempat, atau persitiwa yang ingin disampaikan penulis. Umumnya,
gambaran tersebut diberikan secara visual atau pandangan mata.
5. Kita dapat mengamati pola pengembangan paragraf deskriptif
berdasarkan penempatan ide pokok. Gagasan atau ide pokok
paragraf diwujudkan dalam kalimat utama. Dalam pola pe-
ngembangan paragraf deskriptif, pokok pikiran ditempatkan di
seluruh paragraf. Dalam hal ini, tidak terdapat kalimat khusus
yang menjadi kalimat utama.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 126
Soal Pemahaman Pelajaran 6
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah puisi berikut ini.
Sehabis Pertempuran
Kalau mulai melayang burung pertama,
Mereka biar ia luka terhantar;
Kasihan membuka pintu bersinar surya
Dan membelai rambutnya bergumpal
Tapi setelah diam para burung
Sebelum kabut mulai bangkit;
Kasihan mengunci pintu bersinar bintang,
Dan menutup matanya tanpa mimpi.
Karya Duncan Cambell Scott
Sumber: Puisi Dunia 2, 1993
b. Apa isi puisi tersebut?
c. Bagaimanakah tema serta amanat yang terkandung dalam
puisi tersebut?
2. Tulislah sebuah puisi lama bertemakan lingkungan alam yang
ada di sekitar Anda.
3. Tulislah sebuah paragraf deskriptif tentang kelestarian alam.127
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Bacalah cerita pengalaman berikut ini.
Setiap malam, aku terus memperbaiki karya
cerpen. Semua kulakukan selama satu minggu.
Aku berusaha dengan sungguh-sungguh. Akhirnya,
saat yang kunanti-nantikan pun tiba. Pengumuman
pemenang lomba cerpen itu kulihat di media
massa. Ternyata, aku berhasil menjadi juara ketiga.
Aku sangat bersyukur. Ternyata, usahaku tidak
sia-sia.
Hal menggembirakan dalam cerita tersebut
adalah ...
a. Kerja keras setiap malam yang
menyenangkan
b. Pengumuman pemenang di media
massa.
c. Usaha sungguh-sungguh setiap malam
yang tidak membuahkan hasil.
d. Rasa lelah yang dibayar oleh kekalahan.
e. Semangat yang muncul secara
menggebu.
2. Berikut ini, kalimat yang tepat untuk
mempersilakan Ketua RT menyampaikan
sambutan adalah ....
a. Bapak silakan ke depan, jangan malu-
malu.
b. Acara selanjutnya adalah sambutan
dari Ketua RT. Kepada Pak RT, kami
persilakan.
c. Pak RT, ayo naik ke atas panggung se-
karang juga.
d. Acara selanjutnya adalah sambutan
dari Ketua RT. Waktu dan tempat kami
persilakan.
e. Silakan Pak RT.
3. Berikut ini, yang tidak termasuk jenis-jenis
puisi adalah ....
a. puisi epik
b. puisi naratf
c. puisi lirik
d. puisi klasik
e. puisi didaktik
4. Berikut ini yang bukan merupakan tahapan-
tahapan saat menyimak informasi adalah ...
a. tahap mendengar
b tahap memahami
c. tahap pengembangan gagasan
d. tahap membuat simpulan
e. tahap menanggapi
5. Perhatikan teks berikut ini.
Sarapan pagi merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam menjalani kegiatan
sehari-hari. Dengan sarapan pagi, kita akan
memilki bekal energi yang cukup. Jika kita tidak
membiasakan diri melakukan sarapan pagi,
penyakit akan mudah datang. Oleh karena itulah,
sebaiknya setiap hari kita membiasakan diri
untuk sarapan pagi. Di samping menyehatkan,
sarapan pagi pun harus ditempatkan sebagai
satu rutinitas utama yang penting dilakukan.
Informasi penting yang tidak terdapat dalam
teks tersebut adalah ...
a. Sarapan pagi sangat penting.
b. Dengan sarapan pagi, kebutuhan energi
kita akan terpenuhi.
c. Jangan sarapan pagi terlalu banyak.
d. Sarapan pagi menyehatkan.
e. Sarapan pagi harus dibiasakan setiap pagi.
6.
Zat besi atau seng alias zink terbukti bisa
membantu kinerja otak. Penelitian terbaru
membuktikan makanan yang dibubuhi zat
besi membuat pelajar meningkat prestasi-
nya di sekolah. Studi ini dilakukan dalam
sepuluh minggu pada 209 siswa. Mereka
diberi konsumsi jus buah suplemen dengan
kandungan zat besi.
Sumber: www.sinarharapan.co.id
Pokok pikiran dalam bacaan tersebut adalah
....
a. Zat besi tidak membantu kerja otak.
b. Prestasi siswa tidak dipengaruhi oleh
zat besi.
c. Zat besi hanya terdapat dalam jus buah.
Uji Kompetensi Semester 1Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 128
d. Zat besi bisa membantu kinerja otak.
e. Studi terhadap siswa dan zat besi.
7. Bacalah teks berikut dengan cermat.
Penebangan hutan Indonesia yang tidak
terkendali selama puluhan tahun menyebabkan
terjadinya penyusutan hutan tropis secara
besar-besaran. Laju kerusakan hutan periode
1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun,
sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8
juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia
merupakan salah satu tempat dengan tingkat
kerusakan hutan tertinggi di dunia.
Sumber: www.walhi.or.id
Kalimat utama yang terdapat pada bacaan
tersebut adalah ....
a. Penebangan hutan Indonesia tidak
terkendali selama puluhan tahun.
b. Laju kerusakan hutan periode 1985-
1997 tercatat 1,6 juta hektare.
c. Laju kerusakan hutan periode 1997-
2000 menjadi 3,8 juta hektare.
d. Indonesia merupakan negara yang me-
miliki banyak hutan.
e. Indonesia merupakan negara dengan
tingkat kerusakan hutan tertinggi di
dunia.
8. Bacalah paragraf berikut dengan cermat.
Setiap orang memiliki kegemaran sen-
diri-sendiri. Kegemaran itu bermacam-ma-
cam. Kadang-kadang ada yang aneh-aneh:
ada yang gemar mendaki gunung, ada yang
gemar memelihara hewan, ada yang gemar
menonton ilm, bermain catur, dan me-
ngumpulkan kartu telepon. Singkatnya, ada
bermacam kegemaran orang yang biasa
disebut hobi.
Topik paragraf tersebut adalah ........
a. bermacam-macam kegemaran orang
b. kegemaran mendaki gunung
c. mengumpulkan kartu telepon
d. gemar memelihara hewan
e. kegemaran orang bermain catur
9. Bacalah penggalan novel berikut.
Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan
novel tersebut adalah ....
a. budaya d. sosial
b. etika e. agama
c. moral
10. Bacalah penggalan cerpen berikut.
"Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika
hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran
semalaman penuh. Aku tidak percaya itu. Aku
mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang
yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah
darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-
desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka
sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin bahwa itu
karena kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu,
dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin, me-
reka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu."
"Panggilan Rasul", Hamzah Rangka
Pemaparan yang digunakan pengarang dalam
cerpen tersebut disajikan melalui ....
a. menguraikan watak tokoh
b. tanggapan tokoh lain
c. dialog antartokoh
d. lingkungan tokoh
e. lewat pikiran tokoh
11. Bacalah kutipan cerita berikut.
"Anak tukang cukur itu mau menikah.
Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh
seorang pegawai negeri. Siapa mengira, anak
si tukang cukur, bisa mendapatkan jodoh
seorang pegawai kantoran."
Sudut pandang yang digunakan pengarang
dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
a. orang pertama sebagai tokoh utama
b. orang pertama sebagai tokoh sampingan
c. orang ketiga sebagai pencerita
d. orang pertama bukan tokoh utama
e. orang pertama dan ketiga
Di tempat inilah terjadi peristiwa yang me-
nyesatkan. Namun, Monang bertanggung jawab
dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu
Monang telah menjodohkannya dengan gadis Ba-
tak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa me-
nolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya.
Sementara itu, janin yang dikandung Manen
mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
Novel Raumanen, Mariane Katopo
12. Bacalah puisi berikut.
...
Kau tak akan mengerti bagaimana
kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dan Uji Kompetensi Semester 1 129
kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.
W.S. Rendra
Tema puisi tersebut adalah ....
a. kegelisahan d. kerinduan
b. kelumpuhan e. ketakutan
c. kemerdekaan
13. Bacalah paragraf berikut.
Ada dua macam sarana pendidikan, yaitu
pendidikan formal dan pendidikan nonformal.
Pendidikan formal memiliki standar kurikulum
yang sudah ditentukan oleh pemerintah, se-
perti SD, SLTP, SMU/SMK dan lain sebagainya.
Pendidikan nonformal yang lebih dikenal dengan
pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, bia-
sanya menyusun kurikulum sendiri yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan kebijakan lembaga yang
bersangkutan.
Paragraf tersebut menggunakan pola pengem
bangan eksposisi berjenis ....
a. analisis d. deinisi
b. identiikasi e. klasiikasi
c. ilustrasi
14. Bacalah puisi berikut.
Aku lalai di hari pagi,
Beta lengah di masa muda,
Kini hidup meracun hati,
Miskin ilmu, miskin harta
Puisi "Menyesal", karya A. Hasjmi
Suasana yang digambarkan dalam puisi
tersebut yaitu ....
a. keresahan d. pengharapan
b. penyesalan e. kesedihan
c. bimbingan
15. Bacalah puisi berikut.
Makna lambang dari "dan nahkoda sudah tahu
pedoman" adalah ....
a. sudah mencari pedoman hidup
b. sudah menemukan arah dan tujuan
c. sudah mempunyai pasangan hidup
d. sudah berilmu dan berpengalaman
e. sudah menjadi nahkoda berpengalaman
16. Perhatikanlah penggalan novel berikut.
Kang Lantip tersenyum. "Karena saya
tidak percaya kepada sistem yang melahirkan
dan membesarkan penguasa yang begitu kejam
seperti Stalin. Sama dengan tidak percaya saya
kepada sistem yang melahirkan Hitler dan
Mussolini. Dan sudah tentu, juga tidak percaya
kepada sistem yang melahirkan Amangkurat
yang dengan kejamnya membunuh santri-santri.
Sistem-sistem seperti itu mengandung bibit-
bibit kekerasan yang selalu akan mengambil
korban ribuan orang yang tidak bersalah!!"
Saya terkejut mendengar suaranya. Lantip,
kakang saya, yang lemah lembut, sopan, penuh
tata krama, dengan sekali tebas membabat tiga
sistem kekuasaan yang besar.
(Novel Para Priyayi, Umar Kayam: 290)
Amanat penggalan novel tersebut adalah ....
a. Jangan berprasangka buruk terhadap
orang lain.
b. Kita harus menghargai sikap dan pen-
dapat seseorang.
c. Setiap orang memiliki kelebihan.
d. Kita harus percaya kepada seseorang.
e. Kekuasaan menghasilkan kesewenang-
wenangan.
17. Perhatikan bacaan berikut.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiap-tiap akan kering sendiri
dan nahkoda sudah tau pedoman
boleh engkau datang padaku
Puisi "Surat dari Ibu", karya Asrul Sani
Indonesia saat ini menjadi negara yang
masuk dalam daftar diawasi oleh perusahaan
pemilik jasa teknologi informasi internasional.
Pengawasan itu terjadi karena menyangkut
hak kekayaan intelektual atau hak cipta. Se-
bab, katanya, Indonesia merupakan negara
berkembang dan pertumbuhan ekonomi
yang tengah meningkat, dunia teknologi
informasi seperti jasa layanan internet dan
komputer juga berkembang dengan pesat. Di
sinilah terdapat banyak peluang pembajakan.
Ide pokok yang dikemukakan bacaan ter-
sebut adalah ....
a. Pengawasan terhadap negara Indonesia
oleh pemilik jasa informasi internasional.
b. Indonesia adalah surga bagi kaum pem-
bajak.
c. Hak kekayaan intelektual atau hak cipta
belum dimiliki IndonesiaAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 130
d. komputer berkembang di Indonesia
e. teknologi internet berkembang dengan pesat
18. Bacalah bacaan berikut.
CDMA adalah sebuah teknologi
militer yang digunakan pertama kali pada
Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk
menggagalkan usaha Jerman mengganggu
transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk
mentransmisikan tidak hanya pada satu
frekuensi, namun pada beberapa frekuensi.
Hal ini bertujuan menyulitkan Jerman untuk
menangkap sinyal yang lengkap.
Manakah yang tidak termasuk isi dalam
bacaan tersebut?
a. CDMA adalah sebuah teknologi militer
b. CDMA digunakan dalam banyak sistem
komunikasi
c. Teknologi CDMA digunakan Jerman
untuk melawan sekutu
d. Teknologi CDMA digunakan termasuk
pada Global Positioning System (GPS)
e. Teknologi yang diperlukan untuk
CDMA praktis dan eisien
Hai saudara kami yang berempat, jawab
mereka serentak. Dari semua tempat, inilah
tempat terbaik bagi kami. Bagi kami tidak ada
tempat yang lebih baik dari ini. Pahamilah itu.
Kalian berempat kebetulan lebih beruntung
dari kami. Kalian pernah bekerja di ruangan
yang lain, kemudian ke ruangan yang lain lagi,
begitu terus berpindah-pindah hingga akhirnya
kalian terlempar tidak sengaja ke sini. Karena
itu kalian bisa menilai. Tetapi kami? Dari lumpur
kemelaratan yang dulu, kami diangkat ke
ruangan sejuk dan menyenangkan ini. Inilah yang
terbaik dari semua yang tersedia. Pahamilah itu.
Janganlah kami bergabung dengan kalian. Kalian
sebenarnya lebih beruntung. Kalian adalah
batang-batang pohon singkong yang dapat
tumbuh waku dilempar di mana saja, sementara
kami hanyalah kayu-kayu kering yang tidak
mungkin tumbuh lagi.
Cerpen "Penjara" Sori Siregar
Amanat yang dikemukakan dari penggalan
cerpen tersebut adalah ....
a. tempat terbaik adalah bagi kaum miskin
b. ternyata, di tempat kerja pun ada sekat-
sekat sosial
c. penjara adalah tempat bagi si kaya dan
si miskin
d. tidak ada tempat yang indah di bumi ini
e. kemelaratan berbeda dengan perjuangan
21. Bacalah paragraf berikut.
Telepon genggam sudah banyak dimiliki
masyarakat. Bahkan, dalam sebuah keluarga,
hampir semua anggota keluarga memilikinya.
Di samping memang sudah merupakan
alat komunikasi yang mudah dibawa-bawa,
pengoperasian telepon pun tidak sulit dan
harganya terjangkau pula. Ada kemungkinan
perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-
hal tersebut. Di tambah pula karena muncul
variasi bentuk, merek, dan model baru. Oleh
sebab itu, sekarang barang-barang tersebut
sudah tidak dianggap barang mewah lagi.
Tahap pelaksanaan Pilkada meliputi
penetapan daftar pemilih, pengumuman
pendaftaran dan penetapan pasangan calon,
kampanye, masa tenang, pemungutan suara,
penghitungan suara, penetapan pasangan
calon terpilih, serta pengusulan pasangan
calon terpilih.
Untuk menggunakan hak memilih,
WNRI harus terdaftar sebagai pemilih
dengan persyaratan tidak sedang ter-
ganggu jiwa/ingatannya dan tidak sedang
dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai ke-
kuatan hukum tetap. Meski telah terdaftar
dalam daftar pemilih tetapi pada saat pe-
laksanaannya ternyata tidak lagi memenuhi
syarat, maka yang bersangkutan tidak
dapat menggunakan hak pilihnya.
19. Bacalah bacaan berikut.
20. Cermati kutipan cerpen berikut.
Paragraf tersebut menggunakan pola
pengembangan paragraf ....
a. naratif
b. deskriptif
c. ekspositoris
d. argumentatif
e. sebab-akibat
Pola pengembangan paragraf tersebut
adalah .....
a. naratif
b. deskriptif
c. ekspositoris
d. argumentatif
e. sebab-akibatUji Kompetensi Semester 1 131
22. Bacalah penggalan cerpen berikut.
''Pertempuran di Surabaya tidak seperti di
Magelang. Yang sangat dibutuhkan ialah pemuda-
pemuda yang sudah berpengalaman, terutama,
bekas Heiho, Peta, atau KNIL. Apa gunanya ke me-
dan pertempuran kalau hanya akan mati konyol?''
Kami tertunduk. Tapi komandan itu tak mau me-
ngecewakan kami. Mula-mula dia usulkan supaya
kami membantu saja di Mojokerto. Itu terang
kami tolak. Aku jadi murung, sebab ternyata tidak
gampang untuk memasuki Surabaya. Apa mesti
kuceritakan kepada kawan-kawan di kampung kelak,
kalau aku pulang? Kami sudah berpamit untuk pergi
berperang di Surabaya dan kami pergi ke Surabaya
dengan ongkos sendiri. Dan kini kami menemui jalan
buntu.
Cerpen "Di Medan Perang", Trisnoyuwono
Latar waktu yang terdapat dalam penggalan
cerpen tersebut adalah ....
a. tempat gaul remaja
c. Surabaya dan Jakarta
b. suasana waktu revolusi
c. tangsi militer
d. suasana kemerdekaan RI
23. Bacalah puisi berikut.
Indahnya taman,
di mata zaman...
Dan kalau hari sudah petang,
Ribuan orang ke taman datang,
Berikan aku belukar saja,
Tempat aku memuji rasa.
Puisi "Berikan Aku Belukar", JE Tatengkeng
Manakah yang tidak termasuk analisis
puisi tersebut?
a. Puisi tersebut menggunakan irama dan
rima yang padu.
b. Puisi tersebut mempunyai pola penu-
lisan tradisional.
c. Mengandung unsur romanitisme.
d. Berisi tentang kehidupan di masa datang.
e. Banyak mengandung majas personiikasi.
24. Bacalah puisi berikut
Puisi tersebut berisikan ....
a. sikap penyair yang penuh optimis
b. ketidakpedulian akan waktu
c. teringat akan Tuhan saat hidup semakin tua
d. adanya keinginan untuk melepaskan raga
e. kerinduan akan orang tua
25. Bacalah penggalan cerpen berikut.
''Karena keadaan keuangan kami
sekarang seperti ini. Kami dengan berat hati
sekali terpaksa melepas kamu, Nak."
"Maksud Bapak, apa Pak?"
"Yah, maksud kami untuk tidak mem-
pekerjakan kamu lagi sesudah lebaran yang
akan datang. Maksud kami, sesudah kamu
berlebaran di desa kamu tidak perlu kembali
lagi bekerja di sini."
Sri tiba-tiba ikut berbicara.
"Nah, jangan salah terima ya, Nah. Kami
terpaksa memberhentikan kamu karena
kami tidak mampu menggajimu seratus lima
puluh ribu rupiah setiap bulan. Bapakmu
sudah jadi penganggur, kami sendiri harus
memeras tenaga sekarang untuk mendapat
penghasilan."
Cerpen "Menjelang Lebaran," karya Umar Kayam
Hal yang diungkapkan dalam penggalan
cerpen tersebut adalah ....
a. kesetiaan istri kepada suami
b. kondisi ekonomi yang menuntut hidup
layak
c. majikan yang akan memberhentikan
pembantu
d. majikan yang tidak tahu keadaan
pembantu
e. pembantu yang tidak mengerti keadaan
majikannya
26. Bacalah pantun berikut.
Setelah sukma lemah letih,
Ya, Tuhan,
Setelah kucari keliling alam
'kan penghiburan,
Tapi tinggal menusuk arus di hati,
Gelaplah jiwa, tetaplah malam,
Karna kurasa terpisah, tersendirian,
Bapakku,
Kini aku di pinggir curam,
Peganglah tanganku.
Puisi "Setelah Sukma Meletih," JE Tatengkeng
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Pantun tersebut bertemakan ....
a. kepahlawanan
b. keagamaan
c. kejenakaan
d. penglipur lara
e. adat istiadatAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 132
27. Bacalah contoh puisi lama berikut.
Puisi lama tersebut adalah ....
a. karmina
b. seloka
c. gurindam
d. pantun
e. syair
28. Manakah yang termasuk karmina?
a. Ada ubi, ada talas
Ada budi, ada balas
b. Dengarlah kisah suatu riwayat
raja desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadikan hikayat
dibuatkan syair serta berminat
c. Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah
cemburuan
d. Tak alu sebesar ini
alu tertumbuk di tebing
kalau tertumbuk di pandan
e. Burung nuri burung dara
terbang ke sisi taman kayangan
kepada dirinya ia aniaya
orang itu jangan engkau percaya
lidah suka membenarkan dirinya
daripada yang lain dapat kesalahannya
29. Untuk memberikan kritik atau dukungan ter-
hadap pendapat orang lain, kita memerlukan
bukti atau fakta-fakta yang benar agar ....
a. gagasan (opini) kita dapat meyakin-
kan orang lain
b. gagasan (opini) kita dapat dipuji orang lain
c. gagasan (opini) kita dapat berpengaruh baik
d. gagasan (opini) kita tidak dapat digangu-
gugat
e. gagasan (opini) kita dapat didengarkan
dengan baik.
30. Perhatikanlah ungkapan berikut.
Makna ungkapan kaki tangan dalam kalimat
tersebut adalah ....
a. orang yang serakah
b. orang yang memiliki kekayaan
c. orang yang memiliki kaki tangan
d. orang yang membatu memberikan
informasi
e. orang yang berprofesi mencari informasi
atau berita
Hati-hati orang itu memiliki kaki
tangan di mana-mana.Transportasi
7
Pelajaran
Budi mengayuh sepeda di tengah lalu-lintas kota. Dia akan
mengantarkan koran para pelanggannya. Budi adalah seorang
penjual koran yang pandai dan cerdas. Pengetahuannya luas
karena betapa dia sering menyerap informasi melalui koran.
Dari cerita singkat tersebut, terlihat betapa pentingnya ke-
giatan menyerap informasi melalui kegiatan membaca. Di antara
sekian banyak sumber informasi, Anda tentunya pernah menyerap
salah satu sumber informasi. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih
menyerap informasi yang berasal dari tuturan langsung dan bacaan.
Dalam tuturan langsung, Anda akan berlatih membuat simpulan
atas informasi yang telah diserap. Simpulan tersebut dapat dijadikan
ancang-ancang dalam menulis kritik atau tanggapan. Sementara itu,
sumber informasi lain yang akan Anda pelajari ialah berupa bacaan.
Bacaan pertama, yaitu teks yang berasal dari media cetak. Anda akan
berlatih memberikan kritik atau tanggapan terhadap bacaan tersebut.
Dalam bidang sastra, Anda akan berlatih mengidentiikasi karya sastra
Melayu klasik. Dengan demikian, kemampuan analisis yang telah
Anda miliki sebelumnya akan semakin terasah.
Sumber: Dokumentasi pribadiAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 134
Sumber
informasi
Tuturan langsung Simpulan
Bacaan
Media cetak
Karya sastra
Melayu klasik
Kritik atau
tanggapan
Hasil
identiikasi
Alokasi waktu untuk Pelajaran 7 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam Pelajaran = 45 menit
jenis
hasil menyimak
jenis
hasil
membaca
hasil
membaca
perbincangan
forum diskusi
terdiri atas
hal yang
diidentiikasi
tema
alur
penokohan
latar
amanat
Peta KonsepTransportasi 135
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan
informasi. Informasi yang kita peroleh bermacam-macam. Tidak
jarang informasi-informasi itu diperoleh melalui tuturan langsung.
Misalnya, dari forum diskusi atau bahkan perbincangan biasa
dengan teman-teman. Informasi-informasi itu ada yang Anda anggap
penting atau tidak.
Pada dasarnya, informasi apapun penting bagi kita. Ada pepatah
mengatakan bahwa siapapun yang menguasai informasi, dia akan
menguasai dunia. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan
diri menyimak informasi dengan baik. Caranya, mencatat pokok-
pokok isi informasi yang disampaikan, menyimpulkan isi informasi
dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. Agar informasi itu
bermanfaat, sampaikan informasi itu kepada orang lain. Anda dapat
menyampaikan informasi itu secara lisan setelah isi informasi itu
ditulis secara runtut dan jelas.
Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman
Anda. Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar dapat
mendengarkan dengan baik, tutuplah buku Anda.
Menyimpulkan Isi Informasi
dari Tuturan Langsung
A
Jakarta Operasikan Waterway
Impian warga ibu kota untuk mendapatkan
layanan transportasi air menjadi kenyataan. Ini se-
telah dua kapal penumpang (waterway) secara resmi
melayani masyarakat dari Dermaga Halimun hingga
Dermaga Dukuh Atas sepanjang 1,7 kilometer
kemarin.
Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif
transportasi umum di Jakarta. Hanya saja, untuk
jangka waktu hingga dua tahun mendatang masih
difokuskan untuk keperluan pariwisata.
Peresmian ini sekaligus menjawab keraguan ma-
syarakat atas keseriusan Pemprov DKI Jakarta mem-
benahi wilayah sungai dan dijadikan sebagai salah satu
alternatif angkutan umum.
Pembangunan waterway merupakan bagian dari
skenario besar penataan sistem transportasi di wilayah
Jakarta yang dikenal dengan Pola Transportasi Makro
(PTM). Penataan transportasi ini meliputi pembangunan
Bus Rapid Transportation (busway), Light Rapid Transit, Mass
Rapid Transportation (monorail) serta armada waterway
(angkutan sungai).
Ini merupakan cikal bakal hadirnya transportasi
makro di Jakarta setelah adanya busway, waterway,
dan menyusul monorail.
Peresmian waterway merupakan cikal bakal
hadirnya moda transportasi yang terintegrasi.
Rencananya ke depan, transportasi ini akan meng-
hubungkan beberapa wilayah yang sebelumnya tidak
terlayani angkutan umum lain. Misalnya, kawasan
Halimun, Stasiun KA Dukuh Atas, tepian Jalan KH
Mas Mansyur, dan berakhir di Pintu Karet, Tanah
Abang Jakarta Pusat.
Untuk mengatasi hal tersebut, dibuka jalur
waterway dengan rute Halimun-Karet sepanjang 1,7
kilometer dari rencana awal sepanjang 3,6 km dari
Manggarai-Karet.
Perencanaan ini berkaitan juga dengan kebiasaan
warga Jakarta yang sering membuang sampah di sungai.
Akibat kurang sadarnya masyarakat dengan kondisi
tersebut, pemerintah harus merogoh dana APBD Rp
30 miliar untuk menangani masalah sampah saja.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menyimak informasi dari
tuturan langsung; mengemukakan hal-hal penting dari informasi tersebut;
menyimpulkan isi informasi; dan menanggapi informasi. Dengan demikian,
kemampuan Anda dalam menyimak informasi akan semakin meningkat. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 136
Pada bagian lain, pembenahan transportasi air
sebetulnya belum berjalan sempurna. Pasalnya, longsor
sepanjang 500 meter yang terjadi di sepanjang kawasan
Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Sultan Agung masih
terlihat belum banyak mendapat sentuhan.
Begitu juga dengan kondisi dinding pembatas
sungai yang ada di sepanjang kawasan Halimun,
Jakarta Pusat. Dinding pembatas yang banyak retak
dan berlubang tidak mendapat pembenahan dari
petugas.
Sementara, pembongkaran jembatan dan saluran
air yang menghadang di kawasan itu juga belum banyak
mendapat alternatif. Apakah itu akan dibongkar atau
ada alternatif pembuatan jalur baru. Hingga kemarin,
saluran yang menghadang tersebut masih tampak
melingkar di atas sungai. Begitu juga dengan jembatan
yang ada. Tidak ada perubahan yang cukup signiikan.
Semuanya masih tetap seperti hari biasanya.
Masalah utama yag dihadapi waterway Jakarta
adalah menumpuknya sampah. Ribuan kubik sampah
mengalir setiap harinya dari hulu hingga hilir.
Sehingga, tidak heran jika di sepanjang Sungai
Ciliwung tersebut, sampah masih tampak mendomi-
nasi. Namun, kondisi sampah di atas aliran sungai
tersebut bukan alasan bagi pemda DKI untuk
tidak bisa berbuat. Apalagi, hingga menunda proses
angkutan air menjadi angkutan alternatif yang men-
jadi kebutuhan mendesak tersebut. Tidak perlu
bertahun-tahun. Jika serius, tiga bulan saja sudah
cukup.
Sumber: Jawa Pos, 7 Juni 2007
(dengan penyesuaian)
Setelah mendengarkan informasi tersebut, Anda dapat membuat
simpulannya. Simpulan tersebut di buat agar Anda memahami pesan
dari informasi tersebut. Agar Anda dapat menyimpulkan informasi
tersebut secara runtut dan mudah dipahami, catatlah pokok-pokok
informasi tersebut.
Untuk mengetahui pokok-pokok isi informasi yang kita dengar,
kita tidak dapat mengetahuinya berdasarkan satuan-satuan paragraf.
Biasanya, dari informasi yang kita dengar, kita dapat menentukan
pokok-pokok informasi berdasarkan yang paling mudah ditangkap
dan diingat. Salah satu kunci untuk menentukan pokok-pokok
informasi, Anda dapat menggunakan rumus 5W+1H (what/apa,
who/siapa, where/di mana, when/kapan, why/mengapa, how/
bagaimana).
Berikut ini pokok-pokok informasi Jakarta Operasikan Waterway".
Dua kapal penumpang (waterway) secara resmi melayani
masyarakat dari Dermaga Halimun hingga Dermaga Dukuh Atas
sepanjang 1,7 kilometer kemarin. (kalimat ini dapat memenuhi
unsur what/apa, where/di mana, dan when/kapan).
Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif transportasi
umum di Jakarta. Hanya saja, untuk jangka waktu hingga dua
tahun mendatang masih difokuskan untuk keperluan pariwisata.
(kalimat-kalimat ini dapat memenuhi unsur who/siapa, dan how/
bagaimana).
Pembangunan waterway merupakan bagian dari skenario
besar penataan sistem transportasi di wilayahnya yang dikenal
dengan Pola Transportasi Makro (PTM). (kalimat ini dapat
memenuhi unsur why/mengapa).
Pokok-pokok informasi tersebut juga merupakan informasi
yang mudah ditangkap dan diingat. Buktikanlah oleh Anda dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Tentang apa isi informasi tersebut?
Di mana tempat terjadinya informasi tersebut?
Kapan informasi tersebut terjadi?
Siapa yang berperan dalam informasi tersebut?
Bagaimana informasi itu terjadi?
Mengapa peristiwa dalam informasi tersebut terjadi?Transportasi 137
Pihak ITC sendiri saat itu baru mengajukan
rencana pembangunan monorail tahap pertama dengan
rute Bekasi-Mega Kuningan sepanjang 22,5 kilometer
dan tahap kedua akan dibangun rute Jakarta-Tangerang
kemudian diteruskan Bekasi-Cikarang. Lagi-lagi bukan
Sutiyoso jika tidak memaksakan kehendaknya sendiri
meski banyak pihak mencoba memberi masukan agar
rencana proyek tersebut dipersiapkan benar baru
dijalankan. Gubernur Jakarta, Sutiyoso tetap ngotot
proyek ini harus dijalankan walaupun belum siap
benar konsepnya. Peristiwa perdebatan awal tersebut
terjadi sekitar pertengahan tahun 2003 lalu, meski
konsep monorail belum ada, Sutiyoso terus menjajaki
pembangunan monorail di Jakarta Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Untuk memuluskan rencananya itu, tidak lama
kemudian Sutiyoso mengatakan bahwa dia telah me-
rencanakan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia un-
tuk mengunjungi para investor setempat yang akan
menginvestasikan uang senilai Rp 3,2 triliun untuk
membuat jalur monorail.
Menurut Anda, adakah pokok-pokok informasi penting dari
sumber informasi yang telah Anda dengarkan tadi? Sebutkanlah
berdasarkan hasil penyimakan Anda terhadap informasi tersebut.
Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan
tersebut, Anda dapat lebih mudah menyimpulkan informasi yang
Anda dengar. Anda dapat membuat simpulan dengan urutan pokok
informasinya sehingga menjadi simpulan yang runtut. Perhatikan
simpulan berikut berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
Simpulan yang telah dibuat dapat disampaikan kepada orang
lain dengan runtut dan jelas. Dengan kata lain, kalimat-kalimat yang
digunakan tersusun secara rapi; intonasi dan lafal diungkapkan secara
jelas. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah menangkap
informasi yang telah Anda peroleh.
Sekarang, untuk melatih kemampuan Anda, dengarkan infor-
masi berikut. Sebaiknya, minta bantuan teman Anda untuk mem-
bacakannya. Agar dapat melatih kemampuan Anda, sebaiknya
tutuplah buku Anda.
Monorail Jakarta, Proyek atau Solusi?
Akhir-akhir ini, berita tentang rencana pem-
bangunan proyek monorail muncul kembali terutama
tentang persoalan ketidaksiapan pihak konsorsium
pelaksananya. Sejak rencana proyek ini mulai digagas
dan diungkapkan, sebenarnya sudah banyak pihak yang
mempertanyakan kesiapan Pemprov Jakarta dalam
pembangunan proyek besar di bidang transportasi
ini. Pertanyaan tersebut bukan berkaitan dengan
bermanfaat atau tidak monorail, tetapi lebih tentang
pihak swasta atau investor yang akan menjadi patner
Pemprov Jakarta dalam merealisasikan proyek
prestisius tersebut. Misalnya saja mempertanyakan
garansi atau jaminan yang dapat diberikan Pemprov
Jakarta bahwa investor yang akan digaet benar-
benar memiliki kapasitas dan profesional. Sayangnya
semua pertanyaan publik itu tidak pernah mendapat
jawaban jelas dan tegas dari pihak Pemprov Jakarta
dan pelaksanaan proyek ini semakin memburuk hingga
kini.
Sekadar untuk menyegarkan kembali ingatan
tentang proyek ini, ide awal membangun monorail
pertama kali digulirkan PT Indonesian Transit Central
(ITC) sebagai partner dari MTrans Malaysia pada
awal 2001. Sebagai gambaran untuk membayangkan
atau ingin tahu, bagaimana bentuk monorail mungkin
bisa melihat seperti monorail yang ada di komplek
wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Waktu itu,
surat dukungan terhadap investasi proyek monorail
telah didapat, yaitu dari Menteri Perhubungan, Dirjen
Hubungan Darat, Gubernur Jakarta (Juli 2002),
Walikota Bekasi (April 2002), dan Walikota Tangerang
(Mei 2002). Gagasan awal proyek monorail ini akhirnya
ditunda terus dan akhirnya tenggelam karena pihak
Pemprov Jakarta melihat busway dinilai lebih layak.
Setelah busway koridor 1 berjalan dan diteruskan
dengan pembangunan koridor 2 dan 3, barulah monorail
pun dilirik kembali.
Sumber: www.images.google.comAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 138
Secara khusus juga Sutiyoso menggambarkan
bahwa Jakarta membutuhkan transportasi yang rep-
resentatif dan perjalanannya ke Malaysia menjadi pen-
ting untuk mendapatkan investor Malaysia yang mau
membuat monorail. Kepada wartawan saat di sela-sela
olahraga bersama Pemda DKI, Polda Metro Jaya dan
TNI di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta pada hari
Jumat (25/7/2003), Sutiyoso juga mengatakan bahwa jika
nantinya sudah tersedia tranportasi yang representatif
seperti monorail, diharapkan jumlah kendaraan yang
masuk ke DKI Jakarta akan berkurang. "Saya harapkan
orang-orang yang sebelumnya membawa mobil ke luar
kota, akan naik kendaraan itu (kereta api jalur monorail).
Bayangkan saja, tiap hari kira-kira 2 juta kendaraan yang
masuk ke Jakarta. Itulah yang membuat kemacetan di
Jakarta," jelas Sutiyoso saat itu.
Secara semangat juga Sutiyoso menggambarkan
bahwa perjalanannya ke Malaysia itu nanti akan
dipertemukan oleh pihak investor MTrans Malaysia
dengan Menteri Keuangan Malaysia. Pertemuan
tersebut katanya untuk membuktikan bahwa investor
itu benar-benar sebuah perusahaan yang mendapat
dukungan dari pemerintah Malaysia. Sutiyoso juga
kala itu menjelaskan bahwa rute monorail ini dapat
diselesaikan investor tersebut dalam waktu 2,5
tahun. Menurut Sutiyoso diungkapkan bahwa dia
juga berencana akan memasukkan rute monorail ke
bandara sebagai bagian jaringan transportasi makro
yang menjangkau sampai Jakarta, Bogor, Depok
Tangerang, dan Bekasi.
Menarik sekali membaca dan memerhatikan
semua rencana dan mimpi Sutiyoso terhadap proyek
monorail di atas. Tetapi pertanyaannya sekarang ini,
bagaimana kenyataan dan realisasi dari mimpi dan
gagasan proyek monorail tersebut? Ternyata banyak
sekali perubahan yang terjadi semenjak proyek
tersebut mulai digagas hingga pembangunan sarana
awal proyek monorail. Satu persatu perubahan
terjadi, mulai dari konsorsium yang menjadi patner
Pemprov Jakarta, rute, dan jumlah anggaran yang
akan dikeluarkan membangun monorail. Rencana
awal dikatakan Sutiyoso bahwa Trayek atau rute awal
monorail ini akan melintasi jalur yang mencangkup
kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi ternyata
berubah begitu saja tanpa cerita penjelasan. Pada
perjalanan awal itu, rute monorail akhirnya dibuat
hanya melintasi wilayah Jakarta.
Rute baru yang hanya melayani kota sekitar
Jakarta ini pun masih menimbulkan banyak penolakan
karena melalui jalur kawasan Senayan yang ditakutkan
akan mengganggu keseimbangan kawasan Senayan
sebagai kawasan terbuka untuk olah raga. Perubahan
lainnya juga terjadi pada investor yang menjadi
patner Pemprov Jakarta. Saat ini konsorsium
investornya saat ini bukan lagi PT Indonesian Transit
Central (ITC) yang berpatner dengan MTrans
Malaysia seperti rencana awal tahun 2001. Sebagai
penggantinya saat ini proyek tersebut dipegang oleh
PT Jakarta Monorail (PTJM) yang mengaku telah
memiliki sebuah konsorsium pemodal yang akan
membiayai pembangunan proyek monorail di Jakarta.
Peralihan investor pelaksana proyek ini pun tidak
jelas apa penyebabnya, padahal jauh sebelumnya
Sutiyoso sudah menjamini PT ITC dan Mtrans
sebagai konsorsium investor yang punya duit dan
diakui pemerintah Malaysia.
Rupanya masuknya PTJM sebagai investor tidak
memberikan arti lebih baik dalam pembangunan
proyek monorail. Pelaksanaannya saat ini justru
semakin buruk dan tidak jelas penyelesaiannya.
Misalnya saja pembangunan jalur proyek monorail ini
banyak yang terbengkalai begitu saja. Beberapa lokasi
yang menjadi lintasan monorail mengalami kerusakan
sebagai akibat penggalian lobang cukup besar untuk
keperluan menanam pondasi tiang panjang jalur yang
akan dibangun. Lobang-lobang besar itu didiamkan
begitu saja sehingga menimbulkan masalah dan
membahayakan pengguna jalan di sekitarnya. Banyak
keluhan yang disampaikan sehubungan masalah ga-
lian ini tetapi hingga saat ini lobang-lobang tersebut
masih terbuka tanpa pengaman.
Entah apa pula yang menjadi dasar pertimbangan
Sutiyoso menunjuk PTJM sebagai pengganti PT ITC
dan Mtrans sebagai investornya. Padahal awalnya
diungkapkan sebagai partner investor dan pengawas
proyek, PT ITC menjanjikan Mtrans melakukan
investasi sebesar Rp 3,2 Trilyun. Sementara itu PTJM
sebagai investor saat ini hanya mampu menanamkan
modal sebesar Rp 1,5 Trilyun dari total anggaran
sebesar Rp 6,5 Trilyun sedangkan sisanya akan diupa-
yakan melalui pinjaman. Belakangan tersiar kabar
bahwa apa yang dijanjikan oleh PTJM telah memiliki
konsorsium investor dalam proyek ini ternyata tidak
benar.
Begitu pula dengan persoalan ketersediaan modal
dari pihak PTJM sendiri saat ini mulai menampakkan
masalah baru lagi. Masalah modal ini berkali-kali
disampaikan Sutiyoso pada media massa hingga pada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah
nasional ikut membantu pembangunan monorail. Rupa-
nya permintaan keterlibatan pemerintah nasional
ini berkaitan kurang dana yang dimiliki pihak PTJM.
Masalah dana atau modal ini terus bergulir dan akhirnya
PTJM mengaku bahwa mereka meminta modal
sebagai saham penyertaan dari pihak Pemprov Jakarta
sebesar Rp 500 milyar. Permintaan ini menimbulkan
penolakan dan pertanyaan yang berkaitan dengan
keberadaan serta kapasitas PTJM sebagai pelaksana
konsorsium pembangunan monorail di Jakarta. Tanpa
mempertimbangkan suara yang masuk, Sutiyoso lang-
sung saja menyetujui pemberian modal tersebut yang
katanya akan dimasukkan dalam APBD tahun 2006
mendatang.
Banyak persoalan yang terjadi di lapangan terbeng-
kalai begitu saja tanpa kejelasan penyelesaiannya. Mulai dari
persoalan ketidakjelasan rute serta pembiaran sisa galian Transportasi 139
penanaman lubang tiang panjang dan kesiapan anggaran
atau modal yang dimiliki pihak PTJM. Persoalan-
persoalan ini akhirnya memang menunjukkan secara
konseptual dan perencanaan pembangunan monorail
di Jakarta ini belum siap benar. Ketidakmampuan
menyelesaikan tepat waktu dan permintaan dana oleh
PTJM ini menunjukkan bahwa memang PTJM tidak
layak menjadi investor. Permintaan modal penyertaan
Pemprov Jakarta inilah yang menunjukkan pada publik
Jakarta bahwa keberadaan proyek monorail dan PTJM
sebagai konsorsium tidak memiliki kapasitas yang baik
dan harus hentikan kerja samanya.
Akhirnya harus diakui bahwa semua kekacauan dalam
pembangunan proyek monorail yang masih terus terjadi
itu disebabkan oleh orientasi pembangunan yang salah.
Apa yang dikatakan oleh Sutiyoso bahwa monorail adalah
untuk memecahkan masalah kekacauan transportasi
dan lalu lintas di Jakarta hanyalah omong kosong belaka.
Mudahnya Sutiyoso memberikan dana publik sebesar
Rp 500 Milyar dan melakukan perubahan, entah itu
rutenya atau konsorsium pelaksananya menunjukkan
bahwa monorail hanya sebuah cara Sutiyoso membuat
satu proyek pribadi. Jika memang pembangunan
monorail ditargetkan sebagai sebuah solusi pemecahan
masalah dan bukan sekadar berorientasi pada proyek,
pelaksanaannya tidak akan sekacau ini. Sebagai sebuah
solusi, tentunya pembangunan monorail, harusnya dilaku-
kan secara terbuka, partisipatif, matang dan terprogram.
Dilakukan secara terbuka maksudnya agar bisa melibat-
kan partisipasi dan kepentingan warga Jakarta sebagai
stakeholder utama dapat diolah secara matang dan ter-
program pencapaiannya.
Untuk membuktikan kecurigaan dan peman-
faatan kembali monorail sebagai sebuah proyek belaka,
maka sudah seharusnya rencana ini dihentikan dulu
sementara waktu. Penghentian sementara ini dila-
kukan dengan diikuti pembatalan kerja sama dengan
pihak konsorsium agar Pemprov dan warga Jakarta
bisa melakukan evaluasi serta menyusun ulang pe-
rencanaannya. Pemprov Jakarta tidak perlu ragu
menghentikan kerja samanya dengan pihak. Kegagalan
yang dialami dijadikan bahan evaluasi perbaikan agar
pembangunan monorail dapat dibangun dengan baik
agar kepentingan warga Jakarta tercapai. Langkah-
langkah perbaikan tersebut dimaksudkan agar ke-
gagalan yang sama tidak terulang kembali. Misalnya
saja persoalan guling menggulingkan investor seperti
antara PT ITC bersama Mtrans yang dianggap
gagal dan berhasil digulingkan oleh PTJM sebagai
konsorsium berikutnya, tidak terjadi kembali. Situasi
kegagalan PTJM saat ini bisa dimanfaatkan (sangat
mungkin memang dikondisikan) oleh investor lain
yang ingin masuk menjadi pelaksana pembangunan
dan pengelola mega proyek monorail ini.
Siapa sih orang yang tidak mau mendapatkan
keuntungan trilyunan rupiah tanpa modal memadai?
Seekor kucing saja jika hendak buang air besar mau
berusaha menggali lobang tempat kotorannya dan
menutupnya kembali dengan tanah setelah selesai.
Atau apabila seekor kucing jantan ingin mengawini
seekor kucing betina, kucing itu harus bekerja keras.
Si kucing jantan harus mampu meyakinkan si kucing
betina barulah terjadi sebuah perkawinan. Masa kita
sebagai manusia kalah oleh seekor kucing, untuk
mendapatkan sebuah kenikmatan seekor kucing mau
berusaha dan mengerjakannya secara terencana.
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi
yang telah Anda dengarkan untuk membuktikan bahwa Anda
mendengarkan dengan baik.
a. Pembangunan proyek apa yang sedang banyak diberitakan?
b. Siapa yang pertama kali menggulirkan ide untuk membangun
proyek monorail?
c. Pada tahun berapa ide tersebut digulirkan?
d. Dari siapa saja didapat surat dukungan terhadap investasi
pembangunan monorail?
e. Menurut Sutiyoso, berapa lama rute monorail tersebut da-
pat diselesaikan para investor?
2. Catatlah pokok-pokok informasi yang telah Anda dengar tersebut.
3. Buatlah simpulan atas isi informasi tersebut dengan urutan yang
runtut dan mudah dipahami.
4. Sampaikan secara lisan simpulan isi informasi tersebut dengan
runtut dan jelas.
Uji Materi
Sumber: www.sekitarkita.comAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 140
Kegiatan Lanjutan
1. Dengarkanlah informasi yang disampaikan dari tuturan secara
langsung, misalnya dari radio atau televisi. Jangan lupa Anda harus
mencatat sumber informasi tersebut dan waktu diperolehnya
informasi tersebut.
2. Catatlah pokok-pokok informasi dengan urutan yang runtut
dan mudah dipahami.
3. Simpulkan isi informasi tersebut dengan urutan yang runtut
dan mudah dipahami.
4. Sampaikan secara lisan isi informasi yang ditulis secara runtut
dan jelas tersebut.
5. Diskusikanlah hasilnya dengan teman-teman Anda. Teman-
teman Anda dapat mengajukan pertanyaan lisan yang tentunya
harus Anda jawab.
Sebelumnya, Anda telah mendengarkan informasi. Mungkin
informasi-informasi tersebut tidak sesuai dengan pendapat Anda.
Anda ingin memberikan kritik tentang informasi tersebut.
Anda dapat memberikan kritik terhadap informasi yang Anda
dapat. Namun, Anda tidak boleh sembarangan memberikan kritik.
Ada etika dan cara mengkritik yang baik. Dengan kritik yang baik,
kita dapat berperan memberikan kontribusi terhadap penyelesaian
masalah, suksesnya suatu pekerjaan, dan lain-lain. Oleh karena itu,
kali ini Anda akan mempelajarinya.
Jika Anda amati, informasi yang Anda dengar tentang monorail
pada pembelajaran sebelumnya merupakan sebuah kritik terhadap
persoalan monorail. Kritik tersebut tersusun berdasarkan pokok per-
soalan yang menjadi perdebatan umum di kalangan masyarakat, di
antaranya:
Apa isunya? Pembangunan monorail di Jakarta.
Kapan dimunculkan? Pertengahan tahun 2003.
Apa yang menjadi latar belakangnya? Terutama tentang persoalan
ketidaksiapan pihak konsorsium pelaksananya.
Sejak rencana proyek ini mulai digagas dan diungkapkan,
sebenarnya sudah banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Pemprov
Jakarta dalam pembangunan proyek besar di bidang transportasi ini.
Pertanyaan tersebut bukan berkaitan dengan bermanfaat atau tidak
Memberikan Kritik B
Dalam bagian ini, Anda akan berlatih memberikan kritik terhadap
informasi dari media cetak atau elektronik. Sebelum itu, pahamilah
terlebih dahulu materi mengenai kritik. Dengan demikian, daya kritis
Anda akan meningkat. Kemampuan mengemukakan gagasan Anda pun
akan bertambah.Transportasi 141
monorail, melainkan lebih tentang pihak swasta atau investor yang
akan menjadi partner Pemprov Jakarta dalam merealisasikan proyek
prestisius tersebut. Misalnya saja mempertanyakan garansi atau
jaminan yang dapat diberikan Pemprov Jakarta bahwa investor
yang akan digaet benar-benar profesional dan memiliki kapasitas.
Sayangnya, semua pertanyaan publik itu tidak pernah mendapat
jawaban jelas dan tegas dari pihak Pemprov Jakarta dan pelaksanaan
proyek ini semakin memburuk hingga kini.
Kritik tersebut juga tersusun dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta runtut. Kritik tersebut dapat dipahami karena
disertai alasan berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya.
Jadi, kritik tersebut tidak asal ucap, tetapi berdasarkan pemahaman
dan pemikiran yang mendalam. Oleh karena itu, kritik seperti itu
dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk memecahkan
suatu masalah.
Berikut ini terdapat sebuah informasi yang menjadi perdebatan
umum di masyarakat.
Kenaikan Harga BBM dan Kemiskinan: Tanggapan atas Tanggapan
Sebagai peneliti yang melakukan kajian tentang
kenaikan harga BBM termasuk kemiskinan, saya
sebetulnya sangat gembira melihat begitu banyaknya
tanggapan terhadap studi ini. Tetapi saya ikut sedih
melihat kebanyakan tanggapan tidak diikuti dengan
analisis yang menggunakan metodologi yang me-
madai. Umumnya tanggapan ini lebih disebabkan
oleh sangkaan yang tidak mendasar sehingga seolah-
olah riset ini dilakukan secara parsial tanpa melihat
kelompok yang lain dan kurang jelas.
Mari sedikit saya jelaskan bagaimana sejarah
penelitian ini. Penelitian ini dimulai sejak tahun 2000
pada saat LPEM diminta baik oleh Kantor Menko
Perekonomian (Pak Kwik Kian Gie masih menjadi
Menko) dan Departemen ESDM (Pak Presiden SBY
waktu itu menjadi menterinya) menyiapkan kajian
tentang dampak makro BBM. Kajian dimulai dari
sekedar analisis sangat sederhana dengan melihat
perbedaan harga domestik dan luar negeri dan
distribusi penerima subsidi BBM. Kebetulan saya
pribadi sejak tahun 1992 melakukan riset individual
melihat dampak regresif dari harga BBM.
Karena BBM dinaikkan setiap tahun (2001 dan
2002) maka LPEM diminta melanjutkan proses ini
termasuk melakukan sosialisasi di beberapa daerah
di Indonesia tentang dampak BBM. Metodologi
penelitian pun disempurnakan setelah mendapatkan
feedback dari pertanyaan di daerah saat kami
melakukan sosialisasi termasuk dalam melihat
dampaknya terhadap rumah tangga khususnya
rumah tangga miskin.
Bagaimana Dampak terhadap Kemiskinan
dihitung?
Dalam melakukan analisis ini kami menggunakan
baik pendekatan Computable General Equlibrium
(CGE) maupun pendekatan sistem permintaan
yang dikembangkan oleh Prof. Angus Deaton dari
Princeton University yang hingga kini dianggap
merupakan pendekatan empirikal terbaik. Sumber
data yang digunakan sepenuhnya berasal dari
Susenas yang diterbitkan oleh BPS yang menjadi
dasar perhitungan tingkat kemiskinan di Indonesia.
Dalam menghitung dampak harga baik secara
langsung, maupun tidak langsung kami menggunakan
hasil dari model CGE sehingga sudah memperhitungkan
dampak tambahan (multiplier) dari kenaikan BBM. Dengan
menggunakan elastisitas permintaan yang diestimasi
secara terpisah, hasil perhitungan dampak harga ini ke-
mudian dimasukkan dalam persamaan yang merupakan
hasil optimasi konsumen dalam memaksimumkan tingkat
kesejahteraan dengan kendala anggaran.
Kenaikan harga tentu akan mengakibatkan
penurunan daya beli (pendapatan riil). Dampak ini
sangat bervariasi tergantung pada pola konsumsi
dan sensitivitas dari harga setiap komoditi
terhadap kenaikan harga BBM. Rumah tangga
miskin umumnya relatif terproteksi mengingat
tiga hal. Pertama, pangsa konsumsi langsung BBM
relatif kecil. Untuk BBM non minyak tanah, pangsa
kelompok 40% terbawah kurang dari 1 % dari total
pendapatan. Hanya minyak tanah yang lumayan
besar yaitu sekitar 2,6% dari total pengeluaran. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 142
Kedua, konsumsi komoditi yang sensitif terhadap
kenaikan BBM pun relatif kecil seperti pengeluaran
untuk transportasi. Ketiga, Komoditi yang dominan
dalam pola konsumsi rumah tangga 40% terbawah
yaitu beras sebetulnya juga tidak bergerak banyak
karena harga komoditi ini dijaga oleh pemerintah
dan kenaikan harga BBM dilakukan pada saat siklus
harga beras mengalami penurunan.
Walhasil kalau kita lihat beban kenaikan harga
BBM hingga tingkat pendapatan menengah atas
cenderung meningkat lebih dari proposional dan
menurun lagi – walaupun masih jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok 40% terbawah.
Hasil perhitungan dampak pendapatan riil ini
kemudian ditranslasikan dalam perhitungan indeks
kemiskinan dengan menggunakan nilai pengeluaran
RT yang baru setelah kenaikan harga BBM. Secara
logis kemudian, tingkat kemiskinan meningkat.
Simulasi kami menunjukkan peningkatan indeks
kemiskinan yang terjadi untuk tahun 2005 lebih
kecil daripada tahun 2002 atau 2003 (pada saat
kenaikan dibatalkan) karena kenaikan harga kali ini
tidak diikuti dengan kenaikan harga listrik.
Tingkat kemiskinan kemudian mengalami
penurunan tatkala kelompok termiskin mendapatkan
kompensasi yang jumlahnya lebih besar dari kebutuhan
untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan yang
sama seperti sebelum kenaikan harga BBM. Pendekatan
ini dalam teori ekonomi mikro dikenalkan
dengan pendekatan Compensating Variation – yang
seharusnya dipahami oleh seluruh mahasiswa dan
lulusan Fakultas Ekonomi. Jelas disini perhitungan
yang kami lakukan mencakup seluruh rumah tangga
yang ada dalam Susenas.
Saya ingin menjelaskan secara gamblang dengan
menggunakan contoh konkret tanpa menggunakan
sistem persamaan permintaan di atas. Saya dalam
menjelaskan ini secara sadar membiarkan terjadi
double counting dalam perhitungan kenaikan biaya
untuk memberikan semacam shockbreaker atau
pengaman jika kebocoran benar-benar terjadi.
Kita ambil rumah tangga yang pengeluarannya
sama dengan garis kemiskinan. Berdasarkan Susenas
2002, garis kemiskinan rata-rata sekitar Rp114.000
per kapita per bulan. Untuk mendapatkan nilai garis
kemiskinan tahun 2005, kita hitung dengan aku-
mulasi inlasi selama tiga tahun yaitu 6% per tahun .
Perhitungan ini menghasilkan garis kemiskinan baru
sebesar Rp135 ribu per kapita per bulan. Supaya aman
dengan memperhitungkan dampak inlasi tambahan
dan mudah menghitungnya, kita mark-up saja menjadi
Rp150 per kapita per bulan atau kira-kira Rp650 ribu
per keluarga perbulan. Kenaikan BBM nonminyak tanah
sebetulnya hanya meningkatkan biaya per rumah tangga
hanya Rp6500 per bulan dan kalau biaya transportasi
diperhitungkan lagi, total pengeluaran meningkat
sekitar Rp12.000 per bulan per keluarga.
Lalu, karena keluarga ini mendapatkan raskin
20 kg dan membayar hanya Rp1000 per kg, keluarga
ini secara implisit mendapat transfer sebesar 20
x (Rp 2.800 – Rp1.000) = Rp.36.000 per bulan.
Kalaupun beras yang diterima hanya 10 kg saja,
transfer yang diterima adalah Rp18.000 per bulan
dan jumlahnya masih lebih besar dari kenaikan
biaya tersebut.Dengan menggunakan raskin saja,
keluarga ini telah overcompensated. Apalagi kalau
ditambahkan dengan pengeluaran pendidikan yang
berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp160 ribu per
bulan dan tabungan pengeluaran kesehatan karena
berdasarkan Susenas 2002 dan di-markup untuk
tahun 2005 kira-kira sekitar Rp20 ribu per bulan
per keluarga. Harap dicatat pula simulasi di atas
hanya memperhitungkan kompensasi beras plus SPP
(hanya kira-kira sepertiga dari subsidi pendidikan
yang direncanakan).
Tanpa menggunakan perhitungan yang rumit
tadi secara jelas, akibat transfer yang diperoleh
kenaikan harga BBM tadi, pendapatan keluarga
miskin mengalami kenaikan dan mendorong mereka
keluar dari garis kemiskinan. Mengingat jarak rata-
rata pendapatan penduduk miskin dengan garis
kemiskinan (poverty gap) di Indonesia tidak terlalu
besar–karena mayoritas pendapatan mereka berada
di sekitar garis kemiskinan, akan banyak keluarga
miskin yang bisa terangkat. Tetapi bukan tidak ada
keluarga yang mengalami turun status menjadi
miskin akibat kenaikan BBM ini akibat RT ini tidak
mendapatkan eligible mendapatkan kompensasi–
ingat simulasi menunjukkan indeks kemiskinan
meningkat hampir 0,5% atau 1 juta RT yang berubah
menjadi miskin. Tetapi secara netto, jumlah yang
terangkat lebih besar dibandingkan yang mengalami
penurunan pendapatan.
Siapa yang Dimenangkan dan Dikalahkan
Akibat Kebijakan Ini?
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
yang mengambil pelajaran ekonomi pembangunan
tentu paham tentang koeisien ketimpangan
seperti Indeks Gini atau Indeks Theil. Menggunakan
indeks Gini, kita tahu kalau mendekati nilai 1
maka distribusinya sangat timpang. Artinya, semua
pendapatan suatu perekonomian dimonopoli oleh
1 keluarga. Kalau kita memakai indeks Gini ini
untuk menghitung distribusi subsidi, hampir semua
komponen BBM, indeksnya nyaris mendekati 1.
Hanya minyak tanah yang nilai sekitar 0,6 – itu pun
sudah timpang.
Apa artinya hal ini? Kalau kita biarkan BBM
terus disubsidi, kita secara sadar membiarkan
proses ketimpangan distribusi pendapatan terus Transportasi 143
berlanjut. Pajak yang dipungut dari keluarga mampu
dikembalikan kepada rumah tangga mampu. Secara
kasar malah bisa dikatakan mengingat rumah tangga
mampu mendapatkan lebih banyak karena sebagian
struktur pajak kita yang regresif dan rumah tangga
belum membayar pajak dengan subsidi BBM mereka
mendapatkan lebih besar dari yang mereka bayar
(dalam bentuk pajak). Agak aneh dan kontradiktif.
Kemudian, kalau kita mengamati suara-suara atau
tulisan yang menyuarakan anti kenaikan BBM justru
dari orang-orang yang selama ini getol berbicara
tentang ketimpangan pendapatan.
Adapun yang kita bisa simpulkan hingga kini,
dan kalau kita sepakat bahwa distribusi pendapatan
harus diperbaiki, subsidi BBM memang sudah salah
sejak awal.
Tetapi mengubah kebijakan komoditi yang
strategis seperti beras dan BBM tidak mudah.
Menaikkan harga BBM saja jelas akan memperbaiki
distribusi pendapatan. Dampak akan lebih baik jika
diikuti dengan program kompensasi yang diarahkan
pada rumah tangga miskin. Inilah sebetulnya
rekomendasi dari penelitian LPEM.
Kembali kepada pertanyaan di atas, yang paling
dimenangkan dari kebijakan ini adalah rumah tangga
miskin yang mendapatkan kompensasi dan yang
paling dirugikan sebetulnya kelompok pendapatan
menengah yaitu kelompok kelas pendapatan 40%-
60%. Kalau mereka membayar pajak pendapatan
rumah tangga ini sebetulnya sudah terkompensasi
sejak awal dengan kenaikan pendapatan tidak kena
pajak (PTKP) sebesar 300% sejak Januari 2005.
Cuma sayangnya kalau melihat struktur penerimaan
pajak perorangan, sebagian dari kelompok ini bukan
merupakan pembayar pajak kecuali pegawai tetap
termasuk buruh pabrik.
Yang sebetulnya memerlukan tambahan proteksi
adalah rumah tangga yang sebelum kebijakan ini
diberlakukan tergolong nyaris miskin terutama di
daerah perkotaan. Oleh karena itu LPEM sejak awall
meminta agar coverage raskin diperluas bukan
hanya mencakup rumah tangga miskin berdasarkan
kriteria BPS tetapi rumah tangga di atasnya. Kalau
kita kuatir akan dikorupsi oleh aparat pemerintah,
kita minta saja LSM yang melakukannya terutama
untuk yang ada di daerah perkotaan. Beberapa LSM
telah melakukan profesi ini menyalurkan beras
dari WFP dengan baik. Hitungan saya tambahan
program raskin dari 8,6 juta menjadi 10 juta
keluarga memerlukan dana sebesar Rp 700 milyar.
Dan jika beras digunakan adalah beras domestik
maka akan menambah volume beras procurement
pemerintah dan akan mengangkat harga beras dan
gabah di daerah pedesaan dan akan membantu
menggiatkan ekonomi pedesaan. Sayang kemudian
saran ini kalah dengan program-program lain di luar
pendidikan. Tetapi masih mungkin berubah karena
yang dikemukakan selama ini adalah hanya usulan
pemerintah. DPR masih mungkin mengubahnya.
Program Kompensasi dan Pemberantasan
Kemiskinan
Apakah kemudian program kompensasi ini
bisa digunakan untuk menanggulangi kemiskinan?.
Sebagian program ini adalah relief program yang
mencoba meringankan beban orang miskin dan
bukan mengangkat mereka dari kemiskinan secara
permanen.
Akan tetapi, program subsidi pendidikan
dan kesehatan atau infrastruktur pedesaan jelas
merupakan bagian dari peningkatan kapasitas orang
miskin dan upaya mengurangi biaya transaksi dan
bargaining position rumah tangga miskin.
Analisis kuantitatif dengan menggunakan model
logit yang kami lakukan jelas menunjukkan peran
penting pendidikan, kesehatan serta infrastruktur
dalam mengurangi kemiskinan. Hubungan pendidikan
dengan upah yang diterima adalah positif. Pendidikan
juga merupakan "tiket masuk" dalam pasar tenaga
kerja (lihat saja prasyarat iklan lamaran pekerjaan
seperti minimal lulusan SMA).
Serupa dengan infrastruktur banyak daerah
tertinggal, kemiskinan lebih disebabkan oleh isolasi
dari pasar ketimbang faktor fundamental lainnya. Lagi
pula untuk produk pertanian, biaya marketing dan
transportasi makin menguat perannya dalam harga
akhir. Perbaikan infrastruktur akan memperkuat
daya saing penduduk desa 80% tempat orang miskin
Indonesia bermukim.
Sebagai penutup saya kira sebaiknya diskusinya
beralih pada bagaimana meyakinkan agar program
kompensasi ini berjalan minimal mendekati
simulasi ekonometri LPEM. Peran masyarakat
sangat menentukan karena penentuan siapa yang
mendapatkan beasiswa atau raskin sangat tergantung
pada partisipasi kita semua.
Sumber: Pasiic Link, 23 Agustus 2007Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 144
1. Buatlah data informasi dari artikel tersebut. Anda dapat mencatat
informasi-informasi yang diperoleh dari artikel tersebut. Jangan
lupa, Anda catat sumbernya.
2. Rumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan
umum dalam masyarakat dari artikel tersebut. Misalnya, apa
isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang
menjadi latar belakangnya, dan sebagainya.
3. Berikanlah kritik terhadap informasi dalam artikel tersebut
dengan disertai alasan.
4. Anda dapat menyampaikan kritik di depan teman-teman Anda.
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mencari sebuah artikel dari media cetak atau elektronik.
3. Datalah informasi yang diperoleh dari artikel tersebut dengan mencantum-
kan sumbernya.
4. Rumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di
masyarakat dari artikel tersebut (apa isunya, siapa yang memunculkan,
kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya, dan sebagainya).
5. Kerahkanlah anggota kelompok Anda untuk membuat kritik yang ter-
susun berdasarkan alasan dari analisis yang telah dilakukan.
6. Sampaikanlah kritik terhadap informasi tersebut di depan teman-teman
Anda.
Uji Materi
Dalam bacaan tersebut terdapat beberapa kritik atau tanggapan.
Kritik tersebut ditampilkan sebagai opini yang memunculkan adanya
solusi atas permasalahan yang di bahas. Dapatkah Anda merumuskan
informasi dalam bacaan tersebut? untuk itu, kerjakanlah latihan
berikut. Transportasi 145
Pernahkah Anda membaca karya sastra Melayu klasik? Sejak
dahulu, bangsa kita mengenal karya sastra. Salah satunya, karya sas-
tra Melayu klasik. Sastra Melayu klasik tidak hanya menjadi wujud
ekspresi masyarakat Melayu saat itu, tetapi juga sebagai penyampai
nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, mengapresiasi sastra Melayu
klasik sangat bermanfaat bagi hidup Anda.
Dalam pembelajaran-pembelajaran sebelumnya Anda belajar
berbagai informasi yang berhubungan dengan kehidupan modern,
kali ini Anda akan mengambil manfaat dengan belajar mengapresiasi
sastra Melayu klasik.
Mengidentiikasi
Sastra Melayu Klasik
C
Dalam bagian ini, Anda akan berlatih mengidentiikasi karya sastra
Melayu klasik. Anda akan memahami karakter, ciri khas, dan bentuk
karya sastra Melayu klasik. Dengan demikian, minat apresiasi Anda
akan meningkat. Di samping itu, kecintaan Anda terhadap karya sastra
Nusantara pun diharapkan akan bertambah.
Bacalah karya Melayu klasik berikut.
Hikayat Patani
Bismillahirrahmanirrahiim. Wabihi nastainu,
biIlahi al a'la.
Inilah suatu kisah yang diceritakan oleh
orang tua-tua, asal raja yang berbuat negeri Patani
Darussalam itu.
Adapun raja di Kota Maligai itu namanya Paya Tu
Kerub Mahajana. Maka Paya Tu Kerub Mahajana pun
beranak seorang laki-laki, maka dinamai anakanda
baginda itu Paya Tu Antara. Hatta berapa lamanya
maka Paya Tu Kerub Mahajana pun matilah. Syahdan
maka Paya Tu Antara pun kerajaanlah menggantikan
ayahanda baginda itu. Ia menamai dirinya Paya Tu
Naqpa.
Selama Paya Tu Naqpa kerajaan itu sentiasa ia
pergi berburu. Pada suatu hari Paya Tu Naqpa pun
duduk diatas takhta kerajaannya dihadap oleh segala
menteri pegawai hulubalang dan rakyat sekalian.
Arkian maka titah baginda: "Aku dengar khabarnya
perburuan sebelah tepi laut itu terlalu banyak
konon."
Maka sembah segala menteri: "Daulat Tuanku,
sungguhlah seperti titah Duli Yang Mahamulia itu,
patik dengar pun demikian juga."
Maka titah Paya Tu Naqpa: "Jikalau demikian
kerahkanlah segala rakyat kita. Esok hari kita hendak
pergi berburu ke tepi laut itu."
Maka sembah segala menteri hulubalangnya:
"Daulat Tuanku, mana titah Duli Yang Mahamulia
patik junjung."
Arkian setelah datanglah pada keesokan
harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan
segala menteri hulubalangnya diiringkan oleh rakyat
sekalian. Setelah sampai pada tempat berburu itu,
maka sekalian rakyat pun berhentilah dan kemah
pun didirikan oranglah. Maka baginda pun turunlah
dari atas gajahnya semayam didalam kemah dihadap
oleh segala menteri hulubalang rakyat sekalian.
Maka baginda pun menitahkan orang pergi melihat
bekas rusa itu. Hatta setelah orang itu datang meng-
hadap baginda maka sembahnya: "Daulat Tuanku,
pada hutan sebelah tepi laut ini terlalu banyak
bekasnya."
Maka titah baginda: "Baiklah esok pagi-pagi kita
berburu"
Maka setelah keesokan harinya maka jaring
dan jerat pun ditahan oranglah. Maka segala rakyat Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 146
pun masuklah ke dalam hutan itu mengalan-alan
segala perburuan itu dari pagi-pagi hingga datang
mengelincir matahari, seekor perburuan tiada
diperoleh. Maka baginda pun amat hairanlah serta
menitahkan menyuruh melepaskan anjing perburuan
baginda sendiri itu. Maka anjing itu pun dilepaskan
oranglah. Hatta ada sekira-kira dua jam lamanya
maka berbunyilah suara anjing itu menyalak. Maka
baginda pun segera mendapatkan suara anjing itu.
Setelah baginda datang kepada suatu serokan tasik
itu, maka baginda pun bertemulah dengan segala
orang yang menurut anjing itu. Maka titah baginda:
"Apa yang disalak oleh anjing itu?"
Maka sembah mereka sekalian itu: "Daulat
Tuanku, patik mohonkan ampun dan karunia. Ada
seekor pelanduk putih, besarnya seperti kambing,
warna tubuhnya gilang gemilang. Itulah yang
dihambat oleh anjing itu. Maka pelanduk itu pun
lenyaplah pada pantai ini."
Setelah baginda mendengar sembah orang
itu, maka baginda pun berangkat berjalan kepada
tempat itu. Maka baginda pun bertemu dengan
sebuah rumah orang tua laki-bini duduk merawa
dan menjerat. Maka titah baginda suruh bertanya
kepada orang tua itu, dari mana datangnya maka ia
duduk kemari ini dan orang mana asalnya.
Maka hamba raja itu pun menjunjungkan titah
baginda kepada orang tua itu. Maka sembah orang
tua itu: "Daulat Tuanku, adapun patik ini hamba juga
pada kebawah Duli Yang Mahamulia, karena asal patik
ini duduk di Kota Maligai. Maka pada masa Paduka
Nenda berangkat pergi berbuat negeri ke Ayutia,
maka patik pun dikerah orang pergi mengiringkan
Duli Paduka Nenda berangkat itu. Setelah Paduka
Nenda sampai kepada tempat ini, maka patik pun
kedatangan penyakit, maka patik pun ditinggalkan
oranglah pada tempat ini."
Maka titah baginda: "Apa nama engkau?"
Maka sembah orang tua itu: "Nama patik Encik
Tani."
Setelah sudah baginda mendengar sembah
orang tua itu, maka baginda pun kembalilah pada
kemahnya.Dan pada malam itu baginda pun
berbicara dengan segala menteri hulubalangnya
hendak berbuat negeri pada tempat pelanduk
putih itu. Setelah keesokan harinya maka segala
menteri hulubalang pun menyuruh orang mudik ke
Kota Maligai dan ke Lancang mengerahkan segala
rakyat hilir berbuat negeri itu. Setelah sudah segala
menteri hulubalang dititahkah oleh baginda masing-
masing dengan ketumbukannya, maka baginda pun
berangkat kembali ke Kota Maligai.
Hatta antara dua bulan lamanya, maka negeri
itu pun sudahlah. Maka baginda pun pindah hilir
duduk pada negeri yang diperbuat itu, dan negeri
itu pun dinamakannya Patani Darussalam (negeri
yang sejahtera). Arkian pangkalan yang di tempat
pelanduk putih lenyap itu (dan pangkalannya itu)
pada Pintu Gajah ke hulu Jambatan Kedi, (itulah.
Dan) pangkalan itulah tempat Encik Tani naik turun
merawa dan menjerat itu. Syahdan kebanyakan kata
orang nama negeri itu mengikut nama orang yang
merawa itulah. Bahwa sesungguhnya nama negeri
itu mengikut sembah orang mengatakan pelanduk
lenyap itu. Demikianlah hikayatnya.
Sumber: Hikayat Seribu Satu Malam
Setelah membaca karya sastra Melayu klasik tersebut, Anda
dapat mengidentiikasinya. Anda dapat mengidentiikasi ciri-ciri
karya sastra Melayu klasik tersebut. Anda juga dapat mengidentiikasi
unsur-unsur intrinsik karya sastra Melayu klasik tersebut.
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat Anda identiikasi dari karya
sastra Melayu klasik tersebut, di antaranya:
menggunakan bahasa Melayu klasik
menghubungkan cerita dengan kejadian alam atau tempat,
berkisah tentang kerajaan (istana sentris)
•
•
•
Dari hasil membaca sendiri karya sastra Melayu klasik tersebut,
apakah ada ciri-ciri lain yang Anda temukan dari karya sastra Melayu
klasik tersebut?
Selain ciri-ciri karya sastra Melayu klasik tersebut, Anda juga
dapat mengidentiikasi unsur-unsur intrinsiknya. Sebelum meng-
identiikasi unsur-unsur tersebut, sebaiknya Anda pahami terlebih
dahulu unsur-unsur intrinsik tersebut.Transportasi 147
Unsur-unsur intrinsik karya sastra Melayu klasik hampir sama
dengan karya sastra prosa lainnya, seperti tema alur, latar, penokohan,
dan amanat.
1. Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi
rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum
sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju,
alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan
tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan
terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam cerita.
Seperti yang telah Anda baca, karya sastra Melayu klasik
menggunakan bahasa Melayu klasik. Anda dapat menuliskan
kembali karya sastra Melayu klasik tersebut dengan menggunakan
bahasa sendiri. Untuk dapat melakukannnya, Anda harus memahami
isinya, baru Anda ceritakan tanpa harus terpaku pada bahasa asli karya
sastra tersebut. Oleh karena itulah, Anda perlu membaca karya tersebut
dengan saksama.
Sekarang, untuk mengasah pemahaman Anda tentang karya sastra
Melayu klasik, kerjakanlah latihan berikut.
1. Identiikasilah karakteristik atau ciri-ciri karya sastra Melayu
klasik "Hikayat Patani".
2. Tentukan unsur intrinsik karya sastra Melayu klasik tersebut.
3. Tuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu klasik tadi dengan
bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf.
Uji Materi
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mencari sebuah karya sastra Melayu
klasik. Anda dapat mencarinya di perpustakaan sekolah atau
perpustakaan lain di daerah Anda.
3. Bacalah karya sastra Melayu klasik tersebut.
4. Identiikasilah karakteristik karya sastra Melayu klasik
tersebut.
5. Identifikasilah unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam
karya sastra Melayu klasik tersebut.
6. Tuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu klasik ter-
sebut dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 148
Info Bahasa
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang
berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, yakni
Ejaan Republik. Pada 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani
oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri Saleh. Pernyataan
bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang
telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan
Ejaan Yang Disempurnakan.
Pada tanggal 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun
1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu
Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Di Malaysia ejaan baru
bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).
Selanjutnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan
buku panduan pemakaian berjudul "Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan". Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan
Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dengan
penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan
"Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah".
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai informasi tersebut,
Anda dapat mengakses situs www.id.wikipedia.org.
7. Lakukan pengamatan terhadap hasil kerja kelompok yang
lain dengan memberikan penilaian berdasarkan tabel
penilaian berikut.
Tabel 7.1
Penilaian Identiikasi Karya Sastra Melayu Klasik
No. Hal yang Diamati Penilaian (1–10)
1.
2.
3.
4.
Analisis unsur intrinsik
Analisis unsur ekstrinsik
Pengamatan terhadap nilai didaktik
Kelengkapan data pengamatan
Transportasi 149
Dalam pelajaran ini, Anda telah berlatih menyimpulkan
informasi dari tuturan langsung. Dengan demikian, ke-
mampuan Anda dalam menyimak telah bertambah. Selain
itu, Anda pun telah mampu menentukan pokok-pokok
dalam informasi yang dituturkan tersebut. Selanjutnya,
Anda pun telah berlatih memberikan kritik terhadap suatu
permasalahan. Pelajaran ini merupakan tindak lanjut dari
pelajaran menyimpulkan isi informasi. Dengan begitu,
Anda telah mampu memberikan kritik terhadap suatu
permasalahan. Anda pun dapat memanfaatkan kemampuan
Anda tersebut dengan mengirimkan tulisan kritik Anda
ke media massa. Dalam bidang kesusastraan, Anda telah
berlatih melakukan identiikasi terhadap karya sastra
Melayu klasik. Hal ini dapat menumbuhkan kecintaan
Anda terhadap kesusastraan Nusantara lama.
Releksi Pelajaran
Rangkuman
1. Salah satu kunci untuk menentukan pokok-pokok informasi
adalah dengan menggunakan rumus 5W + 1H, yaitu what (apa),
who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan
how (bagaimana).
2. Sebuah kritik yang baik, seharusnya berperan memberikan
kontribusi dan solusi terhadap suatu permasalahan.
3. Ciri-ciri karya sastra Melayu klasik, yaitu:
a. menggunakan bahasa Melayu klasik;
b. menghubungkan cerita dengan kejadian alam atau tempat;
c. berkisah tentang kerajaan (istana sentris).
4. Unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra Melayu klasik hampir
sama dengan karya sastra prosa lainnya, yaitu tema, alur,
penokohan, latar, dan amanat atau pesan.
1Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 150
Soal Pemahaman Pelajaran 7
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Apakah kunci dalam menentukan pokok-pokok informasi?
b. Bagaimana caranya agar Anda dapat menyimak suatu
informasi dengan baik dan lengkap?
2. a. Carilah sebuah artikel yang ada dalam majalah atau surat
kabar dengan tema perkembangan teknologi transportasi.
b. Catatlah informasi yang didapatkan dari artikel tersebut.
c. Rumuskan pokok permaslahan dalam artikel tersebut.
d. Berikanlah kritik terhadap artikel tersebut.
3. a. Bagaimanakah karakteristik unsur-unsur dalam karya sastra
Melayu klasik?
b. Apakah ciri-ciri karya sastra Melayu klasik? Peristiwa
8
Pelajaran
Sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan dapat dijadikan
bahan pembicaraan. Anda dapat menuturkan berbagai peristiwa
yang terjadi melalui tindak tutur, baik tindak tutur langsung
maupun tidak langsung. Jika dalam pelajaran sebelumnya Anda
telah berlatih membuat simpulan berdasarkan tuturan langsung.
Kali ini, Anda akan berlatih membuat simpulan berdasarkan
tuturan tidak langsung. Dari simpulan tersebut, Anda dapat
mengemukakan dukungan atau tanggapan. Begitu juga dengan
bacaan berupa artikel. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih
mengutarakan dukungan atau tanggapan. Dengan demikian, daya
kritis Anda dapat ditingkatkan. Dalam bidang sastra, Anda akan
mengidentiikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
Melayu klasik. Di samping dapat memberikan tanggapan seperti
terhadap teks artikel, Anda dapat menerapkan nilai-nilai dalam
karya sastra tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: Dokumentasi pribadi152 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Sumber
informasi
Tuturan tidak
langsung Simpulan
Bacaan
Artikel
Karya sastra
Melayu klasik
Dukungan atau
tanggapan
Nilai-nilai dalam
karya sastra
Aplikasi dalam
kehidupan
Alokasi waktu untuk Pelajaran 8 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
jenis
hal yang dicari
jenis
hasil
akhir
hal yang
diidentiikasi
sumber
surat kabar
majalah153 Peristiwa
Dengan kemampuan mendengarkan informasi dari tuturan tidak
langsung, Anda akan terbiasa mengambil manfaat dari informasi
yang berasal dari tuturan tidak langsung. Semakin banyak sumber
informasi yang diserap (baik dari tuturan langsung maupun tuturan
tidak langsung), Anda akan makin mudah menyerap informasi. Dengan
banyak menyerap informasi, Anda akan semakin percaya diri dalam
menjalani kehidupan dan mencapai tujuan hidup Anda.
Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman Anda.
Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar dapat mendengarkan
dengan baik, tutuplah buku Anda.
Menyimpulkan Isi Informasi
dari Tuturan Tidak Langsung
A
Dalam pelajaran 7A, Anda telah belajar menyimpulkan informasi
dari tuturan langsung. Dalam pelajaran ini, Anda akan kembali berlatih
menyimpulkan informasi. Akan tetapi, informasi tersebut berasal dari
tuturan tidak langsung. Anda akan menyimak dengan saksama, mencatat
poko-pokok informasi, dan membuat simpulannya. Dengan demikian,
diharapkan kemampuan menyimak Anda akan meningkat.
Pesawat Cerdas Cegah Terorisme
Sejak peristiwa pengeboman WTC 11 September
2001, sistem keamanan menjadi perhatian perusahaan
pemanufaktur pesawat. Boeing misalnya, mengembankan
teknologi yang mencegah terorisme di pesawat.
Boeing saat ini tengah menggarap sistem pengamanan
pada pesawat yang diproduksinya. Para ilmuwan di
Boeing sedang mengembangkan sistem baru bernama
Uninterruptible Autopilot System (UAS) yang diklaim
mampu mencegah pengambilalihan kontrol pesawat oleh
teroris.
Alat tersebut, seperti dikutip detikINET dari
ThisIsLondon.co.uk Senin(12/3/2007), sudah dipatenkan
secara rahasia oleh Boeing di Amerika Serikat bulan ini.
Sistem ini akan menghubungkan pemandu penda-
ratan pesawat di bandara dengan pesawat menggunakan
gelombang radio dan satelit GPS (Global Positioning
System).
"Kami berupaya memperketat sistem keselamatan,
keamanan, dan eisiensi pada armada penerbangan
dunia," ujar juru bicara Boeing. Menurutnya, teknologi
ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan industri
yang membutuhkan teknik khusus untuk mencegah
orang luar mengontrol pesawat dan mengancam jiwa
penumpang.
Sistem autopilot sebelumnya telah ada pada pe-
sawat Boeing dan membutuhkan bantuan pilot untuk
mengaktifkannya. Sementara pada sistem UAS ini,
sistem autopilot akan dipicu oleh aktifnya panel
instrumen yang bersensor tekanan. Sensor ini
diletakkan pada pintu kokpit yang dapat mendeteksi
adanya gerakan pemaksaan untuk memasuki ruang
kokpit.
Begitu teraktivasi, UAS tidak akan bisa dinonaktifkan
oleh semua orang di pesawat dalam keadaan apapun.
Pengendalian jarak jauh, kemudian akan diserahkan
sepenuhnya kepada pemandu pesawat di bandara atau ground
controller yang menggunakan gelombang radio dan sinyal GPS
untuk memandu pendaratan pesawat secara digital.
Hal ini diklaim dapat meniadakan risiko kemungkinan
orang berbuat jahat selama dalam penerbangan.
Jika terjadi sesuatu yang buruk, pesawat kemudian
akan dikendalikan dari jarak jauh menuju basis pangkalan
udara militer atau bandara komersial yang aman, di mana
pesawat dapat mendarat dengan bantuan teknologi
autoland function, yang telah ada pada pesawat penumpang
modern saat ini.
Menurut sumber yang dekat dengan perusahaan,
dalam 3 tahun mendatang sistem ini sudah dapat
diterapkan pada pesawat-pesawat komersil.
Sumber: www.detikinet.com, 12 Maret 2007154 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Setelah mendengarkan informasi dari tuturan tidak langsung
tersebut, Anda dapat membuat simpulannya. Simpulan tersebut Anda
buat agar Anda memahami pesan dari informasi tersebut. Agar Anda
dapat menyimpulkan informasi tersebut secara runtut dan mudah
dipahami, catatlah pokok-pokok informasi tersebut.
Sama dengan mendengarkan informasi dari tuturan langsung,
untuk mengetahui pokok-pokok isi informasi yang kita dengar dari
tuturan tidak langsung, kita tidak dapat mengetahuinya berdasarkan
satuan-satuan paragraf. Biasanya, dari informasi yang kita dengar,
kita dapat menentukan pokok-pokok informasi berdasarkan yang
paling mudah ditangkap dan diingat. Salah satu kunci untuk
menentukan pokok-pokok informasi, Anda dapat menggunakan
rumus 5W+1H (what/apa, who/siapa, where/di mana, when/kapan,
why/mengapa, how/bagaimana).
Tentang apa isi informasi tersebut?
Di mana tempat terjadinya informasi tersebut?
Kapan informasi tersebut terjadi?
Siapa yang berperan dalam informasi tersebut?
Bagaimana informasi itu terjadi?
Mengapa informasi tersebut terjadi?
Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan
tersebut, Anda dapat lebih mudah menyimpulkan informasi yang
Anda dengar. Anda dapat membuat simpulan dengan urutan pokok
informasi yang sedemikian rupa sehingga menjadi simpulan yang
runtut.
Simpulan yang telah dibuat dapat disampaikan kepada orang
lain dengan runtut dan jelas. Dengan kata lain, kalimat-kalimat yang
digunakan tersusun secara rapi; intonasi dan lafal diungkapkan secara
jelas. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah menangkap
informasi yang telah Anda peroleh.
Untuk dapat melihat contohnya, Anda dapat melihat kembali
pembelajaran 7A. Walaupun dalam pembelajaran 7A informasinya
diperoleh dari tuturan langsung, proses mendengarkan dan mencatat
pokok-pokok informasi serta membuat simpulannya tetaplah sama
dengan informasi dari tuturan tidak langsung.
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi
yang telah Anda dengarkan untuk membuktikan bahwa Anda
mendengarkan dengan baik.
a. Kapan pengeboman WTC terjadi?
b. Apa nama perusahaan penerbangan yang mengembangkan
sistem baru bernama Uninterruptible Autopilot System (UAS)
yang diklaim mampu mencegah pengambilalihan kontrol
pesawat oleh teroris.
c. Di mana alat tersebut dipatenkan?
d. Apa nama gelombang dan satelit yang digunakan untuk
menghubungkan pemandu pendaratan pesawat di bandara
dengan pesawat dalam sistem UAS?
Uji Materi155 Peristiwa
e. Pada sistem UAS ini, sistem auto-pilot akan dipicu oleh
aktifnya panel instrumen yang bersensor tekanan. Di mana
sensor ini diletakkan?
2. Sampaikan satu pertanyaan lain secara lisan kepada teman Anda
untuk menguji daya simaknya.
3. Catatlah pokok-pokok informasi yang telah Anda dengar
tersebut.
3. Buatlah simpulan atas isi informasi tersebut dengan urutan yang
runtut dan mudah dipahami.
4. Sampaikan secara lisan simpulan isi informasi tersebut dengan
runtut dan jelas.
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah informasi dari media massa cetak atau internet. Selain
itu, Anda juga dapat menggunakan rekaman informasi.
2. Perdengarkan informasi yang diperoleh.
3. Catatlah pokok-pokok informasi yang didengarkan tersebut.
4. Sampaikan secara lisan isi informasi yang ditulis secara
runtut dan jelas.
5. Simpulkan isi informasi tersebut.
6. Teman-teman Anda dapat melakukan pengamatan dan
penilaian terhadap hasil pekerjaan Anda berdasarkan format
penilaian berikut.
Dalam pelajaran 1B, Anda telah belajar memberikan kritik
terhadap informasi dari media cetak atau elektronik. Lalu, bagaimana
jika kita ingin memberikan persetujuan atau dukungan terhadap
informasi yang terdapat dalam media cetak atau elektronik?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapatkan infor-
masi. Informasi tersebut ada yang bertolak belakang dengan
pemikiran kita dan ada juga yang sesuai dengan pemikiran kita. Ada
kalanya, kita ingin menanggapi informasi-informasi itu. Apabila
informasi yang kita peroleh tidak sesuai dengan pikiran kita, kita
Memberikan Persetujuan
atau Dukungan
B
Pada bagian ini, Anda akan berlatih memberikan persetujuan
atau dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak atau
elektronik. Anda perlu memahami terlebih dahulu informasi tersebut
kemudian mencatat hal-hal pentingnya. Setelah menyimpulkan informasi,
Anda dapat mengutarakan tanggapan atau dukungan.
Sumber: Dokumentasi pribadi156 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
ingin memberikan kritik. Adapun apabila informasi yang diperoleh
sesuai dengan pemikiran kita, tentunya kita ingin memberikan
persetujuan dan dukungan.
Oleh karena itu, kali ini Anda akan belajar memberikan
persetujuan setelah Anda belajar memberikan kritik. Namun, ada hal-
hal yang harus Anda cermati ketika ingin memberikan persetujuan.
Sebelumnya, sebaiknya Anda mendata informasi dari artikel yang
Anda baca atau dengar dengan mencantumkan sumbernya. Dengan
demikian, Anda akan lebih fokus dalam memberikan persetujuan
kepada pihak tertentu. Kemudian, rumuskan pokok persoalan
yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat (apa isunya,
siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi
latar belakangnya, dan sebagainya). Dengan demikian, Anda dapat
memberikan persetujuan secara runtut. Selanjutnya, barulah Anda dapat
memberikan persetujuan /dukungan dengan bukti pendukung (disertai
alasan).
Sekarang, perhatikan kembali bacaan sebelumnya "Pesawat
Cerdas Cegah Terorisme". Dari informasi tersebut, kita dapat me-
rumuskan pokok persoalan di dalamnya.
Apa isunya? Pengembangan teknologi yang mencegah ter-
jadinya terorisme di pesawat.
Siapa yang memunculkan? Perusahaan pesawat terbang Boeing.
Kapan dimunculkan? Maret 2007
Apa yang menjadi latar belakangnya? Pengeboman WTC 11
September 2001.
Berdasarkan pokok persoalan tersebut, kita dapat memberikan
persetujuan/dukungan dengan bukti pendukung (disertai alasan).
Untuk memberikan persetujuan, Anda dapat menggunakan kata
kunci saya setuju … karena ....
Perhatikan contoh berikut.
Saya setuju dengan dikembangkannya teknologi pencegah
terjadinya terorisme dalam pesawat karena hal itu akan
mempersempit ruang bagi teroris untuk melakukan teror. Selain
itu, teknologi tersebut akan makin memberikan rasa aman bagi
para penumpang.
Apakah Anda punya alasan lain dalam menyatakan persetujuan
terhadap informasi tersebut? Silakan berikan persetujuan dengan alasan
lain yang sesuai dengan pendapat Anda.
Berikut ini terdapat informasi sebuah artikel. Bacalah dengan baik.
Kesenjangan Digital
Saat ini, ada dua sektor industri yang per-
kembangannya spektakuler yaitu rokok dan IT.
Dalam bidang IT khususnya telekomunikasi. Berbagai
rambu-rambu menutup ruang gerak dalam beriklan,
baik dalam bentuk pembatasan waktu tayang maupun
adanya peringatan berisi ancaman terhadap kesehatan.
Namun, produksi rokok terus meningkat. Jutaan
linting rokok terus dibakar dan asapnya diisap dalam-
dalam oleh para penikmatnya. Seiring dengan
kepulan asap, uang pun terus mengalir ke pundi-
pundi pemilik pabrik rokok. Tidak heran jika orang
terkaya di Indonesia sekarang ini adalah pemilik
salah satu merek rokok terkenal.
Setali tiga uang, industri telekomunikasi,
khususnya seluler, juga menunjukkan performa
luar biasa. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan
bisnis telekomunikasi sangat fenomenal. 157 Peristiwa
Sejak semakin majunya teknologi satelit
dan dibukanya perang tarif antaroperator, bisnis
telekomunikasi tiba-tiba saja penuh gairah. Hal ini
menunjukkan adanya dampak positif. Pertambahan
jumlah pelanggan tiap operator pun sangat signiikan.
Inilah periode emas di mana jumlah pelanggan
mengalami kenaikan secara merata. Jumlah telepon
yang semula sulit beranjak dari angka di bawah
sepuluh persen, kini sudah mampu melewati angka
30 persen. Dari total penduduk yang mencapai 240
juta jiwa, saat ini jumlah total pengguna telepon
di Indonesia mencapai angka 85 juta lebih. Dalam
waktu tiga tahun ke depan, diperkirakan jumlah
pengguna telepon di Indonesia mencapai setengah
dari jumlah penduduk. Ini berarti pengguna telepon
mencapai 50 persen.
Tentu saja, pencapaian ini memberi kontribusi
positif bagi pertumbuhan ekonomi secara makro.
Di tengah situasi serba suram akan masa depan
pertumbuhan ekonomi nasional dan sulitnya
meyakinkan investor menanamkan investasi di
Indonesia, sektor telekomunikasi justru tampil
penuh percaya diri. Saat ini saja sudah ada 10
operator telekomunikasi seluler yang beroperasi
di Indonesia. Jumlah yang sebenarnya terlalu banyak
untuk sebuah negara berpenduduk 240 juta jiwa.
Hebatnya, masih saja ada investor yang berminat
untuk ikut bermain di bisnis pulsa ini. Alasannya
cukup simpel, dengan jumlah penduduk mencapai
240 juta jiwa, masih ada potensi pasar yang bisa
dikembangkan untuk bisnis masa depan.
Namun demikian, pencapaian yang dialami
oleh sektor telekomunikasi di Indonesia, justru
memunculkan kekhawatirkan. Salah satu pihak
yang khawatir itu adalah Menteri Komunikasi dan
Informatika (Menkominfo), Prof. Mohammad Nuh.
Ketika berkunjung ke Redaksi Harian Umum Pikiran
Rakyat Bandung, Senin (30/7), Nuh yang juga pakar
IT itu, mengungkapkan rasa mirisnya terhadap per-
kembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
"Bisnis telekomunikasi ini memang luar biasa
perkembangannya. Namun, siapa yang menikmatinya?
Pihak yang menikmatinya adalah orang asing. Hal
ini karena sebagian besar operator telekomunikasi
di Indonesia dimiliki pihak asing dengan modal
besar. Selain itu, pertumbuhan yang luar biasa itu
juga belum diimbangi dengan pemerataan akses
dan alih teknologi. Adapun yang kemudian terjadi
malah kesenjangan teknologi dan digital," kata Nuh.
Padahal, menurut Nuh, perputaran uang dalam
bisnis telekomunikasi di Indonesia terhitung besar,
antara Rp50–60 triliun per tahun.
Apa yang dikhawatirkan Pak Menteri memang
sangat beralasan. Di balik berbagai gemerlap
kemajuan di bisnis telekomunikasi dan informatika,
ada persoalan serius yang jika dibiarkan bisa
menyebabkan bangsa ini masuk paradoks teknologi.
Hal itu di satu pihak ada kelompok yang benar-benar
menikmati kemewahan teknologi, sementara di pihak
lain masih banyak orang yang hidup dalam zaman batu.
Dala hal ini, contohnya kian terlihat jelas. Pelaku bisnis
telekomunikasi masih lebih mengutamakan daerah
perkotaan ketimbang pedesaan. Orang kota pun
kian jauh meninggalkan orang desa. Pada gilirannya,
sangat mungkin, kesenjang teknologi dan digital bakal
mempertajam kesenjangan sosial yang sekarang ini
saja sudah menganga lebar.
Sumber: www.censolar.es158 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Kesenjangan digital (digital divide) sangat
dirasakan tidak saja dalam kaitan paradoks kota
besar dan kecil, kota dan desa, melainkan juga dalam
suatu kota, terutama sejak penggunaan internet
secara luas dan meningkatnya arus informasi
yang sangat dominan, yang didukung platform
teknologi dan sistem informasi. Kesenjangan digi-
tal juga terkait dengan kesetaraan memperoleh
peluang. Menkominfo tidak mau menyebut tingkat
kesenjangan digital di Indonesia "sudah tinggi", tapi
lebih tepatnya "sudah sangat sekali".
(universal service obligation) dan CSR (corporate
social responsibility), program yang mewajibkan
tiap institusi perusahaan menyisihkan sebagian
keuntungannya untuk pengembangan lingkungan
dan masyarakat yang tertinggal. Namun, meski
program USO dan CSR bisa berjalan pengaruhnya
relatif kecil.
Adapun kebijakan yang dibutuhkan adalah
munculnya keadaan yang mampu memberi
stimulus kepada investor. Hal ini dilakukan agar
mereka mau mengembangkan usahanya di area-
area yang dinilai "kurang gemuk". Ini berarti,
harus ada insentif khusus dari pemerintah kepada
perusahaan yang mau menanamkan investasinya di
area yang selama ini dihindari para pelaku bisnis.
Menkominfo sendiri tampaknya sudah mengarah
ke sana. Menkominfo akan menerapkan insentif
khusus, terutama menyangkut kebijakan pricing
(harga) dan mengundang investor. Kita tunggu saja
perkembangannya.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah bagaimana
pemerintah sebagai regulator mampu menciptakan
suatu tatanan dan peraturan yang memungkinkan
investor lokal memiliki peluang sama dalam
penguasaan bisnis telekomunikasi. Sangat mungkin,
saat ini proses alih teknologi sudah berlangsung
dan para pakar IT kita sudah cukup canggih dalam
menguasai segala hal menyangkut bisnis IT.
Namun, seluruh keahlian itu menjadi mubazir
dan kurang berdaya guna jika kemudian seluruh
keputusan pengambilan kebijakan ada di tangan
asing. Hal ini karena sebagian besar perusahaan IT
yang beroperasi di Indonesia milik investor asing
dengan modal yang besar. Berbagai kebijakan itu,
tentu saja, tidak dimaksudkan untuk menutup
peluang investor asing ke Indonesia, melainkan
agar tercipta kesetaraan dan keadilan. Sungguh
ironis rasanya jutaan unit handphone dipasarkan di
Indonesia, sementara pabriknya ada di Cina.
Mungkinkah pemerintah bisa mendorong agar
setiap pelaku bisnis telekomunikasi di Indonesia?
Entah itu produsen handphone, vendor jaringan,
atau content provider, turut memberi kontribusi
langsung bagi terciptanya penurunan pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan daerah setempat?
Misalnya handset suatu hanphone yang dipasarkan
di Indonesia pabriknya memang ada di Indonesia?
Sumber: Pikiran Rakyat, 2 Agustus 2007
Menurutnya, kesenjangan digital itu bisa dilihat
dari beberapa parameter, yakni IT literacy, penetrasi
komputer, harga bandwidth, serta ketersediaan broad-
band. "Kesenjangan digital di Indonesia itu komplet.
Bayangkan saja, jika Anda pergi ke Papua di sana
masih ada yang hidup seperti zaman batu, tetapi di
Thamrin Jakarta sudah zaman masa kini," kata Nuh
seperti dikutip detiknet. Jadi, masyarakat Indonesia
seakan-akan berada dalam satu kapsul, karena di
dalamnya terdapat zaman tani, perdagangan, dan
zaman informasi. Lantas, bagaimana mengatasinya?
Mengandalkan para pelaku bisnis untuk ber-
murah hati menanamkan investasinya di area-area
"kering" memang agak sulit. Bagaimana pun, prinsip
dasar pelaku bisnis adalah mencari keuntungan dan
laba. Memang, sejauh ini sudah ada program USO
Sumber: syedas.iles.wordpress.com159 Peristiwa
1. Buatlah data informasi dari artikel tersebut. Anda dapat mencatat
informasi-informasi yang diperoleh dari artikel tersebut. Jangan
lupa, catat sumbernya.
2. Rumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan
umum dalam masyarakat dari artikel tersebut, yaitu apa isunya,
siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi
latar belakangnya, dan sebagainya.
3. Berikanlah persetujuan Anda terhadap informasi dalam artikel
tersebut dengan disertai alasan.
4. Sampaikanlah persetujuan Anda secara lisan di depan teman-
teman Anda.
Uji Materi
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mencari sebuah artikel dari media cetak atau
internet.
3. Datalah informasi yang diperoleh dari artikel tersebut dengan
mencantumkan sumbernya.
4. Rumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan
umum di masyarakat dari artikel tersebut (apa isunya, siapa
yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi
latar belakangnya, dan sebagainya).
5. Kerahkanlah anggota kelompok Anda untuk membuat per-
setujuan yang tersusun berdasarkan alasan dari analisis yang
telah dilakukan.
6. Sampaikanlah kritik terhadap informasi tersebut di depan teman-
teman Anda.
7. Kelompok yang lain melakukan pengamatan terhadap hasil kerja
kelompok lain dengan memberikan penilaian berdasarkan tabel
penilaian berikut.
Setelah membaca artikel tersebut dengan saksama, Anda dapat
mengutarakan persetujuan ataupun ketidaksetujuan Anda. Hal ini
memerlukan adanya daya kritis Anda dalam menanggapi suatu per-
masalahan. Sebelum meyampaikan tanggapan, sebaiknya Anda rinci
terlebih dahulu pokok-pokok permasalahan dari bacaan tersebut. Hal
ini bertujuan agar tanggapan Anda lebih sistematis dan terfokus pada
satu tujuan.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam memahami artikel tersebut,
Anda dapat mengulang pembacaannya. Bacalah kembali dengan sak-
sama, jangan sampai ada satu pun informasi yang Anda lewatkan.
Pusatkan konsentrasi Anda. Seraplah informasi tersebut dengan baik.
Dengan demikian, Anda dapat mengajukan tanggapan disertai dengan
argumen atau alasan yang kuat. Jika tanggapan yang Anda ajukan
dilandasi oleh alasan yang kuat, artinya Anda telah menguasai materi
yang terdapat dalam bacaan tersebut. Hal ini menandakan adanya
peningkatan pada diri Anda dalam hal menyerap informasi.
Sekarang, untuk melatih pemahaman Anda, kerjakanlah latihan
berikut.160 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Untuk memahami karya sastra Melayu klasik, akan lebih mudah
apabila Anda memahami karakteristik dan strukstur unsur intrinsik
sastra Melayu klasik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda betul-betul
memahami pelajaran sebelumnya (7C). Agar lebih tuntas, gunakan
kembali karya sastra Melayu klasik pada pelajaran sebelumnya
tersebut. Dengan demikian, Anda dapat menganalisis karya sastra
Melayu klasik secara tuntas.
Bacalah kelanjutan Hikayat Patani berikut.
Menemukan Nilai-Nilai dalam
Sastra Melayu Klasik
C
Dalam pelajaran 7C, Anda telah belajar mengidentiikasi karakteristik dan
struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik. Agar lebih lengkap memahami
sastra Melayu klasik, Anda perlu membaca kembali dan memahami karya
sastra Melayu klasik. Lalu, Anda akan menganalisis nilai-nilai yang terdapat di
dalamnya. Dengan demikian, diharapkan Anda akan lebih mampu mengambil
manfaat dari mengapresiasi sastra Melayu klasik.
Hatta antara berapa tahun lamanya baginda
diatas takhta kerajaan itu, maka baginda pun
berputera tiga orang, dan yang tua laki-laki bernama
Kerub Picai Paina dan yang tengah perempuan
bernama Tunku Mahajai dan bungsu laki-laki bernama
Mahacai Pailang.
Hatta berapa lamanya maka Paya Tu Naqpa pun
sakit merkah segala tubuhnya, dan beberapa segala
hora dan tabib mengobati tiada juga sembuh. Maka
baginda pun memberi titah kepada bendahara suruh
memalu canang pada segala daerah negeri: barang
siapa bercakap mengobati baginda, jikalau sembuh,
raja ambilkan menantu.
Arkian maka baginda pun sangat kesakitan
duduk tiada ikrar. Maka bendahara pun segera
bermohon keluar duduk di balairung menyuruhkan
temenggung memalu canang, ikut seperti titah
baginda itu. Arkian maka temenggung pun segera
bermohon keluar menyuruhkan orangnya memalu
canang. Hatta maka canang itu pun dipalu oranglah
pada segerap daerah negeri itu, tujuh hari lamanya,
maka seorang pun tiada bercakap.
Maka orang yang memalu canang itu pun
berjalan lalu di luar kampung orang Pasai yang
duduk di biara Kampung Pasai itu. Syahdan antara
itu ada seorang Pasai bernama Syaikh Sa'id. Setelah
didengarnya oleh Syaikh Sa'id seru orang yang
memalu canang itu, maka Syaikh Sa'id pun keluar
berdiri di pintu kampungnya. Maka orang yang
memalu canang itu pun lalulah hampir pintu Syaikh
Sa'id itu.
Maka kata Syaikh Sa'id: "Apa kerja tuan-tuan
memalu canang ini?"
Maka kata penghulu canang itu: "Tiadakan
tuan hamba tahu akan raja didalam negeri ini sakit
merkah segala tubuhnya? Berapa segala hora dan
tabib mengobati dia tiada juga mau sembuh; jangankan
sembuh, makin sangat pula sakitnya. Dari karena itulah
maka titah raja menyuruh memalu canang ini, maka
No. Aspek yang Dinilai Penilaian (1–5)
1.
2.
3.
Keaktualan persoalan
Persetujuan
Alasan pendukung
Hikayat Patani
Tabel 8.1
Penilaian Menanggapi Bacaan161 Peristiwa
Maka kata Syaikh Sa'id: "Kembalilah sembahkan
kepada raja, yang jadi menantu raja itu hamba
tiada mau, dan jikalau mau raja masuk agama Islam,
hambalah cakap mengobat penyakit raja itu."
Setelah didengar oleh penghulu canang itu,
maka ia pun segera kembali bersembahkan kepada
temenggung seperti kata Syaikh Sa'id itu. Arkian maka
temenggung pun dengan segeranya Pergi maklumkan
kepada bendahara seperti kata penghulu canang itu.
Setelah bendahara menengar kata temenggung itu,
maka bendahara pun masuk menghadap baginda
menyembahkan seperti kata tememggung itu. Maka
titah baginda: "Jikalau demikian, segeralah bendahara
suruh panggil orang Pasai itu."
Arkian maka Syaikh Sa'id pun dipanggil oranglah.
Hatta maka Syaikh Sa'id pun datanglah menghadap
raja.
Maka titah raja pada Syaikh Sa'id: "Sungguhkah
tuanhamba bercakap mengobati penyakit hamba
ini?"
Maka sembah Syaikh Sa'id: "Jikalau Tuanku
masuk agama Islam, hambalah mengobat penyakit
Duli Syah 'Alam itu."
Maka titah raja: "Jikalau sembuh penyakit hamba
ini, barang kata tuanhamba itu hamba turutlah."
Setelah sudah Syaikh Sa'id berjanji dengan raja
itu, maka Syaikh Sa'id pun duduklah mengobat raja itu.
Ada tujuh hari lamanya, maka raja pun dapatlah keluar
dihadap oleh menteri hulubalang sekalian. Arkian
maka Syaikh Sa'id pun bermohonlah kepada baginda,
lalu kembali ke rumahya. Antara berapa hari lamanya
maka penyakit raja itu pun sembohlah. Maka raja pun
mungkirlah ia akan janjinya dengan Syaikh Sa'id itu.
Hatta ada dua tahun selamanya, maka raja pun
sakit pula, seperti dahulu itu juga penyakitnya. Maka
Syaikh Sa'id pun disuruh panggil pula oleh raja. Telah
Syaikh Sa'id datang, maka titah baginda: "Tuan obatlah
penyakit hamba ini. Jikalau sembuh penyakit hamba
sekali ini, bahwa barang kata tuanhamba itu tiadalah
hamba lalui lagi."
Maka kata Syaikh Sa'id: "Sungguh-sungguh janji
Tuanku dengan patik, maka patik mau mengobati
Duli Tuanku. Jikalau tiada sungguh seperti titah Duli
Tuanku ini, tiadalah patik mau mengobat dia".
Setelah didengar raja sembah Syaikh Sa'id itu
demikian, maka raja pun berteguh-teguhan janjilah
dengan Syaikh Sa'id. Arkian maka Syaikh Sa'id pun
duduklah mengobat raja itu. Ada lima hari maka
Syaikh Sa'id pun bermohonlah pada raja kembali
kerumahnya. Hatta antara tengah bulan lamanya,
maka penyakit raja itu pun sembuhlah. Syahdan raja
pula mungkir akan janjinya dengan Syaikh Sa'id itu.
Hatta antara setahun lamanya maka raja
itu pun sakit pula, terlebih dari pada sakit yang
dahulu itu, dan duduk pun tiada dapat karar barang
seketika. Maka Syaikh Sa'id pun disuruh panggil oleh
raja pula. Maka kata Syaikh Sa'id pada hamba raja itu:
"Tuanhamba pergilah sembahkan kebawah Duli Raja,
tiada hamba mau mengobati raja itu lagi, karena janji
raja dengan hamba tiada sungguh."
Hatta maka (hamba)raja itu pun kembalilah,
maka segala kata Syaikh Sa'id itu semuanya
dipersembahkannya kepada raja.
Maka titah raja kepada bentara: "Pergilah
engkau panggil orang Pasai itu, engkau katakan
padanya jikalau sembuh penyakitku sekali ini, tiadalah
kuubahkan janjiku dengan dia itu. Demi berhala yang
ku sembah ini, jikalau aku mengubahkan janjiku ini,
janganlah sembuh penyakitku ini selama-lamanya."
Arkian maka bentara pun pergilah men-
junjungkan segala titah raja itu kepada Syaikh Sa'id.
Maka kata Syaikh Sa'id: "Baiklah berhala tuan raja
itulah akan syaksinya hamba: jikalau lain kalanya
tiadalah hamba mau mengobat raja itu."
Hatta maka Syaikh Sa'id pun pergilah mengadap
raja. Setelah Syaikh Sa'id datang, maka titah raja:
"Tuan obatilah penyakit hamba sekali ini. Jikalau
sembuh penyakit hamba ini, barang yang tuan kata
itu bahwa sesungguhnya tiadalah hamba lalui lagi."
Maka kata Syaikh Sa'id: "Baiklah, biarlah patik
obat penyakit Duli Tuanku. Jikalau sudah sembuh Duli
Tuanku tiada masuk agama Islam sekali ini juga, jika
datang penyakit Tuanku kemudian harinya, jika Duli
Tuanku bunuh patik sekalipun, ridhalah patik; akan
mengobat penyakit Tuanku itu, patik mohonlah."
Maka titah raja: "Baiklah, mana kata tuan itu,
hamba turutlah."
Setelah itu maka raja pun diobat pula oleh
Syaikh Sa'id itu. Hatta antara tiga hari lamanya
maka Syaikh Sa'id pun bermohon pada raja, kembali
kerumahnya. Hatta antara dua puluh hari lamanya
maka penyakit raja itu pun sembuhlah.
Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada
suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh
segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka
barang siapa bercakap mengobati raja itu, jikalau
sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu."162 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
titah baginda: "Hai segala menteri hulubalangku, apa
bicara kamu sekalian, karena aku hendak mengikut agama
Islam?"
Maka sembah sekalian mereka itu: "Daulat Tuanku,
mana titah patik sekalian junjung, karena patik sekalian
ini hamba pada kebawah Duli Yang Mahamulia."
Hatta setelah raja mendengar sembah segala
menteri hulubalangnya itu, maka baginda pun
terlalulah sukacita, lalu berangkat masuk ke istana.
Setelah datanglah pada keesokan harinya,
maka baginda pun menitahkan bentara kanan pergi
memanggil Syaikh Sa'id, serta bertitah pada bendahara
suruh menghimpunkan segala menteri hulubalang
dan rakyat sekalian. Maka baginda pun semayam di
balairung diadap oleh rakyat sekalian. Pada tatkala itu
Syaikh Sa'id pun datanglah menghadap raja diiringkan
oleh bentara. Setelah Syaikh Sa'id itu datang maka
raja pun sangatlah memuliakan Syaikh Sa'id itu. Maka
titah baginda: "Adapun hamba memanggil tuanhamba
ini, karena janji hamba dengan tuanhamba ini hendak
masuk agama Islam itulah."
Setelah Syaikh Sa'id mendengar titah raja
demikian itu, maka Syaikh Sa'id pun segera mengucup
tangan raja itu, lalu dijunjungnya. Sudah itu maka
diajarkanlah kalimat syahadat oleh syaikh, demikian
bunyinya: "Asyhadu an la ilâha illa l-Lâh wa asyhadu
anna Muhammadan rasulu lLâh."
Maka raja pun kararlah membawa agama Islam.
Setelah sudah raja mengucap kalimat syahadat itu,
maka Syaikh Sa'id pun mengajarkan kalimat syahadat
kepada segala menteri hulubalang dan rakyat yang
ada hadir itu pula.
Telah selesailah Syaikh Sa'id dari pada mengajarkan
kalimat syahadat pada segala mereka itu, maka sembah
Syaikh Sa'id: "Ya Tuanku Syah 'Alam, baiklah Tuanku
bernama mengikut nama Islam, karena Tuanku sudah
membawa agama Islam, supaya bertambah berkat Duli
Tuanku beroleh syafa'at dari Muhammad rasul Allah,
salla lLâhu alaihi wa sallama diakirat jemah."
Maka titah baginda: "Jikalau demikian, tuanhambalah
memberi nama akan hamba."
Arkian maka raja itu pun diberi nama oleh Syaikh
Sa'id, Sultan Isma'il Syah Zillullâh Fi l'Alam. Setelah
sudah Syaikh Sa'id memberi nama akan raja itu,
maka titah baginda: "Anak hamba ketiga itu baiklah
tuanhamba beri nama sekali, supaya sempurnalah
hamba membawa agama Islam."
Maka kembali Syaikh Sa'id: "Barang bertambah
kiranya daulat sa'adat Duli Yang Mahamulia,
hingga datang kepada kesudahan zaman paduka
anakanda dan cucunda Duli Yang Mahamulia karar
sentosa diatas takhta kerajaan di negeri Patani
Dasussalam."
Arkian maka Syaikh Sa'id pun memberi nama
akan paduka anakanda baginda yang tua itu Sultan
Mudhaffar Syah dan yang tengah perempuan itu
dinamainya Sitti 'A'isyah dan yang bungsu laki-laki
dinamainya Sultan Manzur Syah. Setelah sudah
Syaikh Sa'id memberi nama akan anakanda baginda
itu, maka baginda pun mengaruniai akan Syaikh Sa'id
itu terlalu banyak dari pada emas perak dan kain
yang indah-indah. Hatta maka Syaikh Sa'id pun [pun]
bermohonlah pada raja, lalu kembali ke rumahnya di
biara Kampung Pasai.
Syahdan pada zaman itu segala rakyat yang di
dalam negeri juga yang membawa agama Islam, dan
segala rakyat yang diluar daerah negeri seorang pun
tiada masuk Islam. Adapun raja itu sungguhpun ia
membawa agama Islam, yang menyembah berhala
dan makan babi itu juga yang ditinggalkan; lain dari
pada itu segala pekerjaan kair itu suatu pun tiada
diubahnya.
Sumber: Hikayat Seribu Satu Malam
Setelah membaca karya sastra Melayu klasik tersebut, Anda
dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Anda
dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat
tersebut dengan mempertimbangkan karakteristik dan unsur-unsur
intrinsik yang telah Anda identiikasi sebelumnya.
Nilai-nilai yang dapat Anda temukan dalam karya sastra Melayu
klasik dapat berupa nilai budaya, moral, dan agama. Nilai budaya
yang dapat kita temukan dari karya sastra Melayu klasik pasti
berhubungan dengan budaya Melayu. Begitu juga nilai moral pasti
dipengaruhi adat yang berlaku di suku Melayu. Adapun nilai agama
akan dipengaruhi agama Islam yang dianut sebagian besar bangsa
Melayu. Nilai-nilai tersebut dapat Anda temukan apabila Anda
membaca dan memahami karya sastra Melayu klasik tersebut.163 Peristiwa
1. Temukan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra Melayu
klasik tersebut.
2. Bandingkan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
Melayu klasik tersebut dengan nilai-nilai masa kini.
3. Temukan kata-kata sulit dari karya sastra Melayu klasik tersebut
dan artikan. Anda dapat menggunakan kamus.
4. Diskusikanlah hasilnya dengan teman-teman Anda.
Kegiatan Lanjutan
1. Anda telah membuat kelompok pada pelajaran 7C.
Kelompok yang sama yang akan akan mengerjakan tugas ini.
2. Gunakan juga karya sastra Melayu klasik yang telah
diperoleh kelompok Anda. Namun, Anda juga boleh
mencari karya sastra Melayu klasik yang lain.
3. Bacalah karya sastra Melayu klasik tersebut.
4. Temukan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
Melayu klasik tersebut.
5. Bandingkan nilai-nilai itu dengan nilai-nilai masa kini.
6. Artikan kata-kata sulit yang ditemukan dalam karya sastra
Melayu klasik tersebut. Gunakanlah kamus.
7. Sampaikanlah hasilnya di depan kelompok yang lain untuk
mendiskusikannya.
8. Lakukan pengamatan terhadap hasil kerja kelompok yang lain
dengan memberikan penilaian berdasarkan tabel penilaian
berikut.
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
Nilai-nilai dalam Hikayat Patani
Analisis terhadap nilai-nilai masa kini
Perbandingan nilai-nilai
0-2
0-4
0-4
Jumlah Total
No Hal yang Dinilai
Uji Materi
Tabel 8.2
Penilaian Analisis Hikayat Patani164 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Rangkuman
1. Pencatatan pokok-pokok permasalahan dalam tuturan tidak
langsung bertujuan agar informasi tersebut dapat dengan mu-
dah dipahami.
2. Hal yang harus dicermati sebelum mengemukakan persetujuan
adalah data mengenai informasi yang akan ditanggapi. Dengan
demikian, persetujuan tersebut akan tersusun secara runtut.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra Melayu klasik perlu
dianalisis datau diidentiikasi. Dengan demikian, nilai-nilai
tersebut akan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1
Anda telah berlatih menyimpulkan isi informasi dari
tuturan tidak langsung. Dengan demikian, Anda telah memiliki
kemampuan tambahan dalam hal menyimak informasi. Anda
dapat terus memanfaatkan kemampuan yang telah Anda miliki
tersebut dengan banyak menyerap informasi-informasi yang
bermanfaat. Selanjutnya, Anda telah berlatih mengungkapkan
dukungan atau persetujuan terhadap suatu permasalahan
yang ada pada artikel dalam media cetak atau elektronik.
Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menyampaikan
tanggapan pun akan meningkat. Di samping itu, Anda telah
berlatih menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra
Melayu klasik. Jadi, kemampuan Anda dalam mengapresiasi
karya sastra pun telah ditingkatkan
Releksi Pelajaran165 Peristiwa
Soal Pemahaman Pelajaran 8
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah contoh permasalahan berikut ini.
Citarum Meluap
Wilayah yang kerap didatangi banjir, kini justru
cenderung semakin padat. Salahkah mereka?
Sang langganan itu kembali hadir di Bandung
Selatan. Dia selalu berkunjung saat musim hujan
dan mengepung rumah-rumah, sekaligus "mengusir"
penghuninya. Ini yang kemarin terjadi dan mungkin
sampai hari ini masih berlangsung. Banjir, itulah "sang
tamu" yang datang bersama luapan Sungai Citarum,
menyebabkan perkampungan Kelurahan Andir, Kec.
Baleendah, Kab. Bandung, misalnya, terendam.
Meluapnya Sungai Citarum dan anak-anaknya
memang bukan lagi cerita baru. Setiap tahun nyaris
terjadi. Menurut catatan, banjir di Bandung selatan
pernah sampai berbulan-bulan, dengan keluasan
hingga ratusan ribu hektare, dengan tingkat ke-
rugian yang amat sangat besarnya. Karena itulah,
dilakukan normalisasi Citarum, baik dengan sodetan
maupun pengerukan, melalui projek bersumber
APBN. Demikian pula dengan anak Citarum, pernah
dinormalisasi dengan biaya bantuan luar negeri.
Hasilnya? Banjir tetap terjadi seperti saat ini.
Apabila dipertanyakan, mengapa banjir di sana
selalu terjadi, berbagai jawaban para ahli sudah
kerap di-ekspose. Mulai dari yang menganggap suatu
hal yang wajar, mengingat daerah itu merupakan
daerah terendah dari Cekungan Bandung. Dengan
demikian, jika penghuni daerah tersebut mendapat
petaka, karena salahnya sendiri menghuni daerah
banjir.
Pendapat lain yang mengemuka karena ke-
rusakan lingkungan baik di hulu maupun sepanjang
sempadan sungai. Rusaknya lingkungan di hulu
(daerah resapan air) menyebabkan air larian luruh
ke hilir lebih deras, dengan membawa material
berupa lumpur sehingga terjadi sedimentasi yang
tinggi. Sementara itu, sempadan sungai dijadikan
lahan bangunan (permukiman dan industri) sehingga
badan sungai menyempit maka volume air saat hujan
tak lagi tertampung sehingga banjir pun terjadi.
Satu hal yang penting dicatat dan direnungkan,
bahwa hingga berkali-kali banjir, penduduk setempat
bergeming. Sama sekali tidak terjadi trauma sehingga
mendorong dia untuk berpindah tempat tinggal.
Hebatnya, semakin sering diterjang banjir, seolah
semakin kuat dan liat untuk bertahan. Wilayah yang
kerap didatangi banjir, malah kini cenderung semakin
padat. Salahkah mereka? Mungkin kita hanya bisa
memaklumi apabila mereka terpaksa karena tidak
lagi memiliki lahan alternatif. Jika harus pindah, siapa
yang bisa memberi lahan pengganti.
Akan tetapi, persoalan yang sulit kita terima
adalah apabila Sungai Citarum dan anak-anaknya
selalu dijadikan buangan limbah industri. Sebagaimana
kita saksikan kemarin, banjir yang mengepung
kampung disertai warna-warni zat yang dipastikan
berupa buangan limbah pabrik. Wilayah Bandung
selatan, khususnya Kec. Dayeuhkolot, Baleendah,
Pameungpeuk, dan Banjaran, selama ini dijadikan
zona industri.
Sumber: Dokumentasi pribadi166 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
b. Permasalahan apa yang diangkat dalam bacaan tersebut?
c. Bagaimanakah tanggapan atau persetujuan Anda terhadap
informasi tersebut?
2. a. Apa keistimewaan karya sastra Melayu klasik jika
dibandingkan dengan karya sastra lainnya?
b. Apa ciri khas kedaerahan yang terkandung dalam karya
Melayu klasik?
c. Sebutkanlah contoh karya sastra Melayu klasik lainnya yang
Anda ketahui.
Aparat berwenang terhadap lingkungan di Kab.
Bandung memang memberi statement keras apabila
ada pelaku industri membuang limbah saat banjir
terjadi. Namun, rasanya itu tidak cukup tanpa ada aksi
di lapangan. Kita masih menuntut keseriusan aparat
BPLH, misalnya. Meski di satu sisi, kita memamahami
kesulitan para pemilik pabrik di tengah persaingan
hebat dengan produk yang sama dari negara lain.
Dengan demkian, dari peristiwa banjir tersebut,
nyatanya masih banyak persoalan yang harus kita
bernahi bersama-sama.
Sumber: Pikiran Rakyat, 20 April 2007Kebudayaan
9
Pelajaran
Pernahkah Anda membaca atau mendengar cerita rakyat
Nusantara? Contohnya, Legenda Gunung Tangkuban Perahu,
cerita Bawang Putih Bawang Merah, Yuyu Kangkang, dan lain-
lain. Semua itu adalah kekayaan negeri kita. Kita harus bangga
karenanya. Dengan adanya cerita rakyat tersebut, artinya bangsa
kita adalah bangsa yang berbudaya.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih memahami informasi
yang berasal dari cerita rakyat, buku teks, dan hasil wawancara. Ketiga
hal tersebut dapat didentiikasi sehingga Anda dapat memberikan
tanggapan atas hasil rangkuman atau simpulannya. Pada latihan
pengidentiikasian cerita rakyat, Anda akan berlatih menganalisis
unsur-unsur karya sastra sekaligus menyerap nilai-nilai didaktik yang
terkandung di dalamnya. Keduanya merupakan salah satu bentuk
upaya pelestarian cerita rakyat Nusantara. Kemudian, dengan banyak
membaca buku, Anda telah mencerminkan kebudayaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Di samping itu, dengan melakukan analisis
terhadap hasil wawancara, Anda dapat belajar memahami prinsip-
prinsip kesopanan dalam bertindak tutur.
Sumber: Pikiran Rakyat, 28 Agustus 2007Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 168
Sumber Informasi
Cerita rakyat
Buku teks
Hasil wawancara
Bacaan Rekaman
Simpulan
Hal-hal menarik
tentang tokoh
Rangkuman
Alokasi waktu untuk Pelajaran 9 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
terdiri atas
bentuk
penyampaian
hal yang dianalisis
hasil membaca
hasil
menyimak
Peta KonsepKebudayaan 169
Untuk dapat memahami cerita rakyat dengan baik, Anda akan
belajar mengidentiikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan,
menentukan isi dan atau amanat yang terdapat dalam cerita rakyat,
menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat, mem-
bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa
kini dengan menggunakan kalimat efektif, dan mengungkapkan
kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis.
Berikut ini ada cerita rakyat dari daerah Sambas. Cerita rakyat
berikut dapat dituturkan oleh salah seorang teman atau guru Anda.
Anda dan teman-teman Anda yang lain mendengarkan dengan
saksama. Agar dapat mendengarkan dengan baik, tutuplah buku
masing-masing.
Mengidentiikasi
Tokoh Cerita Rakyat
A
Dalam pelajaran 7C dan 8C, Anda telah belajar membaca karya
sastra Melayu klasik berupa hikayat. Karakteristik hikayat hampir
sama dengan cerita rekaan. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih
menganalisis hal-hal menarik dari tokoh cerita rakyat. Anda akan
mempelajari jenis-jenis cerita rakyat dan menganalisis keunikan-
keunikannya. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menguasai
dan memahami pelajaran tentang cerita rakyat.
Raden Sandhi
Sekarang kita sudah berkumpul, saya akan men-
ceritakan tentang kisah kematian Raden Sandhi. Menurut
kepercayaan orang Sambas, Raden Sandhi itu bukannya
mati, mayatnya dibawa orang kebenaran, orang halus,
orang Paloh. Sebelum saya ceritakan Raden Sandhi itu,
lebih baik saya ceritakan tentang Paloh, yakni tentang
keangkerannya. Sampai saat ini mungkin orang daerah
Sambas di sini masih percaya dengan keangkerannya, soal-
soal mistik begitulah kita sekarang.
Menurut kepercayaan orang daerah Sambas
kalau kita akan pergi ke Paloh, pertama kita tidak
boleh berteriak-teriak atau memekik di dalam hutan.
Kedua bersiul juga dilarang. Ketiga berkata tidak baik,
Nah begitulah cerita orang Sambas tentang daerah
Paloh.
Nah, sekarang saya akan bercerita tentang
kematian Raden Sandhi tadi. Raden Sandhi itu termasuk
keluarga orang yang baik-baik beliau keturunan Raja-
raja Sambas. Kelakuannya sangat berbeda dengan
saudaranya yang lain. Salah satu kebiasaan yang paling
disukai dan sering dilakukannya yaitu berburu. Kalau
sudah berburu biasanya dua atau tiga hari baru pulang
ke rumah. Dan hal inilah, sekali-kali orang tuanya
memberi teguran.
Pada suatu ketika, Raden Sandhi dipanggil oleh
orang tuanya dan berkata : "Sandhi, kamu aku lihat
lain dari pada saudara-saudaramu. Selalu saja kau
pergi kehutan, atau sampai ke daerah Paloh berburu
mencari burung, kijang, pelanduk. Hasilnya tidak ada
juga. Jadi aku rasa lebih baik kamu tinggal di rumah
saja, itu anak istrimu siapa yang akan mengurusnya.
Kami memang sanggup memberinya makan, tapi
kamu sebagai suaminya, kamu yang lebih banyak
memberi perhatian, mendidik. Baik itu kepada anak-
anakmu, istrimu, itu adalah tanggung jawabmu.
Raden Sandhi, orangnya pendiam dan tidak
suka berbicara yang tidak ada gunanya, terlebih-Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 170
lebih kepada orang tuanya dan bagaimanapun
kemarahan orang tuanya tadi, ia diam saja, namun di
dalam hatinya karena itu telah menjadi kebiasaannya
yang suka berburu. Pada suatu hari Raden Sandhi
seperti biasa, akan pergi berburu senjatanya yang
akan dipergunakan untuk pergi berburu. Lalu ia
pergi menemui istrinya, " Oi, hari ini, aku akan pergi
berburu lagi.
Entah satu hari, dua hari aku tidak tahu. Cuma
aku minta, supaya kepergianku itu, jangan kau
ceritakan dengan ayah, dengan ibu," mengapa pula,
kata istrinya, saya baru saja dimarahi oleh ibu, supaya
jangan pergi berburu, padahal hatiku selalu saja ingin
pergi berburu. Jadi seorang istri haruslah patuh
terhadap suami,". Mengerti, jawab sang istri. Hanya
jangan lama-lama. Maklumlah di dalam hutan, mesti
ada sesuatu yang dikhawatirkan,". Tidak, aku pergi
tidak terlalu lama, mungkin hanya dua hari saja.
Baiklah, kata istrinya." Nanti kalau ayah bertanya,
katakan aku tidak pergi kemana-mana. Hanya pergi
dekat saja. Hanya nanti kalau kamu akan pergi
bawalah teman. Jangan pergi sendiri, maklumlah di
dalam hutan. Binatang banyak, seperti ular, beruang,
dan binatang lainnya yang dapat menyusahkan kita,
kata istrinya.
"Ialah aku membawa kawan, tapi siapakah
kawanku, kata Raden Sandhi. Maka berangkatlah
Raden Sandhi tadi. Dengan kedua orang temannya
pergilah mereka bertiga berjalan. Mereka berjalan
keluar masuk hutan, keluar masuk jurang tidak juga
bertemu dengan binatang yang dicari. Apalagi rusa,
kijang, pelanduk, burungpun tidak dijumpai. Karena
belum juga ketemu dengan binatang buruannya dan
sudah menjadi sifat Raden Sandhi, kalau belum dapat
belum pula ia puas. Makan pun Raden Sandhi lupa
apalagi minum. Akhirnya sampailah mereka ke daerah
Paloh. Sesampai di Paloh, terdengar burung, Ciit ....
Ciit ....... Ciit". Kawan Raden Sandhipun berkata, "
Den itu ada bunyi burung.
"Mana ? "itu, di batang kayu." Raden Sandhipun
melihat ke atas. Dilihatnya benar, ada seekor burung,
namun burung itu sangat aneh bentuknya. Sangat
berbeda dengan burung-burung yang lain. Tidak juga
besar, tidak juga kecil. Burungnya bagus, cantik benar
burung itu. Warnanya bermacam-macam, ada hijau,
ada merah, kakinya kekuning-kuningan. Pendek kata
menarik, sangat menarik hati.
"Ku sumpit saja burung itu. Kalau ku sumpit,
mudah-mudahan burung itu tidak mati dan aku
dapat memeliharanya," kata Raden Sandhi. Kemudian
di sumpitnya lah burung itu dan kena, tepat di
kepalanya dan matilah burung tersebut. Sedihlah hati
Raden Sandhi karena burung tersebut mati. " Sayang,
burung itu, kalau tidak mati akan kupelihara". Apa
boleh buat, walaupun mati akan kubawa pulang. Kata
Raden Sandhi pada temannya.
"Wah, wah, kita pulang saja, sudah hampir dua
hari kita berburu tidak juga mendapat hasil buruan
hanya dapat burung satu ekor saja. Akan kusalai, agar
bulunya tidak rusak sewaktu dibungkus dan akan
kusimpan saja. " Iyalah, " jawab teman – temannya.
Pulanglah Raden Sandhi, sampai di rumahnya
Raden Sandhi bercerita, badannya kurang sehat,
mengapa ya badanku kurang sehat, bulu kuduk
terasa berdiri. Mungkin aku sakit. Pada mulanya tidak
merasakan apa-apa sampai beberapa hari kemudian,
badan Raden Sandhi masih juga belum sehat. Raden
Sandhi merasakan demam setelah pergi ke Paloh !.
Lalu dia pergi menghampiri istrinya, ada apa dengan
badanku, kata Raden Sandhi kepada istrinya. Sakit
barangkali aku ini." Sudah tiga hari badanku ini panas
dingin, bulu kuduk aku terasa berdiri, rasanya tidak
nyaman sekali, apa ya obatnya ?". kata Raden Sandhi
kepada istrinya. Tidak tahu, jawab istrinya. Cari dukun
saja yang dekat-dekat sini. Maka sang istri mencari
dukun untuk mengobati suaminya tadi. Tidak lama
kemudian datanglah sang dukun dan bertanya kepada
Raden Sandhi, "Sakit apa, Den ?"
"Entahlah, badan aku ini rasanya kian hari kian
melemah saja, bulu kuduk terasa berdiri. Demam
ada juga tapi badan rasanya sakit semua. Raden dari
mana, sampai sakit begini ? tanya sang dukun kepada
Raden Sandhi. Saya pergi berburu ke Paloh, pulang dari
berburu, badan saya terasa panas dingin, rasanya bulu
merinding. Oh kalau begitu Raden terkena orang halus
barangkali, kata sang dukun pula.
Lalu diobatinya Raden Sandhi, sesudah
diobati dengan obat orang kampung tadi, dengan
berjenis-jenis ramuan yang terbuat dari kayu-kayu,
lalu dibacakannyalah mantra. Setelah dukun tadi
pulang, sakit Raden Sandhi bukannya sembuh, tapi
penyakitnya bertambah parah, akhirnya Raden
Sandhi tidak mau makan.
Setelah beberapa lamanya Raden Sandhi sakit
dan sakitnya tidak juga sembuh, akhirnya Raden
Sandhi meninggal dunia. Layaknya orang meninggal
tentulah dimandikan, dikapankan lalu dikuburkan
seperti layaknya upacara penguburan. Setelah
upacara penguburan selesai dilaksanakan, pada
malam harinya istri Raden Sandhi mendapat mempi,
dalam mimpi itu, mengatakan bahwa sebenarnya
Raden Sandhi tidaklah mati, Raden Sandhi dibawa
oleh orang halus pergi ke Paloh, untuk dijadikan raja
oleh orang halus di sana karena raja mereka sudah
tua, Raden Sandhi akan dijadikan menantu dan raja
orang halus di tempat tersebut.
Yang dimakamkan itu bukannya Raden Sandhi,
melainkan hanya sebatang kedebok pisang saja dan itulah
yang ditanam, kata orang halus di dalam mimpi sang istri.
Orang halus tadi juga berpesan untuk memberitahukan
mimpinya kepada orang tua Raden Sandhi. Kebudayaan 171
Lalu tersadarlah sang istri dari mimpinya, dan
kemudian bercerita kepada kedua orang tua Raden
Sandhi beserta keluarganya. Bahwa yang dikuburkan itu
bukanlah jasad tubuh Raden Sandhi melainkan hanya
sebatang gedebok pisang dan suaminya dibawa pergi
ke paloh oleh orang halus untuk dinikahkan dengan
anak Raja Paloh. Begitulah cerita istri Raden Sandhi,
maka gemparlah mereka mendengar cerita sang istri
tadi. Sang ayah menyesali kelakuan Raden Sandhi yang
sudah sering diingatkan untuk tidak pergi berburu,
apalagi pergi berburu sampai ke Paloh.
"Sudah kita tahu bersama, bahwa Paloh itu te-
mpat orang-orang kebenaran, apalagi kedatangannya
ke Paloh hanya untuk pergi berburu, membunuh
binatang lagi. Namun apa daya semuanya telah
terjadi. Mungkin itu sudah suratan takdir Raden
Sandhi," kata ayahnya.
Kita teruskan cerita kita dahulu, setelah Raden
Sandhi dibawa ke Paloh, Raden Sandhi dinikahkan
dengan anak Raja Paloh. Pada masa itulah Raden
Sandhi menjadi Raja Paloh dan berkuasa di daerah
Paloh. Pada saat sekarang ini juga masih banyak
masyarakat yang mempercayainya dan menurut
cerita apabila akan pergi ke Paloh, jangan lupa
menyebut nama Raden Sandhi, sambil berkata, "Den,
Raden, kami datang ke Paloh daerah kekuasaan dato'
( panggilan untuk Raden Sandhi ) kami juga masih
keluarga dari Sambas, janganlah kami diganggu",
begitlah bunyi ucapannya. Selain itu ada juga syarat
yang harus dilakukan bagi yang akan ke Paloh yaitu
1. Jangan sekali-sekali berani berteriak-teriak
2. Jangan sekali-kali bersiul-siul itu tabu sekali
dilakukan
3. Jangan sekali-kali membunuh binatang yang
berguna seperti burung ( jenis apa saja ) dan
yang lainnya.
Selain itu juga tidak boleh berbicara kotor dan
bersiul-siul. Apabila hal-hal semacam ini dilanggar
maka akan ada akibatnya. Begitulah, ceritanya. Jadi
kepercayaan itu masih tetap dipegang hingga saat
ini. Orang yang masuk ke daerah Paloh tidak berani
sembarangan. Daerah itu ( Paloh ) dijaga oleh Raden
Sandhi. Benar atau tidaknya cerita ini', Wallahualam.
Sumber: www.sambas.go.id
Salah satu kekayaan budaya masyarakat di wilayah nusantara
adalah prosa atau cerita rakyat. Cerita rakyat ini lahir dan berkembang
secara turun-temurun melalui berbagai media, baik secara lisan
maupun tertulis.
Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut
hidup dan kehidupan masyarakat, misalnya mengenai sistem nilai,
kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja. Oleh
karena itu, sejumlah pengamat sosial budaya menyatakan bahwa
memahami pandangan hidup masyarakat tidaklah komprehensif jika
tanpa mempelajari cerita rakyat. Begitu juga dengan cerita rakyat
'Raden Sandhi" yang sudah Anda baca pasti mengandung isi dan
amanat yang didasari nilai-nilai yang dianut oleh rakyat Sambas. Cerita
rakyat terdiri atas dogeng, mite, dan legenda.
1. Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar
terjadi, termasuk di dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan
cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dongeng dapat
dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni (a) dongeng binatang
karena semua tokohnya binatang (fabel), (b) dongeng biasa yang
di dalamnya terdapat tokoh manusia, dan (c) dongeng jenaka/
lelucon yang di dalamnya terdapat cerita penuh kejenakaan.
2. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
dianggap suci atau sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan
atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh
mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut
peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja,
1994: 50).
Berdasarkan isinya, mite dapat dikelompokkan menjadi
(a mite terjadinya alam semesta; (b) mite dunia dewata yang
memasukkan juga cerita tentang terjadinya susunan para dewa;
(c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan
Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 172
'ketam' yang berubah menjadi manusia; dan (4) mite pertanian,
termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan makanan
pokok. Misalnya, cerita tentang Dewi Padi.
3. Legenda adalah dongeng asal mula terjadinya suatu tempat,
peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, legenda Tang-
kuban Perahu, asal-usul nama Surabaya. Selain itu, ada juga
legenda yang terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama.
Hal tersebut merupakan sebagian dari karakteristik cerita
rakyat. Anda dapat mengidentiikasi karakteristik cerita rakyat
setelah Anda mendengarkan atau membacanya. Anda juga
dapat mengidentiikasi cerita rakyat berdasarkan unsur-unsur
intrinsiknya, seperti tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.
1. Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyu-
sunan cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalam-
nya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun
berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada
yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pe-
watakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan
terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin di-
sampaikan dalam cerita.
Ciri-ciri atau karakteristik cerita rakyat ialah menghubung-
kan cerita dengan kejadian alam atau tempat berkisah tentang
kerajaan (istana sentris). Dari hasil mendengarkan cerita rakyat ter-
sebut, adakah ciri-ciri lain yang Anda temukan dari cerita rakyat
tersebut?
Uji Materi
1. Identiikasikanlah karakteristik atau ciri-ciri cerita rakyat "Raden
Sandhi" tersebut. Buatlah sinopsisnya.
2. Tentukan isi dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut.
3. Temukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat tersebut.
4. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut.
5. Bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut dengan nilai-
nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
6. Lakukan pengamatan terhadap hasil pekerjaan teman Anda dengan
memberikan penilaian berdasarkan tabel penilaian berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Jumlah Kata Per Menit
Rentang Nilai Nilai
a.
b.
c.
d.
Sinopsis
Isi dan amanat
Hal-hal yang menarik
Nilai-nilai dalam cerita
0–10
0–10
0–10
0–10
Jumlah Total
No Waktu
Gambar 9.1
Tokoh Arjuna yang legendaris
dalam cerita pewayangan
Tabel 9.1
Penilaian Identiikasi Cerita "Raden Sandhi"Kebudayaan 173
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah cerita rakyat lain dari buku cerita rakyat atau rekaman cerita
rakyat.
2. Tuturkan oleh salah seorang teman Anda atau guru Anda.
3. Dengarkanlah dengan baik penuturan tersebut.
4. Identiikasilah karakteristik atau ciri-ciri cerita rakyat yang didengarkan itu.
5. Tentukan isi dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut.
6. Temukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat tersebut.
7. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut.
8. Bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut dengan nilai-nilai masa
kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
9. Ungkapkan kembali cerita rakyat tersebut dalam bentuk sinopsis.
10. Amatilah pekerjaan teman Anda dengan memberikan penilaian
berdasarkan format penilaian pada latihan sebelumnya.
Salah satu cara mengambil manfaat dari informasi dalam buku
adalah dengan merangkumnya. Caranya, Anda dapat mencatat pokok-
pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang dirujuk setelah
Anda membaca daftar isi. Selanjutnya, rangkumlah seluruh isi informasi
(yang diperoleh dari bab tertentu) ke dalam beberapa kalimat.
Berikut terdapat sebuah kutipan dari buku Tatabahasa Indonesia
yang ditulis Gorys Keraf halaman 137–138. Kita dapat membuat
rangkuman dari kutipan berikut.
Merangkum Isi Informasi
Teks Buku
B
Dalam beberapa pelajaran sebelumnya, Anda telah belajar
mengambil manfaat informasi dalam media cetak dan elektronik. Anda
akan belajar merangkum informasi dari buku. Anda akan mencatat
pokok-pokok penting dalam buku, lalu membuat ringkasan. Oleh karena
itu, akan semakin banyak pulalah informasi yang Anda peroleh.
Pendahuluan
Sintaksis (Yunani: Sun + tattein = mengatur
bersama sama) adalah bagian dari tatabahasa
yang mempelajari dasar-dasar dan proses-proses
pembentukan kalimat dalam suatu bahasa. Penelitian
bidang fonetis, morfologis dan struktur frasa dari
suatu bahasa merupakan bagian dari iImu bahasa
yang masih bersifat statis. Dalam sintaksis bidang-
bidang statis seolah-olah digerakkan dan dihidupkan
ke dalam kesatuan gerak yang dinamis, diikat dan
dijalin ke dalam berbagai macam konstruksi.
Setiap bahasa memiliki sistem-sistem yang khusus
untuk mengikat kata-kata atau kelompok-kelompok
kata ke dalam suatu gerak yang dinamis. Oleh sebab
itu, kita tidak dapat dibenarkan untuk menyusun
tatakalimat suatu bahasa dengan secara sembarangan
menerapkan sintaksis bahasa lain. Hal salah kaprah
ini pernah dilakukan oleh ahli-ahli tatabahasa lama.
Tatabahasa Latin-Yunani, yang memiliki struktur
khusus, diterapkan begitu saja kepada bahasa-bahasa
lain. Sintaksis suatu bahasa haruslah merupakan
perumusan dari berbagai macam gejala susun-peluk Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 174
kata-kata dalam suatu bahasa. Jika nanti ada persamaan
tatakalimat suatu bahasa dengan bahasa lain, haruslah
merupakan hasil perbandingan yang diadakan antara
bahasa-bahasa tersebut. Akan tetapi, bukan sebagai
hasil penerapan sintaksis bahasa lain.
Tatabahasa-tatabahasa lama tidak banyak bicara
tentang sintaksis. Mereka yang menelaah sintaksis
secara mendalam dan menggunakan kalimat sebagai
titik-tolak penelitiannya. Dalam hal ini, hanya
beberapa gelintir manusia yang mau berusaha untuk
melaksanakan sekuat-kuatnya menelaah sintaksis.
Akan tetapi, kadang hasil masih jauh dari sasaran
optimal. Mereka masih sering kembali ke dalam
pemikiran falsafah, di mana semua fenomena bahasa
selalu ditinjau dan bidang falsafah. Falsafah dijadikan
alat untuk memecahkan segala macam persoalan.
Dengan demikian, timbul suatu kesan bahwa bukan
masalah bahasa yang dipersoalkan, tetapi kecerdasan
berpikir atau berpikir secara logislah yang dipersoalkan.
Di sini kita berusaha bertolak dari seberang lain,
bertolak dari bahasa sendiri, sebagai sumber penurunan
perumusan-perumusan tentang sintaksis.
1. Kata, Frase, dan Klausa
Jika sekali lagi kita melihat tataran-tataran (tata
tingkat/hirarki) dalam bahasa, urutan tataran itu dari
yang kecil sampai paling luas beserta bidang ilmunya
masing-masing adalah:
Bidang Ilmu Tataran
Fonologi : fon/fonem
suku kata
Morfologi : morfem
terikat bebas kata dasar
turunan/jadian
Sintaksis : frasa klausa
Wacana : alinea bagian (sejumlah alinea)
anak bab
bab
Karangan yang utuh : terdiri atas bab-bab
Semua unsur di atas disebut unsur segmental,
yaitu unsur-unsur yang dapat dibagi-bagi menjadi
bagian atau segmen-segmen yang lebih kecil. Di
samping unsur segmental terdapat juga unsur supra-
segmental, yang kehadirannya tergantung dari unsur-
unsur segmental. Unsur suprasegmental mulai hadir
dalam tataran kata sampai wacana: nada, tekanan
keras, panjang, dan intonasi.
Dengan demikian kata merupakan suatu unsur yang
dibicarakan dalam morfologi, sebaliknya frase dan klausa
berdasarkan strukturnya termasuk dalam sintaksis.
Frase adalah suatu konstruksi yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan.
Kesatuan itu dapat menimbulkan suatu makna baru
yang sebelumnya tidak ada. Misalnya dalam frase
rumah ayah muncul makna baru yang menyatakan
milik, dalam frase rumah makan terdapat pengertian
baru ‘untuk'. Adapun frase obat nyamuk terdapat
makna baru ‘untuk memberantas'.
Sebaliknya klausa adalah suatu konstruksi yang di
dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung
hubungan fungsional. Dalam tatabahasa lama dikenal
dengan pengertian subjek, predikat, obyek, dan
keterangan-keterangan. Sebuah klausa sekurang-
kurangnya harus mengandung satu subjek, satu
predikat, dan secara fakultatif satu obyek. Dalam hal-
hal tertentu klausa terdiri dari satu predikat dan boleh
dengan keterangan (bentuk impersonal), misalnya:
1. Saya menyanyikan sebuah lagu
2. Adik membaca buku
3. Anak itu menangis
4. Ia sudah bangun
5. diberitahukan kepada umum
6. demikian diceritakan
7. sementara adik menyanyikan sebuah lagu, saya
membaca buku
8. ia makan, karena (ia) lapar
Konstruksi no. 1 sampai dengan 6 membentuk
satu klausa, dan sekaligus sebuah kalimat. Sebaliknya,
konstruksi no. 7 dan 8 merupakan sebuah kalimat yang
terdiri dari dua klausa.
Sementara itu, kalau kita mendengar orang
mengucapkan: ,
9. "Maling!" "Pergi!" "Keluar!"
10. "Rumah ayah!" sebagai jawaban atas pertanyaan,
"Rumah siapa itu?"
11. "Karena lapar!" sebagai jawaban atas pertanyaan,
"Mengapa kamu malas bekerja?"
Semua konstruksi di atas diterima juga sebagai
kalimat, walaupun contoh-contoh dalam nomor 9
hanya terdiri dari satu kata. Adapun nomor 10 dan
11 terdiri atas frase.
Jika demikian: sebuah kata, sebuah frase, atau
sebuah klausa dapat menjadi sebuah kalimat. Akan
tetapi, di mana letak perbedaannya? Kita menye-
butnya sebagai kata, frase, atau klausa, semata-mata
berdasarkan unsur segmentalnya. Sebaliknya, unsur
kata, frase, dan klausa dapat dijadikan kalimat kalau
diberikan kepadanya unsur suprasegmental (dalam
hal ini intonasi).
Jadi:
kata + intonasi > kalimat
frasa + intonasi > kalimat
klausa + intonasi > kalimat
Kegiatan membaca cepat, baik skimming maupun scanning, sangat
bermanfaat untuk memperoleh informasi secara cepat. Kita dapat
membuat rangkuman dari bacaan yang telah kita baca. Kebudayaan 175
Rangkuman dapat diartikan penyajian singkat dari suatu karangan
asli, dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan
pengarangnya. Dengan demikian, merangkum merupakan kegiatan me-
nyingkat bacaan dengan tetap mempertahankan urutan isinya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat ringkasan
atau rangkuman, yakni sebagai berikut.
1. Membaca naskah aslinya. Sebelum merangkum, kita harus mem-
baca teks bacaan seluruhnya untuk mengetahui kesan umum, terutama
maksud penulis dan sudut pandangannya.
2. Mencatat gagasan utama. Semua gagasan utama dapat dicatat
terlebih dahulu atau cukup digarisbawahi.
Contohnya:
a. Tataran bahasa terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis, dan
wacana.
b. Bahasa terdiri atas dua unsur, yaitu unsur segmental dan
suprasegmental.
c. Yang termasuk unsur segmental ialah fon, suku kata, morfem,
kata, frase, klausa, kalimat, alinea, bagian (sejumlah alinea), anak
bab, bab, dan karangan utuh.
d. Yang termasuk unsur suprasegmental ialah nada, tekanan keras,
panjang, dan intonasi.
e. Kata merupakan suatu unsur yang dibicarakan dalam morfologi.
f. Frase adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua kata
atau lebih yang membentuk suatu kesatuan dan kesatuan
tersebut dapat menimbulkan makna baru yang sebelumnya
tidak ada. Misalnya, frase rumah ayah muncul makna baru
yang menyatakan milik.
g. Klausa adalah suatu konstruksi yang sekurang-kurangnya
mengandung satu subjek, satu predikat, dan secara fakultatif
satu objek.
h. Kata, frase, ataupun klausa dapat menjadi sebuah kalimat
apabila diberikan unsur suprasegmental.
3. Membuat reproduksi. Setelah melalui kedua tahap tersebut,
barulah kita menyusun kembali bacaan tersebut dalam suatu karan-
gan singkat berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat.
Contohnya:
Tataran bahasa terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis,
dan wacana. Adapun bahasa terdiri atas dua unsur, yaitu unsur
segmental dan suprasegmental. Adapun yang termasuk unsur
segmental ialah fon, suku kata, morfem, kata, frase klausa, kalimat,
alinea, bagian (sejumlah alinea), anak bab, bab, dan karangan utuh.
Berikutnya yang termasuk unsur suprasegmental ialah nada,
tekanan keras, panjang, dan intonasi.
Kata merupakan suatu unsur yang dibicarakan dalam morfologi.
Frase adalah konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
membentuk suatu kesatuan yang dapat menimbulkan makna baru
yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, dalam frase rumah ayah muncul
makna baru yang menyatakan milik. Adapun klausa adalah suatu
konstruksi yang di dalamnya sekurang-kurangnya mengandung satu
subjek, satu predikat, dan secara fakultatif satu objek. Kata, frase,
ataupun klausa dapat menjadi sebuah kalimat apabila diberikan
unsur suprasegmental.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 9.2
Buku Berbahasa Indonesia dengan
Benar yang ditulis oleh Dendy
SugonoAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 176
Nilai Filosois Upacara Tradisional Jawa
Pengertian Upacara Tradisional
Upacara tradisional merupakan salah satu wujud
peninggalan kebudayaan. Kebudayaan adalah warisan
sosial yang hanya dapat dimiliki oleh warga masyarakat
pendukungnya dengan jalan mempelajarinya. Ada cara-
cara atau mekanisme tertentu dalam tiap masyarakat
untuk memaksa tiap warganya mempelajari kebudayaan.
Kebudayaan tersebut mengandung norma-norma serta
nilai-nilai kehidupan yang berlaku dalam tata pergaulan
masyarakat yang bersangkutan. Sikap mematuhi norma
serta menjunjung nilai-nilai itu penting bagi warga
masyarakat demi kelestarian hidup bermasyarakat.
Dalam masyarakat yang sudah maju, norma-
norma dan nilai-nilai kehidupan itu dipelajari me-
lalui jalur pendidikan, baik secara formal maupun
nonformal. Lembaga-lembaga pendidikan merupakan
tempat belajar bagi para siswa secara formal untuk
mempersiapkan diri sebagai warga masyarakat yang
me-nguasai keterampilan hidup sehari-hari serta
memiliki sikap bawaan.
Di luar lembaga pendidikan yang formal, warga
masyarakat juga mengalami proses sosialisasi dengan
jalan pergaulan serta menghayati pengalaman bersama
dengan warga masyarakat lain. Dengan demikian,
mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan sosial budayanya. Proses sosialisasi ditempuh
secara nonformal dan yang paling dirasakan akrab ialah
pergaulan antarsesama anggota keluarga.
Di samping pendidikan formal dan nonformal ter-
sebut, ada suatu bentuk sarana sosialisasi bagi warga
masyarakat tradisional, khususnya, yang disebut "upacara
tradisional." Penyelenggaraan upacara itu penting
bagi pembinaan sosial budaya warga masyarakat yang
bersangkutan. Salah satu fungsinya antara lain adalah
pengokoh norma-norma,serta nilai-nilai budaya yang
telah berlaku turun-temurun.
Upacara tradisional Jawa mengandung nilai ilsafat
yang tinggi. Kata "ilsafat" berasal dari kata majemuk dalam
bahasa Yunani, philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan.
Adapun orang yang melakukannya disebut ilsuf yang
berasal dari kata Yunani philosopos. Kedua kata itu sudah
lama dipakai orang. Dari sejarah telah terungkap bahwa
kata-kata itu sudah dipakai oleh ilsuf Sokrates dan
Plato pada Abad ke-5 Sebelum Masehi. Seorang ilsuf
berarti seorang pecinta kebijaksanaan, berarti orang
tersebut telah mencapai status adimanusiawi atau
wicaksana. Orang yang wicaksana disebut juga sebagai
jalma sulaksana, waskhita ngerti sadurunge winarah atau
jalma limpat seprapat (Mulyono, 1989:16).
Jika di Barat ilsafat diartikan cinta kearifan,
di Jawa berarti cinta kesempurnaan atau ngudi
kawicaksanan atau kearifan (wisdom). Di Barat lebih
ditekankan sebagai hasil renungan dengan rasio atau
cipta-akal, pikir-nalar dan berarti pengetahuan berbagai
bidang yang dapat memberi petunjuk pelaksanaan
sehari-hari. Di dalam kebudayaan Jawa, kesempurnaan
berarti mengerti akan awal dan akhir hidup atau wikan
sangkan paran. Kesempurnaan dihayati dengan seluruh
kesempurnaan cipta-rasa-karsa. Manusia sempurna
berarti telah menghayati dan mengerti awal akhir
hidupnya. Orang menyebutnya mulih mula, mulanira
atau manunggal. Manusia telah kembali dan manunggal
dengan penciptanya, manunggaling kawula Gusti. Manusia
sempurna memiliki kawicaksanan dan kemampuan
mengetahui peristiwa-peristiwa di luar jangkauan ruang
dan waktu atau kawaskithan (Ciptoprawiro, 1986: 82).
Pandangan hidup orang Jawa atau ilsafat Jawa
terbentuk dari gabungan alam pikir Jawa tradisional,
kepercayaan Hindu atau ilsafat India, dan ajaran tasawuf
atau mistik Islam. Pandangan hidup tersebut banyak
tertuang dalam karya-karya sastra berbentuk prosa
dan puisi (Satoto, 1978: 73–74). Dalam budaya Jawa
pandangan hidup lazim disebut ilmu kejawen atau yang
dalam kesusasteraan Jawa dikenal pula sebagai ngelmu
kasampurnan. Wejangan tentang ngelmu kasampurnan
Jawa ini termasuk ilmu kebatinan atau dalam ilsafat Islam
disebut dengan tasawuf atau suisme. Orang Jawa sendiri
menyebutkan suluk atau mistik. Kejawen itu sebenarnya
bukan aliran agama, tetapi adat kepercayaan. Dalam
kejawen terdapat ajaran yang berdasarkan kepercayaan
terhadapTuhan dan lebih tepat lagi disebut pandangan
hidup atau ilsafat hidup Jawa.
Masyarakat lebih sebagai gambaran ideal itu
adalah masyarakat yang cara kerjanya berdasarkan
suatu tata. Tata dengan kedua aspeknya yaitu
formal dan material, batin dan lahir, serta bentuk
dan bahan. Cara dengan kedua aspeknya yaitu
eisiensi dan efektivitas. Hubungan antara kota dan
desa, pusat dan daerah, Jawa dan Luar Jawa dapat
dipolakan sebagai hubungan antara tata dan cara.
Sudah saatnya upacara yang tidak lagi relevan di-
ganti dengan tata cara atau cara kerja yang maju.
Sebuah simpul desa mawa cara, negara mawa tata.
Menurut Damardjati (1993), hubungan antara
tata dan cara itu adalah juga analog dengan hubungan
antara jangka dan jangkah serta orientasi dan
operasionalisasinya. Salah satu hal yang memberikan
telaah tentang hal itu ialah telaah kosmologis. Per-
Sekarang, bacalah kutipan informasi dari buku Upacara
Tradisional Jawa-Menggali Untaian Kearifan Lokal halaman 1–4
yang ditulis Dr. Purwadi, M. Hum. berikut.Kebudayaan 177
Uji Materi
1. Catatlah pokok-pokok informasi pada kutipan tersebut.
2. Buatlah rangkuman informasi yang diperoleh dari kutipan
tersebut ke dalam beberapa kalimat.
3. Bahaslah rangkuman yang telah dibuat dan diskusikan bersama
teman-teman Anda.
4. Identiikasikan klausa yang terdapat dalam kutipan informasi
dari buku tersebut.
5. Amatilah pekerjaan teman Anda dengan memberikan penilaian
berdasarkan tabel penilaian berikut.
kembangan pikiran dunia dalam hubungan ini dapat
disifatkan berproses mulai dari, kosmosentrisme,
teosentrisme, antroposentrisme, teknosentrisme, lalu
kembali ke logosentrisme.
Logosentrisme Abad 21 ditandai oleh gejala alam
sebagai titik balik (turning point), yaitu ketika manusia
mulai dikembalikan akibat amalan-amalannya yang
negatif. Ketentuan alam ini disadari sebagai tekstur
atau anyaman ayat-ayat Tuhan yang Akbar. Orang mulai
tertarik kepada telaah tentang Megatrend 2000 dan
telaah futurologi lainnya. Adapun bidang agroindustri
dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia berarti
menjadikan manusia tetap sebagai subjek, bukan menjadi
objek. Segala sesuatu perlu persiapan yang matang.
No. Aspek yang Dinilai Nilai
1.
2.
3.
Penggunaan bahasa
Keterpaduan
Identiikasi Klausa
Kegiatan Lanjutan
1. Bacalah sebuah buku yang Anda minati.
2. Tentukan salah satu bab dalam buku tersebut yang ingin diketahui
isinya. Anda dapat menentukannya dengan melihat daftar isinya terlebih
dahulu.
3. Catatlah pokok-pokok informasi dari bab tersebut.
4. Buatlah rangkuman dari bab tersebut berdasarkan pokok-pokok
informasi yang telah ditulis.
5. Identiikasi pula klausa dalam bab tersebut.
6. Bahaslah rangkuman yang telah dibuat bersama teman-teman Anda.
7. Amatilah pekerjaan teman Anda dengan memberikan penilaian ber-
dasarkan tabel penilaian 9.2.
Tabel 9.2
Penilaian Kegiatan Mengidentiikasi KlausaAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 178
Menulis Hasil Wawancara C
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menulis hasil wawancara.
Anda harus menuliskan pokok-pokok penting dalam wawancara. Anda
pun dapat memberikan tanggapan terhadap isi wawancara. Dengan de-
mikian, Anda dapat menyerap informasi yang diperoleh dari wawancara.
Pernahkah Anda menyimak kegiatan wawancara? Kegiatan terse-
but merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara lisan.
Anda dapat menjumpainya di televisi ataupun radio. Sebelum mem-
bahas lebih jauh, perhatikan terlebih dahulu teks wawancara berikut.
Tidak Cukup Hanya Kaya Potensi
Gelaran Visit Indonesia Year (VIY) 2008 tinggal
menghitung hari. Tahun wisata yang memanfaatkan
momontum 100 tahun kebangkitan nasional ini
banyak diharapkan membawa angin segar bagi
sektor pariwisata Indonesia.
Sektor yang tengah terpuruk pasca rentetan
peristiwa alam dan teror yang tidak bosan melanda
Indonesia berimbas drastis pada menurunnya angka
wisatawan mancanegara.
"Pariwisata harus dilihat seperti ban mobil.
Kalau ada jarum satu masuk, semua tidak terpakai
ban mobilnya. Tidak cukup kaya dan bagus saja, ada
elemen dasar yang juga harus dipenuhi," kata Dirjen
Pemasaran, Depbudpar, Thamrin Bhiwana Bachri
ketika diwawancarai Komunika di ruang kerjanya di
Jl. Merdeka Barat, Jakarta (09/08).
Sebenarnya bagaimana persiapan pemerintah
dalam menyambut VIY 2008? Kemudian, bagaimana
upaya memaksimalkan potensi wisata yang ada.
Berikut petikan wawancaranya
Sudah sampai mana persiapan VIY?
Pelaksanaan VIY ini sebenarnya memanfaatkan
momentum 100 tahun kebangkitan nasional. Artinya,
dengan semangat ini, kita ingin juga membangun
destinasi-destinasi yang baru dan mengangkat event-
event yang ada di seluruh Indonesia agar menjadi
daya tarik untuk mendatangkan orang.
Sejauh ini, kami sudah siapkan buku panduan
pelaksanaan event untuk daerah. Bagaimana cara
menyiapkan sebuah event yang baik? Mulai menyambut
tamu, memilih lokasi yang tepat, bentuk acaranya.
Departemen ini juga masih melihat keorisinalan festival
yang akan jadi gelaran VIY. Jangan sampai menimbulkan
pertanyaan. Kita jaga orisinalitasnya.
Banyak yang menilai, kita terlambat pro-
mosi, apa pelaksanaan VIY terburu-buru?
Tidak ada istilah terlambat. Malaysia juga mulainya
tengah-tengah tahun dan bahkan grand launching-nya 6
Januari 2007. Kita juga persiapannya sudah sejak awal
tahun. Sudah banyak persiapan, mulai dari kemungkinan-
nya bagaimana, berkoordinasi dengan daerah, semuanya
kita siapkan. Promosi semisal pemasangan logo juga
sudah kita mulai. Hanya kita belum grand launching.
Kita kalah pamor dari Malaysia?
Kalau kalah dengan Malaysia, sudah dari dulu.
Karena produk pariwisata tidak hanya cukup bagus
dan indah saja. Produk pariwisata harus dilihat
secara totalitas. Kita memang bagus; yang namanya
alam Indonesia sangat indah. Namun, di saat yang
sama, kita juga disebut sebagai comberan terbesar
di Asia, yaitu Teluk Jakarta itu.
Yang dijual selalu pemandangan alam?
Tidak mesti. Wisatawan kan ada yang massal
dan minat khusus. Kalau massal, dia menginginkan
yang berbeda. Namun, kalau minat khusus, walaupun
infrastrukturnya belum ada dan masih sulit mereka
tetap mau ke sana asal minatnya terpenuhi. Misalnya,
kita kaya wisata menyelam.
Tapi saya katakan sekali lagi, kaya saja tidak cu-
kup. Tapi harus berdiri pada elemen-elemen dasar
yang kuat. Saya tanya, Indonesia itu teratur atau
tidak? Serius ini. Kita masih di atas ketidakteraturan.
Mulai dari jalanan yang macet. WC nya masih kotor.
Kuatkah elemen dasarnya, masyarakatnya disiplin
tidak. Kemudian orangnya sudah sejahtera tidak,
gimana bisa senyum. Akhirnya mengincar kamera
orang. Faktor-faktor ini dasar untuk menjadi tuan
rumah yang baik. Hal-hal ini yang menjadikan orang
betah atau tidak datang ke Indonesia.
Konon Indonesia terkenal karena ke-
ramahan penduduknya, apa masih ada?
Memang, keramahan itu masih ada. Tarian se-
lamat datang, semua daerah kita senang menerima
orang. Tapi orang tidak lagi jadi ramah kalau sedang
lapar. Faktor lain, kebersihan. Orang bersih kan
dituntut oleh agamanya. Bersih itu untuk kita sendiri.
Tapi bahwa kalau kita bersih juga memberikan efek
positif bagi pengembangan pariwisata, itu masalahnya. Kebudayaan 179
Kalau orang mau tour ke kanal-kanal sambil nutup
hidung, mau bikin restoran apung di Ciliwung, bagaimana
ceritanya.Yang lebih celaka lagi, kalau lingkungan kita
kotor terus seperti ini dan tidak diapresiasi, kita akan
diboikot dunia. Statement WTO dalam Resolusi Osaka,
negara-negara yang tidak mengapresiasi lingkungan
dalam pengembangan pariwisata, jangan didatangi.
Untuk apa datang ke negara yang tidak menghargai
lingkungan? Nah kalau anggota WTO ada 183 negara,
kita dibikot, habis sudah.
Posisi kita masih aman?
Memang, tapi saya tanya, di Indonesia ada gak
sungai-sungai yang masih jernih. Artinya, apakah kita
semakin tidak betul dengan lingkungan? Saya tidak
mengatakan pesimisme. Namun, tadi Anda menanyakan
Malaysia. Kita tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia
karena mereka elemen dasarnya sudah kuat.
Mentalitas?
Keteraturannya ada, kebersihan, disiplin masya-
rakat sudah, semua sudah lebih baik dari kita.
Apalagi ditambah dana promosi yang tinggi?
Lupakan masalah promosi dulu. Kalau soal
promosi, di Afrika juga sama konsepnya. Bukan sesuatu
yang luar biasa. Buku promosi diloakkan juga banyak,
gampang dimengerti. Tapi kalau mempromosikan
sesuatu yang belum siap, bagaimana? Itu dapat
menjadi bumerang. Over promoted dapat membuat
efek jera kepada wisatawan. Promosi artinya berjanji,
if you promote something, you promise something.
Karena promosi yang sebenarnya adalah ketika kita
menginjakkan kaki di sana.
Bagaimana mengantisipasinya?
Perbaiki elemen-elemen dasarnya. Belum lagi
travel related services-nya. Menukar dollar saja susah.
Uang lembaran 100, kursnya segini. Lembaran 20
harganya segini, uangnya lecek harganya beda lagi.
Lha gimana? Apa membuat orang akan nyaman?
Elemen dasar perbaikannya bisa satu
generasi, sedangkan Visit Indonesia Year 2008
sudah di depan mata. Lantas apa yang mau
dijual?
VIY ini bukan suatu yang rumit. Artinya,
kita akan melaksanakan kegiatan yang tujuannya
mendatangkan orang. VIY itu dikaitkan dengan target
pariwisata nasional kita mencapai 7 juta wisatawan
pada 2008. 100 lebih event di seluruh Indonesia.
Semua akan kita jadikan atraksi yang mengundang
banyak orang. Kita tidak akan mengembangkan
event-event baru, tapi mempromosikan event yang
sudah dibuat oleh daerah. Seperti festival Tabot di
Bengkulu, Festival Minangkabau, dan Festival Senggigi
di Lombok semuanya sudah ada.
Namun, dalam rangka VIY ini, kita benahi
sedikitlah. Hal ini karena sebagian besar ditujukan untuk
orang asing. Tidak hanya wisatawan mancanegara
(wisman) tapi juga wisatawan nusantara (wisnus).
Jangan salah, wisnus juga menjadi sangat penting
bagi kita. Terbukti setelah banyak peristiwa semisal
bencana dan teror, wisnus menjadi juru selamat. Angka
perjalanan wisnus hitung-hitungannya sudah sampai
100 juta orang. Kalau rata-rata jumlah perjalananya
1,85 kali, berarti sudah sekitar 200 juta perjalanan per
tahun. Itu dapat menghasilkan sekitar 80 triliun kalau
rata-rata pengeluarannya 300–450 ribu rupiah.
Kalau wisman?
Capaian devisanya baru US$5 miliar per tahun.
Kalau VIY 2008 dapat mencapai 7 juta wisatawan
dengan rata-rata per visit 1000, ya harapan kami
bisa meraih sekitar US$7 miliar.
Daerah yang dijual?
Kita lihat pasar potensialnya. Kalau Bali, tentu
seluruh pasar. Kalau daerah Sumatra kita jual ke
negara yang tidak ada friksi jaraknya, terutama
penerbangan. Kita pasarkan ke ASEAN, Malaysia dan
Singapura. Lebih logis, pun ada kesamaan budaya
dalam arti makanan, tarian, dsb. Sementara, tren
pada 2007 juga menunjukkan ada dua negara yang
naik jumlah wisatawannya, yaitu India dan Singapura.
Kalau Jepang relatif konstan. Adapun yang lain-lain
malah turun. Secara umum, ada 12 pasar, Eropa,
USA, Jepang, China, Australia, India, Timur Tengah,
Malaysia, dan Singapura.
Apa daya saing kita dibandingkan negara lain?
Kalau daya saing, saya pikir kekuatannya ada pada
keragaman produk, apa saja ada. Kedua, masyarakatnya
yang juga beragam. Produk kita sangat sustain, mau apa
saja ada. Mau apa? Danau berwarna, hijau, kuning, dan
ada danau terbesar. Namun, yang lemah dari kita adalah
elemen-elemen dasar yang mendukung produknya.
Ditambah Borobudur tidak lagi termasuk 7
keajaiban dunia lagi?
Lha, yang menyebut 7 keajaiban dunia itu siapa?
Kita sendiri yang menyebut. Tidak pernah ada yang
menyebut demikian. Yang ada, Borobudur merupakan
world heritage. Sampai sekarang juga world heritage,
sampai batunya tinggal secuil juga tetap saja.
Kalau kemarin itu ada penelitian oleh mantan
orang UNESCO. Dia membuat polling model sms,
kayak acara tv show. Mengapa harus khawatir? yang
penting dia masih dalam kategori world heritage. Kita
ini kan gampang-gampang bikin kesimpulan sendiri.
Borobudur itu kan bangunan yang sudah mendunia.
Sudah ada kelasnya sendiri.
Tentang larangan terbang UE dan kemung-
kinan Saudi, bagaimana menyikapinya?
Kalau Saudi, tidak. Mereka hanya ingin tahu saja.
Justru kalau VIY dipakai untuk meng-counter berbagai
macam isu. Kalau soal travel warning tidak banyak yang
bisa kita lakukan selain mengimbau. Karena semua itu
kan hak orang untuk mendapat keamanan dalam terbang
kan manusiawi. Walaupun kita tetap menghimbau karena
akibat dari larangan ini kan banyak sekali. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 180
Adapun yang tergangu adalah paket-paket round
trip, biasanya 15–30 hari berkeliling. Umumnya, mereka
dari Belanda, Prancis, dan Jerman. Angka ini mewakili
sekitar 20% dari total arrival dari Eropa. Kalau Eropa
sendiri angkanya sekitar 800.000 wisatawan. Kami
harapkan jangan lewat Oktober sudah bisa digunakan
lagi.
Seperti yang dikatakan pak Jusuf Kalla agar kita juga
belajar dari kekurangan-kekurangan kita. Keselamatan
tidak hanya untuk orang asing saja, juga perlu untuk warga
kita. Ini bagian dari elemen dasar. Kalau tidak kuat, apapun
daya tarik dari produk Anda, ya tidak akan dilirik.
Begini, pariwisata harus dilihat seperti ban mobil.
Kalau ada jarum satu masuk, semua gak kepakai ban
mobilnya. Kita sudah rapi semua infrastruktur tapi WC nya
bau, ya gak jadi juga. Sudah bagus, eh pulangnya kecopetan.
Kompleksitasnya sangat tinggi produk pariwisata itu.
Hal ini karena elemen-elemennya di bawah tanggung
jawabnya orang lain.
Pembangunan tempat pariwisata di daerah?
Perlu dipertimbangkan yang namanya theme park
atau tempat wisata bertema. Kemudian buat dengan
standar internasional, jangan tanggung-tanggung. Agar
bisa sekaligus dinikmati wisatawan asing. Di satu sisi
juga memberi pembelajaran masyarakat lokal untuk
beradaptasi dengan standar masyarakat internasional.
Pengembangan pariwisata harus melihat
dua sisi. Satu kesiapan masyarakat dan kemudian
pertumbuhan pasar. Dibangun secara bertahap
sesuai tingkat kesejahteraan. Kemudian pembangun-
an elemen dasar, Palembang misalnya, sudah bagus.
Walikotanya sudah concern dengan kebersihan di
bawah jembatan Ampera. Nah dia sedang menyiapkan
elemen dasar untuk pariwisata yang sangat kuat
RUU Pariwisata semangatnya apa?
Kami mencoba untuk sejauh mungkin menghindari
apa yang namanya government dominant. Sebisa mungkin
menjadi lebih seimbang antara tugas pemerintah sebagia
policy making, tugas daerah, karena produk itu kan nantinya
akan lebih banyak. Artinya usernya ada di daerah.
Melihat dari pembagian tugas, pemerintah mempro-
mosikan citra nasional, daerah mempromosikan
destinasinya, swasta yang jual produknya. Pemerintah
juga akan menyiapkan standar yang nantinya menjadi
pegangan para pelaku usaha. Ada kriterianya. Pada
dasarnya revitalisasi fungsi pemerintah. Akan lebih
terbatas, tidak dominan lagi.
Sumber: www.dirjenpemasaranbudpar.com
Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk me-
ngumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung
kepada narasumber. Orang yang menjadi narasumber bisa siapa saja,
bergantung pada kebutuhan data yang ingin diperoleh. Pertanyaan-
pertanyaan dalam wawancara biasanya dipersiapkan terlebih dahulu
sesuai dengan topik yang akan dibicarakan.
Perhatikan teks wawancara sebelumnya. Topiknya adalah
tentang pariwisata. Namun, sebagai pewawancara, Anda sebaiknya
lebih mengkhususkan topik yang akan diangkat sesuai dengan
informasi yang ingin diperoleh. Dengan demikian wawancara
akan lebih terarah. Contohnya, dalam teks wawancara sebelumnya,
dapat diketahui bahwa pewawancara lebih mengkhususkan topik
pariwisata dalam hal menyikapi dunia pariwisata yang tidak cukup
hanya mengandalkan kekayaan potensi. Begitu juga perhatikanlah
apa pertanyaan dalam wawancara tersebut sudah dipersiapkan sesuai
dengan topik yang telah ditentukan.
Untuk menyusun daftar pertanyaan, Anda dapat memperhatikan
kelengkapan hasil wawancara yang ingin diperoleh dengan me-
manfaatkan unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana. Namun, tentunya Anda tidak perlu terpaku dengan
kalimat tanya yang harus menggunakan kata-kata tersebut. Hal yang
penting, dengan pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan, informasi
yang mengandung unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana itu dapat diperoleh. Kebudayaan 181
Uji Materi
1. Peragakan wawancara sebelumnya, '"Tidak Cukup Hanya Kaya
Potensi", oleh dua orang teman Anda di depan kelas.
2. Teman-teman yang lain mendengarkan dengan baik.
3. Identiikasilah pertanyaan-pertanyaan yang ada, apakah me-
ngandung unsur apa, siapa, kapan, mengapa, atau bagaimana.
4. Catatlah pokok-pokok informasi yang diperoleh.
5. Tuliskan hasil wawancara tersebut ke dalam beberapa paragraf
dengan ejaan dan tanda baca yang benar.
6. Revisi kembali hasil tulisan tersebut. Sesuaikan dengan isi
wawancara.
Saat melakukan wawancara, kita dapat mencatat informasi yang
disampaikan narasumber secara garis besar atau pokok-pokoknya
saja. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan alat perekam ter-
lebih dahulu. Dengan adanya alat perekam tersebut, kita dapat
mendengarkan hasil wawancara tersebut berulang-kali agar lebih
jelas.
Wawancara dapat pula dilakukan secara spontan terhadap orang-
orang yang ditemui di sekitar sumber berita atau melakukan wawancara
khusus terhadap tokoh atau pejabat penting. Dalam wawancara khusus
biasanya dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu, seperti menentukan
waktu dan tempat wawancara yang tepat. Dengan begitu, Anda dapat
dengan leluasa melakukan kegiatan wawancara.
Ada tiga tahap wawancara, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap pendahuluan atau pembukaan
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan
yang menyenangkan, untuk menciptakan suasana yang nyaman,
serta menumbuhkan motivasi agar kegiatan wawancara berjalan
dengan baik.
2. Tahap kegiatan tanya jawab
Tahap ini merupakan tahap inti dalam wawancara.
Pewawancara menyampaikan pertanyaan secara santun kepada
narasumber. Tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan
lain setelah mendengarkan penjelasan narasumber.
3. Tahap penutup
Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap
masalah yang menjadi pokok perbincangan.
Kegiatan Lanjutan
1. Bentuklah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok melakukan wawancara terhadap nara-
sumber yang ada di lingkungan sekitarnya.
3. Tentukan terlebih dahulu topik wawancaranya.
4. Susunlah daftar pertanyaan yang akan diajukan.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 182
Pengalaman yang diceritakan kepada orang lain tentunya
dapat lebih melatih Anda berbicara. Pemahaman ataupun
ketertarikan orang lain terhadap pengalaman Anda ditentukan
oleh gaya Anda berbicara. Secara tidak langsung, hal ini akan
melatih Anda berbicara di hadapan umum. Hal ini akan berguna
jika suatu waktu Anda menjadi pembicara, ahli pidato, bahkan
aktor sekalipun. Adapun kegiatan menulis paragraf naratif
dapat melatih Anda menulis dengan gaya bahasa penceritaan
yang runut. Dengan demikian, suatu waktu Anda bisa menjadi
penulis atau pengarang yang hebat. Selanjutnya, kegiatan
menanggapi berita dari beragam sumber akan melatih Anda
kritis terhadap suatu berita yang disampaikan. Hal ini sekaligus
juga akan mengasah Anda memahami isi berita sesuai dengan
situasi terkini. Jadi, Anda tidak akan tertinggal informasi.
P l di it k k d l i t t
Releksi Pelajaran
Rangkuman
1. Untuk memahami suatu cerita rakyat dengan baik, perlu di-
lakukan identiikasi terhadap karakteristik cerita tersebut.
Kemudian, menentukan isi dan amanat, menemukan hal-hal
menarik, membandingkan nilai-nilainya dengan situasi masa kini,
dan mengungkapkan kembali isi cerita rakyat tersebut dalam
bentuk sinopsis.
2. Merangkum isi teks buku merupakan salah satu cara untuk
mengambil manfaat dari informasi yang ada dalam buku tersebut.
3. Wawancara atau interview adalah cara untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.
4. Tahap-tahap dalam wawancara adalah sebagai berikut.
a. Tahap pendahuluan atau pembukaan.
b. Tahap kegiatan tanya jawab.
c. Tahap penutup.
1 1
5. Catatlah pokok-pokok informasi yang diperoleh dari
wawancara.
6. Tuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf
dengan ejaan dan taanda bacaan yang benar.
7. Sampaikanlah hasil pekerjaan kelompok Anda di depan
kelompok yang lainnya.
8. Setiap kelompok mengamati hasil pekerjaan kelompok
yang lain dengan memberikan penilaian berdasarkan format
penilaian seperti pada latihan uji materi.Kebudayaan 183
Soal Pemahaman Pelajaran 9
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah cerita rakyat berikut ini.
Gunung Tikus
Pada zaman dahulu kala, ada sebuah gunung yang
sangat tinggi. Para penduduk setempat menamakannya
Gunung Tikus. Orang-orang mengisahkan cerita yang
aneh tentang penamaan gunung ini.
Pada suatu ketika, zaman dahulu, selama ber-
tahun-tahun, hujan tidak kunjung turun. Sungai
mengering. Udara sangat panas. Orang-orang tidak
dapat bercocok tanam karena tak ada air. Pepohonan
menjadi kering. Binatang ternak mati karena ke-
laparan dan kehausan. Kelaparan yang dahsyat itu
membuat orang sampai harus memakan anjing
dan kucing. Tidak sedikit dari mereka yang mati
kelaparan dan kehausan.
Sementara di puncak gunung, terdapat sebuah
gua. Di sana tinggal seorang laki-laki yang bernama
Ja'ran. la seorang kakek yang mempunyai janggut
putih dan panjang. Rambutnya yang juga putih dan
panjang menutupi bahunya. Jalannya bungkuk dan
dibantu dengan sebuah tongkat. Ja'ran ini laki-laki
yang sangat pelit. Padahal, di gunung ia mempunyai
gudang-gudang yang penuh dengan gandum, jagung,
dan biji-bijian.
Setiap pagi orang-orang datang menemuinya.
Menangis, menjerit bersama anak-anak dan istri
mereka.
"Demi Allah, Paman Ja'ran, kasihanilah dan
berilah kami Sesuatu yang dapat kami makan," pinta
mereka penuh harap.
Tapi Ja'ran adalah orang yang keras hati. Sedikit
pun tidak merasa iba dan kasihan. Tak seorang pun yang
diberinya makan walau sebiji. Ketika mendengar orang-
orang berteriak dan menangis, ia malah tertawa.
"Ha... ha... ha... Pergilah jauh dariku. Aku ini
miskin tak punya apa-apa."
Suatu hari, Ja'ran keluar dari gua dan membawa
seruling. la melihat perkampungan di bawah gunung
yang seperti kuburan. la meniup serulingnya dan
terus meniup. Setiap kali meniup seruling, orang-
orang dari desa berdatangan secara bergerombol.
Mereka membawa serta istri dan anak-anaknya.
Mereka kemudian berdiri di hadapannya dan
menunggu apa yang akan dikatakannya. Ketika
orang-orang telah berkumpul, Ja'ran berteriak dan
berkata dengan suara yang keras.
"Wahai orang-orang desa, dengarlah! Aku akan
memberikan semua makanan yang ada di dalam
peti-peti di gudang ini kepada kalian."
la lalu berjalan menuju peti-petinya dan
membukanya satu per satu. Setiap peti dibuka,
api menyala dari dalamnya. Begitulah api terus
membakar setiap peti dan menghancurkan peti-peti
itu beserta seluruh isinya. Orang-orang terpana
meli-hatnya. Mereka berteriak dan menangis.
Mereka ingin mema-suki gua itu dan mengambil
gandum atau biji-bijian lainnya. Tapi semuanya tidak
mungkin. Sementara Ja'ran yang berada di tengah
kebakaran itu, tertawa terbahak-bahak.
"Ini biji-bijian. Ini jagung dan ini gandum, ambil
semuanya! Aku tidak menginginkannya lagi. Ayo,
ambil!" teriaknya sambil terus tertawa.
Ketika api terus membakar, ia masuk ke dalam
gua.
"Sudah, sudah. Semuanya sudah berakhir,"
katanya memutuskan. Kemudian ia tertawa lagi,
"Ha... ha... ha..."
Malam tiba dan mulai gelap gulita. Orang-orang
pulang ke rumah mereka dengan sedih dan kecewa.
Mereka melewatkan malam dengan derita lapar dan
haus. Pada waktu pagi, ketika matahari mulai tampak
di ufuk timur, orang-orang mendengar suara-suara
tikus sayup-sayup dari arah gunung.
"Cit... cit... cit..."
Suara-suara itu seperti suara burung. Ketika
melihat ke arah gunung mereka menemukan
beribu-ribu tikus bergerak beriringan. Tikus-tikus
itu datang dari segala penjuru gunung. Dari atas,
bawah, kanan, kiri, depan, belakang, dan berbagai sisi.
Semuanya berjalan menuju gua. Sementara di depan
gua, Ja'ran tengah berdiri. Ketika pasukan tikus itu
menyerangnya dari berbagai penjuru, ia berlari ke
dalam gua. Tetapi tikus-tikus itu telah menempel dan
menutupi seluruh tubuhnya serta menggigitnya. la
pun menjerit.
Akhirnya, Ja'ran memasuki gua dan ribuan
tikus mengikutinya dari belakang dan terus masuk
sehingga hampir menutupi seluruh pintu gua.
Kemudian, tikus-tikus itu bersembunyi di dalam gua.
Hari, bulan, dan tahun berlalu. Sejak saat itu, orang-
orang tidak lagi melihat tikus satu pun, juga tidak
pernah melihat Ja'ran. Demikianlah, sejak saat itu
gunung ini disebut Gunung Tikus.
Karya DR. Abdul Aziz Abdul Majid
Sumber: Mendidik dengan Cerita, 2001Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 184
b. Tuliskanlah hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita
rakyat tersebut
2. Buatlah rangkuman informasi dari buku noniksi yang telah Anda
baca.
3. a. Perhatikan kutipan wawancara berikut.
Bagaimana menurut Anda perkembangan kesenian
tradisional dewasa ini?
Kesenian tradisional dewasa ini boleh dikatakan sudah tergerus
kemajuan zaman. Padahal, kesenian tersebut berkaitan erat
dengan kebudayaan bangsa kita.
Apa kaitan antara kesenian dan kebudayaan bangsa?
Bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang mau peduli terhadap
kesenian tradisional. Kesenian tersebut merupakan warisan
leluhur kita, nenek moyang kita. Jadi, harus kita upayakan
kelestariannya.
Bagaimana dengan generasi muda?
Dewasa ini, generasi muda lebih cinta pada kesenian-kesenian
yang bersifat modern. Mereka sepertinya tidak terlalu ambil
pusing, bahkan tidak tahu akan keberadaan kesenian tradisional.
Penyebabnya?
Penyebabnya banyak sekali: salah satunya ialah informasi budaya
asing. terkadang, kita tidak pilih-pilih dulu, mana yang sesuai, mana
yang tidak. Kebanyakan orang langsung menelan mentah.
Sebagai generasi muda, apa yang dapat kita lakukan?
Kita harus belajar mencintai kesenian tradisional sebagai aset
budaya bangsa. Jika tidak, bersiaplah menghadapi kerusakan
moral dalam tubuh bangsa majemuk ini.
b. Tuliskan pokok-pokok penting dalam wawancara tersebut.
c. Tuliskan juga tanggapan Anda terhadap wawancara tersebut. Kemasyarakatan
10
Pelajaran
Apakah Anda memiliki peranan aktif dalam masyarakat?
Anda dapat memanfaatkan kemampuan menulis untuk berperan
serta secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidu-
pan bermasyarakat, Anda dapat mengungkapkan gagasan-gagasan
yang dimiliki dalam bentuk tulisan informatif.
Paragraf argumentatif merupakan salah satu sumber informasi
yang berawal dari sebuah gagasan. Dalam pelajaran ini, Anda dapat
berlatih menulis paragraf argumentatif. Selain itu, Anda pun akan
berlatih memahami sumber informasi lainnya, antara lain cerita
rakyat dan graik. Pada pembelajaran membaca graik, Anda akan
berlatih merangkum informasi yang ada dalam graik tersebut. Se-
mentara itu, dalam bidang sastra Anda akan berlatih menganalisis hal-
hal menarik yang berkaitan dengan latar dalam cerita rakyat. Adapun
bentuk penyajian cerita rakyat tersebut dapat berupa bacaan ataupun
rekaman. Dengan begitu, Anda akan semakin jeli dalam memahami
hal-hal yang terkandung dalam sebuah karya sastra.
Sumber: www.habitatindonesia.orgAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 186
Sumber
informasi
Paragraf
argumentatif
Cerita rakyat
Graik
Alokasi waktu untuk Pelajaran 10 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
terdiri atas
hasil akhir
graik batang
Bacaan Rekaman
Hal-hal menarik
tentang latar
bentuk
penyampaian
hal yang dianalisis
graik garis
graik lingkaran
Menulis
Rangkuman
kegiatan yang
dilakukan
Peta Konsep
jenisKemasyarakatan 187
Dalam pelajaran 9, Anda telah belajar membaca cerita rakyat.
Sekarang, Anda akan melanjutkan pelajaran tersebut. Dalam
pelajaran sebelumnya, Anda telah mengenal karakteristik cerita
rakyat dan unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat. Sebaiknya,
Anda baca kembali pelajaran tersebut karena materi yang dipelajari
juga akan dipelajar sekarang ini.
Dalam pelajaran ini, Anda juga akan berlatih mengidentiikasi
karakteristik cerita rakyat yang didengarkan; menentukan isi dan
atau amanat yang terdapat dalam cerita rakyat; membandingkan
nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan
menggunakan kalimat yang efektif; dan mengungkapkan kembali
cerita rakyat dalam bentuk sinopsis. Namun, jika sebelumnya Anda
belajar menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita
rakyat, sekarang Anda belajar menemukan hal-hal yang menarik
tentang latar cerita rakyat.
Anda telah menemukan hal-hal menarik tentang tokoh
cerita rakyat “Raden Sandhi". Sekarang, temukanlah hal-hal me-
narik tentang latar cerita rakyat tersebut. Hal-hal menarik tentang
latar tersebut dapat berupa latar tempat, latar waktu, atau keadaan
terjadinya peristiwa dalam cerita rakyat tersebut. Misalnya, tentang
kemistikan daerah Paloh.
Selanjutnya, mintalah salah seorang temanmu untuk mem-
bacakan cerita rakyat berikut di depan kelas. Teman-teman yang
lainnya mendengarkan dengan baik.
Mengidentiikasi Latar
Cerita Rakyat
A
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mengidentiikasi latar
cerita rakyat yang disampaikan secara langsung. Anda akan menganalisis
unsur-unsur pembangunnya, kemudian Anda susun sinopsisnya. Dengan
demikian, pengetahuan Anda seputar cerita rakyat akan bertambah.
Anda pun akan semakin menghargai kebudayaan bangsa.
Asal Mula Terjadinya Burung Ruai
Konon, pada zaman dahulu, di daerah Kabupaten
Sambas, tepatnya di pedalaman benua Bantahan
sebelah Timur Kota Sekura, Ibukota Kecamatan Teluk
Keramat yang dihuni oleh Suku Dayak, telah terjadi
peristiwa yang sangat menakjubkan untuk diketahui
dan menarik untuk dikaji, sehingga peristiwa itu
diangkat ke permukaan.
Menurut informasi orang bahwa di daerah
tersebut terdapat sebuah kerajaan yang kecil,
letaknya tidak jauh dari Gunung Bawang yang
berdampingan dengan Gunung Ruai. Tidak jauh dari
kedua gunung dimaksud terdapatlah sebuah gua
yang bernama "Gua Batu", di dalamnya terdapat
banyak aliran sungai kecil yang di dalamnya terdapat
banyak ikan dan gua tersebut dihuni oleh seorang
kakek tua renta yang boleh dikatakan sakti.
Cerita dimulai dengan seorang raja yang
memerintah pada kerajaan di atas dan mempunyai
tujuh orang putri. Raja itu tidak mempunyai istri lagi
sejak meninggalnya permaisuri atau ibu dari ketujuh
orang putrinya. Di antara ketujuh orang putri tersebut
ada satu orang putri raja yang bungsu atau si bungsu. Si
bungsu mempunyai budi pekerti yang baik, rajin, suka
menolong dan taat pada orang tua, oleh karena itu
tidak heran sang ayah sangat menyayanginya.
Lain pula halnya dengan keenam kakak-ka-
kaknya, perilakunya sangat berbeda jauh dengan
si bungsu. Keenam kakaknya mempunyai hati yang
jahat, iri hati, dengki, suka membantah orang tua,
dan malas bekerja. Setiap hari yang dikerjakannya
hanya bermain-main. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 188
Dengan kedua latar belakang inilah, sang ayah
(raja) menjadi pilih kasih terhadap putri-putrinya.
Hampir setiap hari keenam kakak si bungsu
dimarahi oleh ayahnya, sedangkan si bungsu sangat
dimanjakannya. Melihat perlakuan inilah, keenam
kakak si bungsu menjadi dendam. Mereka bahkan
benci terhadap adik kandungnya sendiri. Apabila
ayahnya tidak ada di tempat, sasaran sang kakak
adalah melampiaskan dendam kepada si bungsu
dengan memukul habis-habisan tanpa ada rasa
kasihan. Tubuh si bungsu pun menjadi kebiru-biruan.
Karena takut dipukuli lagi, si bungsu menjadi takut
dengan kakaknya.
Untuk itu, segala hal yang diperintahkan kakak-
nya, mau tidak mau si bungsu harus menurut. Ia harus
mencuci pakaian kakaknya, membersihkan rumah
dan halaman, memasak, mencuci piring, bahkan
yang paling mengerikan lagi, sibungsu biasa disuruh
untuk mendatangkan beberapa orang taruna muda
untuk teman/menemani kakaknya yang enam orang
tadi. Semua pekerjaan hanya dikerjakan si bungsu
sendirian sementara keenam orang kakaknya hanya
bersenda gurau.
Sekali waktu, pernah akibat perlakuan keenam
kakaknya itu, terhadap si bungsu diketahui oleh sang
raja (ayah) dengan melihat badan (tubuh) si bungsu
yang biru karena habis dipukul. Ia takut untuk
mengatakan yang sebenarnya pada sang ayah.Jika
sang ayah menanyakan peristiwa yang menimpa si
bungsu kepada keenam kakaknya, mereka membuat
alasan-alasan yang menjadikan sang ayah percaya
seratus persen bahwa tidak terjadi apa-apa. Salah
satu yang dibuat alasan sang kakak adalah sebab
badan si bungsu biru karena si bungsu mencuri
pepaya tetangga, kemudian ketahuan dan dipukul
oleh tetangga tersebut. Karena terlalu percaya
terhadap cerita dari sang kakak, sang ayah tidak
memperpanjang permasalahan dimaksud.
Begitulah kehidupan si bungsu yang dialami
bersama keenam kakaknya. Meskipun demikian,
si bungsu masih bersikap tidak menghadapi per-
lakuan keenam kakaknya. Kadang-kadang, si bungsu
menangis tersedu-sedu menyesali dirinya mengapa
ibunya begitu cepat meninggalkannya. sehingga
ia tidak dapat memperoleh perlindungan. Untuk
perlindungan dari sang ayah boleh dikatakan masih
sangat kurang. Karena ayahnya sibuk dengan urusan
kerajaan dan urusan pemerintahan.
Setelah mengalami hari-hari yang penuh keseng-
saraan, maka pada suatu hari berkumpullah seluruh
penghuni istana untuk mendengarkan berita bahwa
sang raja akan berangkat ke kerajaan lain untuk
lebih mempererat hubungan kekerabatan di antara
mereka selama satu bulan. Ketujuh anak (putrinya)
tidak ketinggalan untuk mendengarkan berita tentang
kepergian ayahnya tersebut. Pada pertemuan itu pula,
diumumkan bahwa kekuasaan sang raja selama satu
bulan itu dilimpahkan kepada si bungsu. Hal yang penting
jika sang raja tidak ada di tempat, masalah-masalah
yang berhubungan dengan kerajaan (pemerintahan)
harus mohon (minta) petunjuk terlebih dahulu dari si
bungsu. Mendengar berita itu, keenam kakaknya terkejut
dan timbul niat masing-masing di dalam hati kakaknya
untuk melampiaskan rasa dengkinya, bila sang ayah sudah
berangkat nanti. Timbullah dalam hati masing-masing
kakaknya mengapa kepercayaan ayahnya dilimpahkan
kepada si bungsu, bukan kepada mereka.
Para prajurit berdamping dalam keberangkatan
sang raja sangat sibuk untuk mempersiapkan segala
sesuatunya. Pada keesokan harinya, berangkatlah
pasukan sang raja dengan bendera dan kuda yang
disaksikan oleh seluruh rakyat kerajaan dan dilepas
oleh ketujuh orang putrinya.
Keberangkatan sang ayah sudah berlangsung satu
minggu yang lewat. Sampai tibalah saatnya, yaitu saat-
saat yang dinantikan oleh keenam kakaknya si bungsu
untuk melampiaskan nafsu jahatnya. Mereka ingin
memusnahkan si bungsu supaya jangan tinggal bersama
lagi dan bila perlu si bungsu harus dibunuh. Tanda-tanda
ini diketahui oleh si bungsu lewat mimpinya yang ingin
dibunuh oleh kakanya pada waktu tidur di malam hari.
Setelah mengadakan perundingan di antara
keenam kakaknya, rencana pun sudah matang, maka
pada suatu siang keenam kakak di bungsu tersebut
memanggil si bungsu. Apakah yang di-lakukannya?
Ternyata, keenam kakaknya mengajak si bungsu
untuk mencari ikan (menangguk) yang di dalam
bahasa Melayu Sambas mencari ikan dengan alat
yang dinamakan tangguk yang dibuat dari rotan dan
bentuknya seperti bujur telur (oval). Karena sangat
gembira kakaknya mau berteman lagi dengannya, si
bungsu menerima ajakan tersebut. Padahal, dalam
ajakan tersebut terselip sebuah balas dendam
kakaknya terhadap si bungsu, tetapi si bungsu tidak
menduga hal itu sama sekali.
Tanpa berpikir panjang lagi, berangkatlah ketujuh
orang putri raja tersebut pada siang itu. Mereka
masing-masing membawa tangguk dan sampailah
mereka bertujuh di tempat yang akan mereka tuju
(lokasi menangguk), yaitu gua batu. Si bungsu disuruh
masuk terlebih dahulu ke dalam gua kemudian diikuti
oleh keenam kakaknya. Setelah mereka masuk, si
bungsu disuruh berpisah dalam menangguk ikan
supaya mendapat lebih banyak dan ia tidak tahu bahwa
ia tertinggal jauh dengan kakak-kakanya.
Si bungsu sudah berada lebih jauh ke dalam gua.
Adapun keenam kakaknya masih saja berada di muka
gua dan mendoakan supaya si bungsu tidak dapat
menemukan jejak untuk pulang nantinya. Keenam
kakaknya tertawa terbahak-bahak sebab si bungsu
telah hilang dari penglihatan. Suasana gua yang
gelap gulita membuat si bungsu menjadi betul-betul
kehabisan akal untuk mencari jalan keluar dari gua
itu. Tidak lama kemudian, keenam kakaknya pulang Kemasyarakatan 189
dari gua batu menuju rumahnya tanpa membawa si
bungsu dan pada akhirnya si bungsu pun tersesat.
Merasa bahwa si bungsu telah dipermainkan
oleh kakaknya tadi, tinggallah ia seorang diri di
dalam gua batu tersebut. Ia duduk bersimpuh di atas
batu pada aliran sungai dalam gua untuk meratapi
nasibnya yang telah diperdayakan oleh keenam
kakaknya. Si bungsu hanya dapat menangis siang dan
malam sebab tidak ada satu pun makhluk yang dapat
menolong dalam gua itu kecuali keadaan yang gelap
gulita serta ikan yang berenang ke sana ke mari.
Bagaimana nasib si bungsu? Tanpa terasa si
bungsu berada dalam gua itu sudah tujuh hari tujuh
malam lamanya. Namun, ia masih belum bisa untuk
pulang. Pada hari ketujuh, si bungsu berada di dalam
gua itu, tanpa disangka-sangka terjadilah peristiwa
yang sangat menakutkan di dalam gua batu itu. Suara
gemuruh menggelegar-gelegar sepertinya ingin
merobohkan gua batu tersebut.
Si bungsu pun hanya bisa menangis dan
menjerit-jerit untuk menahan rasa ketakutannya.
Pada saat itu ,dengan disertai bunyi yang menggelegar,
muncullah seorang kakek tua renta yang sakti dan
berada tepat di hadapan si bungsu. Si bungsu pun
terkejut melihatnya. Tidak lama kemudian, kakek itu
berkata, "Sedang apa kamu di sini cucuku ?", lalu si
bungsu pun menjawab," Hamba ditinggalkan oleh
kakak-kakak hamba, Kek!" Si bungsu pun menangis
ketakutan sehingga air matanya tidak berhenti keluar.
Tanpa diduga-duga, pada saat itu dengan kesaktian
kakek tersebut, titik-titik air mata si bungsu secara
perlahan-lahan berubah menjadi telur-telur putih
yang besar dan banyak jumlahnya.Si bungsu pun
telah diubah bentuknya oleh si kakek sakti menjadi
seekor burung yang indah bulu-bulunya. Si bungsu
masih bisa berbicara seperti manusia pada saat itu,
lalu kakek itu berkata lagi,
"Cucuku aku akan menolong kamu dari
kesengsaraan yang menimpa hidupmu tapi dengan
cara engkau telah kuubah bentukmu menjadi seekor
burung dan kamu akan aku beri nama Burung Ruai.
Apabila aku telah hilang dari pandanganmu, eramlah
telur-telur itu supaya jadi burung-burung sebagai
temanmu!".
Kemudian secara tiba-tiba si bungsu telah
berubah menjadi seekor burung dengan menjawab
pembicaraan kakek sakti itu dengan jawaban kwek
... kwek ... kwek ... kwek .... kwek. Bersamaan dengan
itu, kakek sakti menghilang bersama asap dan burung
ruai yang sangat banyak jumlahnya dan pada saat
itu pula burung-burung itu pergi meninggalkan gua
dan hidup di pohon depan tempat tinggal si bungsu
dahulu, dengan bersuara kwek ... kwek .... kwek ...
kwek .... kwek. Mereka menyaksikan kakak-kakak
si bungsu yang dihukum oleh ayahnya karena telah
membunuh si bungsu.
Sumber: www.sambas.go.id
1. Identiikasilah karakteristik atau ciri-ciri cerita rakyat "Asal
Mula Terjadinya Burung Ruai" tersebut.
2. Tentukan isi dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut.
3. Temukan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat tersebut.
4. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
5. Bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut dengan nilai-
nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
6. Ungkapkan kembali cerita rakyat tersebut dalam bentuk sinopsis.
7. Amatilah hasil pekerjaan teman Anda dengan memberikan penilaian
berdasarkan tabel penilaian berikut.
Penilaian Identiikasi Cerita Rakyat
No. Aspek yang Dinilai Nilai
1.
2.
3.
Isi dan amanat
Hal-hal menarik dalam cerita
Perbandingan nilai-nilai cerita
Uji Materi
Tabel 10.1Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 190
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah cerita rakyat lain dari buku cerita rakyat atau rekaman cerita
rakyat.
2. Tuturkan oleh salah seorang teman Anda atau guru Anda.
3. Anda dan teman-teman yang lainnya mendengarkannya dengan
baik.
4. Identiikasilah karakteristik atau ciri-ciri cerita rakyat yang didengarkan
tersebut.
5. Tentukan isi dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat itu.
6. Temukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat itu.
7. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat itu.
8. Bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut dengan nilai-nilai
masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
9. Ungkapkan kembali cerita rakyat tersebut dalam bentuk sinopsis.
10. Amatilah pekerjaan teman Anda dengan memberikan penilaian
berdasarkan format penilaian pada latihan sebelumnya.
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda belajar cara memperoleh
informasi dari berbagai media. Dalam kenyataannya, ada informasi
yang dilengkapi dengan tabel atau graik. Oleh karena itu, kali ini Anda
akan belajar merangkum isi informasi dari tabel atau graik. Dengan
demikian, Anda akan makin mahir dan mudah memperoleh informasi.
Tabel
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data
informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun
secara bersistem urut ke bawah dalam baris dan kolom tertentu dengan
garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak atau dibaca.
Dengan demikian, pada saat membaca tabel, kita harus memperhatikan
bagian baris dan kolom untuk memperoleh data yang akurat.
Merangkum Isi Informasi dari
Tabel dan Graik
B
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih merangkum seluruh isi infor-
masi dari suatu tabel atau graik ke dalam beberapa kalimat. Dengan demiki-
an, Anda memiliki kemampuan tambahan, yaitu membaca graik dan tabel.
Hasil bacaan tersebut dapat Anda tuangkan ke dalam kalimat-kalimat uraian.
kemampuan Anda dalam membaca pun akan meningkat Kemasyarakatan 191
Contoh:
Tabel 10.2
Data Kehadiran Siswa per Agustus 2007
Kita dapat membaca dan membahasakan isi tabel tersebut. Misalnya:
Dari tabel tersebut dapat diketahui tingkat kehadiran siswa dalam
satu bulan. Ketidakhadiran siswa karena sakit dari keseluruhan data
menunjukkan angka yang masih tinggi, yakni 32 orang. Ketidakhadiran
siswa tanpa keterangan (alpa) juga masih tinggi, yakni 16 orang.
Graik
Graik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang
dilukiskan dengan garis atau gambar. Data-data dari tabel dapat
dibuat menjadi bentuk graik sehingga terlihat jelas gambaran tentang
data tersebut. Graik dibutuhkan untuk memberikan informasi secara
cepat mengenai tingkat perkembangan (naik-turun) suatu aktivitas
yang didasarkan pada data yang akurat.
Ada tiga bentuk graik yang biasanya digunakan untuk
melengkapi sebuah karya tulis, yakni graik batang, graik garis, dan
graik lingkaran. Berikut contoh ketiga graik tersebut.
Contoh 1 Graik Batang
Contoh 2 Graik Garis
Kelas Sakit Izin Alpa Ket
Kelas X1
Kelas X2
Kelas X3
Kelas X4
Kelas X5
5
7
4
6
10
9
3
4
1
1
2
5
2
4
3
Gambar 10.1
Contoh graik batang dan
graik garisAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 192
1. Ungkapkanlah isi tabel/graik dalam bacaan tersebut ke dalam
beberapa kalimat.
2. Rangkumlah isi informasi dari tabel/graik tersebut.
3. Diskusikanlah hasilnya bersama teman-teman Anda.
4. Lakukan pengamatan terhadap hasil pekerjaan teman Anda
dengan memberikan penilaian berdasarkan format penilaian berikut.
Kegiatan Lanjutan
1. Bentuklah beberapa kelompok.
2. Carilah informasi yang dilengkapi tabel atau graik.
3. Ungkapkanlah isi tabel/grafik dalam bacaan tersebut ke dalam be-
berapa kalimat.
4. Rangkumlah isi informasi dari tabel/graik tersebut.
5. Jelaskan hasil pekerjaan kelompok Anda di depan kelas.
6. Diskusikanlah hasilnya bersama kelompok yang lain.
7. Amatilah pekerjaan kelompok yang lainnya.
Menulis Paragraf
Argumentatif
C
Anda telah banyak belajar memperoleh informasi. Kemampuan
Anda dalam mencari dan memperoleh informasi dapat membuat Anda
kaya akan informasi. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menulis paragraf
argumentatif untuk memantapkan daya kritis Anda. Manfaatkanlah potensi
Anda tersebut dengan belajar menulis paragraf argumentatif.
Uji Materi
Kata argumentatif berarti alasan. Jadi paragraf atau karangan ar-
gumentatif adalah karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan.
Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai pen-
jelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh.
Gambar 10.2
Contoh graik lingkaran
Contoh 3 Graik LingkaranKemasyarakatan 193
Sumber: prasetya.brawijaya.ic.id
Gambar 10.3
Berlatih menulis paragraf
argumentatif dapat melatih daya
kritis.
Dalam berargumentasi, kita boleh mempertahankan pendapat,
tetapi juga harus mempertimbangkan pendapat orang lain yang
berbeda dengan pendapat kita. Penalaran yang sehat dan didukung
oleh penggunaan bahasa yang baik dan efektif sangat menunjang
sebuah karangan argumentatif.
Jadi hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat karangan
argumentasi adalah sebagai berikut.
1. Berpikir sehat, kritis, dan logis.
2. Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan
tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan
keyakinan atau pendapat.
3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
4. Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak
menimbulkan salah penafsiran.
Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis.
Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan
berbagai cara, antara lain:
1. bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet);
2. wawancara atau angket;
3. penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
Paragraf argumentatif dapat dikembangkan dengan pola
penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu
sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari
sebab tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat
disajikan menjadi akibat sebab. Artinya, menyampaikan terlebih
dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.
Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.
2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf.
4. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh
karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).
Perhatikan contoh paragraf terakhir dalam bacaan berikut yang
merupakan paragraf argumentatif.
Ospek
Saat ini, mulai ada perubahan kebiasaan di kam-
pus-kampus dalam kegiatan penerimaan mahasiswa
baru (maba). Perubahan kebiasaan dimaksud, yakni
menyangkut program pengenalan kampus yang
lazim disebut orientasi studi pengenalan kampus
(ospek). Pelaksanaan ospek sudah bertahun-tahun
berlangsung. Kegiatan yang lebih mengarah ke bentuk
perpeloncoan tersebut mulai ditinggalkan. Sebagai
gantinya, para mahasiswa senior bersama-sama institusi
kampus menyelenggarakan kegiatan ospek dengan pola
yang lebih bermakna, seperti mengenal diri mahasiswa,
kegiatan sosial, pemahaman realita bangsa, dan visi
terhadap Indonesia.
Terhadap perubahan program ospek tersebut,
rasanya patut disyukuri mengingat cara-cara lama
yang diterapkan dalam kegiatan tersebut kerap
mengundang kecemasan. Tindakan yang diterapkan
berbentuk perpeloncoan oleh mahasiswa senior
terhadap mahasiswa junior, adakalanya hanya men-
datangkan petaka. Hal itu dapat dilihat pada pengalaman-
pengalaman lalu. Banyak korban berjatuhan, bahkan
sampai kehilangan nyawa.
Selama bertahun-tahun, kebiasaan itu sulit
diubah. Mereka yang terlibat di dalamnya selalu me-
miliki dalih sebagai pembenaran terhadap program
yang mereka jalankan. Dalih yang dikedepankan, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 194
1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan
menjadi paragraf argumentatif.
2. Susunlah kerangka paragraf yang akan Anda buat.
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf.
4. Bacakanlah hasilnya di depan teman-teman Anda.
5. Amatilah hasil pekerjaan teman Anda dengan menilainya
berdasarkan tabel penilaian berikut.
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
Daya tarik tulisan
Tata bahasa
Aktualitas tema
0–4
0–4
0–2
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
Uji Materi
Tabel 10.3
Penilaian Penulisan Paragraf Argumentatif
selain sebagai menjalankan tradisi, adalah upaya
membangun kedisiplinan, wahana mempererat ke-
bersamaan antarsesama mahasiswa baru, juga agar
maba mengenal para seniornya. Ketika kegiatannya
membawa korban (akibat hukuman isik), mereka
berdalih itu hanya kegiatan perkenalan semata dan
tidak bisa dianggap bahwa ospek berbentuk per-
peloncoan adalah buruk.
sasaran kekuatan, atau lebih tegasnya, satu pihak
mengidentikkan diri sebagai senior dan kelompok
lain harus menjadi junior mulai ditanggalkan.
Dengan perubahan pola pada program ospek,
yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan,
tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju. Lain
halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-
hukuman dengan alasan menguji mental, menempa
kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan
atribut lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak
yang menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya --di
samping bangga dan bahagia-- sudah cukup berat
dan repot tatkala anaknya diterima di perguruan
tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana
cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos
dan biaya sehari-hari bagi mereka yang berasal dari
luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk
kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin
menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya
tiba-tiba harus pulang karena jadi korban kelalaian
mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampak-
nya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada
perubahan ke arah yang lebih bermakna positif.
Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan.
Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan,
jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain.
Sumber: Pikiran Rakyat, 31 Agustus 2007
Akan tetapi, kini semakin ada kejelasan bahwa
pola ospek mulai berubah. Semula, ada hubungan
subjek-objek kemudain menjadi subjek-subjek, yakni
ada kesetaraan sama-sama tengah belajar. Pola subjek-
objek yang lebih bersifat satu pihak berdiri sebagai
kekuatan dan pihak yang lain tidak lebih sebagai
Sumber: Dokumentasi pribadiKemasyarakatan 195
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah paragraf argumentatif di media massa, buku, atau internet.
2. Utarakan hasilnya kepada teman-teman Anda.
3. Teman-teman yang lain harus dapat memberikan penilaian atas
hasil pekerjaan temannya.
Rangkuman
1. Dalam cerita rakyat terkandung hal-hal menarik yang
menjadi ciri khas. Hal-hal tersebut diperkaya pula oleh
nilai-nilai budaya serta nilai didaktik yang berguna bagi
pembelajaran masyarakat.
2. Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data
informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan
yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam baris
dan kolom tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat
dengan mudah disimak atau dibaca.
3 Graik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang
dilukiskan dengan garis atau gambar. Data-data dari tabel
dapat dibuat menjadi bentuk graik sehingga terlihat jelas
gambaran tentang data tersebut. Graik dibutuhkan untuk
memberikan informasi secara cepat mengenai tingkat
perkemb angan (naik-turun) suatu aktivitas berdasarkan
data akurat.
4. Karangan argumentatif adalah karangan yang memberikan
alasan kuat dan meyakinkan. Hal ini didukung dengan fakta
dan data yang dapat diterima oleh semua pihak.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 196
Setelah melakukan berbagai kegiatan dalam pelajaran
ini, tentunya kemampuan Anda akan meningkat. Anda telah
berlatih menjelaskan hal-hal menarik yang ada dalam cerita
rakyat. Latihan tersebut dapat meningkatkan daya apresiasi
Anda dalam mengidentiikasi karya sastra. Di samping itu,
Anda pun telah berlatih untuk memahami informasi yang
divisualisasikan dalam bentuk graik atau tabel. Dalam
pelajaran terakhir pelajaran ini, kemampuan menulis Anda pun
bertambah. Anda telah berlatih menulis gagasan dalam paragraf
argumentatif. Dengan demikian, Anda akan semakin pandai
dalam mengemukakan gagasan ke dalam bentuk tulisan.
Releksi Pelajaran
Soal Pemahaman Pelajaran 10
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Baca kembali cerita “Gunung Tikus" dalam latihan di
Pelajaran 9.
b. Hal-hal apa sajakah yang menarik dalam cerita tersebut?
c. Bagaimanakah unsur-unsur intrinsiknya?
2. a. Perhatikanlah graik berikut ini.
b. Informasi apa sajakah yang ada dalam graik tersebut?
3. Tulislah sebuah paragraf argumentatif yang berisi pandangan
Anda terhadap kehidupan bermasyarakat.
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0 Tidak
Sekolah
Tidak
Tamat
Sekolah
Tamat
SD
Tamat
SMP
Tamat
SMA
Perguruan
Tinggi
Jumlah Angkatan Kerja (%)Informasi
11
Pelajaran
Sudah berapa banyak karangan yang Anda tulis selama ini?
Bagaimana cara Anda menyampaikan informasi melalui tulisan?
Dalam penciptaan karangan, hal yang cukup penting dalam
mewujudkan karangan tersebut adalah inspirasi dan gagasan. Salah
satu sumber inspirasi tersebut adalah kehidupan diri sendiri. Anda
dapat menceritakan berbagai pengalaman hidup ke dalam bentuk karya
tulis, misalnya cerpen atau puisi. Pengalaman tersebut merupakan sesuatu
yang tidak ternilai harganya. Dari pengalaman tersebut, tentunya ada
banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik.
Dalam pelajaran ini, Anda akan melakukan analisis isi terhadap
puisi. Dari hasil analisis tersebut akan diperoleh sebuah pemaknaan dan
penghayatan yang dapat menjadi sumber inspirasi baru. Di samping
itu, Anda pun akan berlatih menuangkan gagasan Anda menjadi
karangan berbentuk persuasif. Dalam paragraf tersebut, Anda dapat
mengutarakan ajakan yang bersifat mempengaruhi orang lain disertai
dengan alasan yang kuat. Setiap gagasan yang Anda miliki merupakan
sumber inspirasi dalam langkah awal pembuatan karangan. Dengan
demikian, kemampuan menulis Anda akan meningkat.
Sumber: Pikiran Rakyat, 2 September 2007Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 198
Alokasi waktu untuk Pelajaran 11 ini adalah 12 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Peta Konsep
Pemaknaan
Analisis isi
Gagasan
Puisi
Karangan berdasarkan
pengalaman pribadi
Paragraf persuasif
hal yang harus
diperhatikan tokoh dan karakter
latar
alur
sudut pandang
gaya bahasa
tema
amanat
struktur puisi
citraan
perasaan dalam puisi
meningkatkan kemampuan menulis
untuk memengaruhi orang lain
tujuan
tertuang
dalamInformasi 199
Karya puisi mengalami perkembangan sesuai dengan pengaruh
yang datang dari Barat. Karya puisi yang saat ini berkembang tidak
terikat lagi oleh aturan-aturan penulisan seperti halnya pada penu-
lisan puisi lama. Puncak perubahan secara mendasar dalam puisi
terjadi pada Angkatan '45, terutama dipelopori oleh Chairil Anwar.
Ikatan puisi lama sudah ditinggalkan. Kalau puisi lama masih me-
mentingkan bentuk isik puisi, puisi modern lebih mementingkan
makna atau bentuk batin puisi.
Berikut contoh puisi karya Chairil Anwar.
Membahas Isi Puisi A
Anda pernah membaca atau mendengarkan puisi? Mudahkah Anda
memahami puisi yang Anda baca atau dengar? Jika Anda mampu memahami
isi puisi yang Anda dengar atau baca, Anda akan menemukan pengalaman
batin. Oleh karena itu, kali ini Anda akan belajar memahami puisi orang lain
dengan cara membahasnya. Anda akan menganalisis unsur-unsur yang ter-
kandung dalam puisi. Salah satunya ialah mengenai citraan. Dengan demikian,
Anda akan lebih memahami puisi.
Derai-Derai Cemara
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
1. Struktur Puisi
Puisi terdiri atas dua macam struktur, yaitu:
a. Struktur isik, meliputi: diksi (diction), pencitraan, kata konkret
(the concentrate word), majas (igurative language), dan bunyi
yang menghasilkan rima dan ritma.
b. Struktur batin, meliputi: perasaan (feeling), tema (sense), nada
(tone), dan amanat (atention).
Pemahaman terhadap unsur-unsur tersebut bukan saja akan
bermanfaat untuk mengapresiasi sebuah puisi, melainkan juga
ketika kamu akan menulis puisi. Kesatuan dan kepaduan struktur
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 11.1
Buku puisi dan prosa Derai-Derai
Cemara karya Chairil Anwar.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 200
b. Citraan Pendengaran
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran
yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini
dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi
suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang,
suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
tersebut dapat melahirkan karya puisi yang memiliki nilai seni dan
nilai makna yang tinggi.
2. Citraan dalam Puisi
Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran
dan bahasa yang menggambarkannya. Setiap gambar pikiran disebut
citra atau imaji (image). Adapun gambaran pikiran adalah sebuah
efek dalam pikiran yang sangat menyerupai, yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh
mata (indra penglihatan). Jika dilihat dari fungsinya, citraan atau
pengimajian lebih cenderung berfungsi untuk mengingatkan kembali
apa yang telah dirasakan.
Dengan demikian, citraan tidak membuat kesan baru dalam
pikiran. Kita akan kesulitan menggambarkan objek atau sesuatu
yang disampaikan dalam puisi jika kita belum pernah sama sekali
mengalami atau mengetahuinya. Oleh karena itu, kita akan mudah
memahami puisi jika memiliki simpanan imaji-imaji yang diperoleh
dari pengalamannya.
Ada beberapa jenis citraan yang dapat ditimbulkan puisi, yakni
sebagai berikut.
a. Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata).
Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair.
Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra
penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah
terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
...
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
Sumber: www.tokohindonesia.com
Gambar 11.2
Sapardi Djoko Damono, penulis
puisi "Perahu Kertas"
Penerbangan Terakhir
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
…
Karya Tauiq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002Informasi 201
c. Citraan Perabaan
Citraan perabaan atau citraan tactual adalah citraan
yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat
membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat
menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa
nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi.
Blues untuk Bonie
…
sembari jari-jari galak di gitarnya
mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :
Kitab Puisi 2002
d. Citraan Penciuman
Citraan penciuman atau pembauan disebut juga citraan
olfactory. Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita
seperti mencium bau sesuatu. Citraan atau pengimajian melalui indra
penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.
Perhatikan kutipan puisi berikut yang menggunakan citraan
penciuman.
Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.
… Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1:
Kitab Puisi 2002
e. Citraan Pencicipan atau Pencecapan
Citraan pencicipan disebut juga citraan gustatory, yakni citraan
yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu
benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan
pencicipan atau pencecapan.
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 11.3
Buku puisi Ikan Terbang Tak
Berkawan karya Warih WisatsanaAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 202
f. Citraan Gerak
Dalam larik-larik puisi, kamu pun dapat menemukan citraan
gerak atau kinestetik. Yang dimaksud citraan gerak adalah gerak
tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat
gerakan tersebut. Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi
menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi.
Mimpi Pulang
…
Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih
itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa
… Karya Nuning Damayanti
Sumber: Bunga yang Terserak, 2003
3. Perasaan dalam Puisi
Puisi menggungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan
penyair akan dapat kita tangkap kalau puisi itu dibaca keras dalam
pembacaan puisi atau deklamasi. Membaca puisi atau mendengarkan
pembacaan puisi dengan suara keras akan lebih membantu kita
menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya
puisi tersebut.
Perasaan yang menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih,
terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam,
cemburu, kesepian, takut, dan menyesal.
Perasaan sedih yang mendalam diungkapkan oleh Chairil
Anwar dalam "Senja di Pelabuhan Kecil", J.E. Tatengkeng dalam
"Anakku ", Agnes Sri Hartini dalam "Selamat Jalan Anakku", dan
Rendra dalam Orang-Orang Rangkas Bitung".
Uji Materi
1. Mintalah puisi "Derai-Derai Cemara'' dibaca oleh salah seorang
teman atau guru Anda.
2. Anda dan teman-teman yang lain mendengarkan dengan baik.
3. Bahaslah isi puisi tersebut berdasarkan gambaran pengindraan,
perasaan, pikiran, dan imajinasi puisi tadi.
4. Diskusikanlah hasilnya bersama teman-teman Anda.
5 Amatilah hasil pekerjaan teman Anda dengan melakukan pe-
nilaian berdasarkan tabel penilaian berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 11.4
Buku puisi Mata Mbeling
karya Jeihan.Informasi 203
Kegiatan Lanjutan
Menulis Paragraf Persuasif
B
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mengemukakan ga-
gasan yang dimiliki dalam bentuk paragraf persuasif. Sebelumnya,
Anda akan menentukan pokok-pokok tulisan yang akan Anda
tulis. Dengan demikian, kemampuan dalam menulis serta berpikir
kritis Anda akan bertambah.
Dalam pelajaran 10 C, Anda telah belajar menulis gagasan dalam
bentuk paragraf argumentatif. Sekarang, Anda pun harus mampu
memanfaatkan kemampuan Anda dalam memperoleh informasi dengan
mengungkapkan gagasan dalam bentuk paragraf persuasif.
Persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan
sesuatu yang dikehendaki penulis. Berdasarkan pengertian tersebut,
dapatlah diketahui ciri paragraf atau karangan persuasif, yakni
sebagai berikut.
1. Paragraf persuasif berusaha meyakinkan seseorang atau
pembaca.
2. Paragraf persuasif berusaha membuat pembaca tergerak
untuk melakukan hal yang dihendaki penulis.
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1.
2.
3.
Isi dan amanat
Hal-hal menarik dalam puisi
Perbandingan nilai-nilai puisi
Tabel 11.1
Penilaian Analisis Puisi
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok menentukan puisi yang akan dibahas.
3. Bacakanlah puisi tersebut.
4. Kelompok yang lain harus mendengarkannya dan membahas isi puisi
tersebut berdasarkan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan
imajinasi dari puisi tersebut.
5. Amatilah hasil pembahasan kelompok lain tersebut dengan melakukan
penilaian berdasarkan format penilaian pada latihan Uji Materi.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 204
Bentuk persuasif yang dikenal umum adalah propaganda yang
dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam
surat kabar untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye
untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-
selebaran atau pamlet. Bentuk-bentuk persuasif ini biasanya
menggunakan pedekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di samping itu,
karangan persuasif pun biasanya menggunakan pendekatan rasional,
yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca
atau pendengar.
Beberapa teknik penulisan paragraf atau karangan persuasi, di
antaranya:
Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal untuk memberikan
dasar pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini
berfungsi untuk memudahkan jalan agar keinginan, sikap, keputusan,
atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.
Sugesti
Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi
orang lain untuk menerima pendirian tertentu. Dalam kehidupan
sehari-hari, sugesti itu biasanya dilakukan dengan rangkaian kata-
kata yang menarik dan meyakinkan.
Agar lebih mudah membuat paragraf persuasif, Anda dapat
memanfaatkan kalimat-kalimat yang menggunakan kata penghubung
antarklausa, yaitu karena, jika, kalau, seperti, dan lain-lain.
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak per-
siapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting
adalah kesehatan isik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika
terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah
produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks,
dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D
yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda
senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai
aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda
ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C,
segera kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda
tidak akan pernah merasa kecewa.
Uji Materi
1. Daftarlah topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi pa-
ragraf persuasif.
2. Susunlah kerangka paragraf persuasif yang akan Anda buat.
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf persuasif.
4. Tukarlah hasil pekerjaan Anda dengan hasil pekerjaan teman Anda.
5. Suntinglah hasil pekerjaan teman Anda.
6. Lakukanlah pengamatan terhadap hasil pekerjaan teman Anda
dengan menilainya berdasarkan tabel penilaian berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 11.5
Dalam iklan terdapat kalimat-
kalimat persuasifInformasi 205
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah paragraf persuasif di media massa, buku, atau internet.
2. Utarakan hasil pengamatan Anda kepada teman-teman.
3. Teman-teman yang lain harus dapat memberikan penilaian atas hasil
pekerjaan temannya dengan format penilaian dalam Tabel 11.2.
Menulis Karangan Berdasarkan
Pengalaman Sendiri
C
Sebelumnya, Anda telah belajar menulis paragraf argumentaif
dan persuasif. Jenis-jenis paragraf tersebut akan lebih membantu
Anda dalam menulis tulisan noniksi. Sekarang, Anda akan belajar
menulis cerpen. Anda dapat menulis cerpen berdasarkan topik yang
berhubungan dengan kehidupan Anda sendiri. Dengan demikian,
kemampuan menulis Anda akan meningkat.
Cerpen merupakan genre sastra yang jauh lebih muda usianya
dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah
penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman
Hasibuan pada awal 1910-an.
Cerpen merupakan cerita yang pendek, hanya mengisahkan
satu peristiwa (konlik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan
persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara
menarik dan mudah diingat oleh pembacanya. Kemudian, pada bagian
akhir cerita (ending) ditutup dengan suatu kejutan (surprise).
Menurut Phyllis Duganne, seorang wanita penulis dari Amerika,
cerpen ialah susunan kalimat yang merupakan cerita yang mempunyai
awal, bagian tengah, dan akhir. Setiap cerpen mempunyai tema, yakni
inti cerita atau gagasan yang ingin diucapkan cerita itu. Seperti halnya
penamaannya, cerita pendek, cerpen ialah bentuk cerita yang dapat
dibaca tuntas dalam sekali duduk. Daerah lingkupnya kecil dan
karena itu biasanya ceritanya berpusat pada satu tokoh atau satu
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
Susunan kalimat
Ejaan
Propaganda
0–10
0–10
0–10
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
Tabel 11.2
Penilaian Penulisan Paragraf PersuasifAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 206
masalah. Ceritanya sangat kompak, tidak ada bagiannya yang hanya
berfungsi sebagai embel-embel. Tiap bagian, kalimat, kata, dan tanda
baca semuanya tidak ada yang sia-sia. Semuanya memberi saham
yang penting untuk menggerakkan jalan cerita, atau mengungkapkan
watak tokoh, atau melukiskan suasana (Diponegoro, 1985: 6).
Menurut Edgar Alan Poe (yang dianggap sebagai tokoh cerpen
modern), ada lima aturan penulisan cerpen, yakni sebagai berikut.
1. Cerpen harus pendek. Artinya, cukup pendek untuk dibaca
dalam sekali duduk. Cerpen memberi kesan kepada pembacanya
secara terus-menerus, tanpa terputus-putus, sampai kalimat yang
terakhir.
2. Cerpen seharusnya mengarah untuk membuat efek yang
tunggal dan unik. Sebuah cerpen yang baik mempunyai ketunggalan
pikiran dan action yang bisa dikembangkan lewat sebuah garis yang
langsung dari awal hingga akhir.
3. Cerpen harus ketat dan padat. Cerpen harus berusaha memadatkan
setiap gambaran pada ruangan sekecil mungkin. Maksudnya agar
pembaca mendapatkan kesan tunggal dari keseluruhan cerita.
4. Cerpen harus tampak sungguhan. Seperti sungguhan adalah
dasar dari semua seni mengisahkan cerita. Semua tokoh ceritanya
dibuat sungguhan, berbicara dan berlaku seperti manusia yang
betul-betul hidup.
5. Cerpen harus memberi kesan yang tuntas. Selesai membaca
cerpen, pembaca harus merasa bahwa cerita itu betul-betul selesai.
Jika ujung cerita masih terkatung-katung, pembaca akan merasa
kecewa.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya
sastra hadir sebagai karya sastra, unsure-unsur yang secara faktual
dapat dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik
dalam karya sastra, khususnya cerpen, meliputi tokoh/ penokohan,
alur (plot), gaya bahasa, sudut pandang, latar (setting), tema, dan
amanat.
Berikut penjelasan mengenai unsur intrinsik.
1. Tokoh dan Karakter Tokoh
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan
watak, perwatakan, atau karakter menunjuk pada sifat dan sikap
para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seorang tokoh.
Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa
dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin
disampaikan kepada pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh
protagonis dan antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang
merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal
bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai
dengan pandangan dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis
adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konlik. Tokoh antagonis
merupakan penentang tokoh protagonis.
Ada beberapa cara penggambaran karakter tokoh dalam cerpen,
di antaranya sebagai berikut.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 11.6
Kegiatan liburan dapat menjadi
sumber inspirasi cerpenInformasi 207
Melalui apa yang diperbuat tokoh. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana sang tokoh bersikap dalam situasi ketika tokoh harus
mengambil keputusan.
Contoh:
Dengan terburu-buru Wei meninggalkan kota, dan peristiwa
itu tak lama kemudian sudah terlupakan.
Ia lantas pergi ke barat, ke ibu kota, dan karena dikecewakan
oleh pinangan terakhir yang gagal itu, ia mengesampingkan pi-
kirannya dari hal perkawinan. Tiga tahun kemudian, ia berhasil
meminang seorang gadis dari keluarga Tan yang terkenal
kebaikannya di dalam masyarakat.
Sumber: Cerpen "Sekar dan Gadisnya", Ryke L.
Melalui ucapan-ucapan tokoh. Dari apa yang diucapkan tokoh
kita dapat mengetahui karakternya.
Contoh:
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 11.7
Buku kumpulan cerpen Malaikat
Tak Datang Malam Hari karya Joni
Ariadinata.
"Apa yang tidak Ibu berikan padamu? Ibu bekerja keras supaya bisa
menyekolahkanmu. Kau tak punya kewajiban apa-apa selain sekolah
dan belajar. Ibu juga tak pernah melarangmu melakukan apa saja yang
kau sukai. Tapi, mestinya kamu ingat bahwa kewajiban utamamu adalah
belajar. Hargai sedikit jerih payah Ibu!"
Di luar dugaannya anak itu menatapnya dengan berani. "Ibu tak
perlu susah payah menghidupi aku kalau Ibu keberatan. Aku bisa saja
berhenti sekolah dan tidak usah menjadi tanggungan Ibu lagi."
Darah Sekar –ibu anak itu–serasa naik ke ubun-ubun.
Sumber: Cerpen "Sekar dan Gadisnya", Ryke L.
Melalui penjelasan langsung. Dalam hal ini penulis menggambarkan
secara langsung karakter tokoh.
Contoh:
Memang, sebenarnya, semenjak dia datang, kami sudah
membenci dia. Kami membenci bukan karena kami adalah
orang-orang yang tidak baik, tapi karena dia selalu menciptakan
suasana tidak enak. Perilaku dia sangat kejam. Dalam berburu
dia tidak sekadar berusaha untuk membunuh, namun menyiksa
sebelum akhirnya membunuh. Maka, telah begitu banyak binatang
menderita berkepanjangan, sebelum akhirnya dia habiskan
dengan kejam. Cara dia makan juga benar-benar rakus.
Bukan hanya itu. Dia juga suka mabuk-mabukan. Apabila dia
sudah mabuk, maka dia menciptakan suasana yang benar-benar
meresahkan dan memalukan. Dia sering meneriakkan kata-kata
kotor, cabul, dan menjijikkan.
Sumber: Cerpen "Derabat", Budi Darma
2. Latar (Setting)
Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara
konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis
kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah
sunguh-sungguh ada dan terjadi. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 208
Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu
sebagai berikut.
a. Latar Tempat
Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur
tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan
nama tertentu.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan.
c. Latar Sosial
Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan dosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya iksi. Latar sosial dapat berupa kebiasaan
hidup, istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir
dan bersikap, serta hal-hal lainnya.
3. Alur (Plot)
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab
akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan tetapi
menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Kehadiran alur dapat membuat
cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur biasa disebut juga
susunan cerita atau jalan cerita.
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menyusun bagian-
bagian cerita, yakni sebagai berikut.
Pengarang menyusun peristiwa-peristiwa secara berurutan
mulai dari perkenalan sampai penyelesaian. Susunan yang demikian
disebut alur maju. Urutan peristiwa tersebut meliputi:
- mulai melukiskan keadaan (situation);
- peristiwa-peristiwa mulai bergerak (generating circumtanses);
- keadaan mulai memuncak (rising action);
- mencapai titik puncak (klimaks)
- pemecahan masalah/ penyelesaian (denouement)
Pengarang menyusun peristiwa secara tidak berurutan. Pe-
ngarang dapat memulainya dari peristiwa terakhir atau peristiwa
yang ada di tengah, kemudian menengok kembali pada peristiwa-
peristiwa yang mendahuluinya. Susunan yang demikian disebut alur
sorot balik (lashback).
Selain itu, ada juga istilah alur erat dan alur longgar. Alur erat
adalah jalinan peristiwa yang sangat padu sehingga apabila salah
satu peristiwa ditiadakan maka dapat mengganggu keutuhan cerita.
Adapun alur longgar adalah jalinan peristiwa yang tidak begitu
padu sehingga apabila salah satu peristiwa ditiadakan tidak akan
mengganggu jalan cerita.
4. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu
peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat
mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut?
Ada beberapa macam sudut pandang, di antaranya sudut pandang
orang pertama (gaya bercerita dengan sudut pandang "aku"), sudut
pandang peninjau (orang ketiga), dan sudut pandang campuran.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian
dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 11.8
Buku kumpulan cerpen
Dari Negeri AsingInformasi 209
meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas,
dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni pengungkapan
seorang pengarang terhadap karyanya.
6. Tema
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut juga ide
cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap berbagai
peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat memahami tema sebuah
cerita jika sudah membaca cerita tersebut secara keseluruhan.
7. Amanat
Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik
hal yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kata lain, amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan
atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita.
Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun
cerita sebuah karya. Yang termasuk unsur ekstrinsik karya sastra
antara lain sebagai berikut.
1. Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap,
keyakinan, dan pandangan hidup.
2. Psikologi pengarang (yang mencakup proses kreatifnya),
psikologi pembaca, dan penerapan prinsip-prinsip psikologi
dalam sastra.
3. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik,
dan sosial.
4. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang
lainnya.
Bacalah contoh cerpen berikut.
Tua
Karya Mustafa Ismail
Meski tulang rahangnya tetap kekar dan keras,
wajahnya sudah menampakkan ketuaan. Tatapan ma-
tanya tidak setajam dulu. Dan mata itu menjadi agak
rabun. Ia tidak begitu mengenali orang yang bertemu
dengannya.
"Muista Fahendra, ya. Kau gemuk sekali sekarang,
hampir tidak kukenal. Kukira kau kontraktor yang akan
membangun Taman Budaya, ha ha ha," katanya ketika ia
melihatku muncul di Taman Budaya sore itu.
Tubuhnya tidak segemuk dua belas tahun lalu, saat
kami sama-sama suka tidur di meunasah tuha, surau di
Taman Budaya. Daging di pipinya makin menipis. Bentuk
rambutnya berubah, menjadi tipis, tidak lagi gondrong
membentuk bundaran mirip bunga kol yang bagian
kedua sampingnya ditipiskan. Ubannya makin penuh di
kepala.
Aku memandang lelaki itu dari atas ke bawah.
Ia tidak garang lagi, seperti dulu ketika mengatur
sepeda motor dan mobil yang parkir di Rex, tempat
ia menjadi juru parkir. Tubuhnya sedikit membungkuk.
Tapi kumisnya tetap tebal.
"Apa kau lihat? Aku sudah tua ya," katanya.
"Abang tetap gagah," kataku.
Ia tergelak.
"Kau jangan menghiburku. Katakan saja bahwa
aku sudah tua."
"Tapi pasti abang tetap disukai banyak
perempuan."
"Dari mana kau tahu?"
"Dari puisi yang abang kirim lewat SMS kepadaku
beberapa bulan lalu." "Ha ha. Soal puisi itu, aku mau
cerita sama kau. Tapi kita perlu duduk barang dua jam.
Oh ya, kapan kau kembali ke Jakarta?"
"Dua hari lagi."
"Begini aja. Nanti malam jam delapan kita
ketemu di Rex. Sekarang aku harus pergi, ada janji
sama seseorang."
"Seseorang yang cantik?"
"Ha ha ha!" Tawanya keras sekali. Aku ikut
tertawa.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 210
"Pada akhirnya memang kita akan tua. Tapi
aku belum ingin tua." Bang Burhan mengucapkan
kata-kata itu belasan tahun lalu, ketika kami sering
bertemu, ngobrol tentang banyak hal, di meunasah
tuha atau di warung kopi Siang Malam, tempat
banyak seniman dan wartawan di kota itu sering
ngopi pagi.
"Mengapa Abang mencemaskan tua?"
Aku memandang lelaki itu lekat-lekat. Tidak
biasanya dia begitu. Wajahnya tampak begitu serius.
Seperti ada sesuatu yang sedang menjadi masalah
besar baginya. Ia menghela nafas, lalu matanya di
arahkan ke luar, ke jalan raya kota itu yang ramai.
"Ada yang mengatakan aku sudah tua bangka.
Tak pantas...."
Belum sempat kata-kata itu diteruskan, seorang
anak muda masuk dan mengajaknya pergi. Ia bangkit
dan melangkah, tanpa berkata apa pun kepadaku. Ia
pergi bersama pemuda itu, yang tak lain anak tertua
Bang Burhan. Mataku mengikutinya hingga tubuhnya
menghilang di luar.
Lama Bang Burhan tidak muncul. Teman-teman
bertanya-tanya. Sebulan kemudian, aku melihat Bang
Burhan menggandeng seorang gadis cantik di Terminal
Jalan Diponegoro. Ia naik angkutan kota, labi-labi, ke
jurusan Lhoknga. Wajahnya sumringah. Aku ingin
memanggil, tapi tubuhnya segera hilang di balik labi-
labi itu.
Aku tak mengenal gadis itu. Tampaknya ia
seorang mahasiswa. Aku jadi bertanya-tanya, siapakah
dia? Tapi aku segera ingat bahwa banyak perempuan
yang senang dengan puisi laki-laki itu yang romantis
dengan irama mendayu-dayu. Mungkin gadis itu salah
satu penggila puisi-puisinya. Tak heran, ia banyak dekat
dengan perempuan. Biasanya peristiwa kedekatannya
itu akan tumpah dalam puisinya yang dimuat di koran.
Rupanya beberapa teman juga kerap melihat Bang
Burhan bersama gadis dengan ciri-ciri yang sama:
hitam manis, rambut sebahu, dan memakai kaca mata.
Suatu kali, ia muncul di Taman Budaya. Wajahnya
murung. Aku bersama dua teman, Saiful dan Sulaiman
Juned, sedang tidur-tiduran sambil ngobrol di meunasah
tuha. Ia tidak banyak berkata-kata.
"Dari Blang Bintang, Bang?" tanya Sulaiman.
"Ya. Aku mau tidur. Jangan diganggu ya,"
katanya dengan suara agak parau, tapi tegas. Lalu,
ia merebahkan diri di salah satu sudut meunasah.
Kami terus mengobrol bisik-bisik di sudut lain,
sambil sesekali memperhatikan Bang Burhan.
Rupanya ia tidak sepenuhnya tidur. Dengan posisi
tidur miring menghadap dinding meunasah, ia asyik
memperhatikan sebuah foto ukuran kartu pos.
"Kalau tidak sedang jatuh cinta pasti Bang
Burhan sedang patah hati," kata Sulaiman.
Aku dan Saiful hanya tersenyum.
Beberapa saat kemudian, ia menaruh foto itu
didadanya dan ia benar-benar tertidur.
Sore-sore, aku kembali berpaspasan dengan
Bang Burhan di depan kantin Taman Budaya, lagi-
lagi dengan wajah murung. Ia tidak menyapa, bahkan
tidak menoleh ke kantin yang dilewatinya. Ia terus
keluar dari kompleks itu, lalu berjalan ke arah kota
menyusuri trotoar di depan Gunongan. Jalanan
seolah menelan tubuhnya yang dibalut baju batik
bermotif merah itu. Tiga minggu kemudian, kami
baru tahu apa yang sesungguhnya terjadi, ketika kami
baca puisinya muncul di koran. Ia menulis begini:
teluk semakin tertutup buat kapal-kapal
termangu tanpa ada yang membelai
kecuali ombak laut dan baris-baris kenangan
yang lama tersimpan dalam buku catatan
harian
rindu sudah terpenggal
Ia menggambarkan cintanya yang tertutup.
Tapi tak jelas, siapa yang menutup cintanya itu. Tapi
belakangann aku, juga teman-teman, tidak pernah
melihat lagi ia berjalan dengan gadis mahasiswa itu.
Kami segera menebak-nebak: pastilah perempuan
itu yang telah menutup cintanya buat Bang Burhan.
"Kalian keliru. Gadis itu anakku yang tinggal
di kampung. Ia baru kuliah di sini, makanya sering
kujemput," katanya suatu kali di warung Siang
Malam.
"Kalau begitu, boleh lah gadis itu kutaksir,"
Anhar menyela.
"Aku enggak mau anakku cuma kau kasih
makan puisi. Ha ha ha!"
"Enggak melulu puisilah. Nanti gantian sama
cerpen, novel...." Saiful menimpali.
"Ha ha ha!"
"Jangan lupa sesekali dikasih drama juga. Ha ha
ha!"
Rex sangat ramai. Aku melangkah masuk, sambil
menyebar pandang ke seluruh penjuru tempat
jajanan yang dengan kursi-kursi plastik dan dikeliling
warung-warung penjual makanan itu. Di antara Informasi 211
1. Tentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri
untuk menulis cerpen.
2. Tulislah kerangka cerpen dengan memperhatikan kronologi
waktu dan peristiwa.
3. Kembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen
(pelaku, peristiwa, latar, konlik) dengan memperhatikan pilihan
kata, tanda baca, dan ejaan.
4. Tukarkan pekerjaan Anda dengan hasil pekerjaan teman Anda.
5. Amatilah hasil pekerjaan teman Anda dengan memberikan
penilaian berdasarkan tabel penilaian berikut.
orang ramai itu, Bang Burhan melambai-lambai. Ia
sedang bersama seorang perempuan muda.
"Ini Muista Fahendra, mengaku pengrajin puisi,
bukan penyair. Ia sudah jadi orang Jakarta sejak dua
belas tahun lalu," katanya ketika memperkenalkanku
kepada perempuan itu. "Ini Linda."
Kami duduk. Tapi, mataku kembali menoleh ke
perempuan yang berumur 30-an itu. Wajahnya tidak
asing. Aku mencoba mengingat-ingat. Aku terlonjak.
Inilah perempuan yang dulu pernah kulihat digandeng
Bang Burhan ketika naik labi-labi jurusan Lhok Nga.
Setelah duduk sebentar, perempuan muda itu
mohon diri. "Maaf, saya harus pulang," katanya lalu
bangkit.
Bang Burhan mengantarnya sampai ke mobil
sedan yang parkir di depan Rex. Setelah mobil itu
menghilang ditelan malam, Bang Burhan kembali ke
tempat duduk kami.
"Pasti ini perempuan yang dulu Abang sering
jemput."
"Ha ha. Sudah kuduga, pasti kau ingat perempuan itu."
"Jelas ingat. Ia kan anak abang yang tinggal di
kampung."
"Ha ha ha!" Tawa Bang Burhan makin keras.
"Kalian mau saja kubodohi. Anakku semua tinggal di
Banda Aceh, tidak ada yang di kampung. Ha ha ha!"
"Lalu itu siapa?"
"Itu anak orang, ha ha ha!"
"Ha ha ha!"
Setelah tawa kami reda, Bang Burhan berkata
hati-hati. "Dia ditinggal suaminya yang menjadi korban
tsunami." Ia berhenti sejenak, diam, menarik nafas lalu
menghembuskan perlahan. "Aku mau kawin sama
dia," ia melanjutkan. "Aku sedang cari cara. Sebab,
keluarganya bilang ngapain kawin sama orang tua
bangka. Apakah aku memang sudah benar-benar tua?"
Aku tersentak mendengar pertanyaan itu. Aku
ragu, apakah pertanyaan itu perlu kujawab? Tiba-
tiba aku tidak punya keberanian menjawabnya. Aku
mencoba diam, pura-pura lupa. Mataku memandang
lampu kendaraan yang lalu lalang di depan Rex,
berbaur dengan lampu toko-toko dan dua hotel
yang mengelilinginya. Lampu-lampu itu membentuk
lautan cahaya yang tak habis-habisnya.
"Fahendra, coba kau jawab dulu, apakah aku
memang benar-benar sudah tua, sehingga tidak
pantas kawin dengan perempuan itu?"
Aku ingin menjawab bahwa sesungguhnya
Bang Burhan sudah tua. Umurnya sudah 73 tahun.
Tapi mulutku sangat susah untuk bicara. Aku takut
melukai hatinya, hati seorang kawan yang kembali
jatuh cinta.
Sumber: Republika, 19 Agustus 2007
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Kerangka cerpen
Daya tarik ide
Pengembangan ide
Kelengkapan unsur cerita
Tata bahasa
0–10
0–10
0–10
0–10
0–10
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
Uji Materi
Tabel 11.3
Penilaian Penulisan CerpenAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 212
6. Kumpulkanlah cerpen yang dinilai bagus, kemudian bukukan dan
simpanlah di perpustakaan sebagai kumpulan cerpen karangan
para siswa di kelas Anda. Selain dibukukan, tempellah cerpen
yang dinilai bagus di mading sekolah.
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah beberapa cerpen.
2. Bahaslah unsur intrinsik cerpen tersebut.
3. Amati pula pengalaman yang memberikan inspirasi pengarang dalam membuat
cerpen tersebut.
Rangkuman
1. Puisi terdiri atas dua macam struktur, yaitu:
a. struktur isik
b. struktur batin
2. Citraan atau pengimajian dalam puisi adalah gambar-gambar
puisi adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang
menggambarkannya. Beberapa citraan dalam puisi, yaitu:
a. citraan penglihatan;
b. citraan pendengaran;
c. citraan peradaban;
d. citraan penciuman;
e. citraan pencicipan;
f. citraan gerak.
3. Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal untuk mem-
berikan dasar pembenaran terhadap suatu persoalan.
4. Sugesti adalah usaha membujuk atau mempengaruhi orang
lain untuk menerima suatu pendirian tertentu.
5. Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam sebuah cerpen, yaitu
tokoh dan karakter tokoh, latar (settings), alur, (plot), sudut
pandang (point of view), gaya bahasa, tema, amanat.
6. Unsur-unsur ekstrinsik dalam cerpen yaitu sebagai berikut.
a. subjektivitas pengarang
b. psikologi pengarang
c. keadaan lingkungan pengarang
d. pandangan hidup suatu bangsa
1Informasi 213
Setelah mengikuti materi dalam pelajaran ini, kemam-
puan Anda akan semakin meningkat. Anda telah berlatih
membahas isi yang terkandung dalam puisi. Dengan demiki-
an, Anda telah tahu bagaimana cara mengutarakan atau men-
gungkapkan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pengarang
melalui karya puisinya. Selanjutnya, dalam bidang kepenulisan,
Anda telah berlatih menulis gagasan dalam paragraf persuasif.
Dengan demikian, Anda telah dapat menuliskan gagasan-gagas-
an untuk meyakinkan atau mengajak pembaca mengikuti arahan
dalam paragraf persuasif tersebut. Masih dalam bidang penu-
lisan, Anda telah berlatih menulis karangan berdasarkan pen-
galaman hidup sendiri. Anda dapat mencatat kejadian-kejadian
berkesan yang pernah dialami. Setelah itu, Anda merangkainya
menjadi suatu tulisan utuh. Anda mengungkapkan perasaan dan
pengalaman pribadi melalui tulisan tersebut. Dengan demikian,
kemampuan menulis Anda pun akan bertambah. Tidak tertu-
tup kemungkinan, beberapa tahun mendatang nama Anda akan
tercatat sebagai seorang penulis andal yang melahirkan banyak
karya bestseller.
Releksi PelajaranAktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X 214
Soal Pemahaman Pelajaran 11
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah puisi berikut ini.
Kita Saksikan
Kita saksikan burung-burung lintas di udara
kita saksikan awan-awan kecil di langit udara
waktu cuaca pun senyap seketika
sudah sejak lama, sejak kita tak mengenalnya
di antara hari buruk dan dunia maya
Kita pun kembali mengenalnya
Kumandang kekal, Percakapan tanpa kata-kata
Saat-saat yang lama hilang dalam igauan manusia
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Hujan Bulan Juni, 2004
b. Bagaimanakah citraan dalam puisi tersebut?
c. Tentang apakah isi puisi tersebut?
d. Apa pesan atau amanat yang disampaikan oleh pengarang
dalam puisi tersebut?
2. Tuliskan sebuah paragraf persuasif.
3. Tuliskanlah sebuah karangan singkat berupa cerpen berdasarkan
pengalaman Anda sendiri.Kehidupan
12
Pelajaran
Setiap hari kemerdekaan, Anda tentu sering mendengar
teks Proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno. Inginkah Anda
menjadi pembicara andal seperti beliau? Melalui pidato ataupun
tulisannya, beliau mampu membuat banyak perubahan. Anda juga
berkesempatan untuk melakukan hal itu.
Dalam kehidupan bermasyarakat, Anda tentu sering mengikuti
berbagai kegiatan. Di antara sekian banyak kegiatan tersebut,
ada beberapa kegiatan yang memerlukan pidato. Oleh karena
itulah, dalam pelajaran ini Anda akan memahami pidato agar
dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Jadi, Anda telah memiliki
bekal berpidato. Kehidupan bermasyarakat pun merupakan salah
satu unsur yang dapat dihubungkan dengan puisi karena puisi
merepresentasikan hidup masyarakat. Di samping kehidupan
masyarakat, ada hal lain yang terkandung dalam puisi, yakni
realitas alam dan sosial budaya. Ketiga hal tersebut dapat disarikan
menjadi pengalaman hidup yang akan dituangkan ke dalam suatu
karangan. Dengan demikian, Anda dapat membuat karangan
berdasarkan pengalaman hidup orang lain. Mungkin saja suatu
saat nanti karangan tersebut dapat menjadi buku yang memberikan
inspirasi bagi orang lain.
Sumber: www.amurt.net216 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Alokasi waktu untuk Pelajaran 12 ini adalah 20 jam pelajaran
(termasuk pengerjaan Uji Kompetensi Semester 2 dan Uji Latihan Akhir Tahun).
1 jam Pelajaran = 45 menit
Sosial budaya
Realitas alam
Kehidupan
masyarakat
Kegiatan berbahasa
dan bersastra
berkaitan
dengan
meningkatkan kemampuan menulis
Peta Konsep
Membaca
Menulis
Teks pidato
Karangan berdasarkan
pengalaman orang lain
Puisi
mempersiapkan diri untuk berpidato
tujuan
tujuan meningkatkan kemampuan menulis
meningkatkan kepekaan sosial
di antaranya217 Kehidupan
Latar Belakang Sosial-Budaya
Pemahaman puisi tidak dapat dilepaskan dari latar belakang
kemasyarakatan dan budayanya. Untuk dapat memberikan
makna sepenuhnya kepada sebuah sajak, selain dianalisis struktur
intrinsiknya (secara struktural) dan dihubungkan dengan kerangka
kesejarahannya, analisis tidak dapat dilepaskan dari kerangka sosial-
budayanya (Teeuw, 1983: 61–62). Karya sastra mencerminkan
masyarakatnya dan dipersiapkan oleh keadaan masyarakat dan
kekuatan-kekuatan pada zaman tertentu (Abrams, 1981:178)
mengingat bahwa sastrawan itu adalah anggota masyarakat.
Seorang penyair tidak dapat lepas dari pengaruh sosial-budaya
masyarakatnya. Latar sosial-budaya itu terwujud dalam tokoh-tokoh
yang dikemukakan, sistem kemasyarakatan, adat-istiadat, pandangan
masyarakat, kesenian, dan benda-benda kebudayaan yang terungkap
dalam suatu karya sastra.
Penyair Indonesia berasal dari bermacam-macam, sesuai dengan
jumlah suku bangsa Indonesia. Dengan demikian, ada latar sosial-
budaya Sulawesi, Kalimantan, Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu,
Sunda, Jawa, Bali, Madura, dan sebagainya. Untuk memahami
dan memberi makna sajak yang ditulis oleh penyair Sunda, Bali,
Jawa, dan sebagainya diperlukan pengetahuan tentang latar sosial-
budaya yang melatarinya. Misalnya, untuk memahami sajak-sajak
Linus Suryadi yang berlatar budaya wayang, begitu juga sebagian
sajak Subagio Sastrowardojo, pembaca harus memiliki pengetahuan
tentang wayang. Beberapa sajak Subagio Sastrowardojo yang
termuat dalam Keroncong Motinggo, adalah "Kayon", "Wayang",
"Bima", "Kayal Arjuna", dan "Asmaradana". Dalam pembuatannya,
diperlukan pengetahuan tentang wayang dan cerita wayang.
Dalam "Asmaradana" diceritakan episode cerita Ramayana.
Asmaradana adalah nama sebuah tembang Jawa yang dipergunakan
untuk menceritakan percintaan atau berisi percintaan. Sita dibakar
untuk membuktikan kesuciannya. Ia belum terjamah oleh Rahwana
yang menculiknya dari Rama. Namun, dalam sajak "Asmaradana" ini
cerita diubah oleh Subagio, yaitu Sita memang melakukan sanggama
dengan raksasa (Rahwana) yang melarikannya. Hal ini dilakukan
Menghubungkan Isi Puisi
dengan Kenyataan A
Dalam subbagian 11A, Anda telah belajar membahas puisi. Dalam
membahas puisi, sebaiknya Anda juga memperhatikan realitas alam,
sosial budaya, dan masyarakat yang menjadi konteks penulisan puisi
tersebut. Oleh karena itu, kali ini belajar menghubungkan isi puisi
dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat. Dengan demikian,
Anda akan mampu memaknai puisi dengan lebih luas. Akhirnya, Anda
pun akan lebih menghayati setiap puisi.
Gambar 12.1
Gambaran sosial masyarakat
merupakan sumber inspirasi dalam
menulis puisi.
Sumber: www.images.google.com218 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Orang tidak dapat memahami sajak "Asmaradana" itu tanpa
pengetahuan wayang atau cerita Ramayana. Cerita itu merupakan
episode akhir dari cerita Rama. Sesudah Rama dapat mengalahkan
Rahwana dan membunuhnya, Rahwana, Raja Alengka yang men-
curi Sita, maka Rama dapat berjumpa kembali dengan Sita isterinya.
Akan tetapi, Rama meragukan kesucian Sita, betapapun Sita me-
nyatakan bahwa ia tidak pernah terjamah Rahwana. Untuk membukti-
kan kesuciannya itu Sita bersedia dibakar, bila terbakar berarti ia
pernah dijamah (bersenggama dengan) Rahwana, jika tidak terbakar
berarti ia masih tetap suci. Dalam cerita wayang, Sita memang tidak
terbakar karena ditolong oleh dewa. Ia memang sungguh masih suci,
ia selalu menolak jika dirayu oleh Rahwana. Akan tetapi, dalam sa-
jak "Asmaradana" itu ceritanya dengan sengaja diubah oleh Subagio
untuk mengemukakan pikirannya sendiri. Ini menunjukkan kreativi-
tas Subagio sebagai seorang penyair.
Untuk menunjukkan pemahaman sajak dengan memerhatikan
latar sosial yang mendasarinya, berikut ini adalah sajak karya
Darmanto Jt. (1980: 40).
untuk mengemukakan pandangan atau pendapat penyair sendiri
bahwa manusia itu tidak dapat terlepas dari nalurinya. Dalam cerita
Ramayana (wayang), Sita tidak terbakar di api suci. Ini membuktikan
kesuciannya. Perhatikan sajak Subagio Sastrowardoyo berikut.
Asmaradana
Sita di tengah nyala api
tidak menyangkal
betapa indahnya cinta berahi
Raksasa yang melarikannya ke hutan
begitu lebat bulu jantannya
dan Sita menyerahkan diri
Dewa tak melindunginya dari neraka
tapi Sita tak merasa berlaku dosa
sekedar menurutkan naluri
Pada geliat sekarat terlompat doa
jangan juga hangus dalam api
sisa mimpi dari sanggama
(1975: 89)
Isteri
~ isteri mesti digemateni
ia sumber berkah dan rejeki.
(Towikromo, Tambran, Pundong, Bantul)
Isteri sangat penting untuk ngurus kita
Menyapu pekarangan
Memasak di dapur
Mencuci di sumur
mengirim rantang ke sawah
dan ngeroki kita kalau kita masuk angin
Ya. Isteri sangat penting untuk kita
Sumber: www.suaramerdeka.com
Gambar 12.2
Penyair Sitok Srengenge sedang
membacakan sebuah puisi219 Kehidupan
la sisihan kita,
kalau kita pergi kondangan
la tetimbangan kita,
kalau kita mau jual palawija
la teman. belakang kita,
kalau kita lapar dan mau makan
la sigaraning nyawa kita,
kalau kita
la sakti kita!
Ah. Lihatlah. la menjadi sama penting dengan kerbau,
luku, sawah, dan pohon kelapa. la kita cangkul malam hari dan
tak pernah ngeluh walau cape la selalu rapi menyimpan benih
yang kita tanamkan dengan rasa syukur: tahu terima kasih dan
meninggikan harkat kita sebagai lelaki. la selalu memelihara anak-
anak kita dengan bersungguh-sungguh seperti kita memelihara
ayam, itik, kambing, atau jagung.
Ah. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika kita mulai
melupakannya:
Seperti lidah ia di mulut kita
tak terasa
Seperti jantung ia di dada kita
tak teraba
Ya. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika kita mulai
melupakannya.
Jadi waspadalah!
Tetap. madep, manteb
Gemati, nastiti, ngati-ati
Supaya kita mandiri - perkasa dan pinter ngatur hidup
Tak tergantung tengkulak, pak dukuh, bekel atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna
makin jelita ia di antara maru-marunya:
Seperti Arimbi bagi Bima
jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang tetuka;
Seperti Sawitri bagi Setyawan
la memelihara nyawa kita dari malapetaka.
Ah.Ah.Ah
Alangkah pentingnya isteri ketika kita mulai melupakannya.
Hormatilah isterimu
Seperti kau menghormati Dewi Sri
Sumber hidupmu.
* Makanlah
Karena memang demikianlah suratannya! - Towikromo.
Gambar 12.3
Antologi puisi 142 Penyair
Menuju Bulan berisi puisi para
penyair dengan berbagai latar
belakang budaya
Sumber: Dokumentasi pribadi
Penyair Darmanto Jt. hidup dalam lingkungan sosial-budaya
Jawa, maka ia tidak terhindar dari latar kebudayaan Jawa yang beru-
pa cerita-cerita Jawa dan wayang Jawa. Begitu juga ia tidak terhindar
dari pandangan hidup masyarakat atau ia akrab dengan pandangan
hidup orang Jawa. Semuanya itu tergambar dalam sajak-sajaknya, di
antaranya sajak "Isteri" ini.
Dalam sajak "Isteri" ini tergambar lingkungan sosial-budaya
kehidupan Jawa. Hidup-mati petani itu ditentukan oleh sawah, ker-
bau, dan alat-alat pertanian, juga ditentukan berhasil atau tidaknya
menanam padi. Menurut pandangan petani Jawa, tanaman padi akan
subur dan berbuah lebat, serta panenan akan berhasil jika mendapat 220 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
berkah dan restu Dewi Sri, dewi padi. Oleh karena itu, para petani
Jawa sangat menghormati dan menjunjung tinggi Dewi Sri. Mereka
membuat selamatan dan sesaji untuk mendapatkan berkahnya, yaitu
pada waktu mulai menanam padi dan waktu panen.
Bagi petani, kerbau dan alat-alat pertanian itu sangat penting
bagi kelangsungan hidupnya, bahkan merupakan hidup matinya.
Oleh karena itu, isteri yang sangat penting itu "hanya" disamakan
dan disejajarkan dengan kerbau. Bagi petani, dipandang dari sudut
pandang sosial-budaya pertanian, penyejajaran isteri dengan kerbau
itu tidak bermaksud merendahkan kedudukan istri sebab kerbau itu
sangat penting, merupakan hidup-matinya pula.
Pada umumnya, dalam pandangan sosial-budaya masyarakat
Jawa, lebih-lebih di dalam masyarakat petani di desa, kedudukan
dan guna isteri itu seperti tergambar dalam bait pertama: menyapu
pekarangan, memasak di dapur, mengirim rantang ke sawah, yaitu
mengirim makanan dengan rantang pada waktu pak tani bekerja di
sawah, dan ngeroki (menggosok-gosokkan uang logam berkali-kali
diminyaki kelapa atau balsem sampai kulit punggung dan dada men-
jadi merah bergaris-garis secara teratur) kalau suami masuk angin.
Hal ini sudah merupakan kebiasaan yang turun-temurun. Jadi, yang
kelihatannya lucu atau aneh bagi masyarakat atau bangsa lain itu
sesungguhnya tidak aneh dan wajar saja. Dengan memahami latar
sosial-budaya demikian, orang dapat memahami kesungguhan sa-
jak itu bahwa istri petani itu sangat penting dan cukup terhormat
kedudukannya. Bukan hanya sebagai benda kekayaan, pelayan,
ataupun budak suami. Dengan pengertian demikian, pembaca dapat
memberikan penilaian yang tepat terhadap sajak "Isteri" itu.
Dalam latar budaya petani Jawa, Dewi Sri itu sangat terhormat
seperti telah diuraikan di awal. Jadi, istri petani itu sesungguhnya
sangat terhormat karena disamakan penghormatannya terhadap
Dewi Sri (bait terakhir): "Hormatilah isterimu seperti kau menghor-
mati Dewi Sri sumber hidupmu". Di samping itu, isteri juga disa-
makan dengan Subadra istri Arjuna. Dalam cerita wayang, Arjuna
itu banyak istrinya, yang utama adalah Subadra. Subadra itu istri
yang lembut hatinya, cantik, dan baik hati. Kepada maru-marunya
ia bertindak adil, tidak membenci, penuh kasih sayang hingga maru-
marunya pun baik kepadanya.
Begitu juga jika dibandingkan dengan Arimbi istri Bima, yang
melahirkan Bambang Tetuka (Gatotkaca), ia memelihara anaknya den-
gan penuh kasih sayang. Bahkan, isteri petani juga dibandingkan dengan
Sawitri, seorang isteri yang karena cintanya kepada suami, ia memaksa
Dewa Yama, dewa maut yang mencabut nyawa Setyawan suaminya.
Setyawan sudah sampai takdirnya untuk mati, namun Sawitri tetap me-
minta kepada Dewa Yama untuk mengembalikan nyawanya. Akhirnya,
Yama mengabulkannya, mengembalikan nyawa ke tubuh Setyawan
dengan janji bahwa hidup Setyawan itu harus ditebus dengan setengah
masa hidup Sawitri sendiri. Dengan demikian, Setyawan hidup kembali
dan mereka hidup berbahagia kembali.
Dari paparan tersebut, terlihat jelas bahwa latar sosial-budaya
masyarakat memang berpengaruh terhadap kesusastraan. Jadi, dapat
dikatakan bahwa dalam sebuah karya sastra terdapat cerminan ma-
syarakat yang mewakili zaman tertentu. Hal tersebut dimunculkan
oleh pengarang sebagai bentuk reaksinya dalam menanggapi ber-
bagai gejala sosial yang ada pada masanya. Selain itu, melalui karya
sastra, pengarang pun mengutarakan kritiknya terhadap zaman.
Sekarang, untuk mengasah kemampuan Anda dalam memaknai
puisi, kerjakanlah latihan berikut ini.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 12.4
Arjuna, tokoh dalam Mahabarata
yang sering ditampilkan ke dalam
karya sastra.221 Kehidupan
1. Bacalah puisi berikut.
2. Ungkapkan hubungan isi puisi tersebut dengan realitas alam,
sosial budaya, dan masyarakat.
3. Diskusikan hasilnya bersama teman-teman Anda.
4. Lakukan pengamatan terhadap hasil pekerjaan teman Anda dengan
memberikan peniliaian berdasarkan tabel penilaian berikut.
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mencari sebuah puisi dari surat kabar, buku antologi
puisi, internet, atau majalah.
3. Setiap kelompok membahas hubungan isi puisi tersebut dengan realitas
alam, sosial budaya, dan masyarakat.
4. Jelaskan hasil pekerjaan kelompok Anda di depan kelompok yang lainnya.
5. Diskusikan hasilnya bersama kelompok yang lain.
6. Kelompok yang lain memberikan pengamatan terhadap hasil kerja ke-
lompok Anda dengan melakukan penilaian berdasarkan format 12.1
No. Aspek yang Dinilai Nilai (1–10)
1.
2.
3.
Keselarasan puisi dengan alam
Kecermatan perbandingan
Pemahaman terhadap puisi
1 B lh iib ikt
Uji Materi
Tuhan, Kita Begitu Dekat
Karya Abdul Hadi W.M.
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini nyala
Pada lampu padammu
Tabel 12.1
Penilaian Analisis Puisi222 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Menyusun Teks Pidato B
Apakah Anda aktif berorganisasi, baik di sekolah maupun di
masyarakat? Apabila Anda memiliki peran penting di sekolah atau
masyarakat, tidak jarang Anda ditunjuk untuk berpidato dalam acara-
acara tertentu. Oleh karena itu, tentunya Anda harus mampu berpidato
dengan baik. Sekarang, Anda akan belajar menulis teks pidato. Dengan
demikian, kemampuan Anda mendapatkan informasi pada pembelajaran-
pelajaran sebelumnya dapat dimanfaatkan pada saat menyusun teks
pidato.
Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi,
atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato biasanya
disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi, seperti peringatan
hari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan.
Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi
pidato yang akan disampaikan. Materi pidato tersebut dapat disusun
secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja.
Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam
menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian,
dan melakukan latihan.
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
Topik pembicaraan merupakan persoalan yang dikemukakan.
Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian
pembicara dan pendengar. Adapun tujuan pembicaraan berhubungan
dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar.
Contoh:
Topik : Bahaya rokok bagi kesehatan
Tujuan umum : Sosialisasi
Tujuan khusus : Memberikan penjelasan untuk mensosiali-
sasikan bahaya rokok bagi kesehatan,
baik bagi perokok maupun orang-orang di
sekitarnya.
b. Menganalisis Pendengar dan Situasi
Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk me-
ngetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato
itu akan disampaikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.
1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan Menyempitkan Topik
Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih fokus
dan pembahasan lebih terarah.
Gambar 12.5
Kegiatan pidato
Sumber: www.indonesiamission.com223 Kehidupan
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan
bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak
sumber yang dapat dijadikan bahan pidato, seperti bahan bacaan,
hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat Kerangka Uraian
Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka
karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah
pidato. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai
dengan kerangka uraian.
c. Menguraikan secara Mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai
dengan kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah
hendaknya kita menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif
sehingga memperjelas uraian.
3. Berlatih Berpidato
Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan
berbicara sangatlah perlu. Kita dapat melatih intonasi, pengucapan,
ataupun gaya saat berpidato. Kita juga dapat menentukan metode
berpidato yang akan digunakan.
Berikut metode pidato yang dapat digunakan setelah kita mem-
persiapkan naskah pidato.
a. Metode Menghafal
Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan
cara menghafalkan naskah pidato yang telah disusun. Metode
ini memang sedikit merepotkan karena kita harus menghafalkan
kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk
pidato pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil
berpidato dengan cara membacakan naskah yang telah disusun.
Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum
terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah,
sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini,
pembicara menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk
disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada pelaksanaannya
naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah
pidato berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan.
Pembicara akan berbicara secara bebas tanpa membaca naskah
itu.
Adapun struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian
pembuka, isi, dan penutup.
Gambar 12.6
Buku Terampil Berpidato dapat
menjadi rujukan Anda dalam
memahami cara berpidato.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Contoh:
Topik luas : Moral
Topik sempit : Dekadensi moral di kalangan remaja224 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Contoh bagian pembuka pidato:
Bapak/ Ibu guru yang saya hormati,
serta rekan-rekan yang saya banggakan,
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah swt. Saat ini kita masih diberikan keleluasaan umur untuk
melakukan segala aktivitas dan rutinitas kita. Semoga langkah-
langkah perjuangan kita ada dalam rida-Nya.
Contoh bagian isi pidato:
Hadirin yang saya hormati,
Seminar ini diadakan bukan tanpa tujuan. Tujuan pokok
seminar ini adalah untuk meningkatkan mutu pengajaran bahasa,
terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, baik sebagai sarana
komunikasi maupun sebagai unsur dan pendukung kebudayaan
kita. Hal yang perlu kita tingkatkan adalah pengajaran bahasa
pada semua jenis jenjang lembaga pendidikan, termasuk lembaga
pendidikan luar sekolah.
Contoh bagian penutup pidato:
…
Seminar ini diadakan dengan harapan dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan pengajaran dan
perkembangan bahasa Indonesia dan daerah. Mudah-mudahan
usaha kita ini diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Wassalamualaikum wr.wb.
1. Susunlah sebuah teks pidato.
2. Bacakan hasilnya di depan teman-teman Anda.
3. Teman-teman yang lain melakukan pengamatan dengan mem-
berikan penilaian berdasarkan tabel penilaian berikut.
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
Sistematika
Tata bahasa
Ketepatan tema
0–10
0–10
0–10
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
1 S lh b h k id
Uji Materi
Tabel 12.2
Penilaian Penulisan Teks Pidato
Gambar 12.7
Gita Gutawa memberikan
sambutan singkat dalam acara
penghargaan musik.
Sumber: www.suarapembaruan.com225 Kehidupan
Menulis Karangan Berdasarkan
Pengalaman Orang Lain
C
Dalam pelajaran ini, Anda kan berlatih menulis karangan ber-
dasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen. Tulisan tersebut harus
meliputi pelaku, peristiwa, dan latar. Dengan demikian, kemampuan
menulis Anda akan bertambah.
Anda telah belajar menulis karangan berdasarkan pengalaman
diri sendiri. Sekarang, Anda akan melanjutkan pembelajaran tersebut
dengan menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain. Oleh
karena itu, sebaiknya Anda memahami dengan benar pembelajaran
sebelumnya karena pelajaran tersebut bermanfaat dalam mempelajari
pembelajaran berikut ini.
Bacalah dengan saksama cerpen berikut.
Menunggu
Cerpen Raisal Kahi
Aku kembali terpaku pada panorama yang tak
asing lagi. Sebuah panorama yang selama ini begitu
akrab dengan kehidupanku di kampus hijau ini. Di
depanku berdiri kokoh sebatang pohon palem yang
tegar dalam kesendirian. Pohon itu dikelilingi rum-
put basah yang bermandi matahari. Perlahan sisa
tetesan embun yang hinggap di atasnya sirna seir-
ing dengan pagi yang semakin tua. Di tempat yang
penuh kenangan ini aku masih menunggunya dengan
setia, bagiku setia tidak pernah sia-sia.
Masih bisa kuhirup aroma pagi walau matahari
sudah agak meninggi. Pukul sepuluh, saat yang tepat
untuk menunggunya di sini, selasar sebuah masjid
yang selalu teduhkan jiwaku. Melapangkan pikiranku
dari jenuhnya suasana perkuliahan. Hal inilah yang
menjadi salah satu alasanku untuk segera kembali
ke tempat ini begitu perkuliahan usai. Begitu juga
dengan teman-temanku yang saat ini, di belakang-
ku, sedang asyik membicarakan rencana perjalanan
kami ke Jakarta beberapa minggu lagi. Seusai kuliah
tempat ini selalu jadi tujuan mereka. Dan kini aku
masih asyik sendiri, nikmati matahari dan berbagai
aktivitas kehidupan yang saat ini terpajang di depan
mataku. Tanpa henti aku memohon pada Tuhan agar
pagi ini aku depertemukan dengannya, mahluk in-
dah yang akhir-akhir ini telah mendobrak semesta
hatiku dan membuatku jatuh cinta.
Kutebar pandanganku. Di kananku sebuah mas-
jid berdiri dengan megah walau tak semegah masjid
raya yang ada di alun-alun kotaku. Masjid itu ber-
nama al-Furqon. Tempat ini adalah salah satu tem-
pat yang paling sering kusinggahi. Di beranda masjid
kulihat beberapa mahasiswa sedang membaca al-
Quran. Aku terenyuh melihatnya. Bagaimana tidak?
Akhir-akhir ini aku begitu jarang menyentuh kitab
suci. Sungguh, aku benar-benar merasa berdosa.
Tak jauh dari situ kulihat seorang lelaki yang
sedang duduk termenung menatap ke arah pohon
palem, seperti aku. Tetapi setelah kuamati, sesekali
lelaki itu tersenyum kecil seakan sedang bercakap-
cakap dengan rumput. Entah apa yang sedang ia
pikirkan. Mungkinkah dia sedang terperosok ke
dasar lembah cinta sepertiku? Entahlah, yang jelas
wajahnya tampak tersenyum.
Di depanku, di seberang lapangan rumput,
seorang penjual kue donat sedang melayani pem-
belinya, dua perempuan berjilbab dengan pakaian
serba ketat. Dengan genitnya mereka memilih-milih
donat yang ada di dalam box, sepertinya si penjual
donat cukup gerah juga pada dua perempuan centil
itu. Tetapi mereka membuatku teringat pada ses-
eorang yang saat ini masih kutunggu. Apa yang sedang
dilakukannya di pagi yang semakin tua ini? Kuharap
dia tidak sedang menggoda lelaki lain seperti yang
dilakukan oleh dua perempuan itu. Bicara soal jilbab,
memang akhir-akhir ini banyak sekali muslimah yang
berjilbab bukan karena panggilan hati, melainkan
karena panggilan mode. Hal inilah yang terkadang
membuatku dan beberapa temanku merasa prihatin.
Ya, itu memang hak asasi mereka. Tetapi sejujurnya
aku lebih menghormati wanita baik-baik tanpa jilbab
daripada wanita berjilbab yang masih gemar mem-
pertontonkan auratnya. Seperti bidadari yang saat
ini semakin membuat kesabaranku nyaris habis.
Ia tidak berjilbab. Rambutnya bergelombang bagai 226 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
ombak di samudera. Hatinya begitu indah untuk di-
cinta. Dan dari cahaya di matanya aku tahu bahwa
dia adalah hawa yang tercipta dari rusukku. Tetapi
mengapa dia belum muncul juga?
* * *
Tanpa terasa matahari semakin tinggi, ham-
pir tepat di atas kepalaku. Langit yang menyajikan
pemandangan biru muda nyaris tak dihinggapi awan.
Udara sudah mulai panas. Kulepaskan sweater pu-
tih yang kupakai sejak pagi. Ternyata leherku basah
karena keringat. Suasana di sekelilingku semakin
ramai saja. Berbondong-bondong para mahasiswa
dari berbagai arah menyerbu selasar masjid yang se-
belumnya tampak lengang. Teman-temanku tak lagi
membicarakan rencana perjalanan kami ke Jakarta.
Beberapa di antara mereka ada yang pulang ke kost-
an dan baru akan kembali pukul satu nanti karena
masih ada mata kuliah Kajian Drama. Sedang yang
lainnya terlihat sedang tidur-tiduran, mengerjakan
tugas, mengobrol, makan, dan bahkan dua orang
temanku yang kebetulan berpacaran sedang duduk
berdua sekitar tujuh meter dari samping kiriku. Huh,
jujur saja aku sedikit iri pada mereka. Sepertinya
mereka sangat menikmati cinta. Tidak seperti aku
yang terkadang begitu merana karena cinta. Seperti
saat ini, aku dibuat merana oleh sebuah penantian
sambil mendengarkan lagu-lagu Melly Goeslow yang
ada dalam album Ada Apa dengan Cinta dengan
menggunakan walkman milik temanku.
aku tak bisa jelaskan mengapa bisa begini. Aku
s’lalu rindu pada malamku bersamamu……
kuhanya ingin mencintai, aku hanya ingin dicin-
tai. Walaupun banyak yang menentangku, kuhanya
ingin bahagia……
***
Siang semakin garang. Mengucurkan keringat di
sekujur tubuhku. Saat ini aku sudah bisa mencium
aroma siang. Kurasakan panas pada kulit tanganku
yang terjemur langsung di bawah terik matahari.
Aku berpindah tempat duduk, mencari tempat yang
lebih teduh. Kini aku bersandar di sebuah lemari
kayu yang biasa dijadikan tempat penitipan sepatu.
Orang-orang lalu lalang di depan wajahku. Tiba-tiba
seorang anak menghampiriku dengan membawa
sebuah kecrek yang terbuat dari kayu dan tutup
botol soft drink yang dipipihkan. Kukecilkan suara
walkman untuk mendengarkan bocah yang seumu-
ran dengan adik bungsuku bernyanyi, “libuan kilo
jalan yang kau tempuh, lewati lintangan demi aku
anakmu."
Hatiku benar-benar tersentuh. Bagaimana bisa
seorang bocah yang belum bisa mengucapkan huruf
“R" berada di sini mencari makan? Bukankah seha-
rusnya mereka berada di bangku sekolah? Inikah
tanda-tanda ketidakadilan dunia? Lalu bagaimana
dengan masa depan mereka? Ah, kurasa inilah salah
satu penyebab keterbelakangan bangsa kita disband-
ing bangsa lain. Tapi mau bagaimana lagi? Apa sih
yang bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa miskin
seperti aku selain berdo’a, berdo’a, dan berdo’a.
Mudah-mudahan kelak tak ada lagi anak yang kurang
beruntung seperti dia.
Setelah kukeluarkan uang receh secukupnya
anak itu berlalu. Ia berkumpul dengan teman-
temannya di dekat menara putih yang menjulang
tinggi di depan masjid ini. Mereka terlihat begitu
menikmati penatnya siang. Seakan tanpa beban
mereka berlarian di bawah jemuran matahari. Se-
mentara itu aku kembali menebar pendanganku.
Masih dalam rangka mencari sosoknya yang selama
ini kurindukan.
Adzan Dzuhur berkumandang, menyerukan
panggilan untuk segera menghadap-Nya. Sebagian
mahasiswa segera mengambil air wudhu dan se-
bagian lagi terlihat masih duduk-duduk memenuhi
selasar masjid untuk menunggui tas dan sepatu te-
man-teman mereka yang pergi sholat terlebih da-
hulu.
Di masjid ini berkali-kali terjadi kasus kehilan-
gan barang, baik itu tas, sepatu, jaket, atau handphone.
Oleh karena itulah sholat bergantian dianggap se-
bagai solusi terbaik untuk menghindari kehilangan
barang. Begitu juga dengan aku, dua tahun yang lalu
aku sempat menjadi korban kehilangan tas di masjid
ini. Betapa kesalnya aku saat itu. Isi tas memang ti-
dak bernilai jual tinggi bagi orang lain, tetapi bagiku
sangat berarti. Isinya disket-disket tugas akhir se-
mester yang belum sempat di-print, dan foto-foto
kenanganku bersama kekasihku yang pergi mengha-
dap-Nya tiga tahun yang lalu.
Gambar-gambar wajah teduhnya seringkali
membuatku merasa bahagia karena pernah dicintai
oleh mahluk seindah dirinya. Dan sejak aku berte-
mu dengan seseorang yang saat ini sedang kutunggu,
aku seakan dipertemukan kembali dengan reinkar-
nasi dirinya. Sungguh, kedua gadis itu terkesan sama
bagiku. Tetapi mengapa dia belum datang juga?
Segera kumatikan walkman, setelah menitipkan
tas dan sepatu pada temanku yang kebetulan sedang
“libur sholat", aku segera mengambil air wudhu dan
sholat berjama’ah. Seusai sholat aku berdo’a pada
Tuhan agar aku bisa dipersatukan dengannya, aku
ingin menjadikannya sebagai matahari cintaku. Ke-
mudian aku segera kembali ke selasar masjid. Aku
masih berharap bisa bertemu dengannya siang ini,
atau paling tidak aku bisa melihatnya walaupun dari
kejauhan. Yang jelas di dasar hati terdalamku aku in-
gin menyatakan isi hatiku untuknya siang ini juga.
Pukul setengah satu, matahari benar-benar tak
selembut tadi pagi. Suasana di sekelilingku semakin ra-
mai. Para penjual makanan mulai berdatangan untuk
menyajikan hidangan makan siang berupa batagor, sio-
may, cuanki, es cendol, cincau, dan berbagai makanan
lain dengan harga murah tentunya. Tetapi aku sedikit-
pun tidak tergerak untuk makan. Entah kenapa. 227 Kehidupan
apa teman perempuan yang kolokan akan mengeluh
sepanjang jalan. Takut kulitnya terbakar-lah, takut hi-
tam-lah. Menyebalkan.
Aku segera merapikan barang bawaanku, lalu
segera kupakai sepatuku. Tetapi aku tidak segera be-
ranjak. Aku masih begitu ingin bertemu dengannya.
Sekali lagi kuamati sekelilingku. Masih bisa kurasakan
suasana ramai khas tempat ini yang terjadi setiap
hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Apalagi, hari
Senin seperti sekarang ini, biasanya kampusku lebih
ramai dibanding hari-hari lainnya.
Dan akhirnya penantianku tidak sia-sia. Tepat di
depanku, di dekat gerbang kampus aku melihatnya
berjalan menuju tempat parkir motor. Tetapi jan-
tungku seakan berhenti berdegup. Dia tidak sendiri.
Seorang lelaki mendampingi langkahnya. Tak lama
kemudian mereka berlalu, melaju dengan sebuah
sepeda motor. Dia mendekap erat lelakinya. Wajah
cantiknya melekat pada punggung lelaki itu. Menara
putih dan pohon palem runtuh dalam semesta lu-
kaku. Rumput terbakar terik matahari seperti ha-
tiku yang terbakar api yang tak kumengerti. Kering
dan layu. Dalam hitungan detik segalanya berubah
jadi debu. Tak ada lagi Mawar atau Kanigara. Yang ada
hanyalah bangkai berbau amis.
Aku berlalu meninggalkan selasar masjid yang
masih dipenuhi manusia. Kutinggalkan sebuah per-
tanyaan, “mengapa dia tak menjadikan aku sebagai
mataharinya?" Pertanyaan itu terjawab setelah aku
tahu bahwa lelaki itulah matahari pilihannya. Dan
aku, masih akan selalu menunggu di selasar mas-
jid ini. Bukan lagi menunggu kedatangannya tetapi
menunggu kematian sebuah pijaran jiwa yang kini
telah diliputi luka menganga. Aku terluka.
Sumber: Majalah Cerita Kita, November 2006
Sudahkah Anda memahami isi cerpen tersebut? Cerpen tersebut
menceritakan tokoh "aku" yang sedang menunggu seseorang di selasar
sebuah masjid. Orang tersebut adalah seseorang yang dicintai oleh tokoh
"aku". Akan tetapi, pada akhirnya penantian tokoh "aku" menjadi sia-sia
karena seseorang yang ditunggunya pergi dengan orang lain.
Dalam cerita tersebut, dipaparkan mengenai pengalaman se-
seorang. Pengalaman tersebut dikemas dalam bentuk sebuah karya
cerpen. Melalui cerpen tersebut, pengarang bermaksud mengungkapkan
gagasan yang terinspirasi oleh pengalaman orang lain.
Sekarang, dapatkah Anda menyerap pengalaman orang lain untuk
diceritakan ke dalam sebuah karya cerpen? Untuk itu, kerjakanlah
latihan berikut.
Beberapa temanku mulai beranjak mening-
galkan selasar masjid ini dan segera menuju ruang
kuliah yang letaknya cukup jauh dari sini. Untuk
sampai di sana kami harus melewati perpustakaan,
Balai Bahasa, dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Apalagi,
di bawah terik yang menyengat ini. Mungkin beber-228 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Rangkuman
1. Pemahaman puisi tidak dapat dilepaskan dari latar belakang
kemasyarakatan dan budayanya. Selain itu, setiap puisi yang di-
ciptakan oleh pengarang merepresentasikan gejala sosial dalam
masyarakat pada masa tertentu.
2. Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi,
atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai.
3. Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun
naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian, dan
melakukan latihan.
4. Berikut metode pidato yang dapat digunakan setelah kita mem-
persiapkan naskah pdato.
1
1. Tentukan topik yang berhubungan dengan pengalaman orang
lain untuk menulis cerpen.
2. Tulis kerangka cerpen dengan memperhatikan pelaku, peristiwa, dan
latar.
3. Kembangkan kerangka yang dibuat dalam bentuk cerpen
dengan memperhatikan pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
4. Tukarkan hasil pekerjaan Anda dengan pekerjaan teman Anda.
5. Lakukanlah penilaian terhadap pekerjaan teman Anda dengan
menggunakan tabel penilaian berikut.
Penilaian
Rentang Nilai Nilai
1.
2.
3.
Ide cerita
Tata bahasa
Pemilihan kata
0–10
0–10
0–10
Jumlah Total
No. Hal yang Dinilai
Uji Materi
Tabel 12.3
Penilaian Penulisan Cerpen
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah beberapa cerpen karya cerpenis Indonesia.
2. Bahaslah unsur intrinsik cerpen tersebut.
3. Amati pula pengalaman yang memberikan inspirasi pengarang
dalam membuat cerpen tersebut.
P h229 Kehidupan
a. Metode Menghafal
Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk
pidato pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi
jika belum terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan
pada naskah, sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Dalam metode ini, pembicara menyiapkan sebuah
naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan
tetapi pada pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca
seperti pada metode naskah.
5. Pengalaman orang lain dapat dituangkan ke dalam sebuah
karangan. Dari pe ngalaman tersebut banyak sekali pesan atau
amanat yang dapat dijadikan pelajaran yang berharga.
Pada pelajaran ini, Anda telah berlatih meng-
hubungkan isi puisi dengan kenyataan. Anda dapat
menemukan berbagai potret kehidupan yang tersaji
dalam karya puisi tersebut. Dengan demikian, Anda
akan lebih mengerti akan arti kehidupan. Kemudian,
Anda pun telah mampu mengaplikasikan kemampuan
menyusun teks pidato dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kelak Anda berkesempatan untuk mengemuka-
kan isi pidato, Anda telah memiliki kesiapan untuk
melakukan hal tersebut. Atau, jika orangtua atau sia-
pa pun meminta Anda menuliskan teks pidato, hal itu
bukanlah masalah besar. Terakhir, Anda telah berla-
tih menulis karangan berdasarkan pengalaman orang
lain. Dengan demikian, Anda telah memiliki kemam-
puan untuk menangkap inspirasi yang akan dituang-
kan ke dalam karya sastra. Anda dapat mengirimkan
karangan tersebut ke media massa.
Releksi Pelajaran230 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Soal Pemahaman Pelajaran 12
Kerjakanlah soal-soal berikut.
1. a. Bacalah puisi berikut ini.
Tentang Mati
Mungkinkah mati itu tidur, bila hidup hanyalah mimpi,
dan gambaran bahagia luput seperti hantu berlalu?
segala kesenangan fana seakan-akan khayali.
betapa pun, hemat kita: matilah terperih antara pilu
Alangkah anehnya: insan harus mengembarai bumi.
Dan walau hidup serba sengsara, namun masih saja
Setia di jalannya keras dan tak ayal berani sendiri
menatap bencana nanti, yang hakikatnya bangun belaka.
Karya John Keats
Sumber: Puisi Dunia 2, 1993
b. Bagaimanakah hubungan antara isi puisi dengan realitas
alam, sosial budaya, dan masyarakat?
c. Hal apakah yang hendak disampaikan oleh pengarangnya?
2. Susunlah sebuah teks pidato dengan menggunakan tema
pilihan Anda.
3. Tuliskanlah sebuah karangan berupa cerpen berdasarkan penga-
laman teman-teman Anda. 231
1. Perhatikanlah informasi berikut ini.
Uji Kompetensi Semester 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Dalam rangka memeriahkan hari ke-
merdekaan Republik Indonesia, semua warga
Desa Cikujang, Kecamatan Sagalaherang, Subang,
melaksanakan kegiatan pawai. Pawai tersebut
diikuti oleh dusun (RW), yakni Dusun Sempur,
Dusun Cikujang, Dusun Sangkali, Dusun Cipancar,
dan Dusun Pasir Kulon. Dalam pawai tersebut
terjadi sebuah peristiwa yang cukup unik. Peristiwa
tersebut membuat kegiatan pawai semakin
meriah. Di tengah-tengah kegiatan, beberapa
warga Dusun Sempur menerbangkan sebuah
layang-layang raksasa. Layang-layang berbentuk ikan
pari itu berdiameter 300 meter. Pada tali tebal yang
membentang terdapat 45 layang-layang kecil yang
berfungsi sebagai penyeimbang tekanan udara. Angka
45 tersebut menyimbolkan tahun kemerdekaan
bangsa Indonesia.
Hal menarik yang disampaikan dalam
informasi tersebut ialah....
a. Pawai Agustus yang diikuti oleh seluruh
dusun di Desa Cikujang.
b. Warga Cikujang bersemangat mengikuti
kegiatan.
c. Negara Indonesia telah mengalami alam
kemerdekaan selama 62 tahun.
d. Indonesia merdeka pada tahun 1945.
e. Warga Dusun Sempur menerbangkan
layang-layang raksasa.
2. Perhatikanlah bacaan berikut ini.
Lokasi Danau Maninjau terletak se-
kitar 38 km sebelah barat dari pusat Kota
Bukittinggi. Jika menggunakan bus umum,
dari Bukittinggi cukup mengeluarkan uang
Rp2.000,00 untuk satu jam perjalanan. Airnya
biru jernih dan bersih alami. Danau ini
dikelilingi bukit-bukit yang indah sehingga
menambah cantiknya pemandangan sekitar
terletak 500 m di atas permukaan laut
dengan panjang danau 17 km, lebar 18 km,
dan kedalaman danau sekitar 480 m.
Pokok pembicaraan dalam bacaan tersebut
adalah....
a. Potensi ekonomi Danau Maninjau
b. Letak geografis dan keadaan Danau
Maninjau
c. Asal-usul Danau Maninjau
d. Peluang usaha di Danau Maninjau
e. Sumber Daya Alam di Danau
Maninjau
3. Bacalah wacana berikut dengan saksama.
Jumlah anak jalanan meningkat dengan
pesat. Hal ini merupakan salah satu dampak
kenaikan harga barang-barang kebutuhan
pokok. Jika diamati, pemerintah terkesan
kurang tanggap terhadap permasalahan ter-
sebut. Pemerintah terlihat lebih sibuk meng-
urusi hal-hal lain yang dianggap lebih penting.
Padahal, peningkatan jumlah anak jalanan
merupakan ancaman berbahaya bagi masa
depan bangsa.
Hal yang dikritisi dalam wacana tersebut
ialah....
a. Keterpurukan sosial budaya Indonesia
b. Peningkatan angka kriminal
c. Sikap kurang tanggap pemerintah dalam
menyikapi keberadaan anak jalanan
d. Kepedulian pejabat terhadap nasib kaum
duafa
e. Keinginan anak jalanan untuk kembali
ke bangku sekolah
4. Perhatikanlah karya sastra Melayu klasik
berikut.
Maka hamba raja itu pun menjungjungkan titah
baginda kepada orang tua itu. Maka sembah
orangtua itu: "Daulat Tuanku, adapun patik
ini hamba juga pada kebawah Duli Yang Maha
Mulia, karena asal patik ini duduk dikota Maligai.
Maka pada masa paduka Nenda berangkat pergi
berbuat kenegeri ke Ayutia, mak patikpun
dikerah orang pergi mengiringkan Duli Paduka 232 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Unsur intrinsik yang tampak pada kutipan
tersebut ialah....
a. tema
b. alur
c. penokohan
d. latar
e. amanat
5. Perhatikanlah informasi berikut.
Sangat enak menjadi koruptor di negeri ini. Enak
karena sekalipun telah dihukum dan mendekam
di penjara, gaji sebagai pejabat publik jalan terus.
Enak karena kendati telah menjadi terpidana,
jabatannya tidak dicopot. Enak sebab tidak ada surat
pemberhentian dari presiden. Enak, karena begitu
keluar dari penjara, langsung bisa bekerja di tempat
semula.
Isi dari informasi tersebut ialah....
a. Enaknya menjadi koruptor.
b. Suka duka sebagai koruptor.
c. Sindiran terhadap kenikmatan hidup
koruptor.
d. Tips-tips agar dijauhkan dari perilaku
korupsi.
e. Keinginan pemerintah untuk mem-
berantas korupsi.
6. Hal-hal yang tidak perlu ditayangkan
dalam menentukan pokok-pokok informasi
ialah....
a. Tentang apa isi informasi tersebut?
b. Di mana tempat terjadinya informasi?
c. Kapan informasi terjadi?
d. Bagaimana cara menyebarkan
informasi?
e. Mengapa informasi terjadi?
7. Contoh ungkapan persetujuan yang tepat
adalah....
a. Saya setuju jika pemerintah mem-
berlakukan denda bagi perokok karena
saya benci rokok
b. Saya setuju saja jika harga barang pokok
dinaikkan asalkan saya diberi rizki untuk
membelinya
c. saya setuju jika pemerintah mem-
berlakukan denda bagi perokok yang
merokok di tempat umum. Alasannya,
selain merugikan kesehatan si perokok,
asap rokok pun berbahaya bagi orang-
orang di sekitar perokok tersebut.
d. Saya setutju jika bangsa kita dipimpin
oleh pemimpin yang sekarang
e. Saya setuju jika fakir miskin diberi
tunjangan setiap hari
8. Perhatikanlah pernyataan persetujuan berikut.
Setelah menyimak permasalahan tersebut,
saya setuju jika setiap siswa diwajibkan
menggunakan atribut yang sama di lingkungan
sekolah. Atribut tersebut meliputi baju
seragam, celana atau rok, dasi, kaos kaki, dan
sepatu. Adapun kelengkapan lain, misalnya jaket,
sebaiknya tidak dipakai saat kegiatan belajar
sedang berlangsung. Hal ini diberlakukan untuk
meningkatkan kedisiplinan dan meminimalisir
tingkat kesenjangan antar siswa. Tidak semua
siswa memiliki kemampuan untuk membeli
sepatu atau atribut lainnya di luar apa yang
telah ditentukan sekolah. Di samping itu,
hal ini pun bertujuan untuk menghindari
gaya yang mengikuti perkembangan mode.
Nenda berangkat itu. Setelah Paduka Nenda sampai
kepada tempat ini, maka patik pun kedatangan
penyakit, maka patikpun ditinggalkan oranglah pada
tempat ini.
Alasan dalam pernyataan tersebut adalah....
a. Adanya kesenjangan antarsiswa dan gaya
berpakaian berlebih
b. Kewajiban siswa untuk menggunakan
atribut yang sama
c. Menghindari tawuran
d. Penyetaraan atribut siswa
e. Kesewenag-wenangan siswa yang lebih
mampu cukup menganggu kegiatan
belajar
9. Nilai terdominan dalam karya sastra Melayu
klasik adalah....
a. nilai kemanusiaan
b. nilai teknologi
c. nilai gotong-royong
d. nilai didaktik (pendidikan)
e. nilai sosial233 Uji Kompetensi Semester 2
10. Perhatikanlah kutipan karya sastra Melayu
berikut ini.
Arkian maka raja itu pun diberi nama oleh
Syaikh Sa'id, Sultan Ismail Syah Zillullah Fi
'Alam. Setelah sudah Syaikh Sa'id memberi
nama akan raja itu, maka titah baginda: "Anak
hamba ketiga itu baiklah tuan hamba beri nama
sekali, supaya sempurnalah hamba membawa
agama Islam".
Cerita tersebut termasuk jenis....
a. hikayat
b. fabel
c. dongeng
d. legenda
e. kisah nyata
14. Intisari cerita "Malin Kundang" adalah....
a. Orangtua yang melupakan anaknya.
b. anak durhaka yang dikutuk jadi batu
c. Lelaki tua yang mengembara menge-
lilingi dunia.
d. Seorang anak yang jatuh cinta pada ibu
kandungnya.
e. Seorang anak parempuan yang disiksa
oleh ibu dan saudara tirinya.
15. Sarapan pagi merupakan kegiatan penting
dalam pemenuhan asupan gizi. Maka kata
gizi dalam kalimat tersebut adalah....
a. Zat-zat penting yang diperlukan oleh
tubuh kita
b. makanan lezat yang dapat memenuhi
selera kita
c. kandungan kebaikan dalam makanan 4
sehat 5 sempurna
d. butiran putih dengan rasa yang manis
e. keadaan terbaik pada masa pertmbuhan
16. Perhatikan contoh wawancara berikut sebagai
materi untuk soal no.16 dan 17.
...Sangkuriang mulai bekerja keras membendung
danau dan membuat perahu atas permintaan
Dayang Sumbi. Ia mengerahkan seluruh kekuatan
dan kemampuan yang dimilikinya. Keringat
membasahi tubuhnya yang terlihat menegang.
Sementara itu, Dayang Sumbi menanti di atas bukit
dengan perasaan cemas. Iapun berdoa agar Dewata
segera menerbitkan pagi. Tiba-tiba, ayam jantan
berkokok seiring dengan kilau jingga matahari di ufuk
timur. Sangkuriang terkejut, dengan penuh amarah
ditendangnya perahu yang belum jadi. Perahu itu
menelungkup, lalu berubah menjadi sebuah gunung.
Gunung itu adalah Gunung Tangkuban Perahu.
Nilai yang tampak dalam kutipan hikayat
tersebut adalah....
a. nilai gotong-royong
b. nilai kemanusiaan
c. nilai kemasyarakatan
d. nilai didaktik
e. nilai keagamaan
11. Perbedaan informasi tuturan langsung dan
tuturan tidak langsung terletak pada....
a. keakuratan informasi
b. media dan cara penyampaian informasi
c. kelayakan informasi
d. pokok-pokok informasi
e. langkah-langkah penulisan informasi
12. Hal-hal yang tidak termasuk ke dalam
langkah-langkah pemahaman cerita rakyat
ialah....
a. mengidentiikasi karakteristik cerita rakyat
b. menentukan pesan atau amanat
c. menelusuri proses kreatif penulisan cerita anak
d. menemukan nilai-nilai dalam cerita anak
e. menemukan hal-hal menarik dalam
cerita rakyat
13. Bacalah cerita rakyat berikut dengan
saksama.
Rani, bagaimana cara kamu mengatur
jadwal sehari-hari?
Saya dibantu oleh ibu; yang jelas saya selalu
mengutamakan sekolah.
Sebagai atlet basket putri apa kamu
juga masih peduli pada penampilan?
Hahaha...ya tentu. Saya juga kan perempuan.
Lagipula di masa remaja seperti ini kita harus
rajin menjaga kecantikan dan kesehatan kulit.
Apalagi saya sering latihan di lapangan terbuka.
Jika tidak dijaga, kulit saya akan kusam. Bisa-bisa
nggak ada yang naksir.
Lalu, prestasi Rani yang paling
membanggakan?
Eu... saya waktu kelas IX pernah menjuarai
pertandingan basket antarsekolah se-Kota
Bogor. Kemudian, di kelas X ini saya jadi inalis
model majalah remaja.
Wah, kamu ini remaja serba bisa, ya?
Ah, bukan begitu. Saya hanya ingin belajar
sambil mengukir prestasi. Saya ingin jadi anak
berprestasi.234 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Informasi yang didapat dari hasil wawancara
tersebut adalah....
a. Rani, pemain teater dengan segudang
prestasi.
b. Rani, siswa kelas X, berprestasi di
bidang olahraga basket dan modeling.
c. Rani, siswa kelas IX, juara pertandingan
basket se-Jawa Barat.
d. Rani, anak jalanan yang berhasil
menembus dunia rekaman.
e. Rani, gadis pesolek yang senang merawat
kecantikan.
17. Kalimat penutup paling tepat yang
disampaikan oleh pewawancara dalam
wawancara tersebut adalah....
a. Ya sudah, saya pulang dulu.
b. Luar biasa kamu, Rani. Lalu, ada pesan
yang akan kamu sampaikan pada teman-
teman di rumah?
c. Baiklah, kamu memang jago macam-
macam. Selamat, ya.
d. Bagaimana kelanjutan wawancara ini?
Apa harus diakhiri saja?
e. Baiklah, Rani. Saya permisi dulu.
18. Cerita "Bawang Putih Bawang Merah"
termasuk cerita rakyat jenis....
a. legenda
b. fabel
c. dongeng
d. hikayat
e. kisah nyata
19. Perhatikanlah graik kehadiran siswa berikut
ini.
20. Perhatikanlah tabel harga buah-buahan
tiap kilogram dikecamatan Bojongsoang
Kabupaten Bandung berikut ini.
Pernyataan yang tidak tepat berdasarkan tabel
tersebut adalah....
a. mangga dan jeruk termasuk buah paling
mahal
b. harga lengkeng di bulan Juni lebih mahal
dibanding bulan Mei
c. harga mangga di bulan Mei paling mahal
dibanding bulan yang lain
d. harga jeruk di bulan Agustus lebih mahal
dibanding bulan Mei
e. harga lengkeng bulan Juli sama dengan
harga jeruk
21. Perhatikanlah kutipan puisi berikut ini.
....
Dari selubung biru kita beranjak
pisah
Ketetapan hari tua rendah terpasar
duka
Bergelinding alir puisi dan tanah air
Puisi kaca ini meletakkan tapal setia
akhir
....
(Puisi "Tentang Hari Tua", Mansur Samin)
....
Dari kejauhan, samar-samar terdengar su-
ara terompet juru langsir, berbaur dengan
keramaian lalu-lintas yang menghangatkan ke-
hidupan senja Kota Yogya.
Tukang warung menyorongkan sebungkus
rokok dan beberapa keping uang kembalian.
(cerpen "Ibu Memintaku Segera Pulang",
Jujur Prananto)
Ketidakhadiran siswa yang paling banyak
terjadi pada minggu....
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. II dan IV
Kutipan puisi tersebut bercerita tentang....
a. kerinduan terhadap tanah air
b. masa lalu penulis yang suram
c. keinginan untuk kembali ke rumah
d. perjalanan menuju rumah
e. kemajuan peradaban manusia
23. Perhatikan kutipan cerpen berikut.
No Nama Buah Mei Juni Juli Agustus
1. Mangga 5.000 4.500 4.250 4.500
2. Lengkeng 7.000 8.000 7.000 7.500
3 Jeruk 6.400 6.000 7.000 6.500235 Uji Kompetensi Semester 2
Unsur utama yang ada dalam penggalan
cerpen tersebut adalah....
a. watak
b. sudut pandang
c. amanat
d. tema
e. setting
24. Perhatikan paragraf berikut.
Bukti unsur intrinsik yang menjadi sudut
pandang dalam paragraf tersebut adalah....
a. pengungkapan masalah
b. penjelasan alur
c. penggunaan kata ganti
d. penjelasan watak tokoh
e. penjelasan konlik cerita
25. Cermati kutipan puisi berikut.
26. Simak paragraf berikut dengan seksama.
Imajinasi "saya" demikian liar, aneh, dan
bertentangan dengan logika. Sebab, ketika
bidadari bertanya mengapa "saya" bersemangat
bercerita, "saya" menyatakan bahwa "saya"
tidak lain adalah Khutari.
Saya tak mengerti
Tentang kematian
Tetapi mengerti sekali tentang diri
Tak mengenal benar akan kelahiran
Tapi sadar akan cinta
Gagasan pokok dalam paragraf tersebut
adalah....
a. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan
pokok
b. Huru-hara menjelang kenaikan harga
barang
c. Keluhan masyarakat akibat kenaikan
harga barang kebutuhan pokok
d. Unjuk rasa warga menyikapi kenaikan
harga barang kebutuhan pokok
e. Inspeksi mendadak yang dilakukan
oleh Kepala Dinas PErindustrian dan
Perdagangan Pekanbaru.
27. Berikut ini yang tidak termasuk aturan
penulisan cerpen adalah....
a. cerpen harus pendek
b. cerpen seharusnya mengarah untuk
membuat efek yang tunggal dan unik
c. cerpen harus ketat dan padat
d. cerpen harus tampak sungguhan
e. cerpen harus dimuat di media massa
28. Cermati puisi berikut ini dengan saksama.
Makna yang terkandung dalam bait puisi
tersebut adalah....
a. Apalah artinya diri, yang penting urusan
mati
b. Penyair tidak tahu benar tentang kematian
sehingga belum rela untuk mati
c. Yang lebih penting bukan urusan lahir
atau mati, tetapi kehadiran diri dan
cinta
d. Penyair tidak peduli pada lahir, mati, dan
cinta
e. sadar akan kematian dan kelahiran
sama dengan sadar akan kehadiran diri
sendiri
Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota
Pekanbaru, Riau, mulai merangkak naik. Meski
belum mengalami kenaikan yang drastis, harga
tersebut diperkirakan terus naik sebulan
menjelang bulan puasa. Di sejumlah pasar
tradisional, beberapa kebutuhan pokok, seperti
beras, susu, dan telur mengalamai kenaikan
dalam sepekan ini. Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Pekanbaru Suradji akan
menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah pasar
tradisional.
p g
Korban
Nenek itu terbaring di atas tandu matanya
redup,
bencana gempa telah meruntuhkan mimpi
hidup
lelaki itu kakinya diikat dengan pembalut,
sakitnya dapat dirasakan tapi tak bisa
disebut
Wanita itu meratapi derita keluarganya,
rumah punah menelan jiwa sanak saudara
Kusaksikan anak menangis karena makanan
habis!
Karya Mawie Ananta Jonie
Sumber: Jogja 5,9 skala Richter, 2006236 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Hal yang dikemukakan dalam puisi tersebut
adalah ....
a. realitas alam
b. potret sosial
c. visualisasi sosial budaya
d. gambaran kemajemukan suku bangsa
e. nilai-nilai religi
29. Kerangka naskah pidato tersusun atas ....
a. ramah tamah, pembukaan, penutup
b. pembukaan, isi, ramah tamah
c. pembukaan, penutup
d. pembukaan, isi, penutup.
e. pembukaan, isi, pesan, dan kesan
30. Saat menulis karangan berdasarkan penga-
laman orang lain, ada hal terpenting yang
harus Anda miliki, yaitu....
a. kemampuan mengutarakan gagasan
b. kemampuan mengekspresikan diri
c. kemampuan myerap informasi dari
orang lain
d. kemampuan menerjemahkan kisah luar
negeri
e. kemampuan mengidentiikasi unsur-
unsur karya sastra237 Uji Kompetensi Akhir Tahun
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Untuk memberikan kritik atau dukungan ter-
hadap pendapat orang lain, kita memerlukan
bukti atau fakta-fakta yang tepat agar ....
a. gagasan (opini) kita dapat meyakinkan
orang lain
b. gagasan (opini) kita dapat dipuji orang lain
c. gagasan (opini) kita dapat berpengaruh baik
d. gagasan (opini) kita tidak dapat diganggu
gugat
e. gagasan (opini) kita dapat didengarkan
dengan baik.
2. Berikut ini kalimat yang menceritakan
pengalaman pribadi adalah ....
a. Pada awal masuk sekolah, aku ber-
temu dengan teman-teman baru. Aku
berkenalan dengan Ikhsan. Kami men-
jadi sahabat baik sampai sekarang.
b. Dalam keadaan matang, buah mangga
kaya akan vitamin C, A, dan Kalsium.
Jika dikonsumsi dalam jumlah besar
ditambah sumber nutrisi lain, buah ini
dapat membantu memperkuat tulang.
c. Setelah musibah besar terjadi di Sumatra
Utara, masyarakat kini menjadi lebih me-
nyadari betapa pentingnya kelestarian
hutan dan keseimbangan ekosistem.
d. "Belum ada upaya yang dilakukan untuk
menertibkan penambangan ilegal. Hal
ini menjadi kewenangan pemerintah
kota dan kabupaten," kata Syaiful.
e. Dengan adanya teknologi pengolahan
limbah, seharusnya tidak terjadi lagi
pencemaran lingkungan akibat pem-
buangan limbah sembarangan.
4. Cerita pendek dapat dikategorikan ke dalam
bentuk karangan narasi, yakni narasi....
a. ekspositoris d. generalisasi
b. asosiasi e. sugestif
c. perbandingan
5. Perhatikan kutipan puisi berikut.
Uji Kompetensi Akhir Tahun
A P
3. Perhatikan paragraf berikut.
Di selatan kota Ciamis, terhampar pantai
yang berair jernih. Jika angin sepoi-sepoi ber-
tiup, suara ombaknya terdengar lembut dan
manis. Oleh penduduk, pantai itu dinamakan
Pantai Pangandaran. Karena keindahannya, Pantai
Pangandaran banyak didatangi oleh wisatawan untuk
berekreasi. Tidak jauh dari pantai itu, terdapat
sebuah objek wisata bernama Batu Hiu.
hari masih pagi
semangat kita terlalu dini untuk mati
Amanat yang tersirat dalam puisi tersebut
adalah....
a. jangan mau meracun hati
b. jadilah orang lalai di saat pagi hari
c. janganlah lalai di saat pagi hari
d. giat dan berprestasilah selagi muda
e. menyaksikan orang lain giat bekerja
6. Berikut ini paragraf yang dikembangkan
dengan pola sebab akibat adalah ....
a. Lebah madu memiliki kemampuan yang
luar biasa. Lebah madu dapat membangun
sarangnya secara bersama-sama dengan
perhitungan modern. Mereka pun bekerja
sama untuk menghasilkan madu yang
bersumber dari sari-sari bunga.
b. Garis dan lekuk bodi samping yang
menonjolkan sirkulasi udara memang
menjadi ciri sebuah mobil super sport.
Bagian buritan mobil ini dipenuhi
lampu LEO motif sarang tawon yang
jauh dari kesan tradisional.
c. Alat-alat berat yang dapat mengeruk
dan menggali tanah atau pasir telah
dimanfaatkan oleh para pengusaha pe-
nambangan pasir. Hal ini mengakibatkan
hilangnya urat mata air di gunung.
d. Kota Padang dan kota-kota lainnya di
Provinsi Sumatra Barat, sejak tiga hari
belakangan ini diselimuti kabut asap
tebal sejak pagi hingga malam, Kondisi
ini sangat mencemaskan warga.
e. Permainan tradisional adalah ciri khas
suatu daerah atau wilayah. Negara-
negara di dunia, besar kemungkinan
memiliki permainan tradisional, termasuk
Indonesia. Salah satu permainan tradisional
Indonesia adalah egrang.
Paragraf tersebut termasuk paragraf....
a. naratif d. argumentatif
b. ekspositoris e. persuasif
c. deskriptif238 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
7. Kalimat berikut yang menyatakan pendapat
adalah ....
a. Harga tiket penerbangan Makassar–
Lombok sebesar Rp271.200,00, semen-
tara pelajar dan mahasiswa tetap men-
dapat diskon 25%.
b. Penumpang terusan yang ke Denpasar
dan kota lainnya selama di Surabaya
mendapatkan pelayanan hotel gratis.
c. Perjanjian carter telah ditandatangani
dengan jadwal pemberangkatan malam
hari dari Balikpapan menuju Surabaya.
d. Petugas Bandara Sepinggan memerinci-
kan dari sekitar enam ribu pengguna
jasa angkutan udara, 80% di antaranya
adalah pelajar dan mahasiswa.
e. Rencananya, akan dibangun kawasan
perhotelan di sekitar bandara untuk
memberikan layanan fasilitas kepada
para penumpang.
8. Perhatikanlah paragraf berikut.
11. Cermati kutipan cerpen berikut.
Ya, itulah Parnoloewak. Parno memang
seniman, tetapi loewaknya itu memang
nggak jelas asal-usulnya. Sebagai seniman, ia
memang tidak terlalu produktif. Entah kenapa
ia tidak bisa mengarang banyak kalau setiap
karangannya tak punya sesuatu yang sedikit
mengejutkan, setidaknya menggelikan bagi
pembacanya. la lebih baik menyimpan dulu
karyanya di laci mejanya kalau menurutnya
tidak memuaskan karena tidak punya yang
mengejutkan atau menggelikan itu. Aneh
memang seniman semacam Parno, tapi ya
namanya seniman, kadangkala suka bikin yang
aneh-aneh.
Kutipan cerita pendek tersebut menjelaskan
unsur ....
a. tema b. pengaluran
c. latar (setting) d. penokohan
e. gaya bahasa
12. Perhatikan puisi berikut.
Tentang Pohon 3
gergaji tak penah berjanji kepada angin untuk
mengembalikan pohon kepada burung
Karya Sapardi Djoko Damono
Tema puisi tersebut adalah ....
a. ketenagakerjaan
b. masalah lingkungan
c. keindahan alam
d. penanaman pohon
e. angin, pohon, dan burung
13. Perhatikan puisi berikut ini.
Jarak yang memisahkan kita
laut yang mengasuh hidup
nakhoda pulau-pulau yang menumbuhkan
kita
permata zamrut di khatulistiwa.
Majas yang terdapat dalam petikan puisi
tersebut adalah ....
a. Paradoks
b. Personiikasi
c. Metafora
d. Litotes
e. Hiperbola
Ketertinggalan bangsa Indonesia dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
antaranya disebabkan oleh belum tumbuhnya
budaya membaca. Padahal, dengan membaca,
masyarakat akan menjadi cerdas meskipun tidak
memasuki jenjang sekolah formal.
Paragraf tersebut dikembangkan dengan pola
pengembangan ....
a. sebab akibat d. pertentangan
b. akibat sebab e. analogi
c. perbandingan
9. Hikayat merupakan salah satu bentuk karya
sastra Melayu klasik berbentuk ....
a. prosa d. naratif
b. puisi e. deskriptif
c. pantun
10. Perhatikan kalimat berikut.
Dedak mengandung paling tidak 65
persen zat gizi mikro penting yang terdapat
pada beras.
Makna kata gizi pada kalimat tersebut adalah
....
a. makanan tambahan untuk pertumbuhan
tubuh
b. makanan pokok yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan kesehatan tubuh
c. vitamin yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan
d. tepung putih manis yang menjadi tem-
pat penyimpanan karbohidrat
e. zat penting yang berasal dari beras239 Uji Kompetensi Akhir Tahun
14. Hati-hati, orang itu memiliki kaki tangan di
mana-mana.
Makna ungkapan kaki tangan dalam kalimat
tersebut adalah ....
a. orang yang serakah
b. orang yang memiliki kekayaan
c. orang yang memiliki kaki dan tangan
d. orang yang membatu memberikan
informasi
e. orang yang berprofesi mencari informasi
atau berita
15. Perhatikan teks bacaan berikut ini dengan
cermat.
Sosok Enid Blyton menjadi sebuah fe-
nomena di tanah Inggris Raya. Predikat penulis
buku anak-anak paling sukses sepanjang abad
ke-20 menjadi miliknya. Dia pula yang sering
disebut penulis buku anak-anak paling sukses
yang pernah dimiliki negeri Ratu Elizabeth
tersebut. Buah tangan Enid seakan menjadi
bacaan wajib dan mengisi rak-rak perpustakaan
besar di Inggris.
Tidak kurang 600 buku anak-anak di-
hasilkan sepanjang hidupnya. Buku berseri
miliknya selalu bertumpu pada karakter lima
tokoh utama; Julian, Dick, Anne, George, dan
anjing kesayangan bernama Timmy. Salah satu
kekuatan cerita Enid adalah kemampuannya
memasukkan rasa Inggris dalam setiap kar-
yanya. Oleh karena itu, tidak heran jika buku
Enid diterjemahkan ke dalam 60 bahasa dan
terjual sebanyak 60 juta volume sampai tahun
1980-an.
Sumber: Koran Tempo, 23 Desember 2001
Pernyataan yang sesuai dengan paragraf
tersebut adalah ...
a. Enid Blyton adalah seorang penulis buku
ilmu pengetahuan populer yang terkenal
di Inggris.
b. Karya-karya Enid Blyton menjadi baca-
an wajib dan mengisi rak-rak buku per-
pustakaan di Inggris.
c. Enid Blyton telah menulis 580 judul buku
anak-anak sepanjang hidupnya.
d. Buku-buku karya Enid Blyton telah di-
terjemahkan ke dalam berbagai bahasa
di dunia.
e. Kekhasan cerita yang ditulis Enid Blyton
terletak pada penokohan.
16. Perhatikan paragraf berikut ini.
Membaca adalah cara paling tepat untuk
menguasai dunia. Cara itulah yang dilakukan
Jepang sejak 30 tahun silam. Setelah gagal dalam
Perang Dunia II dan porak-poranda dihantam
bom atom AS, Jepang mulai membangun kem-
bali negerinya dengan membaca. Mereka mulai
memasukkan ratusan, bahkan ribuan buku dari
luar Jepang, menerjemahkannya ke dalam bahasa
Jepang, lalu mulai menganjurkan masyarakatnya
untuk terus dan terus membaca.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ....
a. Jepang balas dendam pada AS.
b. Ratusan buku diterjemahkan ke dalam
bahasa Jepang.
c. Jepang mengalami kehancuran dalam
Perang Dunia II.
d. Masyarakat Jepang membangun kem-
bali negerinya dengan membaca.
e. Membaca merupakan cara paling tepat
untuk menguasai dunia.
17. Berikut kalimat yang mengandung ungkap-
an adalah ....
a. Ibu dan bapak adalah orang-orang yang
paling dekat dengan kita.
b. Merekalah yang menjaga, memelihara,
dan mencari nafkah untuk kita.
c. Untuk keperluan hidup sehari-hari dan
keperluan pendidikan anak-anaknya, me-
reka dengan penuh ikhlas dan semangat
tinggi rela membanting tulang.
d. Hal ini dilakukan mereka demi kemajuan
putra-putrinya.
e. Mereka tidak menghiraukan kesulitan
dan rintangan hidup.
18. Perhatikanlah paragraf berikut. p g
Setiap orang memiliki kegemaran sen-
diri-sendiri. Kegemaran itu bermacam-macam.
Kadang-kadang ada yang aneh-aneh: ada yang
gemar mendaki gunung, memelihara hewan,
menonton ilm, bermain catur, dan mengumpulkan
kartu telepon. Singkatnya, ada bermacam kegemaran
orang yang biasa juga disebut dengan hobi.
Topik paragraf tersebut adalah ....
a. bermacam kegemaran orang
b. kegemaran mendaki gunung
c. mengumpulkan kartu telepon
d. gemar memelihara hewan
e. kegemaran orang bermain catur240 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
19. Berikut ini yang bukan merupakan tahapan-
tahapan saat menyimak informasi adalah ...
a. tahap mendengar
b. tahap memahami
c. tahap pengembangan gagasan
d. tahap mengevaluasi
e tahap perkenalan
20. Perhatikan bacaan berikut.
Pengalaman batin justru membuat
warna baru dalam proses penulisan Enid.
la seperti menemukan ide-ide baru yang
tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
la temukan titik baru berupa karakter
sebagai sentral penulisan ceritanya. Enid
tidak salah langkah. The Famous Five, The
Secret Seven, The Adventure Scries, The
Mystery Series, dan The Mystery Book
seperti menjadi sebuah titik sukses
bagi Enid. Karya itulah yang membuat
namanya semakin diperhitungkan dan
dianggap memberi warna lain dalam hal
penulisan cerita anak-anak.
Kesimpulan yang tepat untuk paragraf ter-
sebut adalah ....
a. pengalaman batin Enid Blyton
b. menemukan ide-ide baru
c. karakter totoh menjadi sentral penulisan
cerita
d. The Famous Five adalah salah satu
karya Enid
e. Enid Blyton memberi warna lain dalam
penulisan cerita anak-anak.
21. Perhatikan kutipan hikayat berikut.
22. Perhatikan penggalan legenda berikut.
Pesan yang tersirat dalam penggalan legenda
tersebut adalah ....
a. Kita harus peduli terhadap lingkungan
sekitar.
b. Jika memiliki keinginan, kita harus bersedia
berjuang untuk mendapatkannya.
c. Persaingan dengan saudara adalah hal
yang wajar.
d. Empat orang anak Dalem Solo tertarik
dengan bau harum yang menyebar di
istananya.
e. Perbandingan anak laki-laki lebih ba-
nyak dari anak wanita.
23. Perhatikanlah paragraf berikut.
Pada suatu hari, Duryodhana meminta
para Pandawa mencari anak panah yang jatuh
ke lubuk seekor naga. Dengan perjanjian, jika
anak panah itu didapati kembali, setengah
kerajaan akan diberikan kepada para Pandawa.
Para Pandawa lalu terjun ke dalam lubuk
naga itu dan ditelan oleh naga. Para Kurawa
semuanya gembira mereka menyangka para
Pandawa sudah mati. Sangkaan para Kurawa
itu meleset. Sebenarnya yang mati bukan
Pandawa melainkan Naga.
Alkisah, pada suatu hari beberapa ratus
tahun yang lalu di puri (keraton) Dalem Solo di
Pulau Jawa telah tercium bau harum yang luar
biasa. Bau harum yang berhamburan ke keraton
itu kemudian menarik perhatian empat orang
anak dari Dalem Solo untuk mengembara men-
cari sumbernya. Dari empat anak raja Jawa
itu, tiga orang yang lebih tua adalah laki-laki,
sedangkan yang termuda adalah wanita.
p g
Danau Maninjau terletak 38 km sebelah
barat dari pusat Kota Bukittinggi. Jika meng-
gunakan bus umum dari Bukittinggi cukup
mengeluarkan uang tunai Rp2.000,00 untuk
satu jam perjalanan. Airnya biru jernih dan
bersih alami. Danau ini dikelilingi bukit-
bukit yang indah sehingga menambah cantik
pemandangan sekitar. Terletak 500 m di
atas permukaan laut dengan panjang danau
sekitar 17 km, lebar 8 km, dan kedalaman
danau sekitar 480 m.
Kesimpulan dari paragraf tersebut adalah ....
a. airnya biru jernih
b. bukit-bukit di Danau Maninjau
c. indahnya pemandangan Danau Maninjau
d. letak Danau Maninjau
e. transportasi menuju Danau Maninjau
24. Puisi yang berjudul "Derai-Derai Cemara"
adalah karya ....
a. Amir Hamzah
b. Sutan Takdir Alisjahbana
c. Chairil Anwar
d. Tauik Ismail
e. W.S. Rendra
Berdasarkan kutipan Hikayat Pandawa ter-
sebut, karakter tokoh Kurawa adalah....
a. licik d. pengasih
b. pembohong e. sombong
c. tidak serius241 Uji Kompetensi Akhir Tahun
25. Seandainya kamu berwawancara dengan
camat di sebuah kecamatan yang penduduknya
padat dan lingkungannya terkesan kumuh,
pertanyaan yang tepat untuk diajukan kepada
Pak Camat adalah ....
a. Mengapa kecamatan Bapak kumuh
sekali?
b. Benarkah Bapak Camat di kecamatan ini?
c. Upaya apa yang telah Bapak lakukan
untuk membenahi keadaan lingkungan
di kecamatan ini?
d. Mengapa Bapak berdiam diri mem-
biarkan keadaan kecamatan ini padat
penduduknya?
e. Sejak kapan Bapak menjadi Camat di
kecamatan ini?
26. Perhatikan kutipan berita berikut.
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah
Pemuda yang ke-71, murid-murid mengikuti
lomba pidato. Pesertanya terdiri atas murid
laki-laki dan perempuan. Murid laki-laki me-
ngenakan celana panjang berwarna hitam
dan baju kemeja putih, dengan dasi berwarna
hitam. Murid perempuan mengenakan kain
kebaya berwarna ungu serta selendang yang
serasi dengan kainnya. Mereka menampilkan
dirinya sebagai peserta yang menarik hati
penonton.
Isi informasi kutipan berita tersebut adalah ....
a. peringatan Hari Sumpah Pemuda
b. perlombaan pidato
c. jumlah peserta lomba pidato
d. penampilan peserta lomba pidato
e. pidato wajib yang harus disampaikan
27. Pada saat Anda mencari informasi melalui
daftar indeks atau kamus, kegiatan membaca
yang tepat dilakukan adalah ....
a. membaca skimming
b. membaca cepat membaca
c. membaca scanning
d. membaca survey
e. membaca ekstensif
28. Perhatikan bacaan berikut.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ....
a. keindahan terumbu karang
b. kehidupan hewan laut di terumbu karang
c. manfaat terumbu karang
d. cara mengolah terumbu karang
e. sponge adalah salah satu jenis hewan
terumbu karang
29. Perhatikan wawancara berikut.
Kesimpulan wawancara tersebut adalah ....
a. Rapat penentuan tujuan darmawisata.
b. Beberapa kemungkinan tujuan darmawisata.
c. Rencana kegiatan berdarmawisata dari
sekolah ke objek wisata.
d. Kepala sekolah telah mebuat rencana
darmawisata ke Taman Mini.
e. Taman Safari akan dijadikan tujuan utama
kegiatan darmawisata.
30. Perhatikan cerita berikut.
Terumbu karang merupakan labora-
torium alam untuk berbagai penelitian yang
dapat mengungkapkan penemuan berguna
bagi kehidupan manusia. Misalnya, beberapa
jenis sponge (bunga karang) merupakan he-
wan terumbu karang yang berpotensi dapat
digunakan sebagai obat kanker. Selain itu,
hewan karang yang mengandung Kalsium
dan Karbohidrat telah dipergunakan untuk
pengobatan tulang rapuh.
Ivan : "Apakah benar sekolah kita
akan berdarmawisata, Pak"
Kepsek : "Ya. Rencananya begitu."
Ivan : Ke mana rencananya, Pak?"
Kepsek : "Belum pasti. Mungkin ke Taman
Mini atau ke Taman Safari."
Ivan : "Apakah tidak sebaiknya ke
Taman Mini?"
Kepsek : "Nanti akan ditentukan lebih
lanjut dalam rapat guru."
0 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
Liter
Perkembangan ekspor paling pesat dari
tahun sebelumnya terjadi pada ....
a. 2000 c. 2003
b. 2001 d. 2004
e. 2005
Bawang putih mencari pakaian cuciannya
yang hanyut di sungai. Dia menangis. Untung-
lah, datang seekor ikan mas cantik yang
memberinya petunjuk.
Berdasarkan isinya, cerita tersebut dapat
digolongkan ke dalam cerita ....
a. mite c. legenda
b. dongeng d. fabel
e. ode
31. Berikut graik Perkembangan Ekspor Migas
2000–2004.242 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
33. Berikut ini, hal yang tidak perlu diperhatikan
dalam wawancara adalah....
a. menyiapkan pertanyaan wawancara
b. menentukan narasumber yang akan di-
wawancarai
c. memulai wawancara dengan pertanya-
an yang ringan-ringan
d. menghindari berbagai pertanyaan yang
berbelit-belit
e. menggunakan pakaian yang mencolok
34. Perhatikanlah paragraf berikut.
Pernyataan yang tepat menurut tabel tersebut
adalah ....
a. Harga beras tidak mengalami kenaikan.
b. Harga terigu bulan Januari lebih mahal
dari bulan Maret.
c. Harga minyak goreng bulan April lebih
mahal 150 dibanding bulan Januari.
d. Harga minyak goreng tidak semahal
harga beras.
e. Harga beras lebih murah daripada harga
terigu.
Tabel Harga
Barang Kebutuhan Pokok
32. Prehatikan tabel harga berikut. 35. Cermati cerita berikut.
Jenis konlik dalam kutipan cerita tersebut
adalah konlik ....
a. psikis c. suasana
b. batin d. isik
e. jiwa
36. Perhatikan penggalan puisi berikut.
No. Nama Barang Januari Februari Maret April
1. Beras 5.500 5.700 5.600 5.800
2. Terigu 4.400 4.400 4.500 4.500
3. Minyak
Goreng
8.600 8.600 8.700 8.750
"Hai Abu, maukah Engkau menjadi Kadi?"
"La bomba-la bamba ..., meso hana wok wok wok
moya mo joseawe josee," itulah kata-kata yang
meluncur dari mulutnya.
Raja terpaksa membatalkan pengangkatan
Abunawas menjadi pengganti ayahnya sebagai
Kadi. Beliau mendengar Abunawas telah menjadi
gila. Abunawas segera dibebaskan raja. Anehnya,
Abunawas kembali normal seperti biasa, ia tidak
mengigau lagi.
Terumbu karang merupakan persediaan
makanan dan obat-obatan bagi manusia, baik
di masa kini maupun masa mendatang. Se-
lain itu, keindahannya juga menjadi sumber
devisa pariwisata bagi negara. Saat ini, wisata
bahari Indonesia tengah berkembang pesat
dan terumbu karang merupakan saiah satu
aset utamanya.
"Coba kalau berani!", jawab Sutan
Manjinjing Alam sambil menghampiri mukanya
menentang muka si Togop. Tetapi, untung akan
celaka, kebetulan pada waktu itu bentuk air
ludahnya seakan-akan kelupaan diri. Maka,
dibalasnya penghinaan itu dan terjadilah pe-
perangan ludah yang amat hebat, diiringi tinju,
sepak, dan terjang.
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap
merapuh dipukul angin yang terpendam
Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf
tersebut adalah ....
a. Terumbu karang menjadi aset utama
wisata bahari Indonesia.
b. Terumbu karang tidak berhubungan de-
ngan dunia pariwisata Indonesia.
c. Berbagai makanan dan obat-obatan ber-
gantung pada terumbu karang.
d. Banyak nelayan yang merusak terumbu
karang.
e. Keindahan terumbu karang sudah mulai
rusak.
Isi penggalan puisi "Derai-Derai Cemara"
tersebut adalah ....
a. Ada suara hujan yang jatuh hanya se-
kali menimpa dahan rapuh.
b. Ada suara hujan yang menimpa pohon
cemara.
c. Tidak ada kekuatan angin yang hanya ber-
tiup di luar rumah.
d. Tidak ada kekuatan angin yang hanya ber-
tiup di luar rumah.
e. Ada angin yang memukul beberapa
dahan yang sudah sangat rapuh, diiringi
bunyi cemara yang berguguran ditimpa
embusan angin.
37. Perhatikan penggalan cerita berikut.
Dalam penggalan cerita tersebut, apa yang
dilakukan oleh Abunawas?
a. pura-pura pandai
b. pura-pura lugu 243 Uji Kompetensi Akhir Tahun
c. pura-pura gila
d. pura-pura bodoh
e. pura-pura cerdas
38. Perhatikan bacaan berikut.
Nada pembacaan puisi "Demontrasi" karya
Sukirnanto tersebut hendaknya dibawakan
dengan ....
a. lemah dan lembut
b. semangat
c. sedih
d. humor
e. datar
Wajah-wajah terbakar mentari
Semangatnya terbakar mentari
Tak ada tempat berteduh di sini
39. Berikut hal yang tidak sesuai dengan cara
penyampaian pidato yang baik ....
a. mengetahui latar belakang hadirin
b. suara dapat didengar oleh semua
hadirin
c. adanya pembukaan
d. menggunakan gestur yang mendukung
e. selalu memakai bahasa ilmiah
40. Berikut ini, kalimat yang paling tepat untuk
mempersilakan Ketua RT menyampaikan
sambutan adalah ....
a. Bapak silakan ke depan, jangan malu-
malu, Pak.
b. Acara selanjutnya adalah sambutan
dari Ketua RT. Kepada Pak RT, kami
persilakan.
c. Pak RT, ayo naik ke atas panggung se-
karang juga.
d. Acara selanjutnya adalah sambutan
dari Ketua RT. Waktu dan tempat, kami
persilakan.
e. Silakan, Pak RT.244 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Abbas, Ersis Warmansyah Abbas (peny.). 2006. Antologi Puisi Kolaborasi Nusantara dari Banjarbaru.
Yogyakarta: Gama Media.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Atmajaki. 1993. Analisis Sajak. Bandung: Angkasa.
Ariin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.
Bachri, Sutardji Calzoum. 1981. 0, Amuk Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.
Basino, Titis. 2003. Dari Lembah ke Coolibah. Jakarta: Grasindo. Dini, Nh. 2003. Pertemuan Dua Hot. Jakarta:
Grasindo.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Djuharie, O. Setiawan, Suherli, dan Teddy S.K. 2001. Surat Menyurat Serba Guna, Panduan Korespondensi
Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Djuharie, O. Setiawan, Suherli, dan Teddy S.K. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama
Widya.
Dahuri, Rokhimin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia.
Danandjaja, James 2002. Folklor Indonesia, llmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Graiti.
Diponegoro, Muhammad. 1985. Yuk, Menulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Shalahuddin Press.
Effendi, Kurnia (Penyunting). 2006. Antologi Jogja 5,9 Skala Richter. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Fananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: MUP. Handayani, Eliza Fitri. 2004. Area X. Bandung:
Mizan.
Haryono. 2000. Rendra dan Teater Modern Indonesia. Yogyakarta: Kepel Press.
Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta. Absolut.
Hooykaas. 1951. Perintis Sastera. Jakarta: Wolter Groningen. Ismail, Tauik. 1993. Tirani dan Benteng. Jakarta:
Yayasan Amanda.
Ibrahim, Ratna Indraswari. 2006. Noda Pipi Seorang Perempuan. Solo: Tiga Serangkai.
Joyce, James. 2004. Dubliners (diterj. Wawan Yulianto). Yogyakarta: Jalasutra.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres.
Rampan, Korrie Layun. 2000. Leksikon Susastra Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Redaksi Titian Ilmu. 2004. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry G. 1984. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry G. 1986. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry G. 1994. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. 2003. Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumber Bacaan dan Informasi
Kompas, Pikiran Rakyat, Horison, Cerita Kita, Radar Lampung, Republika, Senior, Tempo, Koran
Tempo
Sumber Internet
www.amurt.net, www.id.wikipedia.com, www.itb.ac.id, www.kahiez.blogspot.com, www.kompas.
com, www.padepokansastra.multiply.com, www.ediwarsidi.multiply.com, www.pikiranrakyat.
com, www.metrotvnews.com, www.suarapembaruan.com, www.tokohindonesia.com
Daftar Pustaka245
Glosarium
analisis : penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya
argumen : alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan
artikel : karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dan lain sebaginya
deskriptif : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan
terperinci
efektif : menimbulkan efek, akibat, atau pengaruh
emosional : menyentuh perasaan/mengharukan
fakta : hal atau keadaan yang merupakan sebuah kenyataan
faktual : berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran
graik : gambaran pasang surut suatu keadaan yang menggunakan garis atau gambar
hiponim : hubungan antara makna spesiik dan makna generik misalnya, kucing, kelinci,
dan kuda disebut hiponim dari hewan
identiikasi : proses pemahaman mendalam terhadap sesuatu informasi
lisan : pemberitahuan atau penerangan yang disampaikan melalui media wicara yang
disimak
informasi tertulis : pemberitahuan atau penerangan yang disampaikan melalui media tulisan yang
dibaca
intonasi : lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendah nada
irama : gerakan berturut-turut secara teratur/turun naik lagu yang beraturan
jeda : hentian sesaat dalam ujaran yang sering terjadi di depan unsur kalimat yang
memiliki isi intonasi tinggi atau rendah
kontroversi : perdebatan, pertentangan, atau persengketaan
lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa dalam
mengucapkan bunyi bahasa
linguistik : ilmu tentang bahasa
lisan : berkenaan dengan kata-kata yang diucapkan
monolog : pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri
nada : tinggi rendahnya bunyi dalam lagu
naratif : pengisahan suatu cerita atau kejadian
nomina : kelas kata dalam bahasa Indonesia yang tidak dapat digabung dengan kata
tidak
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
parafrase : pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan bahasa menjadi
tingkatan yang lain tanpa mengubah pengertian
persuasif : ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang
meyakinkan
ragam bahasa : variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara,, dan orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicaraan
repetisi : pengulangan/gaya bahasa yang menggunakan kata kunci di awal kalimat untuk
mencapai efek tertentu dalam penyampaian makna ulangan
retorik : keterampilan efektif dalam berbahasa
spesiik : bersifat khusus
tekanan : keras atau lembutnya pengucapan bagian ujaran (aksen)246 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
Indeks
A
Abdul Aziz Abdul Majid 184
Abdul Hadi W.M. 29, 30, 113, 221
Ahmad Tohari 61, 63, 65
alinea 174, 175, 176
alur 63, 64, 71, 146, 147, 149, 172, 206, 208, 212, 232, 235
anafora 30
analisis 25, 108, 109, 143, 198, 244
argumentatif 130, 131, 185, 193, 194, 196, 203
B
bait 11, 12, 28, 29, 32, 33, 89, 90, 91, 92, 108, 109, 111, 112, 114, 115, 116, 118, 123, 124, 220, 235
Bandung 7, 8, 9, 42, 234, 244
berita 35, 59, 70, 73, 75, 76, 77, 78, 80, 87, 88, 99, 103, 132, 137, 182, 188, 239, 241, 245
budaya 51, 68, 71, 74, 128, 162, 171, 176, 177, 180, 184, 195, 215, 217, 219, 220, 221, 230, 231, 236, 238
Budi Darma 32, 207
bunyi 29, 30, 32, 33, 62, 72, 88, 89, 92, 114, 170, 171, 189, 199, 200, 242, 245
Bur Raswanto 31
C
cacophony 29, 30, 33
Cenrana 23, 24, 25
cerpen 59, 60, 61, 63, 65, 78, 60, 87, 55, 79, 83, 100, 130, 131, 132, 198, 205, 206, 207, 209, 225, 227, 244
Cikapundung 8, 9
D
Darmanto Jatman 32
deskriptif 105, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 126, 130, 131, 172, 238
Djamil Suherman 31
dongeng 27, 116, 124, 171, 172, 233, 234, 241
E
eksposisi 129, 237
ekspositif 35, 44, 46, 47, 54, 55, 130, 131
ekspresi 1, 3, 5, 11, 15, 37, 38, 49, 67, 72, 89, 145
ekstensif 93, 241
ekstrinsik 49, 52, 53, 61, 67, 72, 74, 78, 209, 212
Emha Ainun Nadjib 13, 90
euphony 29, 30, 33
F
feeling 108, 112, 199
Filosois 176
Fina Sato 103
fon 174, 175, 176
Frasa 122, 123, 174, 175, 176
G
Goenawan Mohamad 31, 32
Gorys Keraf 173
gramatik 9247 Indeks
Gunung Tikus 183
gurindam 115, 116, 124, 132
H
Hikayat 145, 146, 160, 162, 238, 240
Hikayat Patani 145, 160
hiponim 245
I
identiikasi 35, 59, 81, 98, 129, 146, 149, 150, 162, 182, 245
I Gusti Ngurah Putu Wijaya 74
Ikranegara 32
inspirasi 17, 34, 105, 197, 212, 215, 228, 229
interpretasi 11, 14
interpretatif 32
intonasi 5, 11, 12, 15, 29, 33, 114, 137, 154, 174, 175, 176, 223, 245
intrinsik 49, 52, 53, 54, 58, 59, 61, 65, 74, 78, 80, 107, 123, 146, 147, 149, 160, 162, 187, 206, 212, 228,
232, 235
irama 11, 29, 33, 114, 115, 118, 131, 210, 245
J
jeda 5, 11, 12, 15, 117, 124, 245
K
karakter 50, 51, 66, 206, 207, 212, 239, 240
karmina 116, 118, 124
kegiatan 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 32, 33, 35, 40, 43, 46, 52, 54, 57, 75, 76, 78, 81,
87, 94, 99, 108, 119, 123, 127, 133, 158, 175, 182, 194, 196, 215, 222, 231, 232, 233, 234, 241
klausa 26, 47, 174, 175, 176, 177, 178
konlik 51, 63, 66, 71, 158, 193, 205, 207, 211, 235, 242
konsesif 26
konsonan 29, 30, 48
kreativitas 1, 4, 6, 26, 33, 148, 149
L
lafal 11, 12, 137, 154, 245
lambang 72, 108, 110, 123, 129
latar 41, 51, 61, 64, 66, 71, 78, 140, 144, 146, 149, 156, 159, 172, 185, 187, 188, 189, 196, 206, 208, 211,
212, 217, 218, 219, 220, 225, 228, 232, 238
legenda 27, 171, 172, 233, 234, 240, 241
Leon Agusta 32
M
Martin Aleida 72
metafora 30, 238
metonimia 30
mite 171, 172, 241
moderator 19, 20, 34
morfem 174, 175, 176
morfologi 174, 175, 176
Motinggo Busye 31
N
nada 11, 12, 41, 89, 102, 174, 175, 176, 199, 245
naratif 1, 7, 8, 9, 10, 14, 15, 27, 54, 130, 131, 182, 238
novel 35, 49, 51, 52, 53, 64, 65, 74, 75, 128, 129, 205, 210248 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X
O
Oka Rusmini 49, 51, 53, 118
oksimoron 31
osteoporosis 98
P
pantun 114, 115, 116, 124, 132
pembicara 14, 19, 20, 43, 54, 75, 76, 165, 182, 215, 222, 223, 228, 229, 245
penghayatan 1, 11, 14, 29, 86, 110, 113, 197
pengimajian 33, 90, 92, 200, 201, 212
penokohan 66, 146, 149, 172, 206, 232, 238, 239
persuasif 198, 203, 214
pidato 14, 182, 193, 215, 222, 223, 224, 228, 229, 230, 236, 241, 243
puisi lama 114, 115, 118, 124, 125, 126, 132, 199
R
Raden Sandhi 169, 170, 171, 172, 187
ragam bunyi 29, 30
Raja Ali Haji 116, 118, 119, 124
rima 29, 33, 114, 115, 118, 131, 199
ritma 199
S
sastra Melayu klasik 145, 150, 166, 238
seloka 115, 132
sense 107, 108, 110, 123, 199
simbol 74, 90, 108, 110, 111, 123
sinopsis 169, 172, 173, 182, 187, 189, 190
sintaksis 43, 173, 174
sosialisasi 141, 176
struktur 29, 32, 89, 92, 108, 143, 145, 147, 160, 172, 173, 174, 199, 212, 217, 223
subject matter 107, 108
Sutardji Calzoum Bachri 11, 118
syair 115, 116, 117, 124, 132
T
talibun 115
Tarian Bumi 49, 51, 53
Tauik Ismail 32, 241
teater 244
tema 10, 20, 31, 46, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 72, 78, 108, 112, 113, 121, 122, 146, 149, 150, 172, 199, 205,
206, 209, 212, 230, 232, 235, 238
tone 108, 112, 199
tuberkulosis 97
tuturan 133, 135, 140, 149, 151, 153, 154, 164, 233, 245
U
ungkapan 28, 84, 116, 132, 232, 239
V
visual 32, 89, 92, 119, 124
vokal 29, 30, 48
W
wacana 8, 174, 175, 176, 231
Wing Kardjo 29, 32, 109, 114
Minggu, Juni 10, 2012
bse sma bahasa indonesia kelas X
Minggu, Juni 10, 2012
No comments
0 komentar:
Posting Komentar