LAPORAN PRAKTIKUM
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN
SAWI, SELADA, REMPAYI, DAN CABAI
(pemanfaatan Lahan Kosong Dibelakang Laboratorium)
Untuk Memenuhi Tugas Praktikum
Mata Praktikum Teknik Laboratorium dengan Dosen Pengampu Dra. HRA Mulyani, M.TA
![UMM](file:///C:/Users/nm/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Di susun Oleh :
NAMA : ASIH FITRIANA DEWI
NPM : 10321294
KELOMPOK : 5
PRODI/KELAS : BIOLOGI A
LABORATORIUM PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011
I. Topik : Perawatan Dan Pemeliharaan Tanaman Sawi, Selada, Rempayi, dan Cabai
II. Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2011 sampai 07 januari 2012
III. Tujuan : 1. Mengetahui cara perawatan dan pemeliharaan tanaman
2. Mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman
3. Mengetahui hambatan-hambatan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman
IV. DASAR TEORI
Menurut Anonimus (2009) menyatakan bahwa banyak hal yang harus diperhatikan untuk merawat tanaman. Merawat tanaman tak hanya cukup memberi air dan pupuk supaya tanaman tumbuh subur dan sehat, tetapi juga memperhatikan jenis tanaman, kondisi tanah, iklim dan penyakit yang kemungkinan dapat menyerang. Sangatlah penting untuk menghindarkan tanaman dari tanaman atau serangga yang mengganggu. Bila menemukan gulma atau tanaman pengganggu, maka harus dilakukan penyiangan atau pembunuhan tanaman yang mengganggu tersebut. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman seperti rumput atau semak semak dapat dihilangkan dengan pembubunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan ini hendaknya dilakukan rutin selama 2 atau 3 kali seminggu atau disesuaikan dengan kondisi. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah pemupukan. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk alami atau pupuk buatan yang dapat diberikan pada daun, tanah atau bagian yang lain. Sama seperti penyiangan, pemupukan juga diberikan dengan rutin, namun jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sering karena dapat mengganggu keseimbangan komposisi tanah. Yang paling penting adalah memperhatikan penyiraman kepada tanaman tersbeut. Perlu diingat bahwa penyiraman disesuaikan dengan kebutuhan suatu tanaman dan juga curah hujan pada daerah tempat tanaman tumbuh. Jaga supaya tanaman tidak layu dan kekurangan air karena hasilnya akan sangat fatal.
Menurut Arifin (2002 : 45-55) menyatakan bahwa Air sangat di perlukan bagi tanaman. Kekurangan air dalam pemeliharaan turgor sel tanaman dalam menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman karena penurunan turgor sel dapat mengakibatkan menutupnya stomata sehigga segingga proses fotosintesis terhambat Pengelolaan air dibedakan dalam: Pengelolaan air makro yaitu penguasaan air di tingkat kawasan reklamasi. Pengelolaan air makro ini bertujuan untuk membuat lebih berfungsi yaitu dengan : Jaringan drainase - irigasi: navigasi, primer, sekunder, Kawasan retarder, kawasan sempadan, dan saluran intersepsi, Kawasan tampung hujan dan Pengelolaan air mikro yaitu pengaturan tata air di tingkat petani.
Menurut Widyastuti (2004 : 68-75) Menyatakan bahwa Pemberantasan hama penyakit tanaman dilakukan melalua PHT (pengendlian Hama Terpadu). PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang terlanjutkan. Sasaran PHT adalah : 1) produktivitas pertanian yang mantap dan tinggi, 2) penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) populasi OPT dan kerusakan tanaman karena serangannya tetap berada pada aras yang secara ekonomis tidak merugikan, dan 4) pengurangan risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Strategi PHT adalah memadukan secara kompatibel semua teknik atau metoda pengendalian OPT didasarkan pada asas ekologi dan ekonomi.
Menurut setiyo (1998 : 23-35) menyatakan bahwa Penyulaman dilakukan setelah laporan penanaman diterima oleh manajer tanaman. Dalam laporan penanaman disebutkan berapa semai yang ditanam mampu bertahan hidup dan berapa semai yang mati atau rusak atau diduga akan mati. Jika persen jadi tanaman di lapangan kurang dari 80 %, maka dilakukan penyulaman. Besarnya intensitas penyulaman tergantung pada persen jadi tanaman . Jadi penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-bagian yang kosong bekas tanaman yang mati/diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya. Adapun tujuannya, Yaitu untuk :
1. Meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu dan
2. Memenuhi jumlah tanaman per hektar sesuai jarak tanamnya.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Selang air
2. Gayung
3. Ember
4. Sabit
Bahan :
1. Sawi
2. Selada
3. Rempayi
4. cabai
VI. PROSEDUR KERJA
perawatan tanaman :
1. Menyiram tanaman setiap hari
2. Membersihkan gulma atau rumput liar disekitar tanaman
3. Mengamati perkembangan tanaman
4. Mengamati adakah gangguan serangga atau ulat pada tanaman
VII. DATA HASIL PENGAMATAN
Nama Tanaman | Perkembangan | Keteragan | ||
Minggu Pertama | Minggu Kedua | Minggu Ketiga | ||
Sayuran sawi | 1. Tumbuh segar 2. Daunya hijau 3. Ukuranya kecil | 1. Tumbuh segar 2. Daunya hijau 3. Ukuranya lebih besar | 1. Layu 2. Daunya habis dimakan ulat 3. Ukuranya sedang | Disekitar tanaman banyak tumbuh rumput liar, sawi banyak yang mati dimakan ulat |
Selada | 1. Ukuranya sangat kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | 1. Ukuranya kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | 1. Ukuranya kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | Banyak ditumbuhi rumput liar, belum siap dipanen |
Rempayi | 1. Ukuranya kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | 1. Ukuranya sedang 2. Dunya hijau 3. Tumbuh besar | 1. Ukuranya sedang 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar 4. Belum berbunga | Banyak ditumbuhi rumput liar, belum berbunga |
Cabai | 1. Ukuranya sangat kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | 1. Ukuranya kecil 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar | 1. Ukuranya sedang 2. Daunya hijau 3. Tumbuh segar 4. Belum berbunga | Banyak ditumbuhi rumput liar dan belum berbunga |
Keterangan :
Minggu pertama : Tanggal 15-22 Desember 2011
Minggu kedua : Tanggal 23-30 Desember 2011
Minggu ketiga : Tanggal 31Desember 2011 – 7 Januari 2012
VIII. DESKRIPSI DATA
Berdasarkan data hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa pada sawi pada minggu pertama setelah ditanam tumbuh segar, ukuranya kecil, dan daunya hijau. Pada minngu kedua tumbuh segar, daunya hijau, ukuranya lebih besar, sedangkan pada minggu ketiga layu, daunya habis dimakan ulat, ukuranya sedang. pada tanaman selada pada minggu pertama didapatkan hasil ukuranya sangat kecil, daunya hijau, tumbuh segar, pada minggu kedua ukuranya kecil, daunya hijau, tumbuh segar, pada minggu ketiga ukuranya kecil, daunya hijau, tumbuh segar. Pad a minggu pertama rempayi pada minggu pertama ukuranya kecil, daunya hijau, tumbuh segar, pada minggu kedua yaitu ukuranya sedang, daunya hijau, tumbuh besar, dan pada minggu ketiga yaitu ukuranya sedang, daunya hijau, tumbuh segar, belum berbunga. Sedangkan pada tanaman cabai pada minggu pertama yaitu ukuranya sangat kecil, daunya hijau, tumbuh segar, pada minggu kedua yaitu ukuranya kecil, daunya hijau, tumbuh segar, dan pada minggu ketiga yaitu ukuranya sedang, daunya hijau, tumbuh segar, belum berbunga. Pada semua tanaman di tumbuhi banyak rumput liar dan sawi dimakan oleh ulat.
IX. PEMBAHASAN
Selama melakukan perawatan pada tanaman sawi, selada, rempayi, dan cabai hal –hal yang kami lakukan yaitu :
1. Melakukan kegiatan penyiraman tanaman
Penyiraman tanaman yang kami lakukan selama perawatan dan pemeliharaan yaitu dimulai tanggal 15 desember 2011 sampai 07 januari 2012. Penyiraman dilakukan secara bergiliran dimulai dari kelompok 5 sampai kelompok 6. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang air , penyiraman ini dilakukan setelah selesai melakukan kgiatan perkuliahan secara bersama-sama. Dlam hal ini kami banyak mengalami kesulitan karena terkadang air yang disediakan dari laboratorium MIPA tidak cukup untuk penyiraman keseluruhan tanaman. Selain itu selang yang digunakan juga kurang panjang.
2. Pembersihan lahan disekitar tanamann
Selama kegiatan perawatan dan pemeliharaan tanaman banyak sekali hambatanya khususnya pada lahan yang kurang subur dan banyak sekali ditumbuhi rumput liar. Setiap kali sehabis dibersihkan beberapa hari kemudian akan tumbuh kembali. Pembersihan lahan ini dapat berguna untuk mengurangi hama bagi tumbuhan yang ditanam supaya dapat menyerap sari-sari makanan secara optimal
3. Penyulaman tanaman yang mati
Penyulaman tanaman yang matikami lakukan guna memperoptimalkan kegiatan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Karena pada tanaman yang telah ditanam banyak yang mati misalnya cabai, rempayi, selada, dan sawi.
4. Mengamati hambatan-hambatan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman
Selama melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman banyak sekali hambatanya dimulai dari banyaknya tumbuhan yang mati, kemudian kurangnya air untuk penyiraman, banyaknya rumput liar yang tumbuh disekitar lahan penanaman sayuran, kurang kompaknya anggota kelompok dalam kegiatan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Selain itu, banyaknya hama berupa semut dan ulat yang mengganggu tanaman. Pada tanaman sawi banyak yang habis dimakan ulat, setiap kali dibersihkan ulat tersebut kembali lagi dan memakan sebagian tanaman sawi.
Pada tanaman sawi banyak yang dimakan oleh ulat, kami tidak melakukan pengobatan karena waktunya sudah sedikit dan kami lebih memfokuskan untuk mempersiapkan UAS, jadi kami tidak dapat melakukan penanggulangan terhadap hama ulat tersebut. Selain itu, banyak sekali rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman, kurangnya air untuk menyirap tanaman juga menjadi faktor penghambat dalam melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan tanaman ini.
Hanya pada tanaman sawi saja yang dimakan oleh ulat. Tumbuhan lainya seperti selada, rempayi dan cabai tidak dimakan ulat tetapi mengalami hambatan dalam hal pertumbuhan. Pada tanaman tomat sajalah yang pertumbuhanya sangat cepat dan terlihat lebih subur dibandingkan tanaman yang lainya. Apalagi selada dan cabai sangat lambat pertumbuhanya. Mungkin hal ini disebabkan karena kurang suburnya tanah penanaman cabai dan selada. Selain itu, kurangnya dilakukan pemupukan pada tanaman yang dirawat.
Tanaman yang dirawat belum diperoleh hasilnya karena tanaman yang kami pelihara dan kami rawat belum berbunga atau pun berbuah karena masih kecil-kecil. Hal ini disebabkan perawatan dan pemeliharaan yang kami lakukan hanya kurang lebih 3 minggu saja.
X. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan dan perawatan serta pemeliharaan pada tanaman sawi, selada, cabai dan rempayi didapatkan hasil bahwa cara melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman yaitu dengan cara penyiraman tanaman, membersihkan rumput liar disekitar tanaman, membasmi hama dan gulma, melakukan pengecekan terhadap gangguan-gangguan pada tanaman. Waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman yaitu pada pagi hari dan sore hari. Hambatan-hambatan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman ini yaitu kurangnya persediaan air dalam proses penyiraman, banyaknya gulma dan hama yang mengganggu proses perawatan dan pemeliharaan tanaman . hama ini khususnya ulat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2009. perawatan Tanaman. (online). file:///D:/books/proses-penanaman2. html. Diakses pada Minggu 8 januari 2012
Arifin.2002. Panduan Pertanian. Jakarta : Erlangga
Setiyo, Tri.1998. Teknik Penanaman. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Sumardi, Widyastuti, S.M., 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitty Press
0 komentar:
Posting Komentar