MAKALAH KELOMPOK
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
BRYOPHYTA
![UM@](file:///C:/Users/nm/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
DISUSUN OLEH :
NO. NAMA NPM
1. ASIIH FITRIANA DEWI 10321294
2. EKA SEFTIANA 10321308
3. ERZI USWATUN HASANAH 10321314
4. PATRICIA LIA OKTAVIANTARI 10321345
5. REZA MAHENDRA 10321352
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011
KATA PENGANTAR
![Bismillah 05](file:///C:/Users/nm/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan dengan judul “BRYOPHYTA”. Tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bpk.Anak Agung Oka selaku dosen pengampu mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah,
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan moral maupun material,
3. Para dosen yang ada di Universitas Muhammadiyah Metro
4. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan kepada kami
Penyusun menyadari dalam penyusunan Laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di dalam penyusunan selanjutnya.
Metro, 14 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
BABA II PEMBAHASAN……………………………………………. 2
1. Pengertian…………………………………………………….. 2
2. Pembagian Bryophyta………………………………………… 5
3. Sifat dan Dasar Klasifikasi……………………………………. 6
4. Reproduksi Bryophyte………………………………………... 8
5. Manfaat Tumbuhan Lumut atau Bryophyta………………….. 10
BAB III KESIMPULAN…………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: “serupa akar”). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta. Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisah lumut hati ke dalam divisio baru. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki “taman lumut” yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan bentuk thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan dibandingkan dengan thalophyta, antara lain :
a. Sekalipun ada yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof
b. Adanya fase gametofit yang menyolok atau jelas tampak
Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.Menurut letak gametangia, lumut dibedakan menjadi :
- Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu.
- Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja
Ciri – Ciri Tubuh
Sel – sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa. Pada semua tumbuhan yang tergolong lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya(anteredium ,maupun arkegonium)terutama susunan arkegoniumnya, mempunyai susunan yang khas yang sering kita jumpai pada tumbuhan paku(pteridophyta). Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda – beda, jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut:
1. Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid – rizoid epidermis.
2. Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
3. Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel –se l daun kecil , sempit panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar. Rizoid tampak seperti rambut / benang – benang , berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam –garam mineral (makanan). Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:
1. Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
2. Seta atau tangkai.
3. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
4. Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
Gambar bagian-bagian bryophyta
Perbedaan pokok antara thalophyta dan bryophyte dapat dikemukakan sebagai berikut :
kriteria pembeda | Thallophyta | Bryophyte |
1. Habitat 2. Thallus 3. Organ kelamin 4. Reproduksi seksual 5. Hasil pembuahan | -perairan kecuali jamur -bersel satu atau filamen atau benang dan sedikit yang membentuk parenkim -biasanya uniseluler -melalui isogami, anisogami dan jarang yang oogami -tidak membentuk embrio | -darat -kecuali dalam bentuk protonema, tidak pernah berbentuk filamen. Sebagian besar membentuk parenkim didalam tubuhnya -biasanya multiseluler -melalui oogami -berkembang menjadi embrio |
2. Pembagian Bryophyta
Divisi : bryophyte
Class : 1. Hepaticae (hepatophyae)
Meliputi 4 bangsa (ordo) :
1. Sphaerocarphales
2. Nlarchantiales
3. Jugermaniales
4. Calobryales
2. anthocerothae (anthocerophytae), hanya satu bangsa atau ordo :
1. autocerotales
3. musci (bryophytae, bryopsida)
Smith membaginya kedalam 3 anak kelas, yaitu :
1. Sphagnidae, meliputi satu bangsa yaitu spagnales
2. Andreaeidae, meliputi satu bangsa yaitu : andreaeales
Cirri-cirinya yaitu : kapsul sporogonium terbelah dan tak memiliki gigi peristom dan kaliptranya massive
3. Bryidae
3.sifat dan dasar klasifikasi bryophyte
Bryophyte berasal dari kata bryon = lumut dan phyton = ialah tumbuhan lumut yang sering dijumpai ditempat-tempat lembab atau basah. Bentuknya merupakan tumbuhan peralihan dari thallus kebentuk kormus.
a. Kelas hepatica (lumut hati)
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.
b. Kelas musci
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
c. Kelas anthocerotae (lumut tanduk)
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis.
4. Reproduksi bryophyte
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
Reproduksi bryophyte yaitu :
1. Seksual :a.penyatuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
2. Aseksual :a. Stolon
b.Batang lumut yang bercabang – cabang mati, cabangnya menjadi individu baru.
c.Protonema primer
d. Protonema yang terputus – putus
e. Membentuk kuncup
3. Metagenesis : Pergiliran keturunan antara fase vegetatif dengan fase generatif
![](file:///C:/Users/nm/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
![](file:///C:/Users/nm/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif)
5.Manfaat tumbuhan lumut atau bryophyta
Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia , tetpai ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas. Peranan lumut dalam kehidupan :
a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
BABA III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas: Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium, Seta atau tangkai., Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora, Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora, Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2010.Bryophyta Lumut.(Online). http:// WWW.Sentra –Edukasi.Com/2010/04/Bryophytalumut.html.
Syarief.2009. Botani Tumbuhan Rendah.Jakarta : PPATK
Vahishta.P.C.1980.Botani Bryophyta.Newdelhi : Lpd
![]() |
0 komentar:
Posting Komentar